Assalamu’alaikum wr.wb.,
Ketika saya masih sakit habis operasi hernia, dan menunggu
kabar dari dokter ttg operasi tambahan, saya menjadi depresi dan menangis
setiap hari. Saya sudah siap bunuh diri, kl tidak haram. Saya memberitahu semua
teman Muslim saya, tapi yang balas tidak sampai sepuluh orang. Yang telfon
hanya dua orang, yang bertemu saya hanya dua orang. Kebanyakan hanya mengatakan
"Semoga cepat sembuh". Beginilah kualitas dari umat Islam? Ketidakpedulian
orang Muslim terhadap sesama sudah menjadi perkara umum. Banyak orang merasa
kewajibannya sudah lunas kl ucapkan tiga kata sakti: "Semoga cepat
sembuh".
Contoh Rasulullah SAW tidak seperti itu. Dia menjenuk musuh
Yahudi yang sakit, lalu orang itu masuk Islam karena terpesona. Nabi mengatakan
umat Islam ibaratnya satu tubuh: Ketika satu anggota sakit, yang lain ikut
merasakan sakitnya. Jadi kenapa umat Islam tidak penuh kasih sayang terhadap
sesama, sesuai dengan harapan Nabi SAW? Umat yang digambarkan oleh Nabi seperti
umat khayalan yang hanya ada di dunia mimpi.
Apa kita bisa BERSAUDARA? Atau lebih baik hidup sendiri2?
Habluminallah (hubungan vertikal dgn Allah) menjadi kebanggaan kita. Tapi
habluminannas (hubungan horizontal dgn manusia) kita anggap tidak penting? Anda
punya pilihan. Kalau teman anda sakit, atau hidup dalam kesulitan, anggap dia
sebagai SAUDARA, sesuai ajaran Rasulullah SAW. Kl anda sibuk, bisa perhatikan dia
lewat telfon, email, SMS, BBM, WA dsb.
Umat Islam di Indonesia punya kesempatan dan kemampuan untuk
BANGKIT, BERSATU dan menjadi PEMIMPIN DUNIA. Tetapi umat Islam sendiri yang
membuat negara ini rusak dengan banyak korupsi, tidak peduli pada tetangga, dan
hidup sendiri2. Kita kejar nikmat dunia, dengan abaikan kesulitan "saudara
yang Muslim". Jadi kita yang harus berubah, sebelum bisa menjadi pemimpin
bagi yg lain. Kita bisa berhasil kalau kita BERSATU. Jadi anda harus pilih
sendiri utk utamakan dan menolong orang lain, Muslim dan non-Muslim, sesuai
dengan contoh Rasulullah SAW. Apakah mau mengikuti dia?
Semoga bermanfaat sebagai renungan.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto
Gene Netto
No comments:
Post a Comment