Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

09 December, 2011

Siswi SD Tenggak Pembersih Lantai karena Malu Diomeli Guru

Ini yang terjadi kalau guru tidak mempunyai ilmu pendidikan. Seorang anak yatim hampir saja berhasil bunuh diri karena guru tidak mengerti cara mendidik anak dengan baik dan benar.
Banyak sekali guru di Indonesia membutuhkan pelatihan ulang. Kasihan anak bangsa yang dapat pendidikan seperti ini. Anak jadi korban, dan teman2 kelas yang lain juga menyaksikan. Mereka akan menjadi orang dewasa seperti apa nanti?
Wassalam,
Gene

Siswi SD Tenggak Pembersih Lantai karena Malu Diomeli Guru
Tribunnews.com - Kamis, 8 Desember 2011 17:37 WIB
Laporan Tribunnews Batam, Zabur Anjasfianto
TRIBUNNEWS.COM,BATAM - Malu dan tidak terima dihukum serta dimarahi guru, N (13) siswa kelas VI SDN 005 Sungai Beduk, nekat melakukan percobaan bunuh diri. Ia menenggak satu sachet cairan pembersih lantai, sekitar pukul 12.00, Rabu (7/12/2011) disekolahnya. Nyawa siswi ini selamat, karena tidak begitu banyak cairan pembersih lantai yang ada di dalam sachet masuk ke tubuhnya.

Ditemui dikediamannya, Wajah N masih terlihat lesuh dan pucat. Anak ketiga dari empat bersaudara ini menceritakan aksi nekat mengakhiri hidupnya itu bermula dari hukuman guru mata pelajaran kebudayaan daerah oleh Ayelpi, guru bidang studi tersebut, pada jam pelajaran akhir. Saat Ayelpi masuk, N meminta izin untuk ke toilet, namun tak diberikan oleh Ayelpi dengan alasan baru saja masuk istrahat malah keluar lagi. Namun N yang mengaku sudah kebelet mau buang air kecil langsung keluar saja.

"Setelah balik dari toilet, saya dengan empat kawan laki-laki yang masuk telat, disuruh duduk di depan sebagai hukuman. Tapi saya tidak mau," ujarnya. Saat itu belum menjadi masalah sebenarnya. Tidak berapa lama kemudian, setelah keempat rekannya yang dihukum duduk di depan kelas kembali ke bangku masing-masing, seorang menemukan kertas kecil di meja N. Kertas itu bertuliskan "Ayelpi babi" dan ditulisan tangan menggunakan tinta warna biru seperti pena yang dipakai Nela. Kertas itupun sampai ke tangan Ayelpi.

Ayelpi pun marah besar atas tulisan yang berada di kertas kecil itu. Setelah yakin cocok tulisan dan tuduhan siswa lainnya kalau N yang tulis itu. Kemudian Ayelpi memanggil Nela ke depan kelas dan memarahi Nela dihadapan seluruh teman-temannya. "Saya malu. Saya disuruh ibu Ayelpi agar jangan ditemani oleh temani-teman saya. Tidak itu saja ibu Ayelpi juga mengatakan kalau saya ini pencuri. Karena sebelumnya saya memang pernah ambil uang mama saya sendiri," terang anak yatim ini.

Merasa malu dan terbeban dengan perkataan Ibu gurunya yang mengungkit masalah lalu dirinya. Usai sekolah, N langsung menuju ke kedai terdekat dan membeli sachet pembersih lantai seharga Rp 1.500. Kemudian sachet pembersih lantai itu langsung di minumnya di dalam ruang kelas. Aksi nekatnya itu diketahui beberapa teman-temannya yang lain termasuk Mona teman dekatnya.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...