Allah wajibkan kita MEMELIHARA nyawa manusia. Caranya? Jangan membahayakan nyawa manusia lain. Caranya? Jangan sebarkan virus Corona antar orang. Caranya? Tetap di rumah, jangan shalat berjemaah, jangan berkumpul, dan pakai masker kalau harus keluar.
Penelitian medis terbaru: Corona juga tersebar lewat UDARA dari batuk, bersin, BICARA dan BERNAFAS, dan bisa mencapai jarak 8 meter dari seseorang. Corona bisa bertahan di udara sampai beberapa jam. Usia pasien makin muda. Awalnya, di atas usia 60 tahun. Sekarang, banyak pasien berusia 20-50 tahun. Ada beberapa anak dan remaja yang mati mendadak.
Allah tidak akan memaksa kita melindungi orang lain dengan cara shalat di rumah. Allah tidak akan memaksa kita taati para ulama yang merupakan pewaris Rasulullah SAW. Allah tidak akan memaksa kita taati dokter dan ilmuwan yang dapat ilmu medisnya dari Allah. Allah tidak akan mengubah keadaan kita, sampai kita sendiri mau berubah. Dan Allah juga tidak akan selamatkan kita kalau kita sendiri yang menyebarkan bahaya, lalu cap diri "paling beriman" atau "paling takut pada Allah". Orang yang beriman dan takut kepada Allah tidak akan ambil risiko "membunuh" manusia lain.
Ada dua tipe takdir: Takdir dari Allah, dan Takdir Pilihan. Bedanya? Allah tentukan satu orang yang jalan kaki akan ditabrak mobil, dan kakinya putus. Itu takdir dari Allah. Tidak ada manusia yang tahu akan terjadi. Satu orang lain diberi peringatan, ada buaya di sungai. Dia bilang, "Saya hanya takut pada Allah," lalu berenang, kakinya digigit dan putus. Itu takdir pilihan. Dia diberi tahu ada bahaya, tapi tidak mau dengar. Allah berusaha selamatkan dia dengan kirim orang yang berikan peringatan. Tapi dia sombong. Dia menderita disebabkan perbuatannya sendiri. Allah tidak memaksa dia abaikan peringatan atau berenang. Allah justru berusaha selamatkan dia. Tapi dia sombong. Jadi itu takdir pilihan dia sendiri.
Jutaan orang Muslim mati dengan sia-sia bukan kehendak Allah untuk kita, tapi TAKDIR PILIHAN KITA kalau kita abaikan ayat, abaikan hadiths, abaikan fatwa ulama, abaikan dokter, dan abaikan ilmuwan. Flu Spanyol pada tahun 1918 tewaskan 100 juta orang. Perlu diulangi? Allah sudah kirim orang dengan ILMU yang benar untuk selamatkan nyawa kita. Jadi kita harus pilih sendiri: Ikuti petunjuk yang benar, yang Allah kirim lewat ulama dan dokter, atau ikuti kesombongan hati kita sendiri. Mau pilih takdir yang mana?
-Gene Netto
38. Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya. (QS. Al-Muddatstsir 74:38)
32. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. (QS. Al Maidah 5:32)
11. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS. Ar-Ra’d 13:11)
MUI Keluarkan Fatwa Ibadah di Rumah Saat Situasi Wabah Corona
https://republika.co.id
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(100)
anak
(299)
anak yatim
(118)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(61)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(68)
hukum islam
(52)
indonesia
(570)
islam
(557)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(357)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(10)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(11)
kontroversi
(5)
korupsi
(27)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(52)
my books
(2)
orang tua
(8)
palestina
(34)
pemerintah
(136)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(503)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(34)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(38)
renungan
(179)
Sejarah
(5)
sekolah
(79)
shalat
(9)
sosial
(321)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment