Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)
Showing posts with label pendidikan. Show all posts
Showing posts with label pendidikan. Show all posts

02 August, 2022

Dalam Sebulan, Ada 40 Anjing Yang Dibunuh oleh Jagal Surabaya

Setiap hari, ada anak yang menyerang dan berusaha membunuh anak lain karena sekolahnya beda (disebut tawuran). Setiap hari, ada anak yang diperkosa, disodomi atau dicabuli oleh bapak tiri, bapak kandung, guru ngaji, guru sekolah, tetangga atau saudara. Setiap hari ada anak yang diperkosa bergilir oleh 3-12 remaja (tanpa pernah ada kasus seorang laki menolak dan selamatkan korban). Dan setiap hari juga ada binatang yang disiksa karena mereka hanya binatang, bukan manusia, seakan-anak manusia dipedulikan.

Pertanyaan saya: Kenapa begitu banyak orang Indonesia terlihat tidak punya rasa "empati"? Terhadap binatang saja tidak ada, apalagi manusia. Apa ini hasil kemerdekaan yang diharapkan? Penjajah jahat diusir agar orang Indonesialah yang dapat kesempatan berbuat jahat terhadap tetangga sebangsa dan setanah air? Apa sistem pendidikan kita begitu lemah sampai tidak bisa mendidik manusia untuk merasakan belas kasihan terhadap makhluk lain dan juga manusia? Bagaimana kita bisa mendidik generasi depan agar kondisi hidup mereka lebih baik?
-Gene Netto

Dalam Sebulan, Ada 40 Anjing Yang Dibunuh oleh Jagal Surabaya
Surabaya Raya 1 Agustus 2022, JawaPos.com – Kristian Adi Wibowo melaporkan MR dan RS, pengelola tempat jagal anjing di Jalan Pesapen IV, ke Polrestabes Surabaya, Minggu (31/7). Mereka disebut bisa membantai 40 ekor anjing dalam sebulan.
"Rencananya, anjing-anjing ini akan dijadikan masakan. Cara (membunuhnya, Red) dengan dipukul sampai pingsan, lalu dibakar hidup-hidup,” kata Ketua Yayasan Sarana Metta Indonesia Christian Joshua Pale.
https://www.jawapos.com

18 July, 2022

Saya Mau Menyusahkan Masyarakat!

A: Saya ada ide! Saya mau menyusahkan masyarakat!!
B: Wah, bagaimana caranya Pak?

A: Anak SD harus pakai seragam. Biar pagi2, orang tua repot. Kalau pakai baju biasa, lebih mudah, lebih murah. Pakai seragam lebih repot.
B: Wah, bagus tuh pak. Segitu saja?

A: Tidak!! Jangan hanya satu seragam saja. Senin khusus putih, biar repot dibersihkan. Lalu seragam biasa. Ditambah seragam pramuka. Dan juga seragam batik. Dan seragam Muslim untuk hari Jumat. Dan seragam olahraga.
B: Wah, hebat Pak! Sangat menyusahkan masyarakat. Sudah cukup?

A: Belum!! Harus ditambahkan topi juga biar orang tua repot cari topi setiap hari.
B: Wah, sudah paling repot begitu! Sudah selesai?

A: Belum!! Wajib pakai sabuk hitam juga.
B: Bukannya lebih mudah celana pinggang karet saja untuk anak kecil?

A: Jangan!! Biar orang tua repot cari sabuk setiap pagi!!
B: Sudah maksimal ya Pak? Tidak mungkin ada lagi!!

A: ADA!! Tambahkan dasi juga!!
B: Untuk anak SD? Gila benar Pak! Orang kantoran saja malas pakai dasi. Selesai kerja, buru2 dilepaskan. Kok anak kecil diwajibkan pakai dasi!!???

A: Harap ingat! Tujuan saya adalah menyusahkan masyarakat. Dan kalau dari seragam itu ada yang terlupakan, anak itu akan dihukum! Biar pulangnya marah atau menangis! Jangan sampai masuk sekolah menjadi mudah. Jangan sampai anak bahagia. Saya mau menyusahkan masyarakat.
B: SUDAH PAK!! Tidak mungkin bisa lebih repot lagi!!

A: Kata siapa??!! Masih bisa!! Anak wajib masuk kelas jam jam 6:30 atau 7:00 pagi. Pulang jam 14:00, atau jam 16:30, lalu dikasih PR yang banyak untuk isi beberapa jam. Biar capek! Setiap pagi harus bangun, buru-buru cari barang, capek, ngantuk, rewel, menangis, tidak makan, dan tidak ada waktu untuk bersenang-senang dengan orang tuanya atau saudaranya! Yang penting buru-buru dan repot! Tapi jangan khawatir. Orang Indonesia tidak mungkin menolak. Kebijakan harus ditaati. “Diam dan taat” adalah hasil pendidikan paling utama di negara ini. Jangan sampai rakyat merasa tenang atau merasa pemerintah harus MELAYANI rakyat!!
B: Wah.... Anda sangat pantas menjadi seorang pemimpin di Indonesia!!!! Kalau bisa dipersulit, kenapa dipermudah!!??

A: Betul betul betul….! Merdeka!!!

[ Semoga bermanfaat sebagai renungan bagi para orang tua, yang taat terus, tanpa bertanya apa ini sistem terbaik untuk 60 juta anak Indonesia. -Gene Netto ]

22 June, 2022

Siapa Yang Bisa Memberi Tahu Anak Indonesia Bahwa Sungai Berbahaya?

Mohon diperhatikan. Ini hanya berita tentang anak yang hanyut di sungai dan tenggelam, dan hanya dari beberapa minggu terakhir. Tidak termasuk anak yang tenggelam di kolam renang, pantai, selokan air, lubang bekas galian, danau, dan tempat lain. Tidak termasuk berita anak yang hanyut lalu selamat. Hanya anak yang tewas di sungai saja.

Siapa yang bisa kasih tahu anak Indonesia bahwa sungai berbahaya? Ada sistem pendidikan nasional, ada TV di setiap rumah, ada HP di tangan hampir semua dewasa dan anak. Tapi siapa yang mau bertanggung jawab untuk memberi tahu anak Indonesia bahwa sungai berbahaya? Siapa yang mau selamatkan anak Indonesia?
-Gene Netto

Labuhanbatu Utara (Labura) Sumatera Utara, 22 Juni 2022
Hilang 2 Hari di Sungai Simonis, Dua Santri di Labura Ditemukan Tewas
https://www.kilat.com

Pasuruan, Jawa Timur, 22 Juni 2022
Berniat Selamatkan Teman yang Hanyut saat Mandi di Sungai, Bocah SD Tewas Tenggelam
https://daerah.sindonews.com

19 Juni 2022 Pesisir Selatan, Sumatera Barat
Pemuda yang Hanyut di Batang Surantih Pesisir Selatan Ditemukan Tewas di Kedalaman 10 Meter
https://www.tribunnews.com

Kota Padang, Sumatera Barat, 13 Juni 2022
Pencarian 3 Pelajar SMK Hanyut di Padang Dilanjutkan, 2 Orang Ditemukan Meninggal Dunia
https://sumbar.suara.com

17 Juni 2022 - 7 Hari Tak Ditemukan, Pencarian Seorang Pelajar SMK yang Hanyut di Sungai Kota Padang Dihentikan
https://sumbar.suara.com

Padang Pariaman, 14/06/2022
Pemuda 19 Tahun yang Hanyut di Batang Tapakis Padang Pariaman Ditemukan Meninggal
https://padangkita.com

Bengkulu, 17 Juni 2022
Dua Bocah Hanyut di Sungai Air Nelas Seluma Ditemukan Meninggal
https://regional.inews.id

Aceh Tamiang, 09 Juni 2022
Bocah Laki-laki Usia 9 Tahun Hanyut di Sungai Aceh Tamiang Ditemukan Tewas
https://www.ajnn.net

Dairi, Sumatera Utara, 03 Juni 2022
Hanyut di Sungai, Bocah 8 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa
https://telisik.id

Pesisir Selatan, Sumatera Barat, 02 Juni 2022,
Dua Orang Bocah Hanyut di Sungai Pesisir Selatan, Satu Meninggal dan Satunya Lagi Masih Dicari
https://sumbar.suara.com
06-06-2022 - Tidak Kunjung Ditemukan, Pencarian Bocah yang Hanyut di Pesisir Selatan Dihentikan
https://covesia.com

Kota Sukabumi, 31 Mei 2022
3 Orang Anak Hanyut di Sungai Cipelang Sukabumi, 2 Selamat 1 Orang Meninggal Dunia
https://prfmnews.pikiran-rakyat.com

Lebak, Banten, 29 Mei 2022
Bocah 9 Tahun Hanyut di Sungai Sasak Lebak Ditemukan Tewas
https://news.detik.com

28 April, 2022

Orang Kafir Akan Masuk Neraka, Jadi Kenapa Muslim Perlu Melebihi Mereka Di Dunia?

[Komentar]: Orang yg beriman, sejahat apapun, akan masuk surga. Orang kafir, sebaik apapun dan sehebat apapun penemuan mereka tidak akan menjamin mereka masuk surga. Kenapa umat Islam dituntut untuk menjadi hebat seperti orang2 kafir? Semua kehebatan dan kegeniusan mereka tidak akan berarti apa2 di akhirat.

[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb. Ini sebuah perumpamaan. Bagaimana kalau seorang Ibu berikan nasehat ini kepada anaknya: "Kamu masih sekolah, jadi di masa prakerja. Lupakan saja masa ini. Masa depan kamu sudah dijamin karena kamu akan kerja di perusahaan milik bapak. Kamu ada kecerdasan dan bakat? Lupakan saja. Punya cita-cita memajukan dunia? Cuek saja. Masa depan kamu dijamin. Tidak usah pikirkan karakter kamu, ilmu, kemampuan, bakat, kemajuan dunia, atau yang lain. Kamu menjadi manusia yang pintar atau bodoh, baik atau buruk, masa depan kamu tetap dijamin."

Itu sebuah perumpamaan tentang caranya banyak orang Muslim hadapi dunia ini. Cuek saja karena hanya masa depan di Surga yang penting. Tidak perlu berusaha, berjuang, manfaatkan bakat, menuntut ilmu dunia, mencari yang terbaik, berusaha atasi masalah, atau menolong kemajuan umat manusia. Cuek saja terhadap dunia dan menunggu dikasih Surga. Hanya ilmu agama yang penting. Betul?

Dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim No. 2699)

Bayangkan kalau anak muslim hanya dikasih pilihan menjadi petani, pedagang, atau ustadz (karena dunia tidak penting)? Dan ketika kita butuh dokter, akuntan, manajer, pilot, dsb. hanya ada orang kafir karena orang Muslim "tidak butuh ilmu dunia"! Bukannya kita akan rugi sendiri? Dan kalau kita bisa melebihi orang kafir dalam semua bidang, bukannya mereka akan kaget dan bertanya tentang kenapa kitalah yang begitu maju dibandingkan mereka? Lalu kita bisa jelaskan tentang kebenaran Islam, yang menjadi landasan semua usaha kita.

Jadi umat Islam perlu berjuang untuk melebihi kemajuan orang kafir untuk buktikan bahwa kita bisa, untuk kebutuhan kita sendiri. Dan juga untuk berikan semangat kepada setiap generasi anak Muslim, agar mereka yakin atas doa mereka. Mereka akan lihat: Orang kafir tidak berdoa kepada Allah, dan kemajuan mereka hanya 1.000 barang bermanfaat saja. Orang Muslim pakai otak yang sama, dan berdoa juga, dan kemajuan kita 10.000 barang. Anak Muslim akan menjadi lebih semangat berdoa, lebih peduli pada ajaran agama, dan lebih sukses di dunia ini, dan juga di akhirat. Keberhasilan kita di semua bidang dunia akan membuat anak Muslim semangat untuk menjadi ahli agama juga, karena mereka akan sadari bantuan Allah dibutuhkan untuk berhasil di sini juga.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto


17 April, 2022

Melihat Masa Depan Umat Islam, Kenapa Mau Putus Asa?

[Komentar]: Sejujurnya saya merasa hopeless [putus asa] terhadap masa depan umat Islam di Indonesia. Karena mereka berpikirnya cuma sejengkal ke depan.

[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb. Jangan begitu Pak! Insya Allah ada harapan. Allah Maha Besar, dan bisa mengubah kondisi apa saja menjadi lebih baik. Insya Allah ada banyak ulama yang saleh yang mohon kebaikan bagi umat Islam terus. Kita semua harus ikut berdoa, berjuang di jalan Allah, dan yakin Allah akan berikan pertolongan.

Rasulullah SAW bersabda, “Berdoalah kepada Allah dalam keadaan YAKIN DITERIMA dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi)

Bapak cerdas dan sudah kuliah. Kalau bapak mengatakan "tidak ada harapan", bagaimana dengan orang lain? Kalau dalam perang, jenderal bilang, "Percuma menyerang, kita akan kalah!" bagaimana para prajurit akan semangat? Kalau Allah menghendaki, dalam 10 tahun Indonesia bisa menjadi pemimpin dunia! Kalau dianggap tidak mungkin, berarti bapak anggap Allah Maha Lemah. Kita harus yakin Allah akan berikan kemajuan pada waktu yang terbaik. Para sahabat ikut perang bersama Rasulullah SAW. Tapi tidak dikasih jaminan akan menang, apalagi "menang dengan cepat". Masa untuk menyelamatkan 200 juta Muslim kita gampang menyerah? Lemah sekali keimanan kita!

