Assalamu’alaikum
wr.wb.,
Ada beberapa
teman yang berhutang kepada saya dari sekian tahun yang lalu dan belum sanggup
bayar kembali. Saya sudah lupakan hutang2 itu sampai seorang teman minta maaf
karena dia belum bayar. Saya merasa kasihan dengan dia karena masih memikirkan
hutang itu, padahal saya sendiri sudah lupa. Dia juga punya isteri dan anak
yang menjadi penyebab gajinya habis setiap bulan tanpa ada sisanya. Karena saya
ingin melakukan kebaikan bagi dia, saya bilang hutangnya kita anggap lunas saja!
Selesai!
Setelah saya cek
catatan semua hutang dalam dokumen di komputer saya, ternyata ada orang2 lain
yang juga punya hutang dengan saya dan belum bayar. Jadi saya hapus semua, dan
memberitahu orang2 itu bahwa hutangnya sudah dihapus. Hanya tersisa satu teman
yang belum diberitahu hutangnya dihapus, karena saya belum sempat ketemu dia.
Teman itu juga
sibuk karena beberapa waktu lalu, ada musibah bagi keluarganya (ada yang masuk
rumah sakit). Jadi saya anggap pas kalau saya hapus hutangnya sekarang, tapi
belum sempat bicara saja. Sudah berniat kirim email, malah lupa juga, jadi akhirnya
hari ini saya carikan waktu untuk ketemu dia.
Saya memberitahu
dia tentang niat saya menghapus hutang dia dari beberapa tahun yang lalu. Dia sepertinya
merasa kurang enak, tapi akhirnya dia bisa menerimanya sebagai sedekah dari
saya. Niat saya adalah agar hutang itu tidak menjadi beban pikiran bagi dia. Lalu
saya bilang harus pamit cepat karena mau ke Mall Ambassador untuk coba servis
HP. Kemarin Blackberry saya jadi bermasalah dan tidak bisa dipakai. Kalau copot
dan pasang bateri sekali, sistem reboot (startup) berkali-kali tanpa berhenti
jadi semua fungsi HP tidak bisa digunakan.
Jadi walaupun
hanya ketemu dia beberapa minit saja, yang penting adalah tujuan saya untuk
memberitahu dia hutangnya dianggap lunas sudah terwujud. Saat itu, ada sebuah sms
baru yang masuk dari seorang teman yang lain.
Teman yang
kirim sms itu mau bantu saya karena dia tahu blackberry saya sudah tua, sering
hang dan bermasalah. Jadi dengan niat bersedekah, dia sudah beli Blackberry
baru untuk saya, dan sudah siap untuk diambil katanya. Akhirnya dikirim ke
rumah juga agar saya tidak direpotkan mengambilnya. Hanya lewat jarak waktu DUA
MINIT SAJA antara saya bersedekah kepada teman itu dengan menghapus hutang
lamanya (sekian juta), dan dapat Blackberry baru. Jadi sekarang saya punya
Blackberry Bold 9900 (Dakota). Alhamdulillah.
Teman2, kalau
mau bersedekah di jalan Allah, jangan takut uang kita akan habis. “Sedekah” itu
sangat luas maknanya. Bisa dengan menyantuni anak yatim. Bisa dengan membantu anak
miskin, keluarga yang miskin, dan jompo. Bisa juga dengan cara menghapus hutang
dari orang yang berhutang kepada kita, tapi belum sanggup bayar kembali.
Kalau anda
merasa bisa hidup tanpa minta uang itu dikembalikan, maka coba anda berpikir
untuk lunaskan hutangnya, supaya tidak menjadi beban bagi orang itu. Apalagi kalau
dia adalah saudara kandung atau teman dekat. Tapi hutangnya teman kantor,
tetangga, pembantu, dll. juga sama. Mereka juga saudara kita dalam Islam, betul?
Dan kalau ada yang belum tahu, hal ini sudah diterangkan kepada kita oleh Allah
SWT di dalam Al Qur'an:
280. Dan jika
(orang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah TANGGUH sampai dia
berkelapangan. Dan MENYEDEKAHKAN (SEBAGIAN ATAU SEMUA UTANG) ITU, LEBIH BAIK
BAGIMU, jika kamu mengetahui. (QS. Al-Baqarah 2:280)
Kalau anda merasa
ragu-ragu untuk menghapus hutangnya orang lain, maka coba melakukan shalat
istiqharah dulu. Bertanya kepada Allah dan minta petunjuk. Semoga dengan
sedekah yang anda berikan itu, akan dibuka jalur dari Allah SWT untuk terima REZEKI
YANG BERLIPAT GANDA dari arah yang baru, yang belum diketahui pada saat ini. Dan
dengan “bersedekah lewat penghapusan hutang”, anda akan membuat orang yang
berhutang itu banyak bersyukur kepada Allah, dan juga akan memperkuat
persaudaraan dengan dia. Setelah saya tahu ada ayat di atas itu, saya coba
sendiri, dan niat saya untuk bersedekah dengan menghapus hutang orang lain
dibalas dalam waktu dua minit saja. Dan mungkin besok akan datang rezeki yang
lain lagi, insya Allah. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa, dan Allah Maha Kaya.
Buat apa kita takut rezeki dari ALLAH akan sulit datang kepada kita? Kalau Allah
SWT menghendaki sesuatu, siapa yang bisa menghalanginya?
254. Hai
orang-orang yang beriman, BELANJAKANLAH (di jalan Allah) sebagian dari rezki
yang Telah kami berikan kepadamu SEBELUM datang HARI yang pada hari itu TIDAK
ADA LAGI jual beli dan tidak ada lagi syafa’at. Dan orang-orang kafir Itulah
orang-orang yang zhalim. (QS. Al Baqarah 2:254)
245. Siapakah yang
mau memberi PINJAMAN kepada Allah, pinjaman yang BAIK (menafkahkan hartanya di
jalan Allah), maka Allah akan MELIPAT
GANDAKAN pembayaran kepadanya dengan LIPAT GANDA yang BANYAK. Dan Allah
menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
(QS. Al-Baqarah 2:245)
(QS. Al-Baqarah 2:245)
8. Dan sesungguhnya
dia (manusia) sangat berlebihan dalam
kecintaannya kepada harta.” (QS. Al
‘Adiyat 100: 8)
Rasulullah SAW
bersabda : “Tak ada suatu hari pun seorang hamba berada di dalamnya, kecuali
ada dua orang malaikat akan turun; seorang diantaranya berdo’a, “Ya Allah berikanlah GANTI bagi orang yang
BERINFAQ”. Yang lainnya berdo’a, “Ya Allah, berikanlah KEHANCURAN bagi
orang yang MENAHAN INFAQ.”.
(HR. Bukhari dan Muslim )
(HR. Bukhari dan Muslim )
Rasulullah SAW
bersabda : “Shadaqah itu MEMADAMKAN (menghapuskan) KESALAHAN sebagaimana AIR
memadamkan API”. (HR. Ahmad dan Abu Ya’laa.)
Semoga bermanfaat,
Wabillahi
taufik walhidayah,
Wassalamu’alaikum
wr.wb.,
Gene Netto
No comments:
Post a Comment