Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

29 April, 2020

Dibutuhkan Sistem Nasional Utk Awasi Produksi dan Penyaluran ADP

Ada berita yang menyatakan Indonesia termasuk salah satu produsen APD terbesar di dunia. Tapi saya belum dapat data akurat ttg jumlah produksi. Yang jelas, kebutuhan dalam negara besar sekali, dan luar negeri juga. Jadi kl sudah ada PT yang terbiasa produksi, dan ada PT lain yang sanggup ikut, semuanya perlu digabung dalam 1 sistem secara cepat. Saran saya begini.

Ada dua masalah saja. Produksi dan distribusi (logistik). Produksi dibagi lagi, antara bahan baku, dan pembuatan. Bahan baku sudah ada di dalam negeri? Jumlah berapa, di mana, bisa diciptakan lagi, dsb. Kalau perlu diimpor, dapat dari mana, perlu waktu berapa lama, dsb? Setelah masalah itu jelas, tugas produksi. PT yang terbiasa produksi dan PT yang sanggup ikut perlu digabung dalam 1 sistem nasional. Semuanya dikasih status setara BUMN utk 1 tahun (Perpres). Kepemilikan tetap swasta, tapi pemerintah ambil alih sementara, dan "memaksa" mereka produksi dan jual ke pemerintah. Kalau ada kontrak dgn negara lain, harus dapat persetujuan pemerintah dulu. Di setiap PT, ditempatkan 1-10 PNS sebagai staf admin utk awasi produksi. Semua data dikumpulkan di 1 website, setiap hari.

Semua PT tersebut wajib operasi 24 jam, 7 hari. Dibantu seperlunya dgn staf tambahan, PNS, TNI, Polri, dll. Yang penting pabrik beroperasi terus. Semua stok dikoordinasi dari pusat, agar jelas pengiriman ke rumah sakit mana, sesuai kebutuhan. Setiap rumah sakit perlu update setiap hari ke website yang sama, ttg penerimaan, penggunaan, dan sisa stok. Dari semua data itu, terlihat kebutuhan dalam negeri per hari, dan berapa yang tersisa utk diekspor. Semua barang itu bisa dilacak dengan mudah. Untuk bangun sistem seperti itu insya Allah cukup mudah. Sudah ada yang berfungsi di swasta dengan cara yg sama. (Contoh, produksi dan pengiriman Indomie dan Aqua dsb. ke seluruh negara sudah ada sistemnya. Tinggal pinjam sistem, tim teknis, dan modifikasi.)

Dengan produksi maksimal dari semua PT, kebutuhan APD utk dalam negeri insya Allah bisa diatasi dalam hitungan hari. Bisa ditunjuk pemimpin baru spt "menteri sementara" yang punya latar belakang logistik untuk bangun sistem itu dengan cepat. Karena semua PT itu setara BUMN, untuk penuhi semua kebutuhan, tinggal minta saja dan wajib dilayani oleh PT dan lembaga lain. (Misalnya, minta 10 pesawat Garuda utk ambil bahan baku di Cina, harus langsung diatur.) Sistem itu bisa dikembangkan secara cepat, dan yang punya keahlian seperti itu sudah banyak. Gabungan ahli dari BUMN, perusahaan swasta, perusahaan asing, lembaga internasional, TNI, dll. bisa kerja sama utk produksi dan sebarkan APD dalam jumlah jutaan dengan cepat. Hanya perlu ambil keputusan dan bertindak seakan-akan Indonesia, bahkan dunia, sedang dalam kondisi perang. Semoga saran ini bermanfaat dan semoga ada yang segera bertindak.
-Gene Netto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...