Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

16 October, 2023

Kenapa Negara Muslim Tidak Menyerang Israel Sekarang?

[Pertanyaan]: Assalamu’alaikum. Kenapa negara Muslim di sekitar Israel tidak menyerang Israel sekarang? Kenapa pasukan dari negara Muslim tidak masuk Gaza?

[Gene]: Wa alaikum salam wr.wb. Serangan terhadap Israel sudah terjadi 2x sebelumnya. Perang 6 Hari pada tahun 1967 dan Perang Yom Kippur pada tahun 1973. Negara-negara tetangga Israel menyerang dan dikalahkan. Israel memiliki militer terbaik di kawasan itu sejak tahun 1950-an. Ketika Israel diciptakan, banyak anggota militer masuk dari Eropa dan Amerika, dan mereka punya pengalaman bertempur di Perang Dunia II. Sebaliknya, militer di Yordania, Suriah, dan Mesir kurang berpengalaman.

Israel diyakini memiliki 150 bom nuklir. Tetangganya tidak punya. Israel diberi senjata nuklir sehari setelah presiden Amerika JFK dibunuh. Wakil Presidennya, Lyndon Johnson, menjadi presiden dan langsung transfer teknologi nuklir ke Israel. Israel menjadi satu-satunya negara di dunia yang menolak mengonfirmasi kepemilikan senjata nuklirnya. Jadi info mereka punya 150 bom hanyalah dugaan. “Menyerang Israel” membawa risiko berhadapan dengan bom nuklir.

Amerika tidak mendukung demokrasi di negara lain kalau tidak memberikan manfaat langsung bagi Amerika. Jadi negara-negara di sekitar Israel tidak diperbolehkan kembangkan demokrasi, dan tidak bebas dari campur tangan Barat. Keberadaan Israel diciptakan oleh PBB, setelah didorong oleh Amerika dan Inggris untuk memberikan tanah itu kepada Yahudi Zionis. Tidak ada yang peduli pada orang Palestina. Sebelum Israel dibentuk, Palestina menjadi zona di bawah Inggris. Zionis membentuk organisasi teroris dan menyerang Inggris. Penggunaan terorisme oleh Yahudi untuk usir Inggris dilupakan banyak orang. Sekarang Israel kecam siapapun yang terlibat terorisme (setelah mereka berhasil mencapai tujuannya sendiri).

Dulu, Iran menjadi negara berdemokrasi dan punya presiden yang dipilih oleh rakyat, tapi dia tidak mau serahkan minyak negaranya pada Amerika. Jadi Amerika (melalui CIA) menggulingkan pemerintahnya dan memasang Syah Iran, Reza Pahlavi, sebagai diktator. Hal inilah menyebabkan terjadinya Revolusi Iran, dan terciptanya rezim Islam di bawah Ayatollah Khomeini. Ini sebabnya Iran membenci Amerika. Jadi Iran ingin menyerang kepentingan Amerika dan juga ingin hancurkan Israel. Iran mendukung, melatih, dan mendanai Hamas, dan juga Hizbullah di Lebanon. Jika Hizbullah ikut sekarang, akan lebih berbahaya. Hizbullah punya 50-100 ribu prajurit, dan senjatanya banyak. Hizbullah memerangi ISIS di Suriah, jadi mereka punya pengalaman berperang. Hizbullah merupakan organisasi berbasis Syiah, jadi mereka punya hubungan dekat dengan Iran dan semangat melawan Israel.

Di Mesir, Amerika dan Israel mendukung kediktatoran militer selama 30 tahun di bawah pemerintahan Hosni Mubarak. Rakyat ditindas, Amerika tidak peduli. Selama ini, perbatasan selatan Gaza dikontrol ketat. Setelah Arab Spring (Kebangkitan dunia Arab) pada tahun 2010an, masyarakat Mesir bangkit, menuntut demokrasi, mengadakan pemilihan umum, dan Mohamed Morsi menjadi Presiden pada tahun 2012. Perbatasan Gaza dibuka, jadi Hamas bisa mengimpor senjata dengan lebih mudah. Morsi bertahan selama 1 tahun, lalu terjadilah kudeta militer. Sekarang, ada lagi kediktatoran militer di Mesir, yang mendukung semua tujuan Israel dan Amerika. (Sangat tidak mengherankan!)

Jika anda mengharapkan “negara-negara Muslim” membantu Gaza dengan kirim pasukan, maka hal itu sangat mustahil. Amerika tidak akan mengizinkannya, dan semua negara mayoritas Muslim pada umumnya berada di bawah kendali Amerika. Negara-negara itu tidak diperbolehkan punya demokrasi, kebebasan, hak asasi manusia, dan lain-lainnya. Hal-hal itu hanyalah untuk Amerika dan sekutunya. Umat Islam bukan sekutu jadi harus dikontrol. Jadi tetangganya Israel tidak akan berbuat apa-apa dan juga tidak bisa berbuat apa-apa. Dan negara yang lebih jauh (seperti Saudi) juga berada di bawah kendali Amerika. Siapapun yang berusaha membantu Gaza akan menjadi musuh dan sasaran Amerika.

Di Amerika, hampir semua politisi dikendalikan oleh Israel (kurang lebih). Ada kelompok lobi Israel dan Yahudi yang kuat di Amerika, yang mengendalikan kongres dan senat. Ini bukan rahasia. Ketika seseorang menjadi kandidat dalam pemilihan, kelompok lobi Israel hanya punya 1 pertanyaan: Apakah anda mendukung Israel? Kalau ya, mereka akan didukung, kalau tidak, kelompok lobi akan mendukung kandidat lainnya. Siapapun yang Pro-Israel akan dibantu dapat jabatan. Jadi secara tidak langsung, Israel mengontrol politikus dan pemerintah Amerika.

Orang lain tidak bisa “masuk Gaza” begitu saja. Seluruh wilayahnya berada di bawah blokade militer Israel. Bandara internasionalnya dibom sejak dulu, dan tidak boleh dibuka kembali. Laut diblokir oleh kapal perang. Jadi hanya ada 2 cara masuk Gaza. Satu perbatasan lewat Israel di utara, dan satu lagi lewat Mesir di selatan. Jadi tidak ada orang yang bisa masuk Gaza dengan pesawat, atau kapal, atau lewat darat. Wilayah Tepi Barat lebih terbuka, namun juga ada pos militer, dan sekarang jalur-jalur itu sudah ditutup juga. Orang Gaza di Tepi Barat tidak bisa kembali ke Gaza sekarang. Makanan, air, obat-obatan, dan listrik di Gaza dikuasai oleh Israel. Jadi tidak ada yang bisa masuk, tidak ada yang bisa keluar, dan ketika makanan, air, dan obat-obatan habis, rakyat Gaza akan mati.

Dugaan saya, Israel punya rencana “membelah” Gaza, menjadi separuh dari ukurannya sekarang. Mereka akan masuk dari utara, kosongkan dan hancurkan semua gedung, ratakan tanahnya, lalu pasang perbatasan dan tembok baru, setelah bagian utara sudah dikuasai. Lalu sisanya di selatan akan menjadi wilayah Gaza yang baru, yang ukurannya separuh dari sekarang. Dan kalau Israel bisa paksa Mesir buka perbatasan dan terima 2 juta “pengungsi”, maka seluruh wilayah Gaza akan dihilangkan.

Semoga jelas. Ada pertanyaan?
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...