Assalamu’alaikum wr.wb.,
Seri tivi “Four Corners” di Australia sudah tayangkan film
baru yang merupakan hasil dari investigasi mereka di Indonesia. Ini sudah
ditonton oleh publik dan pemerintah Australia sehingga semuanya jadi tahu bagaimana sapi
asal Australia dibunuh dengan cara2 biadab di Indonesia.
Kalau mau lihat film aslinya, ada di situs Four Corners di
ABC Australia.
Untuk nonton, buka situs ini. (Tidak ada teks Indonesia,
tetapi bahasa Inggrisnya tidak rumit).
Di sebelah kiri, klik pada “Watch high or low bandwidth”.
Sebuah kotak akan muncul. Pilih “low bandwidth”. Tutup kotak itu. (Kalau nonton dengan high
bandwidth, mungkin siarannya akan putus2).
Kalau sudah pilih low bandwidth dan tutup kotak, di sebelah
kiri atas, klik pada gambar sapi (“play”), dan kotak baru akan buka. Film akan
mulai jalan secara automatis. Kotak itu bisa dibesarkan (fullscreen).
Siap dikejutkan. Ternyata orang Indonesia bisa sangat biadab
saat melakukan pemotongan sapi, dan ini menjadi sebab pemerintah Australia
menghentikan pengiriman sapi ke Indonesia.
Sebagai contoh, dalam salah satu adegan, ada sapi yang mau
dipindahkan ke tempat pemotongan. Sapi melawan. Karena lantainya lincin (penuh
dengan kotoran) maka sapi jatuh dan kaki belakangnya patah. Dia berusaha untuk
berdiri lagi, dan dihajar terus supaya maju. Akhirnya dia jatuh lagi karena
tidak kuat berdiri dan menahan siksaannya. Oleh penjaganya, sapi itu dihajar
dan ditendang berkali2 dengan keras, matanya ditusuk dengan jari tangan,
hidungnya ditusuk, dan akhirnya hidungnya disiram banyak air, semuanya sebagai
usaha untuk memaksakan sapi itu berdiri dan maju (walapun kakinya sudah patah).
Dalam banyak adegan yang lain, semua sapi kelihatan
menderita karena disiksa selama beberapa minit sebelum akhirnya leher dipotong,
dan setelah dipotong, tidak langsung mati, tetapi bisa 1-2 minit dalam keadaan
hidup. Bahkan salah satu sapinya sempat berdiri dan menyerang orang di
sekitarnya, dengan darah masih mengalir keluar dari lehernya. Dalam satu
adegan, sapi harus melihat semua temannya dibunuh dan dikuliti di depannya,
sehingga tinggal dia sendirian, dan kelihatan bahwa badannya gemetar karena
sudah ketakutan sekali.
Di Australia dan semua negara maju, sapi wajib dipukul
kepalanya dengan alat khusus yang membuatnya langsung pingsan (tetapi masih
hidup). Alat itu sangat jarang digunakan di Indonesia.
Sayangnya, pemerintah Indonesia belum peduli dan belum bisa
sayangi binatang.
Sayangnya, rakyat Indonesia belum peduli dan belum bisa
sayangi binatang.
Sayangnya, ummat Islam belum peduli dan belum bisa sayangi binatang.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene
Australia
Stop Suplai Sapi ke RI Karena Pemotongannya Biadab
Senin, 30/05/2011 15:31 WIB
Nurul Qomariyah – detikFinance
Nurul Qomariyah – detikFinance
Sydney - Australia memutuskan untuk
menghentikan sementara suplai ternak sapi hidupnya (sapi bakalan) ke tiga
tempat pemotongan hewan Indonesia, setelah munculnya dokumen yang menunjukkan
sapi-sapi asal Australia itu dipotong dengan cara kejam.
Perihal kekejaman pemotongan sapi Australia di tempat pemotongan hewan Indonesia itu akan muncul dalam program televisi 'Four Corners' ABC pada Senin (30/5/2011) ini. Dalam tayangan tersebut akan dimunculkan bagaimana sapi-sapi ternak itu menderita saat dipotong karena matanya dicungkil, kukunya dicopot dan pemotongan lehernya dilakukan secara brutal di 4 tempat pemotongan hewan di Indonesia. Setelah melihat tayangan tersebut, otoritas eksportir ternak hidup Australia, LiveCorp mengaku telah memberitahukan kepada otoritas industri Indonesia untuk penghentian suplai sapi ternak Australia ke 3 tempat pemotongan hewan itu.
