Assalamu’alaikum wr.wb. Hari yang normal dalam berita di Indonesia seperti ini: Setiap hari, anak yang tidak berdosa dibunuh secara sadis oleh orang yang dekat! Dan di sini, saya hanya membahas anak kecil. Bukan yang remaja, atau pemuda, yang jumlahnya jauh lebih banyak! Sebenarnya, saya tidak punya “rencana” membahas topik ini. Tetapi ketika sedang baca berita, saya lihat kasus anak balita dibunuh. Di situs lain, anak balita yang lain dibunuh, lalu ada kasus yang ketiga juga. Jadi kaget sendiri, sehingga saya melakukan pencarian di Google.
Apa kita perlu bersyukur Belanda telah diusir, sehingga anak-anak bangsa bisa dibunuh oleh orang tuanya, saudaranya, dan tetangganya sendiri? Pembunuhan anak Indonesia hendaknya dilakukan oleh orang pribumi!? Kita tidak butuh orang asing yang kurang ajar datang ke sini dan berharap bisa bunuh anak bangsa! Itu tugasnya kita sendiri!? MERDEKA!!??
Seperti biasa, saya ingin menulis, “Semoga bermanfaat sebagai renungan”. Tetapi saya tahu hampir percuma. Banyak orang tidak suka merenung. Para pemimpin sibuk menghitung hartanya. Rakyat sibuk komplain tentang pemimpin, dan menunggu “orang lain” bertindak untuk memperbaiki keadaan rakyat. Dan ahli agama sibuk membahas kemenangan di surga dan hukum fiqih jadi tidak punya waktu untuk mengurus hal sepele seperti penyelamatan nyawa anak.
Apa artinya “kemerdekaan”? Apa kemerdekaan punya makna kalau tidak dibarengi dengan keselamatan dan kesejahteraan? (Banyak kasus pembunuhan terhadap anak terikat dengan masalah ekonomi, yang membuat banyak orang stres!) Jumlah anak yang dibunuh Belanda berapa? Jumlah anak yang dibunuh oleh orang tua, saudara, tetangga dan teman pribumi berapa? Kalau Belanda diusir, dan jumlah kasus pembunuhan malah meningkat, dan keselamatan dan kesejahteraan tetap juga tidak didapatkan, maka buat APA perjuangan dan kematian para Pejuang Kemerdekaan yang terhormat? Mereka berikan darah dan nyawa mereka untuk hasil seperti ini??
Kenapa tidak ada yang merasa malu? Dan kenapa banyak orang tidak mau peduli pada semua anak bangsa, terutama tetangganya sendiri, daripada berharap anak kandung mereka saja yang bisa maju, sukses, kaya, dan hidup dalam keadaan baik? Kenapa kita tidak siap berjuang untuk dapatkan hasil yang sama bagi SEMUA anak bangsa, tanpa peduli orang tuanya siapa?
Semoga bermanfaat sebagai renungan. (Walaupun percuma diucapkan!)
Wa billahi taufiq wal hidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
[Judul berita ini sebagai contoh saja!]
* Kronologi Anak Usia 4 Tahun di Tangsel Tewas Usai Dianiaya Ayah dan Ibu Berkali-kali
* Balita Cilacap Tewas Dilempar dari Tebing, Ibu dan Selingkuhan Jadi Tersangka
* Pilu! Bocah 4 Tahun di Bangkalan Dibanting dan Dibacok Paman hingga Tewas
* Uray Bunuh Bayi di Singkawang Kalbar Gegara Sakit Hati ke Pengasuh
* Pilunya Bayi Usia 8 Bulan di Aceh Selatan Dibunuh Ayah Sendiri
* Balita 20 Bulan Tewas di Situbondo, Diduga Dibunuh Ibu Kandungnya
* Kejadian di Berau Kaltim, Dua Balita dan Ibu Hamil Tewas Dibunuh Suami
* 2 Balita Tewas di Samarinda, Diduga Dicekik Ayah Kandung
* Teganya Ibu di Tulungagung Habisi Bayinya dengan Dibenamkan dalam Bak
* Ini Motif Mustika Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkannya di Kos Jombang
* Tragedi Tewasnya 2 Bocah Usia 3 Tahun dan 6 Tahun di Pantai Sigandu, Diduga Diajak Ibu Bunuh Diri
* Kronologi Pria di OKI Bunuh dan Perkosa Bocah Perempuan 6 Tahun
* Detik-detik Bocah 7 Tahun di Pasuruan Tewas Dihabisi Tetangga
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(97)
anak
(317)
anak yatim
(117)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(64)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(69)
hukum islam
(51)
indonesia
(586)
islam
(559)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(372)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(11)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(13)
kontroversi
(5)
korupsi
(28)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(53)
my books
(2)
orang tua
(10)
palestina
(34)
pemerintah
(138)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(519)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(46)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(37)
renungan
(192)
Sejarah
(5)
sekolah
(90)
shalat
(10)
sosial
(323)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Popular Posts
-
Salah satu kata kesukaan orang Indonesia adalah: “Oknum”. Kalau ada orang-orang yang bercerita bahwa mereka mengalami suatu “masalah” di sek...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Ada berita tentang peringkat Indonesia di FIFA: Hanya bisa mencapai urutan 122 pada bulan Oktober 2025, dan tidak ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tahun 2024, tercatat 1,8 juta orang Indonesia melakukan Umrah dan 241 ribu orang melakukan Haji. Jadi totalnya ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb., Seperti biasa, ini kisah rekayasa, dengan menggunakan nama orang yang benar. Prof. Fidelma O'Leary mema...
-
[Kisah dari teman]: Kemarin di rumah ustadz ana yang punya ponpes. Katanya belum lama mengeluarkan belasan santri yang terlibat dalam kegiat...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tanggal 29 September, 2025, gedung baru dalam sebuah pesantren di Sidoarjo ambruk pada saat banyak anak melakuk...
-
Banyak orang yang kerja sebagai “guru” hanyalah orang dewasa yang berdiri di kelas dan memberikan tugas kepada anak, TANPA memiliki ilmu yan...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf, apa pantas disebut “Tragedi Maut”? Bukannya itu kasus “kematian yang disebabkan oleh kelalaian” (yang bi...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf Pak Menteri, tetapi apakah bapak sudah pegang data yang akurat, sehingga berani bilang jumlahnya sedikit?...
-
Pertanyaan Assalamu'alaikum wr.wb., Saya mau bertanya kalau orang Muslim boleh mendoakan orang non-Muslim? Kalau ada teman atau sauda...
21 August, 2025
MERDEKA!!??
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment