Assalamu’alaikum wr.wb.,
Katanya ini negara demokrasi.
Kita
harus belajar artinya demokrasi dan harus paham bagaimana
rakyat Indonesia bisa berpartisipasi secara aktif dalam demokrasi. Banyak
dari 60 juta siswa Indonesia merasa
stres setiap hari menghadapi sistem pendidikan buruk, begitu juga
100 juta orang tua dan 3 juta
guru. Kalau mau dapat sistem yang lebih baik, siswa, guru dan orang tua harus
bersatu untuk “melawan pemerintah”. Orang
tua takut melawan sekolah. Guru takut
melawan dinas pendidikan dan pemerintah. Jadi
siapa yang berani bertindak duluan? Mungkin hanya anak muda yang punya
keberanian! Siswa harus berani mulai, dan
bersatu untuk mogok belajar. Dan di dalam negara demokrasi,
mereka berhak bersikap begitu.
Anak Indonesia punya
hak untuk bantu memperbaiki bangsa ini. Kalau
pemerintah keluarkan kebijakan yang buruk
(seperti wajib lulus dari UN), apa
siswa harus diam dan terima? Tidak. Enam puluh juta
siswa Indonesia boleh melawan kebijakan buruk. Bisa dengan kirim
surat, membuat
petisi, menulis artikel, mendirikan
organisasi
dan komunitas yang punya pemikiran yang sama, mogok
belajar, dan demo. Tetapi media lebih
memperhatikan mogok dan demo, jadi sepertinya itu yang perlu diutamakan dulu.
Buat apa Sukarno dan pejuang
kemerdekaan membebaskan rakyat Indonesia dari penderitaan penjajahan
Belanda, kalau sekarang rakyat tetap merasa “menderita”? Kenapa
rakyat harus terima kebijakan pendidikan yang tidak diinginkan? Mohon maaf,
tapi apa bedanya antara kondisi kita sekarang ini dengan penjajahan Belanda,
kalau kondisi ini wajib diterima dan tidak boleh dilawan?
Bagaimana kalau kita
kembalikan penjajahan Belanda, dan
biarkan mereka berkuasa lagi? Belanda juga bisa
berikan kurikulum yang memberatkan (seperti sekarang). Dalam kondisi buruk itu,
yang dipikirkan semua orang hanyalah cari selamat bagi diri
sendiri (seperti sekarang). Mau
terima penjajahan lagi? Tidak mungkin? Kalau sistem pendidikan sekarang juga berat,
merugikan dan tidak adil, dan tidak jauh beda dari apa yang mungkin dikasih
oleh pihak penjajah, kenapa 100 orang tua, 60 juta siswa dan 3 juta guru tidak mau
bersatu untuk melawan sistem pendidikan buruk itu?
Dulu, rakyat
bersatu bersama Sukarno, melawan Belanda, dan berhasil. Tapi
mohon maaf, rakyat Indonesia sekarang sudah terlanjur
menjadi kaum yang lemah, takut dan selalu
cari selamat bagi diri sendiri. Kenapa
jiwa perjuangan yang dibangun oleh Sukarno menjadi
hilang dan diganti dengan sikap penakut? Bagaimana kalau kita
berani untuk berubah sekarang, bersatu
dan berjuang untuk dapat sistem
pendidikan yang berkualitas untuk semua anak bangsa? Apakah
anda siap berjuang?
Bisa dimulai oleh siswa (karena orang dewasa terlalu takut).
Yang sederhana: mogok
belajar. Bisa seminggu sekali, atau setiap hari. Tetap masuk
sekolah, tapi menolak belajar. Boleh demo di halaman
sekolah. Boleh undang media untuk liput.
Dan dilakukan di semua sekolah, di seluruh Indonesia. (Dilarang berbuat
anarkis atau merusak.)
Tuntutannya: Menolak
jam belajar yang berat. Menolak
belajar pada hari Sabtu.
Menolak Ujian Nasional. Menolak kebutuhan Bimbel hanya untuk lulus UN.
Menolak 18 mata pelajaran pada kelas 3 SMA. Menolak banyak ulangan. Menolak banyak PR.
Menolak perubahan kurikulum setiap kali ganti menteri. Dan sebagainya.
Kalau Sukarno dan kawan2nya
siap mati untuk memberikan kemerdekaan dan kualitas hidup tinggi kepada semua
anak Indonesia, kenapa orang dewasa menjadi lemah, ragu-ragu dan takut pada
dinas pendidikan dan pemerintah (yang berjumlah ratusan orang saja)? Para pejabat
itu digaji dari pajak rakyat. Mereka adalah “pelayan”
kita. Memberitahu mereka apa yang
kita inginkan untuk masa depan anak kita, dan wajibkan mereka melayani anak
kita. Masa depan negara ini ada di tangan anak Indonesia itu. Kita wajib
memberikan yang terbaik kepada mereka!
Bersatu. Maju. Berani. Berjuang.
Dan jangan mundur dari “pertempuran” ini.
Jadikan ini negara demokrasi yang benar. Jangan terima kalau 163 juta warga Indonesia (orang tua, siswa
dan guru) bisa “dikalahkan” oleh
100 orang di Senayan yang membuat kebijakan buruk.
Semoga 60 juta siswa Indonesia siap mulai dan berani untuk
teruskan perjuangan Sukarno yang belum tuntas. Dan itu
sebabnya kenapa siswa Indonesia harus
berani mogok belajar!!
Saya mohon artikel ini disebarkan
kepada semua siswa Indonesia, semua guru dan semua orang tua. Semoga mereka mau
bersatu…
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto
No comments:
Post a Comment