Assalamu’alaikum wr.wb. Kematian seorang santri dalam pesantren (yang tidak terdaftar) di Kediri masih menjadi berita, beberapa hari setelah kejadiannya. Jenazah anak berusia 14 tahun dikembalikan kepada orang tuanya, dan setelah mereka melihat darah, memaksa untuk dibuka kain kafannya. Ternyata ada banyak luka lebam, sundutan rokok, bekas jeratan di leher, dan luka seperti tusukan. Empat anak lain menjadi tersangka, dan salah satunya adalah sepupu korban. Ada beberapa hal yang perlu dibahas.
1) Sangat disayangkan bahwa setelah korban hubungi ibunya dan minta dijemput secepatnya karena "ketakutan", sang ibu malah balas dengan pesan motivasi dan janjikan beli motor kalau dia "bertahan" sampai Lebaran. Terlalu banyak orang tua anggap apapun yang terjadi, anak harus dibujuk untuk bertahan di pesantren terus. Setelah terima jenazah, baru menyesal.
2) Seorang santri seharusnya punya beberapa jalur untuk minta pertolongan. Dibutuhkan orang dewasa dengan latar belakang psikologi atau pendidikan, baik di dalam maupun di luar pesantren, yang bisa terima laporan dan membantunya. Tugasnya sebagai "Advokat Anak" yang utamakan keselamatan dan kesejahteraan anak, bukan "nama baik pesantren".
3) Ketika santri tewas atau terluka berat, harus ada kewajiban lapor ke polisi, untuk dapat kepastian atas penyebab kematian atau luka tersebut. Seorang pengurus pesantren dilarang terima penjelasan dari anak lain bahwa "korbannya jatuh saja", dan wajib menunggu hasil dari investigasi polisi.
4) Dibutuhkan standarisasi untuk semua pesantren dalam hal "keselamatan anak". Semua orang dewasa harus diwajibkan dapat sertifikat setelah belajar mengutamakan keselamatan anak. Untuk bawa motor saja, wajib punya SIM. Untuk mengurus ratusan anak, seharusnya ada izin yang setara dan dilarang mengajar sebagai ustadz atau guru tanpa izin tersebut.
5) Harus ada kewajiban mendaftarkan pesantren dan rumah tahfidz, dan sanksi hukum kalau buka tanpa izin. Bis antar kota wajib punya izin, sopir wajib punya SIM khusus, walaupun penumpang hanya puluhan orang. Untuk mengurus ratusan atau ribuan anak, seharusnya diwajibkan punya izin juga.
Tanpa standarisasi sistem dengan fokus utama pada keselamatan anak, kematian santri akan terjadi terus. Dan pengurus pesantren akan bela diri dengan mengatakan, "Kami tidak tahu" dan "Kami tidak menyangka". Setiap santri yang tewas BUKAN takdir dalam artinya "Allah menghendaki". Seperti halnya anak yang tidak bisa berenang lalu tenggelam dalam acara sekolah juga bukan "takdir". Tetapi kematian itu adalah hasil dari KELALAIAN. Ada orang dewasa yang seharusnya lebih cerdas dan waspada tetapi bersikap santai saja.
Hal yang sama terulang terus karena banyak orang dewasa menjadi pendidik tanpa memiliki ilmu perlindungan anak sebagai fondasi dari tugasnya. Untuk menghentikan kematian anak, harus ada standarisasi sistem dari pemerintah. Orang tua harus menuntut terus sampai berhasil. Kirim anak ke pesantren dan berharap tidak kembali sebagai jenazah bukan solusi.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
Santri asal Banyuwangi yang Tewas di Kediri Sempat Minta Tolong ke Ibunya: "Tolong Aku Takut Ma"
https://surabaya.kompas.com
Fakta-Fakta Santri Tewas di Kediri: 4 Senior Jadi Tersangka hingga Pesan Terakhir Minta Dijemput
https://www.kompas.tv
Search This Blog
Labels
04 March, 2024
Kematian Santri Di Kediri Masih Menjadi Berita Terus
Banyak Orang Keracunan Makanan, Apa Program Makan Siang Nasional Bijaksana?
Ada berita tentang rencana program makan siang gratis bagi anak di seluruh negara. Pertanyaan saya, apakah itu bijaksana ketika hampir setiap hari ada berita tentang puluhan orang yang keracunan makanan, dan sering terjadi di sekolah dan pesantren? Dan ini hanya kasus-kasus yang ketahuan karena masuk berita. Yang tidak masuk berita berapa banyak lagi? Siapa yang mau bertanggung jawab terhadap puluhan ribu anak yang keracunan makanan setiap bulan nanti? Sekarang saja, ketika dibayar oleh konsumen (swasta), ada banyak penjual yang tidak mau jaga kebersihan. Yang penting asal jual saja. Bagaimana kalau sudah ada program nasional?
Ini beberapa contoh judul berita tentang keracunan makanan yang berhasil ditemukan dari beberapa minggu terakhir.
-Gene Netto
1 Maret, Banjar - 51 Siswa di 6 SD Kota Banjar Keracunan Jajanan Sekolah Keliling
1 Maret, Bogor - Siswa SD di Cileungsi Bogor Diduga Keracunan Jajanan
1 Maret, Magetan - 20 Warga di Magetan Keracunan Makanan Usai Hadiri Hajatan Selamatan Bayi
27 Feb, Bandung Barat - Keracunan Massal Murid SD di Bandung Barat
26 Feb, Sukabumi - Puluhan Pelajar di 2 Sekolah Sukabumi Diduga Keracunan Jajanan
23 Feb, Sukoharjo - 28 Warga Sukoharjo Mual-Diare Usai Hadiri Acara Ruwahan
23 Feb, Purwakarta - 5 Pelajar SD di Purwakarta Mual dan Diare, Diduga Keracunan Makanan Jajanan
22 Feb, Pagar Alam, Sumatera Selatan - Belasan Warga di Pagar Alam Keracunan, Diduga Usai Makan Ikan Tongkol
22 Feb, Samarinda - Diduga Keracunan Makanan, 23 Anak Panti Sosial di Samarinda Dilarikan ke Rumah Sakit
21 Feb, Klaten - Korban Keracunan Pecel di Klaten Bertambah, Jadi 30 Orang dari 3 Kecamatan
20 Feb, Labuhanbatu, Sumatra Utara - Puluhan Warga di Labuhanbatu Diduga Keracunan usai Santap Nasi Bungkus
13 Feb, Grobogan - 56 Pengawas TPS di Grobogan Keracunan Usai Santap Nasi Kotak Bimtek
12 Feb, Sragen - 59 Siswa SMK Muhammadiyah di Sragen Keracunan Makanan, Diduga Akibat Snack
12 Feb, Garut - Santap Masakan Catering, Puluhan Siswa SDIT di Garut Keracunan
08 Feb, Gayo Lues, Aceh - 25 Anak di Gayo Lues Diduga Keracunan Usai Makan Bakso
04 Feb, Jambi - Puluhan Warga Merangin Diduga Keracunan Usai Konsumsi Ikan Tongkol
31 Jan, Cilacap - Polisi Dalami Penyebab Puluhan Anggota KPPS Cilacap yang Keracunan Makanan
31 Jan, Purbalingga - Puluhan Siswa SD di Purbalingga Keracunan Usai Jajan Bola Susu di Kantin Sekolah
25 Jan, Samarinda - Jumlah Petugas KPPS Samarinda Keracunan Nasi Kotak Capai 70 Orang
12 Jan, Bogor - 20 Warga Ciomas Bogor Keracunan Ikan Tongkol
20 Des, Bogor -121 Warga Bogor Alami Keracunan Massal Setelah Santap Makanan Tahlilan
18 Nov, Purwakarta - Ratusan Warga Purwakarta Keracunan Usai Makan Nasi Kotak
[AKHIR]
25 February, 2024
Satu Lagi Anak Indonesia Tewas Secara Sia-Sia Dalam Latihan Silat
Sekali lagi, seorang anak tewas dalam latihan silat. Anak yang ikut Taekwondo? Aman. Karate? Aman. Kungfu? Aman. Brazilian Jujitsu (BJJ)? Aman. Aikido? Aman. Judo? Aman. Kendo? Aman. Taichi? Aman. Mixed Martial Arts (MMA)? Aman. Muai Thai (Kickboxing)? Aman. Hanya anak yang ikut SILAT yang mati terus secara sia-sia.
Pelatihnya berusia 17 tahun. Niatnya mau "menghukum" murid, jadi seorang perempuan berusia 15 tahun ditendang di ulu hati. Syarat-syarat untuk menjadi pelatih? Tidak ada (mungkin hanya ada kewajiban hafal jurus). Pendidikan perlindungan anak sebelum boleh menjadi pelatih? Tidak ada. Pendidikan P3K? Tidak ada. Pendidikan tata cara "menghukum" murid secara aman? Tidak ada. Siapa saja, pada usia berapa saja, dengan pengalaman apa saja, bisa menjadi pelatih begitu saja. Cukup hafal jurus, simsalabim, menjadi pelatih.
Tetapi korbannya bukan anak presiden, anak gubernur, anak menteri, anak jenderal, atau anaknya orang kaya. Jadi dia tidak penting. Jadi jangan berharap akan terjadi perubahan. Nyawanya anak miskin di Indonesia begitu murah. Boleh dibunuh kapan saja, tanpa perlu khawatir para pemimpin akan peduli terlalu banyak. (Kalaupun mereka berkomentar di media, hanya akan mengatakan, "Memprihatinkan ya!") Jangan berharap terjadi perubahan. Kita harus menunggu anaknya "orang penting" yang mati secara sia-sia, baru mungkin akan muncul kepedulian terhadap sistem rusak yang menewaskan anak Indonesia terus.
-Gene Netto
Pelajar SMP di Jember Tewas Usai Ditendang Pelatih Saat Latihan Silat
https://surabaya.kompas.com
20 February, 2024
Kenapa Murid TK Bisa Tewas Setalah Tertimpa Rak Penyimpanan Tas?
Menyedihkan sekali. Seorang anak TK tewas di dalam kelas, setelah tertimpa oleh rak penyimpanan tas. Kenapa bisa terjadi? Karena banyak sekolah dan pesantren kurang aman, dan banyak guru dan ustadz kurang memikirkan keselamatan siswa. Kenapa tidak? Karena ketika belajar menjadi pendidik, mereka tidak dilatih untuk utamakan keselamatan anak sebagai prioritas tertinggi.
Saya pernah periksa berbagai sekolah dan pesantren. Di setiap lokasi ada hal-hal yang berbahaya. Ada tembok atau atap yang siap runtuh. Ada barang yang siap jatuh dari atas. Ada tangga dan lantai yang sangat licin. Ada potongan besi atau pagar yang tajam. Dan seterusnya. Di sebuah sekolah, saya lihat papan pengumuman besar, yang berdiri secara bebas. Beratnya mungkin 100kg, tetapi tidak stabil. Dengan 1 jari tangan, saya mulai dorong secara pelan. Bagian atas langsung miring. Teman saya maju cepat dan tangkap. Katanya, saya bisa dimarahi kalau jatuh dan pecah. Saya tanya, "Apa lebih baik dibiarkan, menunggu kepala anak yang pecah??" Dia sarankan saya laporkan saja. Dilaporkan. Tidak ada yang berubah…
Pernah saya lihat tembok miring yang sudah mau runtuh di sebuah SD. Saya taruh 1 tangan di belakang dan mulai dorong pelan, dan tembok itu mulai bergeser. Teman saya tegur dan suruh saya jangan merusak tembok sekolah. Kalau jatuh, saya akan dimarahi. Saya tanya, "Apa lebih baik dibiarkan, menunggu 5 anak menjadi korban?"
Saya lupa berapa kali saya pernah lihat hal-hal yang berbahaya di sekolah, lalu saya memberi tahu teman, guru, ustadz, kepala sekolah, yayasan dan tidak ada yang berubah. Sayalah yang dianggap aneh. Tembok belum jatuh, belum ada anak yang mati, jadi kenapa perlu dibahas? Tunggu anak mati dulu, lalu dikatakan "takdir", dan baru ada keperluan memperbaiki tembok! (Yang penting, bukan anak kandung sendiri yang mati ya!)
Ketika saya kuliah di Australia dulu, dosen jelaskan secara tegas: "Murid harus selamat!" Tidak ada prioritas lebih tinggi. Percuma guru kembalikan mayat murid kepada orang tuanya, sambil jelaskan, "Tapi nilai bahasa Inggrisnya tinggi ya Bu!!" Tugas guru adalah bertindak sebagai wakil dari orang tua. Dalam bahasa Latin disebut "in loco parentis". Guru diwajibkan bertanggung jawab secara hukum. Dan sebagai wakilnya orang tua, semua murid ibaratnya anak kandung guru, jadi tentu saja nilai pelajaran tidak penting dibandingkan kewajiban untuk selamatkan semua anak, setiap saat, setiap hari.
Guru yang profesional akan mencari, melaporkan, dan memperbaiki apa saja yang berbahaya bagi anak di dalam sekolah dan pesantren. Tapi hal itu tidak selalu terjadi. Jadi orang tua perlu memikirkan: Berapa persen dari guru dan ustadz mengerti tugasnya sebagai pendidik, dan mengerti bahwa keselamatan anak lebih tinggi prioritasnya daripada nilai pelajaran?
-Gene Netto
Murid TK di Bangka Tewas Usai Tertimpa Rak Penyimpanan Tas
https://www.detik.com
Kasus Bullying Di Sekolah Binus
Ada berita tentang kasus bullying di SMA Binus di Serpong. Puluhan anak terlibat, ternyata anggota dari satu geng. Banyak orang tua menduga sekolah yang sangat mahal akan jauh lebih baik, dengan kualitas pendidikan lebih tinggi, anak yang lebih mulia (dari keluarga kaya), dan hasil yang lebih bagus untuk masa depan anaknya. Secara umum ada benarnya, tapi walaupun ada banyak keuntungan, ternyata ada fatamorgana yang meliputi semuanya.
Kasus di Binus bisa terjadi di mana saja, jadi jangan buru-buru salahkan Binus. Terjamin di banyak sekolah lain juga ada geng-geng anak yang brutal. Di satu sekolah, mungkin ada seratus anak yang terlibat. Ada ratusan anak lain yang tahu, tetapi mereka tidak mau lapor kepada guru atau orang tua untuk selamatkan para korban. Coba tanya anak anda sendiri, ada beberapa geng di sekolahnya, dan bagaimana perilakunya.
Banyak sekolah mahal punya fasilitas mewah, jadi orang tua berasumsi "pasti" lebih baik dari sekolah yang lebih murah, atau sekolah negeri. Tetapi sekolah mahal bisa cukup "rusak" dalam manajemennya, sehingga banyak guru keluar setiap tahun. Guru yang tidak puas cepat pindah, dan para guru baru tidak kenal siswanya. Ada untung besar kalau seorang guru yang baik bisa pantau dan mendidik anak yang sama selama beberapa tahun.
Ada sekolah yang gurunya bukan guru, tapi lulusan psikologi, ekonomi, dll. tanpa latar belakang pendidikan. Pengurus sekolah pilih orang yang bisa berbahasa Inggris, agar bisa dicap "sekolah bilingual". (Apa pernah lihat CV dari semua gurunya anak anda? Mungkin sekolah akan menolak kalau diminta!) Saya sudah periksa berbagai sekolah "bilingual". Belum pernah dapat satu sekolah yang punya ahli pendidikan bahasa asing yang bisa bangun sistem bilingual yang benar. Banyak sekolah swasta dijalankan sebagai bisnis, dan sisi bisnis itu lebih utama daripada keselamatan anak, kualitas pendidikan, pendidikan moral, dll.
Dalam kasus Binus, pada satu sisi, para pelaku salah karena tidak punya rasa belas kasihan. (Tetapi hasil pendidikannya begitu.) Di sisi lain, korban juga "salah" karena berusaha masuk geng di sekolah, dan siap dihajar agar menjadi anggota. Jadi yang salah siapa? Orang tua. Guru. Guru agama. Siswa lain. Sekolah. Keluarga besar. Komunitas. Dan lain-lain. Kita semua salah, karena geng anak tidak muncul dalam kekosongan. Ada orang tua dan guru yang pernah mendidik anak-anak itu bertahun-tahun, juga ada banyak saudara, dan teman, dan tetangga. Tetap saja tidak ada rasa kasih sayang di dalam hatinya. Kenapa? Karena "banyak orang" gagal mendidiknya.
Dan kalau anak sudah punya hati yang buruk, masuk sekolah mahal bukan obatnya. Apalagi kalau setiap tahun gurunya berganti. Apalagi orang tuanya cerai karena selingkuh. Apalagi saudaranya atau temannya pakai narkoba. Apalagi lihat berita tentang koruptor yang cepat kaya dan sedikit yang ditangkap. Apalagi lihat ribuan anak tawuran setiap hari, tapi hanya disuruh baca Pancasila ketika ditangkap. Apalagi lihat orang yang curang tapi bisa berhasil dalam usahanya.
Jadi anak-anak itu dibesarkan dalam negara di mana banyak orang di sekitar mereka tidak bertanggung jawab, dan tidak berikan contoh akhlak yang mulia. Mengharapkan mereka menjadi mulia, lewat "proses ajaib" yang tidak diketahui dalam sekolah mahal, sangat bodoh. Anak menjadi mulia kalau dididik menjadi mulia, dan terlihat orang yang tidak mulia kena hukuman atau gagal. Tetapi seringkali, yang terlihat adalah sebaliknya. Orang yang tidak mulia atau curang malah bisa berhasil. Jadi jangan buru-buru menyalahkan anak di geng itu, atau sekolahnya, atau orang tuanya, sebelum kita periksa diri sendiri dan saudara dan teman kita, lalu berpikir tentang contoh apa yang kita berikan dalam semua tindakan dan perbuatan kita sehari-hari.
-Gene Netto
Sekolah Benarkan Anak Vincent Rompies Terlibat Kasus Bully Siswa Binus Tangsel
https://news.detik.com
18 February, 2024
3 Siswi SD Tenggelam Dalam Acara Pramuka, Kenapa "Kegiatan Sekolah" Bisa Begitu Berbahaya?
Di Indramayu, 3 anak SD tenggelam dalam kegiatan Pramuka di sungai. Kadang saya ingin teriak. Tetapi tidak tahu apakah seharusnya teriak pada guru yang bodoh, atau pada orang tua yang bodoh. Hal yang sama terulang terus, tetapi tidak ada yang berubah. Coba pantau berita dari Australia, Selandia Baru, Singapura, dll. Negara maju, dengan lebih banyak kegiatan sekolah dibandingkan Indonesia, tetapi nyaris tidak pernah ada berita "anak tewas saat ikuti kegiatan sekolah". Di sini, berita itu begitu umum, sampai kebanyakan orang dewasa tidak terlalu peduli kalau melihat judul itu. Yang penting bukan anak kandung sendiri. Dan selama masih anaknya orang lain, cukup ucapkan Mantra Nasional, "Kami tidak menyangka", dan boleh dilupakan sampai terjadi lagi nanti.
Coba berpikir, berapa banyak anak Indonesia masih hidup kalau Pramuka dilarang, camping dilarang, liburan ke pantai dilarang, dan acara berenang dari sekolah dilarang? Mungkin sudah ribuan anak. Tetapi saya tidak bisa sebutkan angka yang pas, karena tidak ada yang cukup peduli pada anak Indonesia sampai mau direpotkan mencatat berapa banyak yang MATI dalam kegiatan sekolah. Jadi tidak ada data. Mungkin kita harus menunggu kematian anak dari orang yang punya jabatan tinggi, baru bisa terjadi perubahan. Dan baru ada kemungkinan anak Indonesia yang lain bisa diselamatkan dari bahayanya "kegiatan sekolah".
Anehnya, orang tua tetap izinkan anaknya ikut terus, tanpa tanyakan "kondisi" dari kegiatan tersebut. Dan perlindungan bagi setiap anak sebatas "harapan" anaknya kembali dalam kondisi hidup. Ketika beberapa orang tua dikasih jenazah, bukan kebodohan dari sistem itu yang dibahas, malah dicap "takdir" saja dan dibiarkan berlalu begitu saja. Sampai terjadi lagi... Siapa yang bisa bertindak untuk akhiri kebodohan dari sistem yang menewaskan anak Indonesia terus, tanpa pernah ada orang dewasa yang harus bertanggung jawab?
-Gene Netto
3 Siswi SD Tenggelam di Sungai Panarikan Indramayu, 2 Ditemukan Meninggal dan 1 Lagi Hilang
https://news.okezone.com
09 February, 2024
Sistem Pendidikan Di Indonesia Membuat Banyak Anak Trauma
Ada teman yang berkonsultasi dengan saya tentang pendidikan anaknya, yang berusia 7 tahun, kelas 2 SD di Jakarta. Dia sudah benci sekolah, menangis, dan minta pindah sekolah. Dia sangat benci bahasa Inggris dan matematika. Saya dikasih lihat ujian bahasa Inggrisnya. Nilainya rendah sekali. Lalu saya cek jawabannya.
