Kemarin ada teman yang berniat membantu saya,
takutnya saya harus segera ke luar negeri karena masalah imigrasi yang dihadapi
sekarang. Dia transfer satu juta untuk bantu beli tiket pesawat. Habis ketemu
org imigrasi, saya ke Senayan utk ketemu seorang anak yatim yang saya kenal,
yang selalu latihan bola di sana. Saya ajak dia makan setelah maghrib. Dia ceritakan pengen beli sepatu bola baru,
karena sepatu dia kekecilan dan tidak enak dipakai. Pas dengar itu, saya
berniat beli sepatu baru utk dia, pakai uang 1 juta yg baru diterima. (Saya merasa harus
berbuat baik kepada dia, karena setelah dia doakan saya, maka tiba2 ada jalur
baru untuk dapat bantuan dari seorang petugas imigrasi senior, jadi saya merasa
bahwa doa anak itu untuk saya sudah dikabulkan.)
Kita lihat sepatu bola di toko, dan harganya dari 500 ribu sampai 2,3 juta. Dia
protes terus, dan bilang Om nggak boleh beliin. Kerja nggak. Lunasin kartu
kredit nggak bisa. Tapi saya sudah ada niat dalam hati, jadi saya sudah anggap
uang itu sudah milik dia dan tidak boleh ditarik kembali. Ahkirnya beli yg harga 800 ribu, sambil dia protes terus di
toko dan
membuat semua pelayan senyum. Haha. Pas saya bercanda dengan dia, saya tarik tasnya dan talinya putus
total karena tasnya memang sudah tua dan jelek. Saya merasa malu karena sudah merusak
tasnya. Langsung ada niat untuk belikan tas baru sekaligus, dengan harga 300ribu. Jadi sudah habis uang 1 juta itu. Baru diterima dari orang yang berniat membantu saya, malah
habis untuk orang lain. Haha. Jadi, mungkin di mata orang itu saya nakal.
Bukannya disimpan untuk beli tiket pesawat kalau perlu, malah dihabiskan dalam
sehari untuk seorang anak.
Tapi karena untuk anak yatim, saya tidak
merasa keberatan. (Sepatu bola memang tidak penting sekali seperti makanan,
tetapi masuk kategori “menghibur anak yatim” dan insya Allah juga bisa dipakai
bertahun2, jadi efeknya lebih lama daripada satu kali makan saja). Saya minta didoakan saja supaya tidak kena masalah imigrasi
lagi (jadi tidak akan perlu uang untuk tiket pesawat). Dia gelengkan
kepala. Mungkin dia sudah anggap saya gila karena masih mau
beli kado buat dia pada saat saya tidak ada uang untuk tutupi semua pengeluaran
setiap bulan. Tetapi saya lebih tahu dari dia. Dia anggap rezeki hanya bisa
datang dari gaji. Sedangkan saya merasa yakin bahwa rezeki itu bukannya dari gaji, tetapi
dari ALLAH. Jadi insya Allah uang yang dikeluarkan itu akan segera diganti. Dan yang menggantikannya bukan bos yang kasih gaji, tetapi ALLAH yang sudah berjanji kepada semua hamba-Nya bahwa DIA yang bertanggung jawab untuk membalas uang yang dikeluarkan di jalan-Nya untuk bantu anak yatim dan fakir miskin. Saya tenang dan senyum terus, tapi anak itu malah kelihatan stres karena kuatir terhadap nasib saya. Hahaha.
Ayo teman2, jangan takut berbuat baik
kepada anak yatim dan fakir miskin. Sekalipun tidak ada uang untuk diri sendiri, jangan takut dan
jangan menjadi pelit. Insya Allah tidak akan rugi di jangka
panjang. Allah sendiri yang memberikan jaminan. Apa bisa dapat jaminan
yang lebih baik dari itu di dunia ini?
“Barangsiapa berbuat satu amal kebaikan,
maka pasti baginya SEPULU KALI LIPAT amalnya (balasannya)"
(QS.Al-An”am 6:160 )
(QS.Al-An”am 6:160 )
Rasulullah SAW bersabda : “Tak ada suatu
hari pun seorang hamba berada di dalamnya, kecuali ada dua orang malaikat akan
turun; seorang diantaranya berdo’a, “Ya Allah berikanlah GANTI bagi orang yang
BERINFAQ”. Yang lainnya berdo’a, “Ya Allah, berikanlah KEHANCURAN bagi orang
yang MENAHAN INFAQ.”.
(HR. Bukhari dan Muslim )
(HR. Bukhari dan Muslim )
133.Dan bersegeralah kamu kepada ampunan
dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang BERTAQWA,
134. (yaitu) orang-orang yang MENAFKAHKAN (hartanya), baik di waktu LAPANG maupun SEMPIT, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
(QS. Ali Imran 3:133-134)
134. (yaitu) orang-orang yang MENAFKAHKAN (hartanya), baik di waktu LAPANG maupun SEMPIT, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
(QS. Ali Imran 3:133-134)
Rasulullah SAW bersabda, “Berdoalah
kepada Allah dalam keadaan YAKIN DITERIMA dan ketahuilah bahwa Allah tidak
mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR Tirmidzi)
Semoga tidak ada yang takut bersedekah
untuk anak yatim dan fakir miskin. Dan semoga
jaminan dari Allah sudah cukup bagus sebagai jaminan paling sempurna di dunia.
Jangan takut. Berniat. Bertindak. Berdoa. Dan merasa yakin bahwa Allah akan
membalas.
Wabillahi taufik walhidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto