Seorang kepala sekolah dituduh melakukan pencabulan di
sekolah terhadap 12 anak. Apakah ditahan polisi dulu? Dipecat? Diskors utk
sekian lama dan dilarang kerja? Tidak. Lalu? “Ia telah dimutasi menjadi anggota
staf Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Karawaci.”
Dimutasi? Itu saja? Kenapa tidak ditahan langsung, atau diskors
spt anak nakal, sambil menunggu kasus hukum berlanjut? Kenapa masih diizinkan kerja?
Kenapa hanya dimutasi saja? Setelah saya cek berita lain, polisi memang tahan
utk pemeriksaan, tapi tidak jelas setelah itu apa ditahan terus, atau diizinkan
pulang. Yang aneh adalah sikap dinas pendidikan, yg ketika tahu ada kasus itu,
sebatas mengurus mutasi dari posisi kepala sekolah ke kantor dinas pendidkan. Siapa
yg membuat aturan seperti itu, yang berikan kebebasan pada PNS utk tetap kerja
minggu depan setelah diduga mencabuli anak?
-Gene Netto
Kepala Sekolah Akui Minta Siswa Buka Celana, tapi...
Minggu, 21 Juni 2015 | 11:51 WIB
TEMPO.CO, Tangerang - Bekas Kepala Sekolah Dasar
Negeri 3 Pabuaran Tumpeng, Tangerang, Triyono, mengaku meminta sejumlah
siswanya membuka celana." Tapi saya tidak berbuat apa-apa, apalagi sampai
kontak fisik." Saat ini Dinas Pendidikan Kota Tangerang telah memecat
Triyono sebagai Kepala Sekolah SDN 3 Pabuaran Tumpeng. Ia telah dimutasi
menjadi anggota staf Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Karawaci.
Menurut para orang tua yang melapor, kejadian itu bermula ketika lima siswa
laki-laki dan tujuh siswa perempuan dipanggil satu per satu ke ruang kantor
kepala sekolah. Mereka dituduh melakukan persetubuhan dengan siswa lain. Jika
tidak mengaku, para siswa diancam akan dipenjarakan hingga tidak naik kelas. Kemudian
para siswa dipaksa membuka celana dan memperlihatkan kemaluannya.
"Kemaluan anak saya ditarik-tarik dan dielus elus," kata Hasanudin, salah satu orang tua siswa. Anak Purwoto, P, 9 tahun, mendapat pelecehan secara verbal ketika berada di luar ruang kelas. "Awalnya dikasih uang, diajak pacaran dan ditanya sudah pernah berhubungan badan belum," kata Purwoto menirukan anaknya. http://metro.tempo.co
No comments:
Post a Comment