Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

01 September, 2020

Apa Anak Yang Anda Kenal Siap Membunuh?

Ada hal yang menarik dalam berita ini. Seorang anak perempuan (Dwi, 16) dihamili pacarnya (Wahid, 18). Mungkin saling suka, atau diperkosa. Pacar itu dapat solusi: Dwi harus dibunuh. Tapi bukan itu yang menarik karena anak perempuan yang dibunuh oleh remaja laki-laki adalah hal yang normal di Indonesia. Yang menarik adalah sikap dari temannya pacar itu, bernama Candra (18).

Ketika pelaku hubungi Candra, dan jelaskan ada rencana ikat tangan dan kaki perempuan yang hamil, dan tenggelamkan hidup-hidup di sungai, si Candra sebagai teman yang sejati siap menolongnya. Persahabatan antara anak laki2 di Indonesia bisa begitu kuat sehingga membunuh perempuan dan seorang bayi yang tidak berdosa tidak menjadi masalah. Berita di mana seorang (atau beberapa) anak remaja diajak melakukan kekerasan terhadap anak lain sudah sering muncul. Tapi tidak pernah terjadi seorang anak remaja lapor ke orang tua dan polisi bahwa temannya ada rencana perkosa atau membunuh seorang anak perempuan.

Semua orang yang peduli pada sistem pendidikan, kondisi sosial, pendidikan agama, dan budaya di Indonesia seharusnya peduli pada kasus2 seperti ini, yang terlalu sering terjadi. Kenapa terlalu banyak anak remaja bersedia diajak untuk perkosa, sodomi, menyiksa, dan bahkan membunuh anak yang lain? Kalau sistem pendidikan, agama, dan budaya berjalan seperti normal, seharusnya anak Indonesia punya rasa empati terhadap anak yang lain. Tapi berita membuktikan bahwa terlalu banyak anak siap melakukan tindakan kekerasan tanpa rasa bersalah. Siapa yang mau pedulikan kondisi ini, dan siapa yang mau cari solusi?
-Gene Netto

Sadis! Gadis 16 Tahun Dilempar Hidup-hidup ke Sungai, Tangan-Kaki Diikat
Jabbar Ramdhani – detikNews, Sabtu, 29 Agu 2020 Lampung - Gadis bernama Dwi Ana (16) tewas dengan cara tragis. Dia tenggelam setelah tangan dan kaki diikat, lalu dilempar ke Sungai Ledeng di Kabupaten Pesawaran, Lampung.
https://news.detik.com


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...