"Kekejaman terhadap binatang-binatang Australia jelas tidak bisa diterima," ujar chief executive LiveCorp, Cameron Hall dalam pernyataannya seperti dikutip dari AFP. "Strategi keselamatan hewan-hewan kami difokuskan untuk menjamin sapi ternak kami hanya disuplai ke fasilitas-fasilitas dimana rantai suplai memenuhi standard keselamatan hewan global," tambahnya.
Ekspor ternak sapi Australia kini mencapai AU$ 652 juta atau sekitar US$ 697 juta pada tahun 2008-2009, dengan Indonesia sebagai pangsa pasar terbesar. Industri ternak sapi Australia tercatat mempekerjakan sekitar 10.000 karyawan. Australia tercatat mendanai sejumlah proyek yang bertujuan untuk memperbaiki infrastruktur dan pelatigan guna meningkatkan perbaikan penanganan dan praktik-praktik pemotongan hewan. (qom/hen)
Perihal kekejaman pemotongan sapi Australia di tempat pemotongan hewan Indonesia itu akan muncul dalam program televisi 'Four Corners' ABC pada Senin (30/5/2011) ini. Dalam tayangan tersebut akan dimunculkan bagaimana sapi-sapi ternak itu menderita saat dipotong karena matanya dicungkil, kukunya dicopot dan pemotongan lehernya dilakukan secara brutal di 4 tempat pemotongan hewan di Indonesia. Setelah melihat tayangan tersebut, otoritas eksportir ternak hidup Australia, LiveCorp mengaku telah memberitahukan kepada otoritas industri Indonesia untuk penghentian suplai sapi ternak Australia ke 3 tempat pemotongan hewan itu.
"Kekejaman terhadap binatang-binatang Australia jelas tidak bisa diterima," ujar chief executive LiveCorp, Cameron Hall dalam pernyataannya seperti dikutip dari AFP. "Strategi keselamatan hewan-hewan kami difokuskan untuk menjamin sapi ternak kami hanya disuplai ke fasilitas-fasilitas dimana rantai suplai memenuhi standard keselamatan hewan global," tambahnya.
Ekspor ternak sapi Australia kini mencapai AU$ 652 juta atau sekitar US$ 697 juta pada tahun 2008-2009, dengan Indonesia sebagai pangsa pasar terbesar. Industri ternak sapi Australia tercatat mempekerjakan sekitar 10.000 karyawan. Australia tercatat mendanai sejumlah proyek yang bertujuan untuk memperbaiki infrastruktur dan pelatigan guna meningkatkan perbaikan penanganan dan praktik-praktik pemotongan hewan. (qom/hen)
Assalamu’alaikum wr.wb.,
ReplyDeleteSaya jadi berpikir bagaimana kalau ada yang membentuk SPCA di sini?
Mungkin bisa disebut ISPCA : Indonesian Society for the Prevention of Cruelty to Animals. (Artinya: Komunitas Indonesia untuk Pencegahan Kekejaman terhadap Hewan. Mungkin lebih baik kl pakai bahasa Inggris sebagai nama lembaga, karena akan lebih terkenal di mata dunia, langsung nyambung dengan LSM yang setara di manca negara, dan lebih mudah dapat dukungan dari luar negeri).
Mungkin akan lebih berdaya kl ada LSM dalam negeri seperti itu, yang akan melakukan investigasi dan memberitahu rakyat, melakukan pelatihan, membuat draft Undang-undang, dll.
Gimana caranya….? Siapa yang mau mulai…?
Sebagai info saja, RSPCA di Australia sangat, sangat kuat posisinya. Kalau mereka tahu ada tindakan kejam terhadap binatang, di mana saja (termasuk dalam rumah pribadi) mereka datang, investigasi, dan kalau ada indikasi, mereka kembali dengan polisi yang langsung menangkap si pelaku. Kasus yang buruk selalu masuk berita karena toleransi masyarakat Australia untuk kekejaman terhadap binatang sangat rendah. Sangat tidak diterima dan tidak boleh di sana.
