GILA!! Kepala sekolah? Kok bisa? Apa hubungannya
dgn kurikulum? Tidak ada kewajiban apapun bagi seorang guru atau kepsek utk
melakukan "terapi" di sekolah, apalagi tanpa izin orang tua. Lalu
sebatas minta maaf dan janji tidak ulangi? Semoga segera ditangkap dan dipecat
dari dunia pendidikan! Tidak layak menjadi guru, apalagi pemimpin sekolah!
Jangan percaya anak anda aman di sekolah! Tidak ada jaminan!
-Gene Netto
Siswa SD Disetrum Kepala Sekolah dengan Dalih
Terapi, Orangtua Protes
Kontributor Malang, Andi Hartik, Kompas.com -
01/05/2017, MALANG, KOMPAS.com - Seorang siswa di SDN Lowokwaru 3, Kota Malang,
mengaku disetrum oleh kepala sekolahnya. Akibatnya, siswa itu mengaku mengalami
gangguan kesehatan. Siswa itu berinisial RA. Didampingi oleh ibunya, Anita, ia
mengatakan bahwa penyetruman yang dianggap sebagai terapi itu dialaminya pada
Selasa (25/4/2017) pekan lalu.
Ketika itu, ia baru saja melaksanakan shalat dhuha
berjamaah dan diminta untuk tetap tinggal di dalam mushala sekolah. "Sebelum
disetrum disuruh meditasi selama 10 menit dengan menutup mata," kataya
kepada Kompas.com, Minggu (30/4/2017) malam. Selama proses penyetruman
berjalan, kepala sekolah itu memegang sebuah tespen untuk memastikan aliran
listrik masuk ke tubuh siswa itu. Katanya kalau nyala banyak (terang) berarti
banyak bohong kepada orangtua," jelasnya. RA mengaku proses penyetruman hanya
berlangsung selama sekitar tiga menit. Namun selama itu, ia merasakan ngilu
pada dahi dan tulang tangan kanannya.
Selain dirinya, RA mengaku ada tiga siswa lainnya yang
mengalami perlakuan sama dalam waktu bersamaan, yaitu MK, MZ dan MA. Setelah
menjalani penyetruman itu, keempat siswa itu mengalami gangguan kesehatan yang
berbeda-beda. Ada yang merasa pusing, lemas hingga mimisan.
Kepada para orangtua siswa itu, pihak sekolah tidak
menampik adanya penyetruman dan mengaku melakukannya untuk tujuan terapi
listrik. Pihak sekolah juga mengeluarkan pernyataan permintaan maafnya karena
melakukan terapi itu tanpa sepengetahuan orangtua siswa yang bersangkutan. Pihak
sekolah juga berjanji untuk tidak melakukannya lagi.
http://regional.kompas.com
No comments:
Post a Comment