Assalamu’alaikum wr.wb.,
Teman2, hari ini saya dan Dr Irwan mau kunjungi dua pesantren
yatim dan dhuafa di Cakung dan di Warung Buncit. Tapi ternyata pengurusnya
sama, dan kantornya di Warung Buncit, jadi kami ke situ saja. Kami periksa
tempat tinggal 130 anak yatim dan dhuafa di situ, dan cek kondisi kulitnya. Banyak
yang kena skabies (kudis) juga, dan ada yang mengatakan sudah sakit selama 6
tahun dengan kulit yang gatal sekali dan terinfeksi. Ada anak yang mengatakan
kalau diam saja dan tidak pakai obat, dalam beberapa bulan bisa hilang sendiri,
tapi selalu balik lagi. Jadi mereka mengalami kulit yang gatal dan terinfeksi
bertahun-tahun. Saya foto beberapa anak yang parah, dan kirim kepada Prof
Saleha, yang insya Allah akan melakukan pengobatan dengan tim dokter dari FKUI
pada bulan Juni 2013.
Saya juga minta bantuan dari pengurus untuk mengukur lantai di
ruang tidur. Seharusnya hanya ada 60 santri di situ. Tapi karena ada banyak permintaan,
akhirnya 130 anak masuk, dan tidur dalam ruangan yang dibuat untuk 60 anak
saja. Bisa dibayangkan betapa kecil tempatnya untuk setiap anak. Mungkin kasur kami
terlalu besar untuk tempat tidur santri (200x80cm) jadi masih perlu diskusi lagi
tentang solusi yang terbaik. Semua santri juga perlu baju baru, dan di tempat
tidur mereka (seperti aula yang terbuka) tidak ada kipas angin. Saya sulit
bayangkan rasanya kalau tinggal di situ selama beberapa tahun, tidur di lantai,
tidak ada kasur, tidak ada banyak baju, tidak ada kipas angin, dan setiap hari
dan malam kulit terasa gatal sekali karena ada infeksi skabies. Tapi begitulah
yang dialami anak yatim dan dhuafa DI JAKARTA.