Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (557) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (179) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

27 March, 2012

Berikan Sedekah Kepada Tetangga Yang Dekat

Dalam membahas Siti, anak yatim yang menjadi penjual bakso di Banten, ada teman yang mengatakan dia dulu juga kasih sedekah kepada yang jauh, tetapi sekarang sudah berubah karena menyadari ada banyak tetangga yang juga miskin sekali dan lapar. Saya kasih info ini untuk memperkuat komentarnya:

Di dalam Islam, memang dianjurkan untuk mengutamakan keluarga sendiri dulu, dan setelah itu tetangga, bukan orang yang paling jauh. Jadi walaupun kita harus memuji dan menghargai tindakan dari teman2 yang mau datang untuk kunjungi Siti dan memberikan sedekah kepada dia dan Ibunya, perlu dipikirkan berapa banyak tetangga yang miskin dan lapar yang dilewatkan sebelum mereka sampai ke kampungnya Siti? Tetangga kita lebih berhak daripada orang yang jauh sekali.

Rasulullah SAW bersabda, “Bukanlah orang yang beriman bagi orang yang kenyang perutnya, sedangkan tetangganya kelaparan hingga tampak tulang rusuknya.” ( HR. Bukhari)

Rasulullah SAW bersabda, "Tidak beriman kepadaku barangsiapa yang kenyang pada suatu malam, sedangkan tetangganya kelaparan, padahal ia megetahuinya." (HR. ath-Thabrani)

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan masuk surga seseorang yang dalam keadaan kenyang namun ada tetangganya dalam keadaan lapar” (HR Muslim & Bukhari)

Rasulullah SAW bersabda, ''Sedekah kepada orang miskin mendapatkan satu pahala, sedangkan sedekah kepada kerabat mendapatkan dua pahala; pahala bersedekah dan pahala bersilaturahim.'' (HR At-Tirmidzi).

Dari Ibnu Umar dan Aisyah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Jibril selalu menasihatiku untuk berlaku dermawan terhadap para tetangga, hingga rasanya aku ingin memasukkan tetangga-tetangga tersebut ke dalam kelompok ahli waris seorang muslim". (H.R. Bukhari Muslim)

Doa dari Nabi Muhammad SAW yg bagus untuk Indonesia


Saya baru ketemu ini, sebuah doa dari Nabi Muhammad SAW. Mungkin ini sebuah doa yang perlu diwajibkan atas semua pejabat negara dan anggota DPR. Hutang negara naik terus, dan itu salah satu alasan untuk menaikkan harga BBM dengan mengurangi subsidi. Indonesia sering tunduk dengan keputusan ekonomi negara lain: harus ada perdagangan bebas, walaupun merugikan orang miskin di Indonesia, dan sebagainya.
Menarik juga doa ini.


Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam memperbanyak do'a:

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegelisahan dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalas-an, dari sifat pengecut dan bakhil serta dari tidak mampu membayar hutang dan dari penguasaan orang lain." 
(HR. Al-Bukhari).

21 March, 2012

Hidayat Siap Atasi Macet & Banjir di Jakarta

Ini berita paling keren dari PKS dalam 4 tahun terakhir. Semoga diberikan kemudahan.

Hidayat Siap Atasi Macet & Banjir di Jakarta

Suci Dian Firani - detikNews
Senin, 19/03/2012 21:28 WIB
Jakarta Hidayat Nurwahid menerima amanah partainya untuk maju di Pilkada DKI. Bersama pasangannya Didik J Rachbini, Hidayat siap berbuat sesuatu untuk Jakarta.

"Saya warga Jakarta, saya merasakan duka lara, suka duka warga Jakarta. Saya bagian beragam keunggulan Jakarta untuk dilanjutkan dan merasakan banyak yang diperbaiki seperti macet, banjir, dan transportasi," kata Hidayat dalam jumpa pers di Kantor DPP PKS di Jl TB Simatupang, Jakarta, Senin (19/3/2012) malam. Hidayat pun siap membangun Jakarta. Apalagi, Jakarta merupakan ibukota Indonesia yang perlu dipermak agar menjadi kota yang nyaman bagi warganya.

