Ada berita tentang kasus bullying di SMA Binus di Serpong. Puluhan anak terlibat, ternyata anggota dari satu geng. Banyak orang tua menduga sekolah yang sangat mahal akan jauh lebih baik, dengan kualitas pendidikan lebih tinggi, anak yang lebih mulia (dari keluarga kaya), dan hasil yang lebih bagus untuk masa depan anaknya. Secara umum ada benarnya, tapi walaupun ada banyak keuntungan, ternyata ada fatamorgana yang meliputi semuanya.
Kasus di Binus bisa terjadi di mana saja, jadi jangan buru-buru salahkan Binus. Terjamin di banyak sekolah lain juga ada geng-geng anak yang brutal. Di satu sekolah, mungkin ada seratus anak yang terlibat. Ada ratusan anak lain yang tahu, tetapi mereka tidak mau lapor kepada guru atau orang tua untuk selamatkan para korban. Coba tanya anak anda sendiri, ada beberapa geng di sekolahnya, dan bagaimana perilakunya.
Banyak sekolah mahal punya fasilitas mewah, jadi orang tua berasumsi "pasti" lebih baik dari sekolah yang lebih murah, atau sekolah negeri. Tetapi sekolah mahal bisa cukup "rusak" dalam manajemennya, sehingga banyak guru keluar setiap tahun. Guru yang tidak puas cepat pindah, dan para guru baru tidak kenal siswanya. Ada untung besar kalau seorang guru yang baik bisa pantau dan mendidik anak yang sama selama beberapa tahun.
Ada sekolah yang gurunya bukan guru, tapi lulusan psikologi, ekonomi, dll. tanpa latar belakang pendidikan. Pengurus sekolah pilih orang yang bisa berbahasa Inggris, agar bisa dicap "sekolah bilingual". (Apa pernah lihat CV dari semua gurunya anak anda? Mungkin sekolah akan menolak kalau diminta!) Saya sudah periksa berbagai sekolah "bilingual". Belum pernah dapat satu sekolah yang punya ahli pendidikan bahasa asing yang bisa bangun sistem bilingual yang benar. Banyak sekolah swasta dijalankan sebagai bisnis, dan sisi bisnis itu lebih utama daripada keselamatan anak, kualitas pendidikan, pendidikan moral, dll.
Dalam kasus Binus, pada satu sisi, para pelaku salah karena tidak punya rasa belas kasihan. (Tetapi hasil pendidikannya begitu.) Di sisi lain, korban juga "salah" karena berusaha masuk geng di sekolah, dan siap dihajar agar menjadi anggota. Jadi yang salah siapa? Orang tua. Guru. Guru agama. Siswa lain. Sekolah. Keluarga besar. Komunitas. Dan lain-lain. Kita semua salah, karena geng anak tidak muncul dalam kekosongan. Ada orang tua dan guru yang pernah mendidik anak-anak itu bertahun-tahun, juga ada banyak saudara, dan teman, dan tetangga. Tetap saja tidak ada rasa kasih sayang di dalam hatinya. Kenapa? Karena "banyak orang" gagal mendidiknya.
Dan kalau anak sudah punya hati yang buruk, masuk sekolah mahal bukan obatnya. Apalagi kalau setiap tahun gurunya berganti. Apalagi orang tuanya cerai karena selingkuh. Apalagi saudaranya atau temannya pakai narkoba. Apalagi lihat berita tentang koruptor yang cepat kaya dan sedikit yang ditangkap. Apalagi lihat ribuan anak tawuran setiap hari, tapi hanya disuruh baca Pancasila ketika ditangkap. Apalagi lihat orang yang curang tapi bisa berhasil dalam usahanya.
Jadi anak-anak itu dibesarkan dalam negara di mana banyak orang di sekitar mereka tidak bertanggung jawab, dan tidak berikan contoh akhlak yang mulia. Mengharapkan mereka menjadi mulia, lewat "proses ajaib" yang tidak diketahui dalam sekolah mahal, sangat bodoh. Anak menjadi mulia kalau dididik menjadi mulia, dan terlihat orang yang tidak mulia kena hukuman atau gagal. Tetapi seringkali, yang terlihat adalah sebaliknya. Orang yang tidak mulia atau curang malah bisa berhasil. Jadi jangan buru-buru menyalahkan anak di geng itu, atau sekolahnya, atau orang tuanya, sebelum kita periksa diri sendiri dan saudara dan teman kita, lalu berpikir tentang contoh apa yang kita berikan dalam semua tindakan dan perbuatan kita sehari-hari.
-Gene Netto
Sekolah Benarkan Anak Vincent Rompies Terlibat Kasus Bully Siswa Binus Tangsel
https://news.detik.com
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(97)
anak
(317)
anak yatim
(117)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(64)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(69)
hukum islam
(51)
indonesia
(586)
islam
(559)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(372)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(11)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(13)
kontroversi
(5)
korupsi
(28)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(53)
my books
(2)
orang tua
(10)
palestina
(34)
pemerintah
(138)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(519)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(46)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(37)
renungan
(192)
Sejarah
(5)
sekolah
(90)
shalat
(10)
sosial
(323)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Popular Posts
-
Salah satu kata kesukaan orang Indonesia adalah: “Oknum”. Kalau ada orang-orang yang bercerita bahwa mereka mengalami suatu “masalah” di sek...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Ada berita tentang peringkat Indonesia di FIFA: Hanya bisa mencapai urutan 122 pada bulan Oktober 2025, dan tidak ...
-
[Kisah dari teman]: Kemarin di rumah ustadz ana yang punya ponpes. Katanya belum lama mengeluarkan belasan santri yang terlibat dalam kegiat...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tahun 2024, tercatat 1,8 juta orang Indonesia melakukan Umrah dan 241 ribu orang melakukan Haji. Jadi totalnya ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tanggal 29 September, 2025, gedung baru dalam sebuah pesantren di Sidoarjo ambruk pada saat banyak anak melakuk...
-
Banyak orang yang kerja sebagai “guru” hanyalah orang dewasa yang berdiri di kelas dan memberikan tugas kepada anak, TANPA memiliki ilmu yan...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf, apa pantas disebut “Tragedi Maut”? Bukannya itu kasus “kematian yang disebabkan oleh kelalaian” (yang bi...
-
Pertanyaan Assalamu'alaikum wr.wb., Saya mau bertanya kalau orang Muslim boleh mendoakan orang non-Muslim? Kalau ada teman atau sauda...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf Pak Menteri, tetapi apakah bapak sudah pegang data yang akurat, sehingga berani bilang jumlahnya sedikit?...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Beberapa minggu yang lalu, ada orang di Panama yang hubungi saya untuk belajar tentang Islam. Dan alhamdulillah se...
20 February, 2024
Kasus Bullying Di Sekolah Binus
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment