Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (557) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (179) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

25 March, 2024

Bagaimana Caranya Menciptakan Pola Pikir Positif Dan Bersyukur Terus?

Assalamu’alaikum wr.wb. Saya jadi sibuk kirim pesan-pesan panjang kepada seorang muallaf yang sedang umrah. Ternyata, dia sangat tidak bahagia di sana. Kena insomnia, jadi kurang tidur setiap hari, lalu alami banyak gangguan sampai mulai menyesal pergi ke sana karena tidak terasa ada nikmatnya. Saya lagi berusaha memberikan motivasi agar dia bisa coba mencari kenikmatan dalam segala hal yang terjadi, dan tidak merasa terganggu terus.

Ketika perlu buang air kecil, ada sejuta orang di antara dia dan WC jadi akhirnya kembali ke kamar hotel (perjalanan panjang juga) dan tidak ikut shalat tarawih di masjid. Ketika masuk masjid pada setiap waktu shalat, selalu ada orang yang datang kepadanya dan minta sumbangan, pakai Google Translate di HP. Jadi dari itu saja, kurang nikmat pergi ke masjid karena orang2 itu selalu muncul dan ganggu dia terus.

Dan ada berbagai hal serupa yang mengganggunya. Saya berusaha berikan motivasi terus dari kemarin, dan kirim banyak pesan kepadanya. Saya berikan contoh ujian Navy Seal di Amerika. Ketika calon diuji, para pelatih tidak memukul prajurit sama sekali. Mereka hanya teriak dan menghina para calon, dan suruh mereka menyerah sendiri. Mereka menyerang "cara berpikir" semua prajurit, karena perasaan negatif dan kekalahan berasal dari pemikiran kita sendiri.

Orang di penjara bisa bahagia. (Tidak banyak, tapi ada sebagian.) Anak-anak di Gaza bisa senyum dan bermain-main. (Tidak banyak, tetapi ada sebagian.) Apa yang kita alami hampir tidak pernah sempurna. Apapun situasinya, selalu akan ada hal yang berjalan "baik" dan ada pula yang akan menjadi "buruk". Dan yang terpenting dalam setiap kasus adalah bagaimana kita bereaksi. Pikiran kita dan perasaan hati kita diciptakan oleh diri kita sendiri. Seseorang bisa dapat 100 juta dolar lalu membenci hidupnya. Seseorang bisa berada dalam kemiskinan di kampung lalu senyum dan bahagia setiap hari.

7. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat."
(QS. Ibrahim 14:7)

Apa yang kita alami adalah “SITUASI”. Bagaimana kita menyikapi situasi itu adalah PILIHAN. Dan kita sendiri yang ambil pilihan negatif, dan kemudian mengisi otak kita dengan pikiran negatif. Dan keesokan harinya, kita memperkuatnya lagi dengan lebih banyak pikiran negatif tambahan, sehingga menciptakan lingkaran setan.

Jadi coba lakukan ini. Berdoalah kepada Allah dan mintalah agar Dia mengubah pikiran dan hati kita, dan membuat kita merasa bahagia setiap saat, setiap hari, apa pun yang terjadi. Senyumlah dan coba menikmati apapun yang terjadi. Tidak ada yang "buruk" atau "negatif". Itu hanya sebuah pengalaman, hanya sebuah situasi. Dan reaksi, pikiran, dan perasaan kitalah yang menjadikannya positif atau negatif. Jadi cobalah berhenti menciptakan perasaan negatif, dan ciptakan yang positif. Segala sesuatu yang kita alami adalah baik, dan bermanfaat, dan menyenangkan.

18. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang.
(QS. An-Nahl 16:18)

Apabila ada orang yang menginjak kaki kita, berpikir, betapa beruntungnya kita mempunyai kaki. Ada orang yang mendorong kita, berpikir, betapa beruntungnya kita karena tidak duduk di kursi roda. Kita kurang tidur, berpikir, betapa nikmatnya memiliki tempat tidur, AC, makanan, dan kamar mandi, dan tidak berada di tenda di Gaza, kena bom dari udara, sambil makan sop yang terbuat dari rumput. Segala sesuatu yang terjadi adalah kesempatan bagi kita untuk MENCARI ALASAN agar merasa bahagia dan bersyukur. Dan apa pun yang terjadi, kita bisa tetap senyum, dan mencari solusi sederhana untuk mengatasi situasi tersebut, lalu senyum dan merasa bahagia lagi.

Semoga bermanfaat sebagai renungan.
Wa billahi taufiq wal hidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...