Harta JK Rowling Terkuras Gara-Gara Amal

Oleh Editor KapanLagi.com, Hollywood | Kapanlagi – Jum, 16 Mar 2012 12:25 WIB
Kesuksesan kisah Harry Potter yang ditulisnya telah membawa JK Rowlingmasuk dalam jajaran selebritis terkaya. Namun siapa sangka kalau harta yang jumlahnya mencapai miliaran itu kini telah terkuras habis?
Seperti dilansir dari Huffington Post, majalah Forbes yang selama 25 tahun terakhir telah membuat list tokoh terkaya melaporkan bahwa telah terjadi degradasi yang sangat tajam pada penghasilan JK Rowling.

Jika tahun lalu, Rowlingdikenal sebagai novelis Inggris pertama yang meraih gelar gelar miliarder, kini gelar itu sudah berganti menjadi jutawan. Bukan karena wanita single parent ini suka berfoya-foya, melainkan karena dia banyak menghabiskan hartanya untuk amal dan membayar pajak yang sangat tinggi.
"Informasi baru tentang Rowlingmenyebutkan bahwa sumbangan amalnya yang nilainya kurang lebih $160 juta (kurang lebih Rp1,5 triliun) untuk amal, dan ditambah dengan pajak tinggi yang harus ditanggungnya, membuat penulis kisah Harry Potter ini masuk daftar kami," demikian tulisan yang tertera dalam daftar Artis Yang Keluar Dari Daftar Miliarder.

Selama ini, Rowlingmemang dikenal sangat peduli pada orang-orang di sekitarnya. Mengingat dia pernah menjalani hidup sebagai pengangguran yang harus membesarkan anaknya seorang diri, dia pun ingin membantu orang-orang yang menghadapi masalah sama.
"Anda punya tanggung jawab moral ketika Anda mendapatkan sesuatu jauh melebihi yang Anda butuhkan, Anda dituntut bijak menggunakannya dan selalu berbagi dengan cara yang pintar," demikian yang pernah diungkapkan Rowling. (hft/ris)


Bocah Perokok Berat Asal Sukabumi Merokok Karena Lingkungan & Iklan

Chazizah Gusnita - detikNews
Selasa, 20/03/2012 13:40 WIB

Jakarta Bocah asal Kabupaten Sukabumi, IL (8) bukan tanpa sebab menjadi perokok berat. IL mengenal rokok karena lingkungan sekitarnya yang didominasi perokok dan melihat iklan rokok di televisi.

"Pertama dia karena lingkungan anak itu tidak kondusif. Di desa di daerah dia di Karawang, Sukabumi itu padat penduduk yang paman dan tetangganya merokok setiap hari," kata Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA), Arist Merdeka Sirait, saat dihubungi detikcom, Selasa (20/3/2012). Menurut Arist, awalnya ia melihat orang dewasa merokok sambil minum kopi. Ia sering mengobrol dan duduk dengan paman atau tetangganya yang merokok. Sehingga ia melihat dan terpapar asap rokok sejak kecil.

05 March, 2012

Rambut Gondrong Bukan Masalah Disiplin Sekolah

[Ini adalah penjelasan tambahan dari saya di group pendidikan. Kaitannya dengan post ini:
Komentar Tentang Rambut Gondrong Siswa. Semoga bermanfaat bagi teman2 yang mau berfikir ttg perkara ini.]

Sepertinya masih ada sebagian teman yang belum paham atau kurang paham masalah rambut gondrong ini. Saya akan coba menjelaskan lagi. Dengan penuh kehormatan, saya mohon teman2 bisa bersabar, dan baca tulisan saya dengan tenang, dan berusaha mengikuti penjelasan saya dulu. Semoga bisa tembus dan bisa dipahami.
Perkara rambut gondrong ini BUKAN perkara disiplin sekolah. Sekali lagi, bukan perkara disiplin. Tapi banyak teman melihatnya sebagai isu disiplin dan oleh karena itu merasa bahwa semua murid wajib nurut dengan sekolah. Kalau dilihat secara kasat mata, iya, kelihatan sebagai perkara disiplin saja. Ada aturan. Murid wajib nurut. Mau bahas apa lagi? Sederhana kan?
Betul, kalau yang dipahami adalah ini perkara disiplin, maka tentu saja jawaban seorang guru (atau orang tua) akan seperti itu, karena mereka belum memahami hakekat dari masalah ini.

03 March, 2012

Komentar Tentang Rambut Gondrong Siswa

Komentar Tentang Rambut Siswa

Assalamu’alaikum wr.wb.,
Ada guru2 yang membahas rambut siswa yang “gondrong”. Katanya, rambut siswa harus dipotong secara paksa supaya bisa “rapi” dan diadakan razia di sekolah, seolah-olah rambut berbahaya seperti senjata tajam. Kenapa ukuran rambut menjadi perkara yang perlu diperhatikan oleh guru?

Apakah IQ anak itu meningkat kalau rambutnya dipotong pendek? Apakah konsep “gondrong” sudah diteliti? Berapa senti = gondrong? Apa ada aturan sekolah yang melarang rambut gondrong? Kenapa tidak bahas rambut perempuan? Siapa yang membuat aturan itu? Kenapa aturan itu tidak boleh diganti? Kenapa sekolah menentukan ukuran rambut tanpa peduli pada pendapat siswa atau orang tua?

Lalu, kenapa para guru berhenti pada urusan rambut saja? Kenapa tidak sekaligus fokus ke banyak perkara lain? Misalnya, kalau sepatu kotor, guru akan menyemir secara paksa! Kalau kuku panjang, guru akan potong dan mengikir secara paksa! Kalau baju kotor, guru akan cuci dan setrika secara paksa!

Sebenarnya, panjangnya rambut siswa TIDAK ADA HUBUNGAN dengan proses pendidikan. Ada guru yg berikan alasan “agama Islam”, atau akhlak. Tapi Nabi Muhammad SAW punya rambut yang panjang sampai bahu. Jadi tidak ada hubungan antara rambut panjang dan akhlak (atau agama). Ada yg berikan alasan “ketaatan pada aturan”, tapi siswa dan orang tua dilarang mengubah aturan yg satu itu. Jadi lebih mendidik utk “tunduk” pada yg berkuasa, daripada belajar menjadi tertib. Dan Einstein punya rambut gondrong jadi tidak ada hubungan dengan kepintaran.

Jadi kenapa banyak guru merasa harus memaksakan kehendaknya terhadap siswa, berdasarkan PERSEPSI guru ttg konsep rambut “gondrong”? Sikap guru seperti ini tidak ada banyak manfaatnya dari sisi pendidikan, dan dilakukan oleh guru yang ingin berkuasa, agar bisa menentukan “benar” dan “salah”  sendiri. Guru sudah bicara. Persepsi guru selalu benar. Murid harus nurut dan membenarkan guru, dan menghafalkan semua jawaban yang “benar”. Dan kalau tidak mau, guru akan memaksakan kehendak terhadap murid. Apakah itu “pendidikan” yang berkualitas?

Lalu ketika siswa lulus sekolah dan menjadi PNS, dan disuruh ikut “korupsi jemaah”.... sang PNS NURUT SAJA, karena sudah diajarkan begitu di sekolah! Diam, nurut, jangan berbeda pendapat, dan “benar” dan “salah” akan ditentukan oleh atasan (atau guru) yang berkuasa. Seharusnya para guru sibuk memikirkan kecerdasan dan kreatifitas anak, dan bagaimana kita bisa menyediakan sistem pendidikan yang paling berkualitas di dunia untuk memajukan bangsa. Tetapi banyak guru masih sibuk memikirkan ukuran rambut. Kita bisa berikan pendidikan yang lebih berkualitas.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

Jepang Sebelum dan Sesudah Tsunami

Saya merasa terpaksa senyum saat melihat foto2 ini. Ternyata jalan umum di Jepang yang pernah kena tsunami masih lebih bagus lagi dari jalan umum di Jakarta yang belum pernah kena tsunami, dan belum kena banjir juga.
Saya jadi berfikir, mungkin pada saat ada orang yang mau masuk Pemda DKI, hanya ada satu tes sederhana yang perlu dilakukan:
“Apakah saudara punya rasa malu?”
“Tidak ada Pak. Saya tidak punya rasa malu, dan saya bisa abaikan kebutuhan rakyat tanpa punya rasa malu atau rasa bersalah sama sekali.”
“Selamat. Anda cocok untuk kerja di Pemda DKI. Selamat datang!”




Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...