[FYI, Cadbury yang dijual di Indonesia juga biasanya diimpor
dari Malaysia, dan selama ini ada lambang halal. – Gene]
Senin, 26/05/2014 Fitria Rahmadianti - detikFood
Kementerian Kesehatan Malaysia kemarin (25/05/2014)
mengumumkan bahwa dua produk cokelat Cadbury mengandung DNA babi. Departemen
Pengembangan Islam Malaysia (Jakim) pun langsung mencabut sertifikat halal
untuk dua produk tersebut. Berdasarkan laporan kantor berita Malaysia Bernama (25/05/2014), dua produk
tersebut adalah Cadbury Dairy Milk Hazelnut dengan nomor batch 200813M01H I2
yang kedaluarsa 13 November 2014 serta Cadbury Dairy Milk Roast Almond dengan
nomor batch 221013N01R I1 yang kedaluarsa 15 Januari 2015.
"Investigasi lebih jauh dan menyeluruh akan dilakukan untuk menentukan penyebab utama kontaminasi produk ini," ujar Direktur Jenderal Jakim Datuk Othman Mustapha. Menurut Othman, Jakim sudah mengecek produk tadi secara berkala pada 20 Februari dan menyatakan bahwa perusahaan tersebut telah mematuhi standar halal. Namun, ia mengatakan bahwa konsumer tak usah terlalu khawatir dengan penggunaan logo halal Jakim karena pengawasan akan dilakukan dari waktu ke waktu.
"Jika ada pelanggaran atau ketidaksesuaian dengan persyaratan sertifikasi halal, Jakim punya kuasa untuk menghentikan atau mencabut sertifikasi halal secara langsung," ujar Othman. Cadbury Confectionery Malaysiapun telah mengambil tindakan langsung dengan menarik dua produknya yang dites positif mengandung jejak DNA babi. Head of Corporate Affair Cadbury Raja Zalina Raja Safran mengatakan bahwa hanya dua produk Cadbury tersebut yang teruji positif mengandung babi. "Cokelat Cadbury lain tak termasuk," jaminnya.
Cadbury ingin meyakinkan konsumen bahwa semua produknya yang diproduksi di Malaysia sudah bersertifikat halal Jakim. Termasuk pula lokasi dan bahan mentah yang digunakan dalam produksi produk tersebut. "Kami sedang meninjau ulang rantai pasokan kami untuk memastikan semua standar mutu tetap dipenuhi. Kami menerapkan prosedur kualitas ketat untuk memastikan semua produk kami memenuhi standar tertinggi keamanan dan kualitas," tegas Safran. (odi/lus)
"Investigasi lebih jauh dan menyeluruh akan dilakukan untuk menentukan penyebab utama kontaminasi produk ini," ujar Direktur Jenderal Jakim Datuk Othman Mustapha. Menurut Othman, Jakim sudah mengecek produk tadi secara berkala pada 20 Februari dan menyatakan bahwa perusahaan tersebut telah mematuhi standar halal. Namun, ia mengatakan bahwa konsumer tak usah terlalu khawatir dengan penggunaan logo halal Jakim karena pengawasan akan dilakukan dari waktu ke waktu.
"Jika ada pelanggaran atau ketidaksesuaian dengan persyaratan sertifikasi halal, Jakim punya kuasa untuk menghentikan atau mencabut sertifikasi halal secara langsung," ujar Othman. Cadbury Confectionery Malaysiapun telah mengambil tindakan langsung dengan menarik dua produknya yang dites positif mengandung jejak DNA babi. Head of Corporate Affair Cadbury Raja Zalina Raja Safran mengatakan bahwa hanya dua produk Cadbury tersebut yang teruji positif mengandung babi. "Cokelat Cadbury lain tak termasuk," jaminnya.
Cadbury ingin meyakinkan konsumen bahwa semua produknya yang diproduksi di Malaysia sudah bersertifikat halal Jakim. Termasuk pula lokasi dan bahan mentah yang digunakan dalam produksi produk tersebut. "Kami sedang meninjau ulang rantai pasokan kami untuk memastikan semua standar mutu tetap dipenuhi. Kami menerapkan prosedur kualitas ketat untuk memastikan semua produk kami memenuhi standar tertinggi keamanan dan kualitas," tegas Safran. (odi/lus)
No comments:
Post a Comment