Struktur ujian kurang baik. Tidak sesuai dengan usia seperti itu. Tulisan tangannya juga tidak bisa dibaca karena dipaksa menulis dengan huruf sambung, padahal dia tidak sanggup dan merasa itu terlalu berat. Kalau huruf cetak cukup baik untuk usianya, dan bisa dibaca. Tapi dilarang. Harus pakai huruf sambung untuk semua tulisan di kelas, dan dimarahi dan kena hukuman kalau tidak. Jadi sebelum menulis dalam ujian, sudah trauma duluan, karena harus berkonsentrasi untuk menulis dengan huruf sambung (padahal tidak bisa), dalam bahasa asing, sambil ingat kosa kata dan tata bahasa. Ini namanya pendidikan?
Lalu ada pertanyaan2 yang penuh dengan kesalahan tata bahasa, walaupun bukan masalah serius, tetap saja kurang profesional. Tapi lebih buruk lagi adalah pertanyaan dengan dua jawaban yang bisa benar. Saya bermain bola di: A) Lapangan, B) Sekolah. C dan D salah. Jawaban yang benar hanya boleh "lapangan" sedangkan anak mungkin merasa benar kalau main bola di sekolah, tapi tidak boleh benar, karena hanya jawaban dari guru yang benar. Murid otomatis salah.
Saya melihat buku pelajaran bahasa Inggrisnya. Buku itu juga penuh dengan kesalahan tata bahasa, tapi sekali lagi, bukan perkara "fatal". Ada dua bab yang menjadi materi dari ujian. House Hold (alat2 rumah tangga) dan Transportations (transportasi). Saya lihat banyak contoh yang aneh, gambar yang tidak jelas, dan cara mengajar bahasa Inggris yang juga jauh dari ideal. Lalu dari contoh2 kurang baik itu dibuat ujian. Saya lihat 3 pertanyaan dalam ujian yang tata bahasanya tidak diterangkan di dalam buku pelajaran, jadi bagaimana siswa bisa paham? Beberapa bentuk tata bahasa diajarkan sekaligus, dengan tambahan banyak kosa kata. Orang dewasa yang tidak bisa berbahasa Inggris akan alami kesulitan, apalagi anak yang baru belajar membaca dan menulis, apalagi harus menulis dengan huruf bersambung agar tidak kena hukuman.
Ibunya anak itu tunjukkan sebuah buku teks bahasa Inggris, buatan luar negeri. Saya periksa. Isinya lebih bagus dan juga berwarna. Cara mengajar lebih tepat, dan tidak ada kesalahan. Saya tanya kenapa tidak pakai itu saja? Katanya, sekolah wajibkan orang tua beli, tapi tidak pernah dipakai. Ada 3 buku. Lalu juga ada buku untuk belajar membuat huruf bersambung. Ada 3 buku juga. Dan juga tidak pernah dipakai oleh guru di kelas.
Di tengah ujian, ada satu pertanyaan yang aneh sendiri. Harus menulis "45" dalam bahasa Inggris (fourty five) tapi anak itu jelas tidak bisa. Dan tidak masuk akal kenapa tiba2 ada pertanyaan seperti itu. Gurunya sudah jelas tidak mengerti cara membuat ujian untuk anak seusia itu, dan jelas materi di dalam buku tidak diajarkan dengan cara yang cukup jelas agar siswa bisa tangkap.
Saya tanya kepada anak itu apa dia paham kenapa jawaban dia salah, setelah diterangkan oleh gurunya? Dia langsung terlihat stres, takut, dan hampir menangis. Ternyata, ditanyakan saja tentang bahasa Inggris, dia langsung takut dan mengira akan dimarahi. Saya tanya orang tuanya kenapa. Katanya guru bahasa Inggris itu galak, selalu marah dan tidak izinkan anak2 bertanya banyak. Lalu setelah selesai ujian, kertas jawaban dibagikan dan disuruh bawa pulang tanpa keterangan apapun. Tapi itu baru guru bahasa Inggris. Katanya guru kelas lebih galak lagi, marah2 terus, dan tidak suka anak yang bertanya atau anak yang tidak mengerti. Jadi anak ini sudah tidak tahan dan minta pindah sekolah dari beberapa bulan yang lalu.
Orang tua sudah ke kepala sekolah, dan ditawarkan pindah kelas saja. Ternyata kalau guru marah2, galak, marahi anak yang bertanya, dan menolak bahas jawaban dalam ujian, maka kepala sekolah tidak bisa melakukan apa-apa. Tidak ada solusi selain pindah kelas.
Teman saya bertanya, "Kalau anak saya pergi ke sekolah, bukannya dia mesti dibuat happy, dan senang belajar, bukan menangis dan takut bertanya?" Saya tidak paham kenapa ada yang mau menjadi guru kalau senangnya galak dan marah pada anak kecil dan membuat mereka takut bertanya, dan juga tidak suka jawab pertanyaan. Itu bukan seorang guru menurut saya. Lebih cocok menjadi Satpam saja.
Saya tidak mengerti kenapa kepala sekolah tidak bisa melakukan apa-apa selain suruh anak pindah kelas atau pindah sekolah. Kejadian itu di sekolah swasta Islam, bukan sekolah umum. Jadi semua guru itu punya kontrak kerja, dan bukan PNS. Berapa banyak anak harus mengalami kondisi seperti ini di sekolah setiap hari? Usia 7 tahun sudah benci sekolah, tidak mau belajar, benci bahasa Inggris, dan takut bertanya. Apa manfaatnya sekolah, kalau membuat akan trauma seperti itu?
-Gene Netto
24 January, 2024
Pilihan Yang Tidak Tersedia
Kemarin saya bahas kopi instan (tanpa ampas, seperti Nescafe) dan coklat, yang tidak ada banyak pilihan lokalnya. Beberapa orang bilang, "sesuai pasar". Katanya, "orang Indonesia", yaitu 200 juta manusia dewasa, hanya punya satu selera. Tetapi kalau tidak pernah dikasih banyak pilihan, bagaimana yang dipilih bisa dianggap kemauan mereka? Kalau hanya ditawarkan apel merah atau hijau (tanpa buah lain), lalu kebanyakan orang memilih apel merah, apa bisa dikatakan 200 juta orang tidak suka pisang atau mangga? Kalau kita mau bahas "pilihan rakyat", maka sebelumnya harus ada pilihan!
Dulu, sering dikatakan "rakyat mendukung Golkar" karena Golkar selalu menang. Umat Islam dukung PPP karena dipilih banyak Muslim. Setelah dikasih "banyak pilihan", ternyata rakyat inginkan yang lain. Begitu juga dengan kopi, coklat, dll. yang tidak tersedia di Indonesia, tetapi dikatakan, "rakyat tidak inginkan". Dulu, saya diberitahu, "Orang Indonesia tidak suka roti." Lalu Bread Talk buka, dan ada antrean ratusan orang. Waktu J-Co mau buka dikatakan, "Orang Indonesia tidak suka donut." Penuh juga. Starbucks mau buka? "Orang Indonesia tidak suka kopi dengan susu!" Tapi penuh.
Banyak orang Indonesia dibesarkan "tanpa pilihan", jadi bersikap, "Apa boleh buat?" Tidak ada pilihan, jadi dianggap tidak ada "hak" untuk dapat pilihan. Rambut anak laki-laki dipotong oleh gurunya? Apa boleh buat? Tidak boleh ada pilihan di sekolah. Terganggu oleh ganjil-genap di DKI? Apa boleh buat? Tidak boleh ada pilihan bagi warga kota. PNS dan guru tidak mau pakai seragam? Apa boleh buat? Tidak boleh ada pilihan bagi PNS.
Suatu pihak ambil keputusan, lalu keputusan itu dipaksakan terhadap kelompok besar, tapi kelompok itu merasa "tidak berdaya". Yang berkuasa bisa berbuat semaunya mereka, walaupun berpengaruh terhadap jutaan orang, tetapi jutaan orang itu tidak berani berbeda pendapat. Hasilnya adalah rakyat yang diam dan taat daripada berpikir sendiri dan menuntut hak memilih!
Pengusaha juga tidak perlu repot menyediakan pilihan. Ingat Silver Queen zaman dulu? Selama puluhan tahun dijual dengan satu ukuran dan satu rasa. Ingat SPBU milik Pertamina? Rusak, kotor, WC jelek, dsb. Ketika dapat saingan yang berikan pilihan, baru beberapa PT lokal mulai berubah.
Jadi ini masalah yang cukup luas. Dimulai dari sistem pendidikan, lalu masuk bisnis, budaya, agama, dan kepengurusan organisasi, wilayah, dan pemerintah. Rakyat terbiasa hidup tanpa pilihan, jadi tidak berpikir untuk dapat "yang berbeda". Banyak orang diam dan taat saja, lalu menunggu "orang lain" melakukan perubahan. Kalau untuk dapat banyak jenis kopi saja rakyat tidak berani berharap dapat yang berbeda, bagaimana mau dapat banyak pilihan di ranah yang lain?
Kondisi ini hanya bisa mulai berubah apabila rakyat bersatu untuk jelaskan kemauannya secara terbuka, dan tidak mau dikalahkan oleh pihak lain yang ingin memaksakan kehendaknya. Kalau 200 juta orang dewasa tidak setuju pada sesuatu, akan lebih baik kalau mereka bersatu dan menuntut hak memilih sendiri. Harus ada persatuan dulu, dan rakyat harus berani menyatakan, "Kami inginkan yang ini, dan bukan yang itu!" Semoga bermanfaat sebagai renungan.
-Gene Netto
16 January, 2024
Shalat Ditolak 40 Hari Kalau Minum Alkohol?
[Pertanyaan]: Apa benar shalat ditolak 40 hari kalau kita minum alkohol? Jadi percuma shalat?
[Jawaban]: Assalamu’alaikum wr.wb. Dalam beberapa hadits, diterangkan kalau seseorang minum alkohol, shalatnya akan ditolak oleh Allah SWT selama 40 hari. Tetapi minum alkohol, atau melakukan dosa yang lain (seperti berzina, berjudi, dll.), tidak menghilangkan KEWAJIBAN untuk shalat. Shalat 5 waktu tetap wajib. Persoalannya Allah tidak mau menerima shalat itu adalah urusan Allah.
Mungkin ada yang anggap, "Kalau shalat tidak diterima, buat apa dikerjakan? Tinggalkan saja!" Pendapat itu keliru sekali. Kalau shalat ditinggalkan juga, maka dosa orang itu bukan satu, tetapi DUA (minum alkohol dan tinggalkan shalat juga). Jadi shalat masih wajib dikerjakan selama 40 hari itu, tetapi hadits tersebut menyatakan Allah akan menolaknya. Akan tetapi kalau dia bertaubat, Allah akan ampuninya, dan insya Allah shalatnya akan langsung mulai diterima lagi. Jadi solusi terbaik adalah segera melakukan shalat taubat, dan banyak beristighfar, dan berharap Allah akan menerima shalat kita lagi (sebelum batas waktu 40 hari itu).
Dari Ibnu Umar ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang minum khamar [alkohol, dan narkoba juga], tidak diterima shalatnya 40 hari. Siapa yang bertaubat, maka Allah memberinya taubat untuknya. Namun bila kembali lagi, maka hak Allah untuk memberinya minum dari Sungai Khabal." Seseorang bertanya, "Apakah Sungai Khabal itu?" Beliau menjawab, "Nanahnya penduduk neraka." (HR. Ahmad)
Dari Ibnu Umar ra. bahwa Rasulullah bersabda, "Siapa yang meminum khamar meski tidak sampai mabuk, tidak diterima shalatnya selagi masih ada tersisa di mulutnya atau tenggorokannya. Apabila dia mati maka dia mati dalam keadaan kafir. Bila sampai mabuk, maka tidak diterima shalatnya 40 malam. Dan bila dia mati maka matinya kafir. (HR. An-Nasai)
Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Sa’ad perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang halal) niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu dikabulkan doanya. Dan demi jiwaku yang ada di tangan-Nya, sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak akan diterima amalnya selama 40 hari dan seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba, maka neraka lebih layak baginya.” (HR. At-Thabrani)
Selalu merupakan haknya Allah untuk menerima atau menolak shalat kita, kapan saja. Jadi kalau ada pilihan antara laksanakan atau tinggalkan shalat, maka kita harus pilih untuk laksanakan semua shalat yang wajib, walaupun kita sudah diberitahu Allah tidak akan menerimanya. Jadi sebaiknya berpikir secara dalam, kalau ada kemauan untuk minum alkohol. Efek sampingnya terhadap ibadah shalat kita sangat buruk.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
14 January, 2024
Santri Korban Pengeroyokan Belasan Temannya di Blitar Meninggal Dunia
Assalamu’alaikum wr.wb. Satu lagi santri Indonesia mati secara sia-sia. Dan kita hanya tahu apa yang terjadi karena sekarang orang tua lebih bebas laporkan perkara ke polisi. Hanya ada dua kemungkinan. 1) Banyak santri juga tewas di masa lalu, tapi berhasil ditutupi oleh pihak pesantren demi menjaga nama baik pesantren, jadi tidak dilaporkan ke polisi sehingga tidak ada data. 2) Santri di zaman ini jauh lebih sadis daripada santri di zaman dulu. Lebih suka pilihan yang mana? Setelah Penjajah Belanda dan Jepang berhasil diusir, siapa yang bisa melindungi anak Indonesia dari sebagian anak Indonesia yang lain, yang ternyata lebih sadis daripada prajurit Belanda dan Jepang? Berapa banyak anak harus tewas secara sia-sia sebagai korban kekerasan (atau anak SIAPA yang harus tewas?) sebelum terjadi perubahan dalam sistem pendidikan nasional?
Ada fokus yang berlebihan pada urusan administratif dan usaha "kontrol siswa" seperti: rambut laki-laki harus pendek, PR harus diselesaikan, jawaban siswa harus setara dengan pendapat guru, biaya ujian harus dibayar sebelum terima rapor, sepatu tidak boleh ada garis putih, seragam harus lengkap, harus diam dan taat pada guru, banyak hafalan di pesantren sebagai fokus utama, dan lain-lain. Yang dibutuhkan adalah fokus pada tanggung jawab pribadi untuk menjadi manusia mandiri, kemampuan berpikir secara logis, kemauan untuk utamakan diskusi di atas kekerasan, berakhlak tinggi, bermoral, dan siap membela kebenaran dan melawan ketidakadilan. Tetapi semua hal tersebut harus diajarkan secara aktif oleh para guru dan ustadz. Tanpa proses pendidikan, 80 juta anak Indonesia tidak akan bisa menemukan semua kemampuan itu sendiri. Jadi siapa yang mau mendidik anak Indonesia untuk menjadi manusia yang mulia?
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
Santri Korban Pengeroyokan Belasan Temannya di Blitar Meninggal Dunia
https://surabaya.kompas.com
09 January, 2024
Saran Untuk Mengatasi Masalah Pencabulan Terhadap Anak
Assalamu’alaikum wr.wb. Walaupun para orang tua dikasih tahu berkali-kali, hasilnya percuma. Info dari saya, dan sewaktu-waktu lihat berita, tidak membuat kebanyakan orang tua takut atau waspada. Selalu berprasangka baik, dan yakin anak mereka tidak mungkin menjadi korban. Tidak mungkin suami mereka, ipar mereka, bapak mereka, tetangga mereka, guru sekolah anak, guru ngaji anak, dll. akan melakukan kejahatan terhadap anak. Lalu ketika terjadi, semua orang tua mengatakan, "Kami tidak menyangka!"
Perlu dipahami juga, dari pengamatan saya terhadap puluhan ribu kasus pencabulan terhadap anak (saya ada link ke semua artikel beritanya), ketika seorang remaja atau pemuda laki-laki diajak ikut melakukan pemerkosaan bergilir terhadap seorang anak SMP atau SMA, jawaban mereka selalu IYA. Nol persen dari pelaku menolak dan berusaha selamatkan korban atau telfon polisi. Pelaku yang berusia 12-25 tahun menjadi mayoritas. Selalu setuju, dan menunggu kesempatan perkosa anak itu, setelah 5-8 teman mereka sudah selesai.
Jadi ini jelas sebuah masalah pendidikan dan budaya. Tetapi ketika saya berusaha bahas topik ini dalam sebuah grup guru online dengan 150 ribu anggota, saya dimarahi dan disuruh diam. Mereka tidak mau tahu, dan tidak mau cari korban di kelas masing-masing. Ketika saya bertemu Ketua KPAI untuk diskusi, dia mengaku kaget karena data saya (yang dikumpulkan dari berita saja) lebih lengkap dari berita mereka. Lalu dia jelaskan, semua polsek di seluruh Indonesia tidak wajib laporkan data kasus pencabulan ke pusat atau ke KPAI atau ke tempat lain. Jadi tidak ada yang punya data akurat dari seluruh negara, karena tidak ada UU yang wajibkan. Data saya pernah dipakai oleh Mendikbud dalam sebuah presentasi kepada kepala dinas pendidikan se-Indonesia. Hasilnya juga nol. Hanya diberitahu ada masalah. Tanpa ada tindakan nyata yang bisa menjadi solusi.
Menurut pendapat saya, perkara ini bisa mulai diatasi dari 4 tindakan saja.
1) Pelatihan dan pendidikan anti-pencabulan di sekolah sejak SD. Wajib. Anak diberi tahu bahwa orang lain dilarang menyentuh kemaluan mereka, dan siapapun yang memaksa dan menakuti mereka, wajib langsung dilaporkan ke orang tua atau guru. Belum pernah ada pelatihan nasional seperti ini.
Anak perempuan harus diajarkan untuk tidak percaya pada "kenalan baru" dari Facebook atau TikTok yang ajak mereka jalan-jalan.
Anak laki-laki harus diajarkan bahwa perempuan adalah manusia yang wajib disayangi dan dilindungi, dan bukan alat untuk "dipakai" oleh mereka.
2) Wajib dipasang poster di semua sekolah dan pesantren yang ingatkan anak tentang bahaya pencabulan, dan berikan nama orang dan nomor telfon yang bisa dihubungi untuk laporkan perkara. Dengan teks yang jelaskan mereka akan dilindungi dan dibantu.
3) Iklan TV yang ditayangkan secara rutin untuk ingatkan orang tua dan anak agar waspada dan tidak mudah percaya pada orang yang lain.
4) Latihan bela diri anti-pencabulan di sekolah, sejak SD kelas 5-6 sampai SMA, khusus untuk perempuan, dan laki-laki juga boleh ikut. Diajarkan pukul dan tendang saja (ilmu bela diri standar), dan khusus bagi perempuan, diajarkan untuk selalu tendang pria di kemaluan, mata, dsb. lalu melarikan diri apabila diserang. Banyak perempuan diam saja ketika mau diperkosa, karena tidak pernah diajarkan untuk bela diri.
Dan jangan bertanya kepada saya kenapa hal-hal seperti ini tidak disampaikan kepada pihak yang punya wewenang untuk bertindak. Saya sudah berusaha berkali-kali. Hasilnya selalu nol. Kebanyakan orang yang punya kemampuan bertindak sibuk dengan banyak urusan lain, dan keselamatan bagi 80 juta anak Indonesia tidak dianggap sebagai prioritas. Sekian dulu. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
30 December, 2023
Kasus Pencabulan Dan Kekerasan Terhadap Anak – 2023
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
GURU & SEKOLAH
* 30 Murid SDN Pengadilan 2 Kota Bogor Diduga Jadi Korban Pelecehan Oknum Guru
* Terkuak! Korban Pencabulan Guru Agama di Aceh 21 Orang
* Guru SD di Surabaya Diduga Cabuli 20 Siswanya
* Miris, Seorang Guru Agama di Aceh Cabuli 16 Muridnya
* Guru SMP di Minahasa Selatan Lecehkan 16 Siswa, 3 di Antaranya Disodomi
* Korban Pencabulan Guru SD di Langkat Bertambah Jadi 15 Murid
* Lagi, Belasan Siswa Dicabuli Oknum Guru SMP-IT di Labura
* Ada 14 Siswi SD di Bogor Diduga Dilecehkan Guru
* 14 Siswa SD di Minahasa Dicabuli Gurunya
* Oknum Guru SD di Subulussalam Aceh Diduga Cabuli 12 Murid
* 12 Murid di Ciamis Dicabuli Guru
* Diancam Nilai Jelek, 12 Murid MI di Wonogiri Dicabuli Kasek & Guru
* Cabuli 12 Siswa, Guru Honorer di Karimun Ditangkap!
* Guru SD di Pinrang Cabuli 12 Murid, Modus Beri Hukuman karena Nakal
* 10 Siswa Diduga Dicabuli Guru SD di Sumenep, Pelaku Ancam Tidak Naik Kelas
* Miris, Kepala Sekolah di Banyuwangi Cabuli 9 Siswi di Ruang Kantor
* Cabuli 9 Siswi Murid SD, Oknum Guru di Sijunjung Ini Diringkus Polisi
* Bejat, Guru SD di Pinrang Berkali-kali Cabuli 9 Siswi saat Olahraga
* Guru SD Diduga Cabuli 8 Murid Perempuan di Gunungsitoli
* Guru di Karawang Diduga Cabuli Siswi SD hingga Satu Kelas, Baru 8 Murid yang Berani Ngaku
* Guru Karate di Jaktim Dipolisikan, Diduga Cabuli Sejumlah Anak Didik
* Guru Silat di Ponpes Lampura, Cabuli Delapan Murid
* Seorang Guru di Ende Cabuli Tujuh Siswi SD
* Guru Agama di Tangerang Cabuli 7 Anak dalam Sebulan
* Ada 7 Siswi SD di Duren Sawit yang Dicabuli Guru Agama
* 7 Siswi SD di Serang Dicabuli Kepala Sekolah
* Polres Serang Tetapkan Guru Tersangka Pencabulan 7 Siswi SD
* Tipu Muslihat Guru Cabuli 7 Murid SD, Sebut Ada Benjolan di Tubuh Korban
* Guru Silat di Cilacap Cabuli 6 Murid Perempuan, Modus Minta Dipijat
* Bejat, Oknum Guru di Solok Cabuli 5 Siswi
* Diduga Cabuli 5 Siswanya, Guru Olahraga SD di Lombok Barat Ditangkap
* Guru di Alor NTT Diduga Cabuli 5 Bocah
* Cabuli 5 Bocah SD, Guru di Cilimus Kuningan Ditangkap Polisi
* Guru SD di Muaro Paneh Diduga Cabuli Lima Murid
* 4 Siswi SD di Semarang Dicabuli Penjaga Sekolah
PESANTREN
* Oknum Pimpinan Ponpes Perkosa 41 Santriwati Modus Pengajian Seks
* Puluhan Santri Diduga Disodomi Ustaz di Padanglawas
* Cabuli Puluhan Santriwati, Pengasuh Ponpes Malang Diburu Polisi
* 29 Santriwati Diduga Dicabuli Pimpinan Pondok Pesantren, Warga Mengamuk
* 24 Santri Laki-laki Diduga Dicabuli 2 Guru di Padanglawas Sumut
* Pengasuh Pesantren di Kabupaten Batang Ditangkap, Cabuli 17 Santri
* Ustadz Diduga Cabuli 15 Santri, Ponpes di Pondoksalam Purwakarta Diamuk Warga
* Tampang Fahim Kiai Jember yang Diduga Cabuli 11 Santriwati dan 4 Ustazah
* Pimpinan Ponpes di Lombok Timur Perkosa Sejumlah Santriwati, Janjikan Masuk Surga
* Polisi Ungkap Korban Pencabulan Pimpinan Pesantren di Polman Capai 7 Orang
* Pria Asal Batang Cabuli 6 Santriwati di Banyumas
* Ruang Bawah Tanah Milik Pimpinan Ponpes di Semarang Digunakan untuk Cabuli 6 Santriwati
* Cabuli 6 Santriwati, Pimpinan Ponpes di Lebak Ditetapkan Jadi Tersangka
* Terkuak! Begini Modus Pimpinan Ponpes di Semarang Cabuli 6 Santriwati
* Pimpinan Ponpes di Serang Ditangkap Usai Cabuli 5 Santriwati
* Fakta-fakta Pimpinan Ponpes Cianjur Cabuli 5 Santriwati
* Cabuli 5 Santri, Kepala Sekolah di Ponpes Tanah Laut Jadi Tersangka
* Bejat, Seorang Ustaz di Ponpes Tangerang Diduga Cabuli 5 Santri Laki-laki
* 4 Santri di Cianjur Diduga Dicabuli Pimpinan Ponpesnya, Korban Diancam Dengan Hal Mistis
* Tiga Kasus Seksual Anak di Bawah Umur Menimpa Santri di Lampung
* 5 Kali Diperkosa Pimpinan Ponpes di Lombok Timur, Santriwati Dijanjikan Masuk Surga
* Pengurus dan Pengelola Ponpes di Bogor Diduga Cabuli Santrinya
* Santri di Jatim Bakar Teman Saat Malam Tahun Baru 2023
GURU NGAJI
* Korban Pencabulan Guru Ngaji di Batang Jadi 21 Anak
* Cabuli 20 Anak, Guru Ngaji di Semarang Ditangkap Polisi
* 17 Anak di Brebes Dicabuli Guru Ngaji, Orangtua Korban Geruduk Balai Desa
* 15 Anak Perempuan di Sleman Dicabuli Guru Ngaji
* Ngaku Guru Ngaji, Pria di Garut Cabuli Belasan Bocah
* Guru Ngaji di Bandung Cabuli 12 Santriwati, Ini Modusnya
* 11 Murid di Cirebon Dicabuli Oknum Guru Ngaji, Terungkap Setelah Korban Enggan Belajar
* Dugaan Pelecehan Seksual terhadap Tujuh Murid, Guru Ngaji di Medan Nyaris Diamuk Massa
* Guru Ngaji Cabuli Murid 50 Kali, Aksi Bejat Pelaku Dilakukan di Sini
* Bejat, Guru Ngaji di Malang Selama 5 Tahun Cabuli Lima Muridnya
* Diduga 4 Tahun Cabuli Santri, Guru Ngaji di Bayat Dilaporkan ke Polres Klaten
* Guru Ngaji di Morowali Diduga Cabuli 4 Muridnya, Ortu Korban Lapor Polisi
* Guru Ngaji di Malang Cabuli 4 Murid, Modusnya Kalau Mau Sukses Harus "Manut" Guru
* Detik-Detik Guru Ngaji di Blora Dibekuk Polisi, Diduga Cabuli 4 Santrinya
* Cabuli 4 Murid, Guru Ngaji di Kediri Diringkus Polisi
DIPERKOSA BERGILIR
* 6 Hari Tak Pulang, Remaja Putri Diperkosa 16 Pria di Aceh, 13 Pelaku Masih Buron
* 2 Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 13 Pria di Jambi
* Siswi SMP di Touna Disetubuhi 13 Pemuda, Keluarga Korban Mengamuk Saat Lihat Pelaku di Kantor Polisi
* Ibu di Indramayu Meninggal Setelah Tahu Putrinya yang SD Diperkosa 11 Anak Punk
* Siswi SMA di Tapteng Diperkosa 10 Pria, 9 Pelaku Ditangkap
* Perempuan di Serang Dicekoki Hexymer, Disekap 3 Hari, Diperkosa 10 Pria
* Sadis! Gadis SMA di Bone Diperkosa 10 Pria
* Remaja Putri Korban Pemerkosaan 10 Pria di Kupang Alami Pendarahan dan Dirawat di RS
* Tampang 10 Pemerkosa Siswi SD-SMP di Asahan yang Dicekoki Miras
* Viral Video Seorang Ayah Sebut Anaknya Diperkosa 9 Pemuda di Cianjur
* Pilu Siswi SMP di Palopo Diperkosa 8 Pelajar tapi Pelaku Bebas Semua
* Siswi SMA di Palembang Diperkosa 7 Teman, Pelaku Berusia 12 hingga 17 Tahun
* 7 Pria di Gorontalo Perkosa Gadis ABG 15 Tahun, Korban Dicekoki Miras
* 7 Pria Perkosa Siswi SMA di NTT hingga Pingsan
* Pilu Gadis ABG di Toraja Utara Diperkosa 7 Pria Usai Dijebak Teman
* Siswi SMP Yatim dan Difabel di Blora Diperkosa 7 Pria dan Hamil 7 Bulan, Pelaku Masih Bebas
* Diduga Perkosa Remaja Putri, 7 Pemuda di Kupang Ditangkap
* Astaga! Remaja 17 Tahun di Bengkulu Selatan Mengaku Digilir 6 Pria Saat Pingsan
* Keji! Gadis 12 Tahun di Riau Dicekoki Tuak dan Diperkosa 6 Remaja
* ABG Brebes Diperkosa 6 Pria Berakhir Mediasi, Keluarga Korban Diduga Diancam
* 6 Pria yang Perkosa Gadis di Bengkulu Mengaku Terpengaruh Miras, 2 Masih Pelajar
* Siswi Mts Dicekoki Miras dan Diperkosa 6 Pemuda di Pulosari Pandeglang
* Siswi SMA di Sumut Diperkosa 5 Orang hingga Hamil- Semua Pelaku Jadi Tersangka
* Gadis di Buton Tengah Diperkosa 5 Pemuda, Modus Dibuatkan Tato malah Dicekoki Miras
* ABG Perempuan di Bogor Diperkosa 5 Teman Usai Dicekoki Miras
* Pilu Bocah 12 Tahun di Luwu Timur Diperkosa 5 Pria Bejat
* Anak di Bawah Umur Diperkosa Bergilir 5 Pria di Aceh Singkil
* Remaja 13 Tahun di Jawai Sambas Diperkosa 5 Pria
* Gadis Di Bawah Umur Diperkosa 4 Pemuda Bergantian
* 4 Remaja di Sidoarjo Perkosa Siswi, 3 di Antaranya Masih Pelajar
* Siswi SMP di Mamuju Diperkosa 4 Pria di Gudang Sekolah, 2 Pelaku Ditangkap
* Bejat, Remaja 18 Tahun di Pondok Aren Diperkosa 4 Temannya
DIPERKOSA & DICABULI
* Geger Pemuda di Pasaman Diduga Cabuli 45 Bocah Laki-laki, Rumah Pelaku Dirobohkan Warga
* Tukang Parkir Cabuli 40 Anak Berusia 11-13 Tahun di Bengkalis Riau
* 23 Siswi SD di Banyuwangi Dicabuli Pedagang Mainan di Depan Sekolahnya
* 21 Siswi SD di Lampung Selatan Dicabuli Fotografer
* Ketua Remaja Masjid di Sleman Cabuli 20 Orang Laki-laki, Pelaku Dikenal Sosok Rajin
* Predator Anak di Pasaman Ditangkap, Cabuli 20 Bocah dalam 3 Bulan
* Terkuak Pria Mamuju Ternyata Cabuli 20 Bocah Laki-laki di Rumahnya
* Pria Pengangguran di Tanah Datar Cabuli 19 Bocah Laki-laki dan 1 Perempuan
* Ngaku Instruktur Renang, Pria Cabuli 17 Remaja Laki-Laki di Kolam
* Wanita Bos Rental PS Diduga Cabuli 17 Anak Mayoritas Laki-laki, Pelaku Sempat Mengaku Jadi Korban
* 4 Fakta Kakek Nain Cabuli Belasan Bocah-bocah Depok hingga Ada yang Meninggal
* Aksi Bejat Tejo Terbongkar, Korbannya Ada 11 Anak-Anak, 2 Disodomi
* Anak 16 Tahun di Parimo Sulteng Diperkosa 11 Pria Termasuk Polisi, Guru, dan Kades
* Petani di Pinrang Cabuli 11 Bocah TK dan SD, Modus Pinjamkan HP untuk Nonton Kartun
* Modus Marbut di Bogor Cabuli 10 Anak Perempuan: Diimingi Uang dan Jajanan
* 9 Bocah SD di Tangerang Diduga Dicabuli Pedagang Mainan
* Geger, Bocah SD di Bantarsari Cilacap Dicabuli 7 Orang, Orangtua Lapor Polisi
* Motif Pria Lansia di Sumut Paksa 7 Anak Tonton Video Porno
* 6 Bocah di Lamongan Cabuli Teman Sepermainan di Rumah Kosong
* Siswi SD di Buleleng Dicabuli 5 Pelajar SMP dan SMA
