Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (557) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (179) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

11 August, 2010

Baru Dibagikan 5 Hari Lalu, Tabung Elpiji 3 Kg Ludeskan Rumah

Kata Pemerintah, konsumen yang salah, bukan tabungnya. Konsumen salah dan tidak memilihara dengan baik. Bagaimana dengan kasus ini, di mana tabung baru diterima, dan belum pernah dipakai...? Masih salah konsumen juga?


Baru Dibagikan 5 Hari Lalu, Tabung Elpiji 3 Kg Ludeskan Rumah

Kamis, 05/08/2010 10:08 WIB
Santi Rahayu - detikSurabaya
Lumajang - Sebuah rumah di Dusun Ploso RT 10 RW III Desa Tanggung Kecamatan Padang, Lumajang ludes terbakar. Ludesnya rumah milik Sutiari (46) dari tabung elpiji konversi 3kg yang baru dibagikan 5 hari lalu.

Tabung itu belum digunakan sama sekali oleh pemiliknya dan hanya diletakkan di ruang dapur. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 06.00 WIB, saat istri pemilik rumah, Ny Nemu (24) memasak menggunakan tungku.

"Saat saya memasak dengan tungku, tiba-tiba elpiji 3kg yang diletakkan di sebelahnya gebros dan langsung menyambar api dari tungku. Seperti bocor," kata Ny Nemu kepada detiksurabaya.com, Kamis (5/8/2010).

Api pun langsung membesar dan membakar habis rumah yang berukuran 5x7 meter terbuat dari bambu. Kebakaran ini tak mampu dipadamkan karena selain rumah tetangga saling berjauhan, suaminya tidak ada di rumah alias berladang.

"Saya hanya menyelamatkan anak tunggalnya berusia 6 tahun, Munif dan neneknya, Mbok Damurti (95). Selebihnya sudah ludes semua," jelasnya.

Dirinya pun hanya bisa pasrah, apalagi uang sebesar Rp 5 juta untuk merenovasi rumah dan perhiasan emas 5 gram di almari ikut terbakar.

Sementara Ketua RT, Ngateri (36) mengaku pihaknya akan menampung keluarga korban. Selain itu pihaknya akan melapor ke kantor desa dan pemkab agar membantu keluarga korban membuatkan rumah lagi. (fat/fat) 


Sumber: detik.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...