Bapak kecewa karena umat Islam baru paham tentang ibadah, dan belum mendalami banyak ilmu dunia? Kenapa heran? Lihat sejarah dari penjajahan Belanda sampai Orde Baru. Siapa yang berikan pendidikan berkualitas kepada rakyat? Negara barat sudah 100 tahun punya sistem pendidikan berkualitas yang gratis untuk UMUM. Indonesia baru berapa tahun? Jadi di zaman dahulu, ketika belum ada sistem pendidikan yang berkualitas untuk umum, ulama menjaga prioritas utama: Ibadah yang wajib! Taat pada perintah Allah, dan jauhi larangan-Nya!

Tidak ada hadits, "Di akhirat, manusia akan ditanyakan sudah menciptakan berapa banyak robot!" Yang ditanyakan adalah apakah kita taat kepada Allah atau tidak. Ulama sudah membentuk umat Islam yang beriman kepada Allah. Kalau bapak kecewa, karena orang Muslim belum bisa kirim robot ke planet Mars, dan belum ada banyak kemajuan duniawi, maka kita semua harus angkat cermin, dan bertanya, "Apa yang bisa saya lakukan untuk mencerdaskan umat Islam dan memajukan Indonesia?" Lalu kita bersatu dengan yang lain, dan berjuang di jalan Allah, sesuai kemampuan kita masing-masing.

Ulama sudah membentuk umat Islam yang beriman kepada Allah. Sekarang umat Islam hanya butuh satu hal yang lain: Pendidikan umum yang berkualitas! Kalau sudah ada, insya Allah segala sesuatu akan berubah! Semangat dan berjuang terus setiap hari ya Pak! Jangan pernah putus asa terhadap Rahmat Allah!
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
-Gene Netto


06 March, 2022

Anak Tenggelam Merupakan Takdir Allah Dan Bukan Kelalaian Orang Dewasa!

Assalamu’alaikum wr.wb. Hampir setiap hari ada berita tentang anak Indonesia yang tenggelam setelah ikuti kegiatan resmi dari sekolah atau pesantren. Saya tidak paham kenapa 100 juta dewasa tidak marah. Dalam setiap kasus, pola yang sama terlihat. Puluhan anak dibawa ke suatu lokasi di mana ada air yang dalam atau arus deras. Para penjaga tidak mengerti P3K. Ketika anak tenggelam, penjaga seharusnya langsung melakukan RJP (Resusitasi Jantung Paru, juga dikenal sebagai CPR). Akan tetapi korban malah dibawa ke jalan, ditaruh di mobil, dan dibawa ke rumah sakit. Lalu setelah tidak bernafas selama 15-30 menit, korban dinyatakan tewas.

Kenapa bisa terjadi terus? Karena kelalaian orang dewasa! Kenapa orang tua korban tidak marah dan menuntut pertanggungjawaban? Karena mereka diyakini oleh para ustadz bahwa itu adalah "TAKDIR" dari Allah, padahal sudah jelas itu "takdir pilihan" di mana orang dewasa bersikap lalai, dan merasa tidak perlu bertanggung jawab!

Coba kita bahwa pemikiran ini ke ranah yang lain untuk menguji logikanya. Misalnya, anak anda sedang dioperasi di rumah sakit. Tiba-tiba mati lampu. Seharusnya mereka nyalakan genset, dan lanjutkan operasinya. Tapi bagaimana kalau anak anda dibawa ke jalan, ditaruh di taksi, dan dibawa ke rumah sakit yang lain? Dan setelah perjalanan 30 menit, anak anda dinyatakan mati dari perdarahan.

Ketika anda bertanya kenapa rumah sakit pertama tidak nyalakan genset saja, bagaimana kalau mereka menjawab, "Ohh maaf ya, tidak ada yang mengerti caranya menyalakan genset. Kami tidak diwajibkan belajar! Jadi ketika mati lampu, pasien operasi hanya bisa dibawa ke rumah sakit lain. Maaf ya, kematian anak anda adalah takdir Allah. Bukan kelalaian kami!"

Apa anda akan terima? Saya yakin kebanyakan orang tua akan marah dan anggap kelalaian. Jadi kenapa guru dan ustadz bisa diizinkan membawa puluhan anak ke lokasi seperti kolam renang, sungai, embung, danau, laut dsb. tetapi tidak ada KEWAJIBAN menghadirkan orang dewasa yang mengerti P3K? Karena tidak diwajibkan belajar, kenapa para guru dan ustadz bisa lepaskan tanggung jawab dengan mengatakan, "Ini takdir Allah, bukan kelalaian kami!"

Rumah sakit yang punya genset wajib belajar cara menggunakannya. Dan guru yang punya tangan seharusnya wajib belajar RJP sebelum boleh membawa puluhan anak ke kolam renang atau sungai. Kalau guru tidak mau belajar, solusinya gampang: Potong gajinya 30% karena mereka tidak bisa menjaga anak secara maksimal. Bisa dijamin 4 juta guru dan ustadz akan langsung semangat belajar P3K. Dan mungkin setelah itu berita "anak tenggelam" akan muncul setahun sekali, daripada setiap hari.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Hendak Membersihkan Badan Usai Kegiatan Ekstrakurikuler, Dua Santri Tewas Tenggelam di Embung
https://www.tribunnews.com

25 February, 2022

Siswi SMA di Kupang Tewas Tenggelam Saat Ikut Ujian Praktik Renang

Seorang anak tenggelam saat mengikuti kegiatan sekolah? Mari kita ucapkan Mantra Pendidikan Nasional: "Kami tidak menyangka!" dan perkaranya harus dianggap selesai. Sekarang boleh dicap musibah, dan takdir Allah, dan jangan coba menyatakan ada pihak yang perlu bertanggung jawab! Sangat di luar dugaan kalau seorang anak yang tidak bisa berenang berisiko tenggelam. Tiga guru untuk menjaga 66 anak sudah cukup. Guru tidak lalai, sekolah tidak lalai, dan pengurus kolam renang tidak lalai. Tidak ada yang bersalah, jadi perlu diselesaikan secara damai dan jangan coba bawa ke ranah hukum!

Yang paling menyedihkan (di atas kematian seorang anak) adalah fakta ini: Ketika korban dikeluarkan dari kolam renang, dan masih ada nadi tapi tidak bernafas, maka guru dan penjaga kolam renang berusaha selamatkan korban dengan cara "MEMOMPA DADANYA". Jantungnya masih berfungsi, jadi tindakan itu malah berisiko menyebabkan serangan jantung! Anak itu butuh oksigen, lalu orang dewasa di sekitarnya melakukan kompresi jantung. Tidak terpikir (dan tidak diwajibkan) untuk belajar P3K SEBELUM dibutuhkan.

Satu anak lagi mati dengan sia-sia, dan orang dewasa di sekitarnya bisa lepaskan tanggung jawab dengan menyatakan mereka "tidak menduga" seorang anak bisa tenggelam di dalam kolam renang…! Anak siapa yang perlu mati secara sia-sia sebelum terjadi perubahan sistem pendidikan? Semoga segera datang harinya nyawa anak Indonesia memiliki nilai yang lebih tinggi.
-Gene Netto

Siswi SMA di Kupang Tewas Tenggelam Saat Ikut Ujian Praktik Renang
24/02/2022, Penulis Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor Andi Hartik KUPANG, KOMPAS.com - Maria G Ropa (17), siswi kelas 3 SMA Negeri 1 Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditemukan tewas tenggelam di dasar kolam saat mengikuti ujian praktik renang.
https://regional.kompas.com

22 February, 2022

Kebakaran Pesantren di Karawang Tewaskan 8 Anak

Kejadian ini tidak mengherankan. Yang mengherankan adalah kenyataannya bahwa hal seperti ini tidak terjadi lebih sering dan tewaskan lebih banyak santri! Kalau memeriksa asrama di banyak pesantren, sangat jelas bahwa tidak dibangun dengan sikap waspada terhadap kebakaran. Satu pintu masuk, satu tangga, tidak ada akses atau jalan keluar yang lain, tidak ada selang air yang bisa mencapai semua kamar, tidak ada alat pemadam api, dan apabila ada, santri tidak dilatih untuk menggunakannya, dan juga tidak ada latihan evakuasi setiap tahun. Artinya, ketika tidak ada persiapan untuk hadapi musibah yang umum terjadi, maka sangat tidak bijaksana untuk menyatakan, "Kami tidak menyangka!"

Masalah terbesar hanya satu: Banyak orang yang bangun pesantren tidak mempunyai landasan keselamatan dan kesejahteraan anak sebagai prioritas utama. Yang penting hanya ilmu agama, dan selain itu, cukup "Bismillah" saja! Lalu, kalau ada hal buruk yang terjadi, langsung dicap musibah saja (tidak pernah dianggap kelalaian pihak pesantren!), lalu orang dewasa yang seharusnya bijaksana hanya menyatakan, "Kami tidak menyangka!" Dengan begitu saja perkaranya selesai, sampai kemudian terjadi di tempat lain dengan pola yang persis sama. Seharusnya persiapan menghadapi kebakaran dan bencana lain menjadi bagian dari izin mendirikan pesantren. Berapa banyak dari 30 ribu pesantren di Indonesia siap hadapi kebakaran? Dan berapa banyak anak perlu menjadi korban sebelum terjadi perubahan dalam sistem operasional pesantren?
-Gene Netto

Kebakaran Pesantren di Karawang Tewaskan 8 Orang, Ini Penyebabnya
Tim detikcom – detikNews, Selasa, 22 Feb 2022 Jakarta - Kebakaran pesantren di Karawang melahap bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Khoirot, Desa Manggungjaya, pada Senin (21/2/2022) kemarin. Akibat peristiwa maut tersebut, delapan santri dikabarkan meninggal dunia. Polisi menyebut kebakaran tersebut dikarenakan adanya korsleting kipas angin yang berada di gedung lantai dua.
https://news.detik.com

Jenazah para santri telah dibawa ke RSUD Karawang. Dari 8 korban, tujuh di antaranya berhasil diidentifikasi. Berikut identitas korban: 1. Alif Satria (7) asal Cikampek. 2. Muhamad Fatir (7) asal Subang. 3. Rian Aditio (7) asal Subang. 4. M Akmal Maulana (12). 5. Mujaki Riadi (13) asal Cilamaya. 6. Moreno (10) asal Cilamaya. 7. Azka Pairul Gupron (11) asal Subang. 8. Masih proses identifikasi.
https://news.detik.com

09 February, 2022

Di Jepang, Pendidikan Akhlak Lebih Penting Daripada Ilmu

Di sekolah Jepang, para siswa tidak mendapatkan ujian APAPUN sampai mereka mencapai kelas 4 SD (usia 10 tahun)! Kenapa? Karena tujuannya dalam 3 tahun yang pertama TIDAK untuk menilai pengetahuannya atau kemampuan belajar anak kecil, tetapi untuk mendirikan sikap sopan santun dan untuk mengembangkan karakter yang mulia! Itulah yang diajarkan oleh para ahli pendidikan mereka: Akhlak yang mulia SEBELUM ilmu pengetahuan! (Dan di Denmark, tidak ada ujian sampai kelas 3 SMP!)

Sedangkan di Indonesia, anak diberikan hafalan, PR, ujian, hafalan, PR, ujian, hafalan, PR, ujian, lalu ada juga Ujian Nasional! Akhlak yang mulia? Maaf, itu nomor berapa dalam ujiannya ya? Dan kalau akhlak tidak masuk ujian sekolah, untuk apa mau dipelajari? Semoga pada suatu hari, 200 juta Muslim di Indonesia bisa bersatu untuk minta perubahan sistem pendidikan, yang hilangkan ujian dan hafalan bagi anak kecil, dan utamakan pelajaran akhlak! Semoga umat Islam siap belajar dari orang kafir, kalau belum tahu sumber lain untuk dapat teladan yang baik!
-Gene Netto

Dari Abu Darda' ra., dari Rasulullah SAW, "Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan melebihi akhlak yang mulia." (HR. Bukhari)

Dari Abu Hurairah r.a. yang berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya dan orang yang paling baik di antaramu ialah yang paling baik terhadap keluarganya." (HR. Bukhari & Muslim, Tirmidzi, Nasa'i)

Rasulullah SAW bersabda, "Paling dekat dengan aku kedudukannya pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap keluarganya." (HR. Ar-Ridha)


12 January, 2022

Bermain dan Kejar Bola Hingga ke Tengah Pantai, 18 Siswi Tenggelam Tapi Diselamatkan

Hampir saja ini menjadi berita tentang kematian 18 santri, tapi alhamdulillah bisa diselamatkan dari kelalaian gurunya sendiri. Hal yang sama terulang terus. Guru bawa siswa ke sungai atau pantai, tiba2 ada yang tenggelam. Kadang bisa diselamatkan. Kadang siswa mati. Lalu semua guru selalu bilang, "Saya tidak menduga (siswa akan alami bahaya di tempat yang berbahaya)." Dan semua orang tua bilang, "Ini takdir Allah, tapi alhamdulillah diselamatkan guru! Terima kasih Pak Guru!" Anehnya, tidak ada yang membahas unsur kelalaian guru yang membawa anak yang tidak bisa berenang ke laut atau sungai.

Untuk memahami bahwa hal ini tidak logis, coba kita bawa ke ranah yang berbeda. Guru ajak siswi ikuti balapan motor di jalan raya. Ada anak yang bisa, tapi ada anak yang kecelakaan, jatuh, terluka atau mati. Lalu semua guru mengatakan, "Saya tidak menduga ada anak yang bisa mati kalau ikuti balapan motor!" Dan semua orang tua mengatakan, "Ini takdir Allah." Dan terjadi setiap minggu, setiap bulan, sepanjang tahun, selama puluhan tahun. Dan anak Indonesia mati terus, ketika diajak ikuti kegiatan oleh gurunya sendiri.

Apakah mungkin terjadi? Saya yakin tidak mungkin. Kebanyakan orang tua akan marah dan bertanya kenapa anak disuruh ikuti balapan motor, padahal tidak bisa bawa motor dan tidak punya SIM? Guru itu akan ditangkap polisi karena bahayakan siswa. Dan anak yang menjadi korban akan dikatakan "mati karena kelalaian guru sendiri." Betul? Kenapa setiap kali anak dibawa ke tempat yang berbahaya sekali, seperti sungai atau pantai, sedangkan semua anak tidak bisa berenang, dan tidak ada regu penyelamat di situ, tidak ada pelampung, dan jauh dari dokter dan rumah sakit, semua guru boleh mengatakan "Saya tidak menduga" dan orang tua terima penjelasan itu?

Kalau balapan motor yang bahayakan anak akan diprotes, kenapa berenang di laut dibiarkan terjadi terus? Dan kenapa para guru tidak BELAJAR dari bahaya yang menimpa anak lain dalam berita, dan hindari tempat yang berbahaya bagi anak? Siapa yang akan melindungi anak Indonesia kalau banyak guru lalai, dan orang tua menerima kelalaian itu terus sebagai hal yang wajar?
-Gene Netto

Bermain dan Kejar Bola Hingga ke Tengah Pantai, 18 Siswi Tenggelam
Kamis, 6 Januari 2022 - Oleh : Tim TvOne, Hery Sampurno - Situbondo, Jawa Timur - Sebanyak 18  siswi SMP Islam Pondok Pesantren Annur Sidoarjo, tenggelam di Pantai Wisata SPBU Utama Raya Desa Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo, Rabu (5/1/2022). Tidak adanya regu penolong di tempat wisata tersebut, membuat proses evakuasi para murid berlangsung dramatis. Akhirnya,18 siswi yang tenggelam saat mandi dan bermain bola di Pantai Wisata Utama Raya Situbondo berhasil diselamatkan.
https://www.tvonenews.com

11 January, 2022

Pelajar SD Tewas Usai Tenggelam di Objek Wisata Bukik Chinangkiek Solok

Hanya ada satu kalimat yang penting: "Lalu, korban dibawa oleh pengelola waterboom ke Puskesmas terdekat."

Saya belum pernah baca berita tentang anak yang tenggelam di kolam renang lalu ditulis, "Penjaga setempat yang ahli P3K langsung berikan nafas buatan dan kompresi jantung (CPR) lalu alhamdulillah anak itu langsung hidup kembali." Yang selalu terjadi adalah anak yang TIDAK BERNAFAS di bawa keluar ke tempat parkir, ditaruh di mobil, keluar ke jalan, berangkat keliling kota, kena macet, berhenti di lampu merah, jalan lagi, berhenti isi bensin, mampir di warung untuk beli rokok, lalu akhirnya ketemu  puskesmas yang masih buka. Dan di luar dugaan semua orang dewasa di situ, anak yang sudah tidak bernafas selama 30 menit TETAP TIDAK BERNAFAS!! Siapa yang bisa menduga?!?!

Kita bisa lihat dalam film dan seri tivi, dan video YouTube, di seluruh dunia, di kolam renang dan pantai, ada penjaga yang terlatih untuk selamatkan nyawa orang langsung di tempat. Di sini sebaliknya. Korban di bawa jalan2 dulu. Seharusnya ada kewajiban menyediakan petugas yang ahli P3K pada semua kolam renang, dengan fasilitas yang lengkap, dan juga hadirkan perawat pada hari yang ramai seperti akhir pekan dan hari libur. Sangat mudah dilakukan, kalau ada yang mau peduli. Tapi mungkin karena korbannya selalu anak miskin, belum terjadi perubahan. Siapa yang mau melindungi anak Indonesia?
-Gene Netto

Pelajar SD Tewas Usai Tenggelam di Objek Wisata Bukik Chinangkiek Solok
https://sumbar.suara.com

13 December, 2021

Kasus 12 Santriwati Diperkosa Bisa Terjadi Karena Kegagalan Sistem Berlapis-lapis

Assalamu’alaikum wr.wb. Ada yang bertanya kenapa 12 santriwati di Bandung bisa diperkosa dan 8 anak hamil dan melahirkan? Jawabannya sederhana: Kasus ini membuktikan ada kegagalan sistem yang berlapis-lapis.

1. Pendidikan di rumah. Banyak anak Indonesia diajarkan untuk diam dan taat, hormati orang dewasa, dan turut pada perintah dari dewasa. Tidak ada hak untuk berpikir sendiri dan menolak hal yang dinilai tidak benar.

2. Pendidikan di sekolah. Di SD, anak dididik untuk diam dan taat pada guru. Jangan berani melawan, jangan berbeda pendapat, guru selalu benar, yang melawan guru dikutuk sebagai "anak durhaka". Tidak dididik untuk berpikir sendiri dengan akal sehat yang Allah berikan, dan berani menolak ketika ada hal yang tidak benar. Lalu mereka masuk pesantren dengan otak yang sudah dibentuk untuk diam dan taat.

3. Pendirian pesantren dan tempat serupa. Ustadz dapat izin kalau mau berikan pendidikan agama (di pesantren, madrasah, rumah tahfiz, TPA, dsb.). Ahli pendidikan, ahli psikologi, ahli kesehatan, dll. tidak terlibat. Pendidikan agama paling utama. Aspek kehidupan yang lain kurang diperhatikan oleh semua pihak.  

4. Sistem RT dan RW. Setiap pesantren masuk di wilayah administrasi RT dan RW. Kenapa tidak ada pengawasan dan pemeriksaan rutin di semua tempat di mana anak menginap di asrama? Sistem pemeriksaan asrama yang rutin ini tidak ada.

5. Tetangga. Tetangga bertanya kenapa santri tidak minta tolong kepada tetangga? Orang dewasa itu yang seharusnya aktif bertanya, dan bukan menunggu diminta bantuan. Tidak ada program pendidikan bagi rakyat untuk peduli pada semua anak bangsa dan awasinya di semua tempat.

6. Kepedulian masyarakat. Kebanyakan orang peduli pada anak dan keluarga sendiri. Selama bukan anak sendiri yang "menderita", banyak orang anggap "urusan orang lain" yang akan diperbaiki nanti oleh "pihak lain". Yang penting anak sendiri aman dan sejahtera. Tidak banyak orang yang siap peduli pada semua anak.

7. Info nomor darurat. Semua pesantren bisa wajibkan pasang poster yang jelaskan bahaya pencabulan, dan berikan nomor darurat yang bisa dihubungi. Wajib membuat pelatihan 2x setiap tahun, agar semua santri tahu. Sistem pemasangan poster dan info jelas ini di asrama anak tidak ada.

8. Pemeriksaan rutin. Pemerintah bisa kirim petugas untuk periksa setiap pesantren setiap tahun. Datang dengan checklist untuk diisi. Lalu petugas pilih beberapa santri secara acak, dan bertanya dengan jelas. Misalnya, "Apa ada orang yang sentuh kemaluan kamu dan membuat kamu takut?" Dari 20-30 pertanyaan yang tepat, kepada santri secara acak, insya Allah kasus pencabulan akan cepat ketahuan. Pemeriksaan rutin dengan checklist seperti ini tidak ada.

9. Pendidikan sebelum masuk pesantren. Bisa dibuat program pelatihan dan persiapan sebelum masuk pesantren. Seperti dilakukan sebelum ujian akhir di sekolah, atau sebelum ujian SIM. Anak dikasih info yang jelas tentang bahaya pencabulan, dan info2 lain, dapat sertifikat, baru boleh masuk asrama. Sistem ini tidak ada.

10. Hubungan dengan orang tua. Pesantren bisa diwajibkan menyediakan fasilitas agar semua anak boleh bicara dengan orang tuanya setiap minggu. Bisa video call secara gratis setiap minggu kalau ada persiapan. Kalau setiap minggu orang tua selalu dapat info dari anak, akan sangat sulit terjadi kasus pencabulan selama 5 tahun. Sistem yang wajibkan hubungan antara orang tua dan anak setiap minggu tidak ada, tapi sebagian pesantren membuatnya sendiri.  

Ini sebagai gambaran saja. Perubahan seperti ini dibutuhkan dari pemerintah dan juga masyarakat. Semua orang dewasa harus siap bersatu untuk kembangkan sistem yang jelas, yang melindungi semua anak Indonesia. Kalau tidak mau bertindak, tunggu saja berita baru muncul lagi minggu depan. Kasus pencabulan terhadap anak tidak akan berhenti sampai rakyat dan pemerintah bersatu untuk melindungi semua anak.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto  


08 December, 2021

Dikritik karena Paksa Tunarungu Bicara, Ini Penjelasan Mensos Risma

Seorang anak yang tuli dipanggil naik panggung, dan dipaksa bicara di depan umum. Walaupun tidak bisa, harus bisa. Ibu memaksa. Anak ketakutan, cuek saja. Ibu memaksa. Besok anak itu trauma dan mimpi buruk terus, cuek saja. Ibu memaksa. Tidak perlu memikirkan yang terbaik untuk anak disabilitas itu. Yang penting acara ibu terkesan luar biasa setelah anak yang tidak bisa bicara dipaksa bicara. Apa besok anak yang buta akan dipaksa membaca? Anak yang kakinya lumpuh akan dipaksa berjalan kaki? Ibu memaksa, jadi anak harus turut, di depan umum, tanpa persiapan?

Ada janda yang saya kenal, yang anaknya tuli sejak lahir. Saya sarankan keluarganya belajar bahasa isyarat agar bisa berkomunikasi. Anak itu masuk SLB, dan ternyata "dilarang belajar" bahasa isyarat. Semua anak dipaksa "membaca bibir" dan bicara. Walaupun tidak bisa, dipaksa harus bisa. Disuruh beli alat bantu dengar (yang mahal), padahal syaraf telinganya mati, dan dokter menyatakan manfaatnya NOL.

Jadi bertahun-tahun, komunikasi antara ibu dan anak yatim itu dihalangi oleh ketidakmampuan menjelaskan pikirannya lewat bahasa isyarat karena tidak boleh belajar di sekolah. Dan karena ibu itu seorang janda yang miskin, tidak ada dana untuk bayar guru bahasa isyarat swasta. Jadi disebabkan kebijakan pendidikan yang dipaksa terhadap semua anak, seorang anak yatim dan ibunya tidak bisa berkomunikasi secara baik. Coba anda pilih 100 kata saja, dan selama 1 minggu, anda hanya boleh gunakan 100 kata itu untuk membahas segala sesuatu dengan anak anda. Rasanya seperti apa? Contohnya: "Jalan? Makan? Tidak? Mana? Itu? Sini. Jangan." Begini saja bentuk komunikasinya bertahun-tahun karena dilarang belajar bahasa isyarat.

Dan dalam berita ini, terlihat Ibu Risma sudah terima doktrin yang sama. Semua anak dipaksa harus setara robot yang bisa diprogram untuk hasilkan satu bentuk anak yang sanggup membaca bibir dan bicara. Dan kalau tidak bisa, harus bisa! Kasihan anak Indonesia. Apa Ibu Risma berani memaksa Jokowi dan semua pejabat lain menggunakan bahasa asing ketika ketemu pejabat dari luar negeri? Dilarang pakai penerjemah! Tidak bisa Bahasa Perancis, Cina, atau Jerman? Harus bisa! Ibu memaksa. Atau hanya mau memaksa anak kecil saja?
-Gene Netto

Dikritik karena Paksa Tunarungu Bicara, Ini Penjelasan Mensos Risma
https://news.detik.com

Tangan Robot Untuk Manusia Sudah Diciptakan

Suatu kemajuan yang luar biasa. Harganya Rp.115 juta ($8.000) untuk tangan dewasa, dan Rp.58 juta ($4.000) untuk tangan anak (yang bisa ditukar beberapa kali sampai menjadi dewasa). Dikendalikan dengan PIKIRAN orang itu. Sayangnya, kemajuan seperti ini selalu datang dari dunia non-Muslim.

Terus-terusan orang non-Muslim menciptakan barang bermanfaat, dan meraih prestasi. Kalau ribuan kemajuan yang diciptakan dalam 100 tahun terakhir itu muncul dari kalangan Muslim, bisa dijamin seluruh dunia akan tertarik pada Islam. Tapi ternyata, orang asing melihat umat Islam yang kebanyakan hidup dalam kondisi miskin, kotor, berpendidikan rendah, negaranya penuh korupsi, kekerasan dan kriminalitas tinggi, tanpa keadilan, lalu mereka hanya ingin lari jauh dari umat Islam.

Seharusnya kita berlomba-lomba untuk melebihi orang non-Muslim. Ternyata tidak. Banyak Muslim dapat kekayaan, tapi daripada berusaha menciptakan hal-hal baru yang sangat bermanfaat, mereka langsung tambahkan rumah dan mobil mewah, dan tambahkan jumlah istri juga. Yang dipikirkan hanya diri sendiri, dan bukan kemajuan umat, apalagi prestasi umat. Semoga akan muncul generasi anak Muslim yang bisa melebihi semua orang kafir di dunia ini, dan menjadi contoh kemajuan umat Islam yang baik.
-Gene Netto

3D printed, mind-controlled prosthetics are here | Challengers by Freethink
Unlimited Tomorrow is pioneering a new age in prosthetics with its 3D-printed robotic arms. Founded in 2014 by Easton LaChapelle when he was just 18 years old, the company is poised to become a leader in the prosthetic arm industry. Their True Limb device costs less than $8,000 and it’s even cheaper for children, priced at about $4,000.
https://www.youtube.com/watch?v=N01QN-3OB3s

04 December, 2021

4 Fakta Seputar Predator Seksual Anak Bermodus Game Online Free Fire

Anak main game online. Orang tua anggap "permainan anak" jadi tidak memantau, dan tidak curiga. Ternyata, dalam sebagian game, anak bisa "dihubungi" oleh seorang pelaku dewasa (atau remaja) lewat chat. Lalu ditawarkan "hadiah" di dalam game itu. Kalau menolak, bisa diancam akunnya akan dihapus. Kalau setuju terima hadiah, ada syarat: Harus kirim foto dan video telanjang! Dalam 1 kasus ini yang baru ketahuan, 11 anak perempuan telah menjadi korban. Lalu pelaku juga hubungi mereka lewat WA dan minta video call untuk bahas seks dan lihat tubuhnya langsung! Coba berpikir, berapa juta anak Indonesia yang main game di HP dan komputer setiap hari…?

Orang tua harus waspada. Semua game yang dipakai oleh anak harus dipelajari dan dipahami dulu oleh orang tua. Terutama kalau bisa "beli" barang di dalam game, dan bisa chatting lewat teks atau headset dengan orang lain. Yang ajak anak anda main game belum tentu seorang "anak" dan belum tentu baik hati. Anak yang tidak paham ada bahayanya tidak akan curiga. Jadi orang tua perlu melarang anak main dengan pemain yang lain yang BUKAN teman yang dikenal baik. (Dan walaupun dibatasi begitu, tetap saja ada bahayanya!) Orang tua harus aktif pantau anak ketika mereka bermain online, sebelum menjadi korban. Tolong ingat: Foto dan video anak telanjang yang masuk ke internet tidak bisa dihapus selama-lamanya.
-Gene Netto

4 Fakta Seputar Predator Seksual Anak Bermodus Game Online Free Fire
https://nasional.kompas.com

30 November, 2021

Kisah Pilu Siswi SMP di Salatiga, 12 Tahun Diperkosa Ayah Kandung, Terungkap Saat Korban Coba Bunuh Diri

Ketika melihat berita ini, saya hanya dapat 1 kesimpulan: Puluhan guru GAGAL memperhatikan dan melindungi anak itu. Anak yang diperkosa 3 kali setiap minggu tidak mungkin ceria di sekolah. Apalagi sudah coba bunuh diri 2 kali sebelumnya. Tapi puluhan guru melihatnya, kasih tugas, dan banyak PR, dan gampang marah kalau seragamnya tidak lengkap, atau telat 30 detik. Ketika saya dulu berusaha membahas topik pencabulan anak di grup guru, saya dimarahi, disuruh diam, dan dikatakan bukan urusan guru untuk pedulikan keselamatan anak. Nilai siswa dan gaji guru yang utama! Selain itu, EGP. Menunggu kasus terjadi di sekolah sendiri, baru perlu peduli, katanya.

Di sisi lain, siswi yang diperkosa selama 12 tahun itu tidak melihat puluhan guru sebagai "sahabat" dan "pelindung" baginya. Guru lebih identik sebagai penjaga penjara, yang hadir untuk paksa siswa taat pada aturan, berikan tugas, perhatikan rambut dan seragam, dan cepat marah kalau ada "pelanggaran". Bukan sahabat siswa. Lalu para guru cepat naik darah kalau merasa kurang dihormati semua pihak. Ketika puluhan guru merasa bukan tugas mereka untuk peduli pada anak yang diperkosa 12 tahun, padahal ketemu korban setiap hari, siapa lagi yang mau peduli?
-Gene Netto

Kisah Pilu Siswi SMP di Salatiga, 12 Tahun Diperkosa Ayah Kandung, Terungkap Saat Korban Coba Bunuh Diri
Kompas.com - 28/11/2021, Editor Aprillia Ika KOMPAS.com - LS (16), seorang siswi SMP di Salatiga, Jawa Tengah, dicabuli oleh ayah kandungnya sendiri selama 12 tahun. Kasus ini terungkap saat korban berusaha mengakhiri hidupnya pada Kamis (28/10/2021) lalu di sekolahnya. Saat dibujuk, korban kemudian menceritakan kejadian tragis yang dialaminya selama bertahun-tahun. Pencabulan dilakukan dua hingga tiga kali dalam seminggu. Pencabulan terhadap anak tersebut pernah diketahui istri tersangka namun sang istri malah dipukul hingga ketakutan.
https://regional.kompas.com

29 November, 2021

Pelajar SMA Perkosa Bocah 10 Tahun, Membunuhnya, Dan Buang Jasad Korban Dalam Karung

Seorang pelajar usia 17 tahun sering nonton film porno di HP. Hasilnya? Anak tetangga berusia 10 tahun, yang dikenal bertahun-tahun, diculik pada saat pulang dari ngaji di masjid, lalu diperkosa. Tapi pelaku takut ketahuan, jadi korban kecil yang tidak berdosa itu dibunuh, dan mayatnya dibuang dalam karung. Mau katakan apa? Secara rutin, ada berita serupa tentang anak Indonesia yang diperkosa dan dibunuh oleh tetangganya sendiri, yang juga seorang anak. Bisa jelaskan kenapa?

Kenapa begitu banyak anak di sini bisa melihat anak tetangga yang lucu dan polos, tanpa dosa, lalu berpikir, "Saya bisa perkosa dia!!" Dari mana muncul pemikiran seperti itu pada benak seorang anak remaja? Dan rata-rata, para pelaku adalah remaja Muslim, yang sudah diajarkan shalat dan ngaji, punya keluarga besar Muslim, berpuasa di bulan Ramadhan, dan sudah dididik di sekolah selama 12 tahun oleh guru Muslim juga. Lalu hasilnya adalah mereka dengan begitu mudah bisa perkosa, dan kadang juga membunuh, anak kecil yang hidup di sekitar mereka. Kenapa? Berapa banyak anak harus diperkosa dan dibunuh sebelum rakyat bangkit dan bersatu untuk selamatkan semua anak Indonesia?
-Gene Netto

Pelajar di Bandung yang Perkosa dan Bunuh Bocah Terancam Hukuman Seumur Hidup
https://www.liputan6.com

Usai Perkosa dan Bunuh Bocah 10 Tahun, Siswa SMA Merokok Santai di Pekarangan Rumah, lalu Pura-pura Cari Korban
https://bandung.kompas.com

Perubahan Musik Pop Di Negara Barat Sejak 1980

Kemarin saya di rumah teman, dan anaknya nyalakan beberapa lagu di Youtube. Ada lagu lama, dari awal 2000an, tapi bagi dia masih baru. Saya dapat ide untuk cari2 lagu pop yang lain bagi dia, dari tahun 1990 sampai 2010. Tapi saya mau saring lagu yang dipilih. Saya cari yang tidak pakai kata2 kasar, tidak membahas cinta, atau hubungan antara laki dan perempuan, rasa iri dan dengki (karena masalah dengan pacar), dan yang tidak tampilkan perempuan berbaju seksi yang joget-joget. Hasilnya…? Nyaris tidak ada yang tersisa!!!

Parah sekali dunia lagu sekarang. Kalau zaman dulu (tahun 1930-1960), ada banyak sekali lagu "pop" yang umum, dan bisa dinyanyikan orang2 di tempat umum, tanpa masalah. Dan tidak ada video. Tapi sekarang, mayoritas dari lagu (sejak tahun 1980 ke atas) sangat berbeda. Ada banyak yang mengandung kata kasar, dan tema yang paling banyak dibahas adalah "hubungan" antara laki dan perempuan, dan ada video berisi perempuan yang berbaju seksi dan terbuka. Tapi sebaliknya, pria tetap pakai celana panjang dan baju lengan panjang!!

Dulu, sebelum 1960, lirik dalam lagu akan diprotes kalau berisi kata tidak sopan. Sekarang, malah dicari anak muda dan dewasa. Dan dulu, perempuan yang tampil dalam video dengan baju seksi akan dianggap buruk dan memalukan. Sekarang sebaliknya. Malah "malu" kalau tidak mau buka aurat semaksimal mungkin. Tapi hanya bagi perempuan. Tidak ada yang menuntut laki-laki pakai celana pendek dan kaos yang pamerkan perutnya!! Kasihan anak yang lahir sekarang. Yang disediakan bagi mereka kurang berkualitas, tapi sudah dianggap normal. Orang tua hanya bisa waspada dan memantau karena akan ada pengaruh.
-Gene Netto  

1958 Frank Sinatra - Come Fly With Me
https://www.youtube.com/watch?v=SLC5AGGHLz0

1958 The Chordettes - Mr Sandman
https://www.youtube.com/watch?v=VNUgsbKisp8

1963 Sweet Dreams by Patsy Cline
https://www.youtube.com/watch?v=imafHIq2210

22 November, 2021

Santri Bisa Hubungi Ibunya Setiap Hari Lewat HP, Kenapa Pesantren Melarang?

Ketika santri masuk pesantren, dan dilarang bawa HP, dan dilarang hubungi keluarganya secara rutin, dan dilarang ketemu, landasannya apa? Saya belum pernah lihat sebuah hadits yang larang anak hubungi orang tuanya. Dan juga tidak tahu ilmu pendidikan yang melarang anak hubungi orang tuanya. Sebaliknya, di dalam hadits dan ayat Al Qur'an, anak dianggap tanggung jawab utama orang tua, dan amanah dari Allah bagi orang tua. Dan orang yang memisahkan anak dari ibunya disalahkan oleh Nabi Muhammad SAW dengan ancaman hukuman di akhirat.

Begitu juga dalam ilmu pendidikan, ada banyak sekali riset tentang dampak buruk apabila seorang anak dipisahkan dari ibu dan bapaknya, dari kakak dan adiknya, dan betapa luasnya manfaat emosional dan kognitif (daya pikir) ketika seorang anak dibesarkan di dalam keluarganya. Jadi, ketika puluhan ribu pesantren memisahkan jutaan anak dari orang tuanya, yang seringkali menjadi penyebab anak itu menangis berbulan-bulan, dan bisa mengalami stres, depresi, kesulitan belajar, gangguan kesehatan, dll. seharusnya kita bertanya, landasannya apa? Hanya "kebiasaan" saja? Dan ilmu yang mendukung tidak dibutuhkan?
-Gene Netto

Rasulullah SAW bersabda: Abu Ayyub mengabarkan, Muhammad SAW bersabda: "Barang siapa yang memisahkan antara ibu dengan anaknya, niscaya Allah akan memisahkan orang itu dengan para kekasihnya pada hari kiamat kelak." (HR. Tirmidzi)

Viral Ratusan Santri Tonton Ponsel Mereka Dikepruk Pakai Palu, Warganet Debat Panas
https://hits.suara.com

Pemimpin Negara Punya Visi Kemajuan, Apa Pesantren Punya Visi Sebaliknya?

Pejabat: Santri diharapkan menjadi ahli dunia digital dan ciptakan aplikasi demi kemajuan Indonesia.

Pesantren: Kalau santri ketahuan bawa HP, akan dihancurkan di depan umum! Santri dilarang mendekati dunia digital, dan wajib putus hubungan dengan orang tua dan keluarga berbulan-bulan, demi kemajuan agama!

Para santri akan tunduk dan taat dengan visi siapa? Mau bantu kemajuan negara dan umat di dunia digital? Atau mau hindari HP, komputer, dan internet karena dilarang mendekatinya bertahun-tahun oleh ustadz yang mendidiknya? Keluar dari pesantren dalam kondisi tidak mengerti apa-apa tentang teknologi, manfaatnya apa? Indonesia sudah punya banyak "guru ngaji". Apa ahli agama tidak dibutuhkan di semua bidang yang lain juga? Ustadz yang ahli IT tidak penting? Ustadz yang ahli kimia tidak penting? Cukup jutaan santri lulus lalu duduk manis di masjid dan berharap dapat panggilan untuk ceramah atau menjadi guru ngaji? Berapa banyak lulusan pesantren hidup dalam kemiskinan dan kesulitan karena tidak mengerti apa-apa selain agama? Bagaimana mau berkontribusi dalam proses membangun negara kalau 97% dari isi dunia dianggap tidak penting dan dijauhkan dari mereka dalam masa pendidikannya?
-Gene Netto

Sandiaga Uno Dorong Santri Menjadi 'Digital Preneur'
https://www.republika.co.id

Viral Ratusan Santri Tonton Ponsel Mereka Dikepruk Pakai Palu, Warganet Debat Panas
https://hits.suara.com

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...