* Anak SD Kelas 1 Di Lamongan Dicabuli 5 Teman Sendiri
* 5 Pemuda di Bayah Jadi Tersangka Kasus ABG Diperkosa-Dipaksa Cabut Laporan
* Enam Bocah SD di Agam Diduga Dicabuli, Warga: Pelaku Dulu Sudah Dilaporkan, Tapi Belum Diproses
* Bejat, Pemuda di Kukar Ini Cabuli 6 Anak Laki-Laki di Bawah Umur
* Ini Tampang Predator Anak Cabuli 5 Bocah di Karawang
* Miris, Anak 12 Tahun di Banyumas Dicabuli 4 Lansia Sampai Hamil
* 4 Siswi SD di Tambora Dicabuli Pedagang Aksesori di Depan Sekolah
* Lansia Otak Mesum Cabuli Empat Siswi SD di Trenggalek
* Pilu Gadis ABG di Mamuju Infeksi Rahim-Alat Vital gegara Diperkosa 4 Pria
* Pengakuan Pilu Gadis Madiun Diperkosa 3 Anggota Keluarga- Kakek Siang, Ayah Malam, Paman Subuh
* Miris! Siswi TK di Mojokerto Diperkosa 3 Bocah Usia 8 Tahun
DISODOMI
* 30 Anak di Tapanuli Tengah Diduga Disodomi, Modusnya Ajak Main Game
* Bejatnya Guru Honorer di Bengkulu Sodomi 25 Murid SD
* Akal Bulus Pelatih Paskibra SMK Minta Disodomi 13 Anak Didiknya
* Sodomi 10 Bocah, Pemuda di Inhu Ternyata Pernah Jadi Korban
* Biadab! 10 Bocah SD Disodomi di Makam, Ortu Datangi LBH SPP Garut
* 9 Pelajar Jadi Korban Sodomi Gurunya, Terbanyak di Ruang Guru
* Ini Tampang Oknum Tenaga Pengajar yang Sodomi 6 Santri di Sungai Kakap
* Sodomi 5 Santri, Oknum Guru Pesantren di Aceh Besar Ditangkap Polisi
* Modus Minta Pijat, Guru Mengaji di Aceh Sodomi 5 Santri
* Bejat, Kepsek SD Sodomi 5 Muridnya Berulang kali di Perpustakaan
* 4 Murid SD di Pekanbaru Disodomi dan Direkam 8 Remaja, Videonya Disebar
* PNS Pemkab Padang Pariaman Sodomi 6 Anak, Pelaku Ditangkap
* Remaja di Kubu Raya Sodomi 6 Anak di Bawah Umur Modus Ajak Makanan Buah
* Warga Ungkap Sosok Obay, Pelaku Sodomi 5 Remaja di Sukabumi
* Tiga Bocah di Maros Diduga Jadi Korban Sodomi Remaja, Polisi Selidiki
* Guru Pencak Silat Sodomi Siswa SD di Probolinggo
TEWAS
* Akhir Tragis Santri Junior di Bangkalan Tewas Dikeroyok Senior
* Santri di Samarinda Tewas Dianiaya Senior Usai Dituduh Curi Uang Rp 200 Ribu
* Tragis! Santri Tewas Dikeroyok 8 Temannya di Ponpes Temanggung
* Sempat Dirawat 19 Hari, Santri Pasuruan yang Dibakar Senior Meninggal Dunia
* Fakta Kasus Santri Tewas Dihajar Temannya, Bermula dari Bercanda, Korban Sempoyongan Sebelum Jatuh ke Lantai
* Santri di Mojokerto Tewas Usai Dibanting saat Sabung Kenaikan Sabuk Silat
* Siswa MTs di Lamongan Meninggal Diduga Dianiaya, Luka di Kepala & Anus
* Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Tewas Saat Latihan
* Pamit Latihan Silat, Remaja Anggota Perguruan Silat di Sukoharjo Meninggal
* Petaka Latihan Silat di Gresik, Tendangan Maut Pelatih Tewaskan Murid
* Pelajar Tewas Dihukum Saat Latihan Pencak Silat karena Tak Bisa Bawa Anggota Baru
* Seorang Remaja Tewas saat Latihan Silat di Klaten, Polisi Tetapkan Satu Tersangka
* Anggota Paskibra di Gunungkidul DIY Meninggal Dunia Usai Latihan
* Edan! Bocah 4 Tahun Dibunuh Lalu Jasadnya Dicabuli Remaja di Deli Serdang
* Kronologi Pria di Manado Bunuh Bocah 7 Tahun, Korban Ditenggelamkan lalu Mayatnya Diperkosa
* Fakta-fakta Remaja Sadis Bunuh Bocah SD Lalu Mayatnya Dicabuli
* Terungkap! Siswi SMP di Bengkalis Tewas Dibunuh, Lalu Disetubuhi Kakak Kelas
* Bejat! Siswi SMP di Mojokerto 2 Kali Diperkosa Pelaku Usai Dibunuh
* Ini Tampang Pemuda Bejat yang Bunuh, Perkosa dan Sodomi Siswi SMP di Riau
* Balita di Siak Dibunuh Seusai Dicabuli, Pelakunya Pelajar SMP
* Kisah Pilu Siswi SMP di Bone, Diperkosa hingga Meninggal dan Pelaku Dibebaskan
* Bocah 7 Tahun di Semarang Meninggal Setelah Diperkosa dan Disodomi Paman
* 3 Pelajar SMP Pembacok Bocah SD hingga Tewas di Sukabumi Ditangkap
* Siswi SMP di Bone Sulsel Tewas Usai Diperkosa 4 Teman Sekolah
* Anak di Garut Ditemukan Tewas Tenggelam Ternyata Dibunuh Bocah 12 Tahun dengan Terencana
* Siswa SD Meninggal Usai Dipukuli dan Dibully, 9 Anak Diperiksa
* Siswi SMK Di Samarinda Melahirkan Dan Berusaha Bunuh Bayinya Pakai Alat Pencukur Alis
* Siswa SMA di Aceh Alami Perdarahan di Otak Setelah Dikeroyok 21 Kakak Kelas, Dipukul dan Diinjak-injak Usai Pengajian Malam Jumat [Korban selamat]
[ - Selesai - ]
24 December, 2023
How to Find Peace for Muslims Who Are Having A Difficult Time
Assalamu’alaikum. For Muslims who feel that they are suffering and facing difficulties or serious trials in their lives, Allah and Rasulullah PBUH have given us some guidance. The way out of that situation is to submit to Allah and believe that everything we are experiencing is part of our life, and the path for us to go to Heaven, as long as we remain faithful to Allah and Islam. Don't let the disturbances that we feel in this life damage our faith or make us distance ourselves from Allah. In fact, we were given those difficulties so that we could get closer to Allah, pray more, and worship more, with the belief that Allah will provide easiness, compassion, and solutions for our problems in the future. No matter what happens, remain calm, and submit to the Will of Allah SWT.
-Gene Netto
*Allah Does Not Burden People Beyond Their Ability*
2. Allah does not burden a soul except [with that within] its capacity. It will have [the consequence of] what [good] it has gained, and it will bear [the consequence of] what [evil] it has earned. "Our Lord, do not impose blame upon us if we have forgotten or erred. Our Lord, and lay not upon us a burden like that which You laid upon those before us. Our Lord, and burden us not with that which we have no ability to bear. And pardon us; and forgive us; and have mercy upon us. You are our protector, so give us victory over the disbelieving people."
(Al Quran, Surah Al-Baqarah 2:286)
*God Told the Pen to Write the Destiny of Everything*
Rasulullah PBUH said: "The first thing Allah created was the Qalam (pen), then Allah said to it: 'Write!' It answered: 'O my Lord, what should I write?' Allah said: 'Write the fate of everything until the Hour.'"
(Hadith Abu Daud, Tirmidzi, and Ahmad)
*Allah Will Give Us A Way Out*
2. […] That is instructed to whoever should believe in Allāh and the Last Day. And whoever fears Allāh - He will make for him a way out.
3. And will provide for him from where he does not expect. And whoever relies upon Allāh - then He is sufficient for him. Indeed, Allāh will accomplish His purpose. Allāh has already set for everything a [decreed] extent.
4. […] And whoever fears Allāh - He will make for him of his matter, ease.
5. That is the command of Allāh, which He has sent down to you; and whoever fears Allāh - He will remove for him his misdeeds and make great for him his reward.
(Al Quran, Surah At-Thalaq 65:2-5)
*If Allah Helps Us, No One Can Defeat Us*
160. If Allāh should aid you, no one can overcome you; but if He should forsake you, who is there that can aid you after Him? And upon Allāh let the believers rely.
(Al Quran, Surah Ali 'Imran 3:160)
*Allah Will Test Us With Some Fear*
155. And We will surely test you with something of fear and hunger and a loss of wealth and lives and fruits, but give good tidings to the patient,
156. Who, when disaster strikes them, say, "Inna lillahi wa inna ilaihi raaji'un." [Indeed we belong to Allāh, and indeed to Him we will return."]
157. Those are the ones upon whom are blessings from their Lord and mercy. And it is those who are the [rightly] guided.
(Al Quran, Surah Al-Baqarah 2:155-157)
*How Long Do We Live On This Earth?*
112. [Allāh] will say, "How long did you remain on earth in number of years?"
113. They will say, "We remained a day or part of a day; ask those who enumerate."
114. He will say, "You stayed not but a little - if only you had known.
115. Then did you think that We created you uselessly and that to Us you would not be returned?"
(Al Quran, Surah Al-Mu'minum 23:112-115)
*This World Is Not Real*
64. And this worldly life is not but diversion and amusement. And indeed, the home of the Hereafter - that is the [eternal] life, if only they knew.
(Al Quran, Surah Al-Ankabut 29:64)
20. Know that the life of this world is but amusement, and diversion, and adornment, and boasting to one another, and competition in increase of wealth and children - like the example of a rain whose [resulting] plant growth pleases the tillers; then it dries and you see it turned yellow; then it becomes [scattered] debris. And in the Hereafter is severe punishment and forgiveness from Allāh and approval. And what is the worldly life except the enjoyment of delusion.
(Al Quran, Surah Al-Hadid 57:20)
*If We Are Grateful, Allah Will Increase Our Blessings*
7. And [remember] when your Lord proclaimed, 'If you are grateful, I will surely increase you [in favor]; but if you deny, indeed, My punishment is severe.'"
(Al Quran, Surah Ibrahim 14:7)
[Say "alhamdulillah" continuously, and God willing, the blessings from Allah will be added continuously, without limit.]
*We Cannot Count the Blessings that Allah Gives Us*
18. And if you should count the favors of Allāh, you could not enumerate them. Indeed, Allāh is Forgiving and Merciful.
(Al Quran, Surah An-Nahl 16:18)
*Give in Charity To Ward Off Disaster And Disease*
Rasulullah PBUH said, "Hurry up and give alms in charity, because disaster can never precede charity." (Hadith Baihaqi)
Rasulullah PBUH said, "Alms can ward off 70 kinds of disasters, and the lightest of them are leprosy and hair loss." (Hadith Thabrani)
Rasulullah PBUH said, "Fortify yourself from the torment of hellfire, even with half a date (in charity)." (Hadith Bukhari & Muslim)
*Pray With Confidence That Prayers Will Be Accepted*
Rasulullah PBUH said, "Pray to Allah with confidence that the prayers will be accepted and know that Allah does not respond to prayers from a disinterested heart." (Hadith Tirmidzi)
*Tests From Allah According to Our Religious Level*
Rasulullah PBUH was once asked by Sa'd bin Abi Waqqash: "O Rasulullah! Who has the hardest test?" He answered, "The Prophets, then people like them, then people like them. A person will be tested according to the level (strength) of his religion. If his religion is strong, then the test will be tougher. If his religion is weak then he will be tested according to the level of his religion."
(Hadith Tirmidzi, An-Nasai, & Ibnu Majah)
Rasulullah PBUH said, "Indeed, the magnitude of the reward depends on the extent of the test. Indeed, if Allah loves a people, then He will test them. Whoever is pleased with the test, then he will gain Allah's pleasure. Whoever hates the test, he will gain Allah's Wrath."
(Hadith Tirmidzi & Ibn Majah)
*Difficulties Or Pleasures In This World Will Be Forgotten When We Experience Heaven Or Hell For Just A Moment*
From Anas bin Malik, Rasulullah PBUH said, "On the Day of Judgment, there will be a resident of hell who had tasted the most delicious pleasures while in the world, and he will be dipped into hell just one time. Then he will be asked, 'O son of Adam, have you ever seen goodness? Have you ever felt any pleasure?' So, he will answer, 'Absolutely never, O my Lord.' And they will also bring a resident of heaven who had the most difficult life on earth, and he will be dipped into heaven just one time. Then he will be asked, 'O son of Adam, have you ever seen hardship? Have you ever felt any difficulty?' So, he will answer, 'Absolutely never, O my Lord. I have never seen any hardship and have never felt any difficulty.'" (Hadith Muslim)
[ >> Meaning: All worldly difficulties and suffering that was felt by Muslims will be forgotten with just one moment spent in the pleasure of heaven. On the other hand, no matter how enjoyable the pleasures felt in this world by the disbelievers, everything will be forgotten with one moment spent in the torment of hell.]
Never despair that Allah's mercy and blessings cannot be found. Allah is always close to us, so what we have to do is submit to Allah and continue to be patient no matter how difficult our situation is. We should try to understand our destiny and search for the best outcome from every event. Hopefully the verses and hadith above will bring you a feeling of peace and calm as you work to increase your faith in Allah and Islam.
Wa billahi taufiq wal hidayah.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
-Gene Netto
21 December, 2023
Anak SD-SMP Yang Diizinkan Main Medsos Bisa Alami Bahaya Besar
Berapa banyak orang tua belum sadar? Media sosial dan HP sangat BERBAHAYA bagi anak SD. Dalam kasus baru di Bandung, seorang anak perempuan berusia 12 tahun terbiasa pakai HP dan medsos. Ketika ada keributan di rumah, dia pergi bersama seorang "kenalan medsos" yang ternyata seorang pemuda laki-laki berusia 18 tahun. Lalu anak itu menghilang. Ternyata, dibawa pergi oleh pemuda itu, diperkosa, lalu diperkosa temannya, lalu kedua pemuda itu MENJUAL anak perempuan tersebut kepada 20 pria dewasa yang lain, lewat medsos juga.
Anak yang dilaporkan "hilang" oleh orang tuanya ternyata sudah diperkosa 22 pria sebelum ditemukan polisi di dalam sebuah apartemen. Tetapi ini bisa dikatakan "akhir yang baik". Seringkali dalam kasus serupa, anak SD dan SMP dilaporkan hilang, setelah pergi dan bertemu "kenalan medsos", tetapi ternyata anak itu diperkosa dan juga dibunuh. Jadi orang tua terima mayatnya saja.
Kalau anda punya anak SD dan SMP, jangan izinkan mereka bermain medsos. Kalau mereka mengatakan "semua teman mereka pakai", minta mereka melakukan kajian sendiri di internet, dan berikan kepada orang tua artikel yang membuktikan manfaat yang besar dan sisi positif dari media sosial bagi anak. Biarkan mereka mencari dan membaca sendiri, lalu jelaskan hasilnya. Yang akan ditemukan adalah ribuan artikel yang buktikan bahayanya medsos dan HP bagi anak. Kalau anak perlu HP agar bisa dihubungi, kasih Nokia lama yang hanya bisa terima telfon dan SMS saja.
Kalau anak sudah di SMA, boleh diajarkan menggunakan HP dan medsos, tetapi masih perlu pengawasan agar pergaulan mereka tidak masuk kategori buruk. Orang tua harus selalu waspada dan memantau. Jangan berikan HP dan kebebasan menggunakan medsos dan internet kepada anak SD dan SMP. Memberikan HP kepada anak SD setara dengan membawa anak ke pasar, dan minta para pria yang duduk di situ untuk "berkenalan" dengan anak tersebut, lalu ditinggalkan bersama mereka. Tentu saja orang tua tidak mau melakukan itu. Tapi anak yang bisa akses medsos lewat HP melakukan hal serupa, hanya saja semuanya online daripada datang ke pasar sendiri. Pria yang tidak dikenal itu berbahaya bagi anak SD. Tidak penting ketemu langsung di pasar atau lewat medsos. Orang tua harus waspada. Semoga bermanfaat.
-Gene Netto
Hilang 3 Pekan, Siswi Kelas 6 SD di Bandung Ternyata Dijual 2 Pelaku ke 20 Pria Hidung Belang
https://www.beritasatu.com
20 December, 2023
Mohon Bantuan Dana Untuk Janda dan Yatim Yang Tembok Rumahnya Roboh
Assalamu’alaikum wr.wb. Di Bojong Gede, Bogor, ada 2 janda dan 4 anak yatim yang tinggal dalam sebuah rumah sederhana. Setelah kena angin kencang dan hujan deras, satu tembok di rumahnya roboh. Rumah itu menjadi tempat tinggal bagi:
Ibu Sarinem (janda), Ibu Imah (janda), Eseh (yatim), Upi (yatim), Zulfikar (yatim), Jono (yatim piatu). Kalau ada yang bersedia menolongnya, silahkan kirim bantuan anda ke sini:
Rekening Sosial Gene Netto: >> BCA, No. 4502214881, A/N Eugene Francis Netto, Cabang: KCU Menara Bidakara.
Rekening Sosial Yayasan Bambu Biru: >> MANDIRI, No. 124-00-0688256-8, A/N: Yayasan Bambu Biru, Cabang: KK Jakarta Wisma IKPT.
Seluruh dana yang diterima akan disalurkan tanpa potongan. Terima kasih banyak. Mohon disebarkan.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto
19 December, 2023
Santri di Jambi Disiksa Senior: Dipegangi, Dibekap, Perut-Kemaluan Diinjak Sampai Bengkak
Berita seperti ini makin sering muncul. Kita hanya tahu sebagian kecil dari kasus bullying yang terjadi di pesantren dan sekolah setelah menjadi berita. Yang tidak menjadi berita, berapa ribu kasus per bulan? Berapa banyak anak menderita tanpa sepengetahuan orang tuanya, tanpa kepedulian ustadz dan gurunya?
Yang perlu diperhatikan adalah beberapa hal yang penting:
1. Banyak anak tidak berani ceritakan kejadian kepada orang tua dan guru karena sudah diancam duluan. Kalau bicara, akan kena hukuman yang lebih keras.
2. Ada pesantren yang berpesan ke anak agar selalu "ceritakan yang baik" kepada orang tua, dan sembunyikan pengalaman buruk. Jadi pendidikan dari para ustadz itu membuat banyak santri makin menderita.
3. Dalam kebanyakan kasus, ada pelaku utama (bisa 1 anak atau beberapa) lalu ada anak-anak yang lain yang NONTON dan tidak bergerak untuk melindungi korban. Artinya, mereka tidak pernah diajarkan oleh ustadz dan guru untuk memiliki rasa kasih sayang terhadap manusia yang berada dalam kondisi lemah. Melihat korban disiksa, mereka tonton saja. Tidak berusaha menolong korban, tidak panggil ustadz, hanya diam saja. Anak-anak itu akan menjadi dewasa dan anggota masyarakat dan pemimpin di masa depan. Kualitas HATI NURANINYA bagaimana? Kenapa hanya "hafalan" dan "nilai ujian" yang penting, dan bukan akhlak yang mulia?
4. Terlalu banyak pesantren dan sekolah punya misi utama yang salah: Melindungi nama baik pesantren/sekolah. BUKAN mengutamakan kesejahteraan, keselamatan, kesehatan jasmani dan rohani, dan pendidikan akhlak yang mulia bagi para santri dan siswa. Nama baik dan kehormatan yang menjadi prioritas tertinggi.
