Rabu, 15 Mei 2013 | 08:57 WIB
RIYADH, KOMPAS.com - Panik melanda warga bagian timur Arab
Saudi setelah kasus penyakit mirip SARS terus meningkat. Media pemerintah,
Senin (13/5) malam, melaporkan adanya empat kasus baru penyakit itu. Kementerian
Kesehatan Arab Saudi mengatakan, satu dari empat pasien baru itu dirawat dan
telah dipulangkan dari rumah sakit. Sementara tiga pasien lainnya masih
dirawat, menurut Saudi Press Agency.
Sehari sebelumnya, Menteri Kesehatan Arab Saudi Abdullah
al-Rabia mengatakan, 24 orang dinyatakan positif terkena penyakit yang
disebabkan infeksi novel coronavirus (NCoV) di negara itu sejak
Agustus/September tahun lalu. Sebanyak 15 di antara mereka meninggal dunia. Penyebaran
NCoV ini terpusat di Provinsi Timur negara itu, yakni ada total 15 kasus, 9
kasus di antaranya meninggal.
Warga pun memeriksakan diri ke unit gawat darurat rumah
sakit-rumah sakit di kota Al-Ahsa di Provinsi Timur, Arab Saudi, begitu mulai
ada gejala demam ringan. ”Saya merasakan gejala pilek disertai demam,” kata
seorang warga yang memeriksakan diri kemudian ditempatkan di karantina. ”Gejala-gejala
itu akhirnya menghilang, tetapi saya tetap ditempatkan di karantina bersama
pasien-pasien lain, dan ini membuat saya takut,” kata warga yang menolak
menyebutkan identitasnya itu.
Siapa pun yang memperlihatkan kemungkinan gejala-gejala
infeksi virus itu setelah diperiksa ke rumah sakit-rumah sakit di kawasan
Al-Ahsa langsung diisolasi, menurut otoritas Saudi. Dari semua kasus yang
terjadi di negara itu, 13 kasus terdeteksi di RS Raja Fahd di Al-Ahsa. Salah
satu kasus adalah seorang bocah perempuan berusia sembilan tahun yang meninggal
beberapa jam setelah tiba di RS itu dengan demam tinggi.
Korban meninggal lainnya, Haidar Ghanem (21), demam tinggi
selama sepekan. Menurut ayah Haidar, Mokhtar, ia meninggal Kamis lalu, empat
hari setelah masuk rumah sakit setelah tak sadarkan diri. Menurut Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), Minggu, 34 kasus telah dilaporkan di seluruh dunia sejak
virus itu terdeteksi pada September 2012.
Keluarga yang sama
Gejala penularan virus NCoV adalah batuk, demam, dan
pneumonia. Virus ini berasal dari keluarga yang sama dengan virus yang
menyebabkan wabah sindrom pernapasan akut parah (SARS). Wabah SARS muncul di
Asia Timur, menular ke manusia dari binatang, dan akhirnya menewaskan 775 orang
di seluruh dunia pada tahun 2003. Kasus-kasus infeksi NCoV juga telah
dilaporkan di Jordania, Jerman, Inggris, dan Perancis. Dua pasien di Perancis
masih dirawat di sebuah RS di kota Lille, Perancis utara.
Salah satu pasien tersebut harus dipindah ke ruang perawatan
intensif, Minggu, karena kondisinya memburuk. Dia diperkirakan terinfeksi
setelah dirawat di ruang yang sama dengan seorang pria berusia 65 tahun, yang
kemudian didiagnosis terkena virus itu. Pria tersebut diduga terinfeksi virus
itu saat berlibur di Dubai, Uni Emirat Arab, bulan lalu. Otoritas Perancis kini
sedang melacak semua orang yang pergi ke Dubai dengan pria itu dalam sebuah
rombongan wisata. WHO mendesak orang di Perancis untuk tetap tenang dan tidak
membebani rumah sakit-rumah sakit agar memungkinkan perawatan memadai bagi yang
benar-benar terkena. (AFP/Reuters/DI)
Editor : Egidius Patnistik
No comments:
Post a Comment