Secara umum, sikap masyarakat terhadap binatang dianggap sebagai indikasi kualitas masyarakat. Kalau masyarakat mulia dan maju, pasti sayangi binatang (seperti contoh dari Nabi Muhammad SAW, yang tidak diketahui oleh mereka di sana). Dan kalau ternyata masyarakat jahat terhadap binatang, seperti yang sering terlihat di sini, maka dinilai secara umum sebagai bukti bahwa masyarakat tersebut belum maju.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene
Berhentilah menganiaya binatang , berhentilah makan makhluk yg bernyawa.
ReplyDeleteBismillah
ReplyDeleteMelihat film pemotongan sapi ditempat pemotongan sapi di atas sebaiknya kita bersifat kritis.
Pertama yang harus diketahui adalah pembuat rekaman film di atas adalah orang Aussie yg notabene negara itu telah memiliki tempat pemotongan hewan (TPH) yg modern, seharusnya mereka mengambil gambar dari TPH modern yg ada di Indonesia.
Pastilah sudut pandang orang Aussie akan sangat berbeda dgn sudut pandang orang Indoneisa. Islam mengajarkan bahwa hewan itu derajatnya dibawah manusia sehingga dia tdk pantas untuk dipeluk, dicium, namun tdk berarti kita boleh menyakiti hewan. Bagaimanakah orang non muslim Aussie memperlakukan ajing? ah seolah mereka adalah bayi2 yg lucu.
Terdapat satu hal perbedaan yg mencolok tentang tata cara memotong hewan, yaitu di Australia sebelum sapi dibunuh maka sapi dibuat pingsan terlebih dahulu dgn menggunakan alat yg dipukulkan dikepala sapi.
Pertanyaan, kenapa ajaran Islam tidak mengajarkan agar sapi dibuat pingsan terlebih dahulu?
sebelum menjawab pertanyaan itu marilah kita lihat dulu bagaiamana tata cara memotong hewan seperti yg diajarkan Islam. Adab memotong hewan antara lain:
*Pisau harus tajam, dengan tujuan agar tdk menyakiti hewan. *Agar binatang yg belum dipotong dijauhkan dari tempat pemotongan hewan. * Kaki sapi harus diikat. * memotong leher sapi harus dengan cara benar agar darah keluar sempurna dll.
Rosululloh pernah berqurban 100 ekor unta dan beliu menyembelih sendiri unta- tersebut. Dan tdk dicontohkan bahwa unta dibuat pingsan terlebih dahulu sebelum dipotong.
Dan alasan kenapa tdk dibuat pingsan terlebih dahulu, mungkin dokter hewan bs menjelaskan, apakah dengan membuat pingsan hewan akan menyebabkan darah tidak mengalir sempurna saat pemotongan, karena darah itu kotor sehingga saat pemotongan darah harus benar2 keluar.
Lagi pula dengan membuat sapi pingsan bukankah itu menyakiti juga?
Islam memerintahkan untuk tidak menyakiti hewan.
Melihat film di atas, sebenarnya berapa banyak sapi yg diperlakukan kasar? kalau ada yg sudah disembelih namun msh hidup, bukankah hal itu bisa terjadi saat kita memotong bebek, meskipun telah dipotong dgn cara yg benar tp nyatanya mereka msh bisa lari2, siapakah yg harus disalahkan?
Satu hal yg bisa diambil hikmah dari Film ini adalah agar kita belajar fikih tata cara memotong hewan agar kita tdk salah dalam memperlakukan hewan yg hendak dipotong.
Maaf kalau salah, karena filmnya terputus putus, dan aku ga ngerti bhs inggris.
maaf lupa mencantumkan nick name. Anonymous di atas adalah nenghaji si maunisia yg dhoif.
ReplyDeletePenjagal Terima Rp 50.000 untuk 'Syuting' Video Kekerasan Sapi Australia
ReplyDeleteBerita ini menarik. Tetapi kenyataan bahwa tukangnya dibayar tidak secara automatis sama dengan adanya rekayasa dari pihak Four Corners Australia. Kalau tukangnya nggak biasa melakukan penyiksaan itu, dan pada dasarnya punya rasa sayang terhadap sapinya, apakah mungkin mereka mau tiba2 menyiksa sapi (padahal biasanya tidak) hanya karena dibayar 50 ribu oleh orang bule?
Saya cenderung melihat kemungkinan bahwa asosiasi penjual sapi yang merasa dirugikan akan menciptakan berita baru bahwa film itu "direkayasa" untuk menyelamatkan penjualan daging sapi mereka yang turun sedang secara drastis. Walllhu 'alam.
Penjagal Terima Rp 50.000 untuk 'Syuting' Video Kekerasan Sapi Australia
http://www.detikfinance.com/read/2011/06/05/174902/1653536/4/penjagal-terima-rp-50000-untuk-syuting-video-kekerasan-sapi-australia?nhl
Assalamu'alaykum
ReplyDelete[quote]"Di Australia dan semua negara maju, sapi wajib dipukul kepalanya dengan alat khusus yang membuatnya langsung pingsan (tetapi masih hidup). Alat itu sangat jarang digunakan di Indonesia."[/quote]
Saya sependapat tidak seharusnya kita menganiaya binatang seperti yang digambarkan diatas. Tapi saya juga tidak setuju dengan kutipan yang saya salin ulang diatas.
Apakah metode penyembelihan dengan dipingsankan baru disembelih lebih baik dibandingkan dengan metode penyembelihan yang diajarkan Islam?
Untuk keterangan lengkap bisa dilihat di mari http://www.facebook.com/note.php?note_id=390623753651
semoga bermanfaat, maaf jika out of topic
sebagai tambahan, link tulisan yang saya cantumkan ditulis oleh Nanung Danar Dono, PhD student at College of Medical, Veterinary, and Life Sciences, University of Glasgow, Scotland, UK
ReplyDeletebukan ingin membanggakan beliau, namun hanya ingin menunjukkan bahwa hal ini dikemukan oleh orang yang capable & competence dibidangnya.
Mohon maaf jika ada kata-kata yang tidak berkenan :)
Mengerikan lagi lihat video pemotongan sapi dengan mesin di USA, sapi hidup2 dimasukkan mesin giling.
ReplyDeletegila.. kenapa sih ada orang yang tega sakitin binatang kyk gitu? tapi sebaiknya orang indonesia mengurangi konsumpsi sapi.. jangan makan daging terlalu banyak.. selain nggak sehat.. juga mengurangi jumlah sapi yang dipotong...
ReplyDeletekalo saya seneng sekali Australia nggak lagi mengekspor sapi k Indonesia, baguslah,....biar peternak bisa menikmati untung,....toh buktinya sekarang peternak Australia y kelimpungan, mau dipasarkan k mana sapi mereka, hehehehhehe. Kalo saya setuju dengan Anonymous diatas, janganlah suka mendeskriditkan islam, lihat tuh Amerika masak sapi hidup langsung digiling, hidup2 lagi,... mana y tidak berkeribinatangan, Indonesia apa Amerika,....
ReplyDeletemenurut saya,saya tidak setuju dgn perlakuan pemotongan sapi yg diceritakan di atas. kenapa belom ada tindak polisi sama sekali? itu sama saja menyiksa binatang. kita jg dalam islam diajarkan utk menyayangi binatang. soal anjing yg dianggap bayi lucu, yaudah sih biarin aja mereka. toh yg penting menyayangi binatang. argumen anda cenderung menjadi pendukung penyiksaan pada isu di atas. soal dibuat pingsan, bukannya tidak diajarkan oleh agama, tapi yg terpenting adalah membuat situasi pemotongan sapi dengan nyaman, seperti pisau dibuat tajam, asal bukan menyiksa binatang. wajar saja pemerintah australia memberhentikan ekspor sapi mereka. harusnya tukang jagal tersebut bercermin dan introspeksi diri atas sikap mereka. sikap mereka juga bisa bikin nama indonesia jelek di mata negara lain.
Delete