Pesantren, sekolah, ustadz dan guru seperti itu boleh saja dicap "Gila Hormat". Para ustadz dan guru memaksa agar anak harus dihormati mereka. Apapun yang terjadi, seburuk apapun perilakunya, ustadz dan guru tetap wajib dihormati. Jadi pesantren dan sekolah juga wajib dihormati, karena nama baik ustadz dan guru berasal dari pekerjaan mereka di sana. Keselamatan anak? Tidak penting amat. Kalau anak alami bullying atau bahkan disiksa, cukup bilang takdir saja, minta maaf, dan minta perkara itu diselesaikan secara kekeluargaan, demi nama baik pesantren/sekolah! Demi kehormatan ustadz dan pesantren. Tidak perlu memikirkan penderitaan anak. Sudah menjadi "takdir" mereka.
Banyak pesantren dan sekolah sibuk menunjuk pada anak yang "berhasil" dan "sukses" dan menjadi orang besar. Kenapa? Karena mengangkat nama baik pesantren/sekolah yang merupakan tujuan utama para ustadz/guru (walaupun tidak diakui). Mereka tidak pernah mau tunjuk kepada anak yang "gagal" atau DO disebabkan mereka tidak tahan bullying yang terjadi di lingkungan itu. Kalau ada sebagian dari santri dan siswa yang gugur, cuek saja. Nama baik pesantren, ustadz, sekolah, dan guru yang merupakan prioritas tertinggi. Bukan keselamatan dan perlindungan bagi semua anak. Bukan masa depan yang baik dan mulai bagi semua anak. Cukup utamakan yang "berhasil" saja, dan abaikan yang menderita dan tidak berhasil. Sistem pendidikan ini tidak akan berubah kalau 100 juta orang tua diam terus. Harus ada persatuan dan kepedulian terhadap semua anak di pesantren dan sekolah.
Semoga bermanfaat bagi orang tua yang siap merenung.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
Santri di Jambi Disiksa Senior: Dipegangi, Dibekap, Perut-Kemaluan Diinjak
https://kumparan.com
18 December, 2023
Kenapa Banyak Guru Mau Atur Ukuran Rambut Anak Laki-laki?
Assalamu’alaikum wr.wb. Saya pernah diskusi dengan banyak guru tentang persoalan memotong rambut anak laki-laki secara paksa dengan cara jelek agar menimbulkan efek jera. Saya bertanya kenapa rambut anak laki-laki perlu dipotong oleh gurunya (tapi rambut perempuan tidak), lalu mereka menjawab. Setelah jawaban pertama itu dibuktikan salah, jawaban mereka berubah. Jawaban itu juga saya buktikan salah, jadi jawaban mereka berubah lagi. Dan hal yang sama terulang berkali-kali sampai saya mencatat semua jawaban mereka. Ini sebagian dari contohnya.
Rambut anak laki-laki harus dipotong secara paksa oleh gurunya, karena rambutnya harus pendek sejak usia 7 tahun dengan alasan:
• Tidak sopan kalau panjang
• Diminta oleh masyarakat
• Diminta oleh orang tua
• Ini masalah pendidikan (hanya untuk laki-laki)
• Ini masalah kerapian (hanya untuk laki-laki)
• Ini masalah kesehatan (hanya untuk laki-laki)
• Rambut panjang akan membuat kepala terasa berat dan panas (hanya untuk laki-laki)
• Harus mematuhi norma hukum masyarakat
• Ada aturan tidak tertulis di masyarakat
• Ada aturan tertulis di sekolah
• Harus belajar mematuhi aturan
• Guru terpaksa mengikuti aturan sekolah
• Aturan sekolah tidak boleh diubah atau dihapus
• Harus membentuk sikap dan perilaku
• Harus menjadi suatu pembiasaan
• Tidak bisa dapat pekerjaan kalau rambutnya panjang
• Mulai potong rambut di usia 18 tahun tidak bisa (harus sejak dini)
• Bahaya kalau bekerja di pabrik nanti
• Harus disiapkan kerja di pabrik atau perusahaan sejak usia 7 tahun
• Masyarakat menilai kompetensi seseorang dari ukuran rambutnya
• Dan seterusnya
Memaksa anak patuh pada "aturan" rambut tersebut memberikan rasa "berkuasa" kepada banyak guru, dan membuat mereka merasa "ditakuti dan dihormati" walaupun didapatkan secara terpaksa. Jadi mereka teruskan sistem itu karena inginkan siswa takut dan patuh terhadap guru dalam segala hal. Ini hanya salah satu caranya guru memaksakan kehendaknya terhadap anak, agar guru-guru itu merasa puas secara batin. Banyak sekali guru Indonesia "gila hormat". Kalau mengajar anak dengan sikap baik hati dan ramah, dan menjadi sahabat dan mitra bagi semua anak, sangat jelas para guru itu akan dihormati oleh hampir semua muridnya, tanpa perlu dipaksa. Tapi bagi banyak guru, "kemungkinan besar akan dihormati" nanti tidak cukup. Harus dipaksakan sejak awal!
Tidak ada hubungan antara ukuran rambut dan pendidikan. Kalau ada, perempuan akan bodoh semua (karena rambutnya panjang). Ini hanya kebiasaan nasional yang dilestarikan sejak keadaan Petrus (Pembunuhan Misterius) pada tahun 80-90an. (Sebelumnya, banyak siswa laki-laki punya rambut panjang, dan ada bukti dari foto-foto lama.) Tetapi banyak guru merasa urusan rambut siswa itu berikan mereka kesempatan untuk menunjukkan kekuasaannya, dan memaksa semua siswa taati dan hormati mereka.
Fungsi seorang guru BUKAN untuk abaikan pendapat orang tua dan anak, dan memaksa semua anak siap kerja di pabrik setelah usia SD. Kalau ada guru yang berpikir begitu, maka mereka sudah gagal memahami fungsinya menjadi guru. Para guru tidak tahu setiap anak akan kerja di mana pada masa depan. Saya sudah bicara langsung dengan banyak manajer, direktur, pemilik perusahaan, orang HRD, anggota DPR, Menteri, ribuan orang tua, dll. Ketika mereka komplain tentang kualitas SDM di Indonesia, tidak ada satupun yang menyatakan "banyak anak punya ukuran rambut 6cm jadi mustahil dapat pekerjaan." Tidak ada yang mengeluh bahwa rambut anak perlu dipotong secara paksa agar anak itu bisa menjadi karyawan berkualitas di kemudian hari.
Tetapi yang dijelaskan adalah begitu banyak anak yang tidak bisa menulis dengan baik, tidak bisa baca, tidak bisa memahami perintah dan petunjuk, tidak bisa kerja secara mandiri, malas, curang, tidak jujur, mencuri, dll. Sama sekali tidak ada yang membahas kesulitan mengatur ukuran rambut karyawan. Jadi kenapa begitu banyak guru sekolah merasa ada kewajiban besar memotong rambut anak secara paksa dengan cara jelek agar anak "siap kerja" dan menjadi bagian dari masyarakat? Para orang tua dan pemimpin di bidang pendidikan perlu bersatu untuk mengakhiri kebiasaan buruk ini.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
17 December, 2023
Anak Tidak Betah Di Pesantren, Apa Solusinya?
[Pertanyaan]: Assalamualaikum Pak. Minta masukannya. Anak saya sekarang kelas 2 tingkat SMA dipesantren. Dia dipesantren dari kelas 1 tingkat SMP. Awal kelas 2 dia kabur dari pesantren karena tidak betah. Tapi akhirnya mau balik setelah kita nasehati. Tapi kemarin, dia mengungkapkan ingin keluar lagi. Bagaimana saya menyikapinya? Soalnya saya merasa tanggung hanya 1,5 THN dia kelar. Terimakasih.
[Gene]: Wa alaikum salam wr.wb. Ada dua hal yang perlu dipikirkan.
Pertama, apa dia hanya tidak betah saja, atau apa ada perkara lain?
Kedua, kalau memang tidak betah, apa motivasi dari orang tua akan cukup?
Pertama. Mungkin dia alami bullying dari siswa lain? Atau apa ada perkara lain seperti (maaf) pencabulan? Sering terjadi ada anak yang alami bullying, penyiksaan, penindasan, sampai pencabulan, dan mereka takut jelaskan masalah itu kepada orang tuanya. Biasanya, anak sudah diancam agar tidak bercerita. Mungkin juga malu. Jadi anda perlu diskusi empat mata dengan dia dan bertanya secara langsung apa ada hal seperti bullying atau pencabulan. Minta dia bicara dengan jujur, janji tidak akan marah, tetapi akan bantu dia cari solusi dan dapat perlindungan.
Kedua. Kalau hanya tidak betah saja, karena ingin lebih banyak bermain, maka orang tua sudah coba nasihati dan kurang berhasil. Mungkin ada pihak lain seperti guru sekolah yang lama, atau sepupu yang lebih tua, paman, saudara yang lulus pesantren, dsb. yang bisa berikan masukan dan motivasi kepadanya.
Perlu ditekankan bahwa rasa kurang senang di saat ini akan dapat balasan puluhan tahun ketika nanti dia memiliki ilmu agama yang luas. Banyak orang akan bangga sekali terhadap dia, dan banyak hal yang terasa sulit bagi orang lain (seperti ngaji, shalat tahajjud, puasa sunnah, umrah, memahami fiqih dan tafsir, dll.) akan terasa mudah bagi dia karena sudah pernah belajar di pesantren. Jadi manfaatnya dan hikmahnya sangat luas dan belum bisa dia sadari di saat ini.
Jelaskan bahwa banyak hal dalam kehidupan kita ini butuh perjuangan, dan seringkali proses perjuangan itu kurang enak atau tidak mudah, tapi hasilnya sangat penting. Mau jadi dokter, pengacara, ilmuwan, dosen, guru, dll. tidak mudah juga dan butuh perjuangan bertahun-tahun. Selain itu, dia bisa dikasih contoh perang yang dialami oleh Rasulullah SAW, yang membawa banyak kesulitan. Atau perang kemerdekaan Indonesia. Atau usaha orang naik haji di zaman dulu, naik kapal dan onta berbulan-bulan. Atau saudara yang kuliah di luar negeri, jauh dari keluarga. Atau pemain bola yang latihan setiap hari selama 10 tahun untuk masuk tim profesional. Dan ada banyak contoh lain.
Jadi kalau nasehat dari orang tua tidak cukup, coba cari pihak lain yang mungkin akan didengarkan oleh anak itu. Tapi sebelumnya, pastikan dulu tidak ada kasus bullying atau pencabulan yang mengganggu hatinya. Perlu mencari alasan yang benar tentang kenapa dia tidak betah di pesantren, lalu berusaha mencari orang yang bisa berikan motivasi, dan juga perlu mencari caranya untuk mengurangi beban yang dia rasakan di saat ini, sehingga bisa fokus pada masa depan. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto