Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)
Showing posts with label indonesia. Show all posts
Showing posts with label indonesia. Show all posts

17 February, 2021

Jokowi: Kalau UU ITE Tak Bisa Beri Keadilan, Saya Minta DPR Revisi

Setuju! Tapi mungkin lebih baik ada penghapusan, bukan revisi. Di UU 45 ada pasal yang berikan hak bicara bebas kepada rakyat. Kenapa tidak menjadi landasan hukum yang paling kuat? Lalu hanya perlu pelatihan baru bagi polisi, jaksa, dan hakim agar tidak ada lagi yang bisa dilaporkan dgn UU ITE, atau pencemaran nama baik, atau penistaan agama. Pemerintah bisa berikan kebebasan kepada rakyat, lalu membuat batas yang jelas, yang sudah terbukti manfaatnya di banyak negara.

Contohnya: Kalau ajak orang melakukan kekerasan, ilegal. Tapi kalau sebatas bilang "membenci" sesuatu, silahkan saja. Hak pribadi. Dan kalau menjadi berita, rakyat juga punya hak untuk menegur, dan boleh boikot usaha orang itu, dsb. Dan pasal pencemaran nama baik perlu bukti yang sangat kuat, seperti kerugian yang jelas (bisnisnya bangkrut). Tidak cukup perasaan "sakit hati" atau malu di depan umum. Selain itu, bebas berpendapat. Dan sekaligus rakyat dididik untuk berdiskusi dan berdebat dengan cara terbuka, untuk menerima pendapat yang berbeda yang tidak disenangi. Mudah sekali, dan bisa dikembangkan di sini dengan cepat.

Kondisi ini belum umum di Indonesia karena satu sebab saja: Peninggalan sistem Orde Baru, yang kembangkan pola pikir "militer", dan masih berlaku di banyak sekolah, kampus, organisasi, dan keluarga. Guru selalu benar, jangan berani berbeda pendapat, "diam dan taat" adalah sikap terbaik. Kata "guru" bisa diganti dengan siapa saja yang berkuasa: Pemerintah, pemda, pejabat, ketua, atasan, bapak, ustadz, dll. Diam dan taat, jangan berani melawan, walaupun dia salah. Yang berkuasa selalu benar.

Tapi tidak harus begitu. Rakyat bisa dididik untuk membuka pikirannya, mencari wawasan, berdiskusi secara bebas, menerima pendapat yang tidak disenangi, dan insya Allah umat Islam dan bangsa Indonesia akan bisa maju dengan cepat. Kenapa? Karena pola pikir itu adalah pola pikir dewasa yang dimiliki kebanyakan dewasa di seluruh dunia dan terbukti membawa kemajuan karena semua pendapat jadi ketahuan oleh semua orang, jadi kita bisa saring sendiri dan berpikir secara luas. Kepercayaan pada sistem demokrasi dibangun di atas hak berbeda pendapat. Ketika perbedaan pendapat, kritikan, dan bahkan penghinaan tidak boleh, maka hasilnya adalah negara diktator.
-Gene Netto

Jokowi: Kalau UU ITE Tak Bisa Beri Keadilan, Saya Minta DPR Revisi
https://news.detik.com

Ratusan Petani Tuban Dikasih 10 Miliar Per Keluarga, Apa Yang Mereka Lakukan?

Di Tuban, 225 kepala keluarga dapat dana pembebasan tanah yang dibayar oleh Pertamina. Rata-rata mereka terima 8-10 miliar. Langsung dibuat santunan massal bagi semua tetangga yang anak yatim dan dhuafa, dan mereka dijamin biaya nafkah hidup dan pendidikan sampai lulus SMA. Dibuka dapur umum untuk rakyat yang sedang menderita di tengah pandemi. Dibuka taman baca untuk cerdaskan anak bangsa. Dibuka banyak usaha baru seperti warung, rumah makan, dan toko kecil, untuk menciptakan lapangan kerja, dan juga supaya dana yang mereka terima bisa berkembang dan tahun depan bisa lebih banyak bersedekah lagi…

Ehh, maaf, salah, ralat. Itu hanya terjadi di dunia mimpi saja. Faktanya, yang terjadi adalah 225 kepala keluarga langsung borong mobil mewah, beli rumah, dan menikmati kekayaan itu tanpa pedulikan masa depan, atau anak yatim, atau penderitaan saudara dan tetangga. Anak yatim tidak kaget. Mereka sudah merasakan kondisi nyata di negara ini, dan sudah tidak berharap bisa dipedulikan dan diutamakan oleh tetangganya sendiri. Berharap dapat santunan? Menunggu bulan puasa dulu deh! Bahkan saudara kandung juga banyak yang cuek. Merdeka! Kapan umat Islam akan bersatu untuk bangun negara yang kuat, maju dan sejahtera?
-Gene Netto

Selain Borong 176 Mobil, Ini yang Dilakukan Ratusan Warga Desa dengan Uang Miliaran Rupiah yang Didapat
https://regional.kompas.com

Viral Ratusan Petani Tuban Borong Mobil Mewah
https://www.cnnindonesia.com

13 February, 2021

Istri Bantu Suami Perkosa Rekan Kerja, Diancam Diceraikan jika Tak Menurut

Salah satu hal yang paling ditakuti para istri Indonesia adalah ancaman "diceraikan oleh suami". Termasuk nasib yang paling buruk dan memalukan. Hampir dijamin akan menjadi bahan gosip dan sindiran semua saudara, teman, dan tetangga. Kenapa tidak menjadi istri yang baik? Kenapa tidak layani suami terus sampai suami puas? Kalau sudah jadi istri yang benar, tidak mungkin suaminya mau berdosa dengan perempuan lain, apalagi ceraikan istri. Pasti si istri yang salah.

Jadi di dalam konteks kehidupan "normal" itu yang penuh dengan penekanan sosial, ada sebagian istri yang sampai menjadi "gila" dan siap taat dengan apapun yang dinginkan suaminya, setelah diancam akan diceraikan kalau tidak nurut. Mau perkosa anak kandung sendiri atau anak tiri? Mau perkosa rekan kerja? Mau cabuli beberapa anak tetangga? Istri siap diam, bahkan siap membantu, asal tidak diceraikan.

Kondisi ini muncul terus karena nyaris tidak ada dukungan bagi para istri yang merasa perlu berpisah dengan suaminya. Jangankan bantuan dana, nafkah hidup untuk anak, atau tempat tinggal, dukungan moral secara lisan saja seringkali tidak ada. Malah dikecam dan disalahkan terus, dan disuruh "memperbaiki diri" agar bisa diterima kembali oleh suami. Hasilnya adalah banyak sekali orang dirugikan. Dan dalam kondisi paling parah seperti di berita ini, seorang istri bisa sampai "gila" dan tidak wajar dalam "mendukung" kejahatan suaminya terhadap orang lain, hanya karena takut diceraikan. Kasus buruk seperti ini akan muncul terus selama rakyat Indonesia, khususnya umat Islam, selalu sibuk menyalahkan perempuan.
-Gene Netto

Istri Bantu Suami Perkosa Rekan Kerja, Diancam Diceraikan jika Tak Menurut
PADANG, KOMPAS.com - Seorang perempuan berinisial N di Bukittinggi Sumatera Barat membantu suaminya yang berinisial AF melakukan pemerkosaan terhadap S. pelaku AF dan korban merupakan rekan kerja di salah satu toko di Bukittinggi.
https://regional.kompas.com

Ini Penampakan Suami-Istri Tersangka Pemerkosa Wanita di Sumbar
https://news.detik.com  

09 February, 2021

Jokowi Minta Masyarakat Lebih Aktif Sampaikan Kritik dan Masukan

Orang asing boleh ikut mengritik pemerintah? Tentu saja dengan niat yang baik utk membangun kesadaran ttg hal2 yang perlu diperhatikan dan diperbaiki. Soalnya, yang saya alami selama ini, ketika orang asing membahas pemerintah Indonesia, banyak orang menjadi sensi. Memang ada sejarah penjajahan, dan ada sebagian orang barat yang ingin menguasai bisnis dan politik dunia. Tapi juga ada banyak orang asing yang berniat baik dan merasa yakin Indonesia bisa bangkit dan menjadi pemimpin dunia. Di sini, 200 juta Muslim yg buktikan bahwa Islam dan sistem demokrasi bisa jalan dengan baik. Menjadi contoh bahwa orang Muslim juga peduli pada konsep baik seperti demokrasi, supremasi hukum, keadilan, kebenaran, dsb.

Jadi saya setuju dengan presiden bahwa rakyat harus aktif dan terlibat dalam sistem demokrasi, dan perlu aktif mengritik. Sudah saya lakukan selama 25 tahun di sini, dengan selalu ajak umat Islam introspeksi, berpikir, melakukan analisis, buka hati untuk terima kritikan dari mana saja (termasuk dari non-Muslim, dan orang asing), dan selalu mencari jalan yang lebih baik. Dan insya Allah ada banyak orang asing yang juga bisa terlibat dalam proses itu, kalau siap didengarkan. Rakyat Indonesia hanya perlu buka hati dan buang rasa sensi dan gensi. Jangan selalu curiga bahwa semua orang asing ingin merusak Indonesia. Coba terima masukan dan kritikan dari seluruh dunia, dan kaji apa yang dikatakan, bukan siapa yang bicara. Dan insya Allah umat Islam akan dapat manfaat yang luas, dan bisa bangkit, bersatu, dan menjadikan Indonesia pemimpin dunia dalam waktu yang dekat. Kalau kita terbuka untuk terima masukan dan belajar terus!
-Gene Netto

Jokowi Minta Masyarakat Lebih Aktif Sampaikan Kritik dan Masukan
Kompas.com - 08/02/2021
https://nasional.kompas.com

Banyak pihak yang mengatakan Jokowi lebih baik mencabut lebih dulu UU Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Selain itu, ada pula yang mengatakan untuk lebih baik hapus lebih dahulu Pasal 310 KUHP tentang pencemaran nama baik.
https://depok.pikiran-rakyat.com

21 December, 2020

Anak Tidak Bisa Diselamatkan Karena Rakyat Tidak Punya Ilmu P3K

Dua anak sentuh tiang listrik yang koslet, tersetrum, lalu tewas langsung. Tapi yang terjadi sesudahnya lebih menyedihkan lagi. Seorang tetangga melihat. Apa tindakannya? Langsung melakukan kompresi dada (CPR) dan beri napas buatan, seperti telah dipelajari di sekolah, dan sering dilihat di tivi? Tidak! Karena tidak ada pelajaran seperti itu di semua sekolah Indonesia, walaupun sangat umum di mancanegara. (Mungkin ada yg belajar di Pramuka, tapi belum tentu dipedulikan setelah lulus ujian.)

Jadi sang tetangga lari. Pertama, lari mencari orang tua anak. Setelah panggil mereka, lari kembali ke anak2 itu, dan periksa kondisinya. Masih tewas. Lalu mayatnya dilarikan ke puskesmas, hanya untuk diberitahu bahwa mereka sudah tewas. Saya tidak salahkan tetangga itu karena tidak ada kesalahan yang disengaja. Tapi ada kesalahan disebabkan kebodohan, yang bisa terjadi karena dia, dan 250 juta orang Indonesia yang lain, tidak diajarkan cara SELAMATKAN NYAWA.

Seorang anak tidak bernapas. Yang dibutuhkan adalah bantuan untuk bernapas. Bukan bantuan "lari panggil orang tua". Setelah kembali, dan ternyata masih tidak bernapas (aneh ya!), yang masih dibutuhkan adalah bantuan bernapas, bukan dilarikan sekian kilometer ke puskesmas. Ini tindakan "bodoh" tapi dilakukan oleh orang yang tidak pernah diberi ilmu dari pemerintah, pemda, kurikulum sekolah, iklan masyarakat di tivi, poster di tempat umum, dll. Ada banyak cara untuk mendidik rakyat. Tapi harus dimulai dengan kepedulian. Dan karena di sini tidak ada kepedulian untuk mendidik rakyat, dua anak itu tewas.

Mungkin dalam kondisi lain, seorang tetangga yang berilmu akan langsung melakukan kompresi dada dan napas buatan, dan ada harapan bisa selamatkan mereka. Mungkin. Tapi tidak diusahakan, karena hampir semua rakyat Indonesia tidak tahu caranya, karena tidak ada yang begitu peduli pada 80 juta anak Indonesia dan 200 juta orang dewasa sampai memastikan pelajaran P3K menjadi umum. Padahal sangat dibutuhkan di negara ini, di mana kecelakaan terjadi terus, dan bantuan medis selalu jauh. Seharusnya tetangga yang berilmu yang menjadi sumber pertolongan pertama. Tapi yang selalu dilakukan adalah "lari"… dengan membawa mayat. Kondisi ini bisa berubah. Kalau ada kepedulian. Tapi siapa yang mau peduli pada anak Indonesia yang belum menjadi korban?
-Gene Netto

Dua Anak Polisi Sragen Tewas Kesetrum Tiang Lampu Jalan
Minggu, 20 Desember 2020 - Dua anak Aiptu Suwito, yakni NWA (8) dan HWA (10), tewas setelah tersetrum tiang listrik di Desa Kacangan, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen.
https://www.tribunnews.com

14 December, 2020

Renungan Tentang Umat Islam Dari Sisi Bola: Mengapa Indonesia Peringkat 173 Di FIFA?

Saya melihat berita yang bahas peringkat Indonesia di FIFA: Hanya bisa mencapai urutan 173, dan juga tidak bisa bersaing di Piala Dunia. Ini beberapa negara di atas Indonesia dalam Peringkat FIFA. Jumlah penduduk = jumlah total, jadi kalau di Kroasia ada 4 juta warga, maka pria dewasa yang bisa main bola akan kurang dari 1 juta. Tapi mereka di urutan 11 di FIFA. Sedangkan Indonesia, dengan sekitar 90 juta pria dewasa, berada di urutan 173.

11. Kroasia – populasi 4 juta (total, jadi kurang dari 1 juta pria dewasa).
17. Swiss – populasi 8 juta.
20. Senegal - populasi 15 juta.
26. Tunisia – populasi 11 juta.
42. Republik Ceko – populasi 10 juta.
47. Jamaika – populasi 3 juta (hanya ada 870 ribu pria dewasa).

Dan begitu seterusnya. Coba berpikir dengan akal yang sehat. Jamaika, sebuah negara berkembang, dengan hanya 870 ribu pria dewasa (tapi tidak semuanya sehat, dan tidak semuanya bisa berolahraga) bisa mencapai ranking 47 di FIFA. Sedangkan Indonesia, dgn stok 90 JUTA pria dewasa, hanya bisa mencapai ranking 173, dan tidak sanggup masuk Piala Dunia… KENAPA?

Mungkin banyak orang akan bersikap "nrimo". Ini takdir saja, dan Allah tidak izinkan Indonesia dapat prestasi di dunia bola. Mungkin banyak orang akan mengatakan 1.000 tahun yang lalu ada orang Muslim bernama Al-Messi yang ciptakan bola pertama di negara Arab, jadi prestasinya harus diterima sebagai kebanggaan umat Islam di Indonesia sampai sekarang.

Bagi saya, kegagalan orang Indonesia, khususnya umat Islam yang mayoritas, untuk dapat pencapaian yang tinggi di dunia bola adalah sebuah simbol. Jangankan hebat di dunia komputer, robot, sains, atau medis, untuk tendang bola ke gawang saja tidak bisa. Manusia yang lain dikasih kaki oleh Allah, dan dengan stok 870 ribu pria dewasa saja, Jamaika bisa bentuk tim bola yang berprestasi. Umat Islam di Indonesia punya hampir 90 juta pria dewasa, dan Allah kasih mereka kaki yang sama dengan orang asing, otak yang sama, dan jam per hari yang sama, tapi ternyata kita tidak sanggup menemukan 11 orang yang lebih hebat dari orang Jamaika itu. Padahal di semua sekolah, kota, dan kampung, ada puluhan juta anak yang selalu sibuk main bola setiap minggu.

Ini merupakan suatu kegagalan yang jelas, yang tidak mau dihadapi. Di Indonesia, ada 200 juta Muslim yang sibuk banggakan diri atas prestasi zaman dulu dari beberapa orang Arab. Atau banggakan diri karena yakin masuk Surga, jadi tidak usah peduli pada dunia ini. Usahanya untuk mencari prestasi demi kemajuan umat manusia tidak banyak. Dan untuk urusan tendang bola ke gawang, ternyata tidak bisa dan juga tidak malu. Allah kasih orang non-Muslim badan, otak, fasilitas, dan kesempatan yang sama dengan kita, dan mereka pakai yang Allah berikan untuk mencari kemajuan dan prestasi. Tanpa berdoa kepada Allah, mereka bisa melebihi kita. Kita dikasih kesempatan yang sama, dan juga bisa berdoa, dan pencapaian kita tetap saja nol.

Banyak sekali orang Muslim senang hidup di dunia mimpi, dan kalau melihat cermin, bukannya diangkat untuk introspeksi, tapi malah dipakai utk banggakan diri saja, dan tidur kembali. Kapan umat Islam akan bangun dari dunia mimpi? Kapan bisa ketemu 11 orang yang sanggup main bola? Bagaimana mau menjadi pemimpin dunia kalau dalam urusan tendang bola saja tidak bisa dapat prestasi? Orang non-Muslim seharusnya bisa tertarik pada Islam kalau melihat kita, tapi mereka malah ketawa dan kabur. Kita yang perlu berubah. Jadi kapan kita mau bangun, bangkit, bersatu, dan menjadi pemimpin dunia?
-Gene Netto

Mengapa Indonesia Terus Tertahan di Peringkat 173 FIFA?
https://sport.detik.com

FIFA/Coca-Cola World Ranking
https://www.fifa.com

Umat Islam Di Indonesia Setara Batu Berlian atau Batu Bara?

[Komentar]: Maaf Om Gene, kami fokus dgn agama saja, urusan dunia yg merupakan wujud dari pemahaman keagamaan kami, tidak kami pedulikan. Kami fokus masuk surga tidak peduli caranya. Prestasi sepakbola?? Ke laut saja.

[Gene]: Yakin orang Muslim di Indonesia fokus pada Surga? Pejabat yang ditangkap karena korupsi rata2 bergelar Haji. Dua Menteri Agama yg Muslim masuk penjara. Dana BOS di banyak sekolah dikorupsi oleh Muslim. Dana di Dinas Sosial dan banyak dinas lain dikorupsi oleh PNS Muslim.

Seorang kawan yang Muslim keluar dari Kementerian Sosial karena tidak tahan melihat korupsi massal di situ, tapi juga tidak berani laporkan. Bukan urusan dia kl 80 juta anak yg mayoritasnya Muslim dirugikan. Berapa juta PNS dan pejabat Muslim juga begitu? Ada yang terlibat, dan yang lain hanya "tahu" saja, tapi ikut rahasiakan. Kalau Nabi Muhammad SAW ada di sini, dan ajak umat Islam berjihad, berapa persen yang berani? Sedangkan utk laporkan atasan atau rekan saja tidak berani?

Orang Indonesia melakukan pencarian pornografi dengan peringkat paling besar ketiga di dunia (statistik Google). Tempat pelacuran paling besar se-Asia Tenggara ada di Surabaya dulu, dgn 10 ribu pelacur di dalamnya, dan sering dikunjungi anak SMP, SMA, dan mahasiswa. Setiap hari sekarang ada orang Muslim yang ditangkap karena narkoba. Pasar shabu2 di sini termasuk paling besar di dunia. Dulu ada hampir 200 orang yang tewas karena minum miras yang mengandung racun, dan banyak dari korbannya adalah anak SMP, SMA, dan pemuda yang Muslim. Banyak anak mengaku minum miras sebelum masuk sekolah. Banyak anak Muslim masih tawuran. Berusaha membunuh anak Muslim lain dgn alasan "sekolahnya beda". Mau saya teruskan dengan puluhan contoh lain?

Orang Muslim di Indonesia mencari Surga? Mungkin sebagian kecil dari totalnya Muslim di sini serius mencari Surga setiap hari. Yang lain? Kapan umat Islam mau bangun dari dunia mimpi dan sadari kondisi nyata di negara ini? Kuantitas Muslim terbesar di dunia, tapi kualitasnya tidak mau dibahas. Apa ini yang diharapkan Allah dan Rasulullah SAW? Kita menjadi banyak tapi bernilai rendah?

Ibaratnya manusia menjadi "batu", di negara lain ada banyak batu berlian. Itu kemajuan dan prestasi yang diciptakan oleh orang non-Muslim, dan menjadi kebanggaan mereka. Tanpa beriman, tanpa berdoa kepada Allah, negara mereka penuh batu berlian. Indonesia juga penuh batu. Kita beriman, kita juga berdoa, tapi orang lain melihat kita sebagai batu bara saja, dan nyaris tidak ada berlian. Banyak Muslim di sini banggakan diri atas kuantitas batunya, walaupun banyak yang hanya batu bara saja.

Orang non-Muslim menjadi tidak tertarik pada Islam karena ketika memandang kita, mereka mencari masyarakat penuh "berlian", yaitu orang Muslim yang berakhlak mulia, sangat cerdas, dan terlihat bermanfaat untuk kemajuan umat manusia. Mereka cari bukti dari perilaku kita bahwa agama Islam membawa manusia ke jalan hidup yang benar. Mereka malah melihat masyarakat kita penuh batu bara, dan sulit ditemukan berlian, jadi mereka gelengkan kepala dan tinggalkan Islam. Kita yang membuat mereka kabur karena kita selalu gagal mencontohkan kebenaran Islam lewat perilaku kita. Tolong bangun dari dunia mimpi dan menjadi siap berpikir dan diskusi secara serius tentang peran umat Islam di dunia ini. Apa yang Allah harapkan dari kita sebagai "khalifah" di muka bumi? Banyak batu bara? Atau berlian?
-Gene Netto


12 December, 2020

Pelaku Mutilasi di Bekasi adalah Yatim Piatu

Awalnya saya tidak berniat membahas kasus ini karena pembunuhan dan mutilasi sering terjadi di Indonesia. Lalu saya baca bahwa ternyata pelaku menjadi anak yatim sejak usia 10 tahun, dan ibunya wafat ketika dia berusia 14 tahun. Ada dua kakak yang sudah berkeluarga, dan sepertinya mereka kurang mengurusnya karena dia tinggal di kontrakan dan menjadi pengamen. Saya menunggu informasi ttg riwayat sekolahnya, tapi belum ada. Mungkin sudah lama putus sekolah dan cari nafkah hidup di jalan.

Apa ini hasil dari tidak pedulinya pemerintah terhadap seorang anak yatim? Putus sekolah, hidup di jalan, diabaikan oleh keluarga sendiri, dan terpaksa terima tawaran disodomi agar bisa dapat 100 ribu rupiah? Dari mana lagi bisa dapat 100 ribu? Dari Menteri Sosial jelas tidak mungkin. Banyak orang tidak mau pedulikan nasib anak yatim dan dhuafa di negara ini, jadi dengan tenang mereka ceritakan "adanya" kementerian sosial, dinas sosial, serta banyak lembaga amal dan organisasi agama Islam, yang "katanya" menolong rakyat miskin. Tapi tidak ada yang tahu persentase orang yang "dibantu". Dan kekayaan negara dikorupsi terus, dijual ke pihak asing, dan dimanfaatkan untuk mendanai kegiatan politik dan bisnis bagi orang yang punya kekuasaan dan keluarganya.

Lalu anak yatim yang hidup di jalan menerima kesempatan disodomi, asal bisa dapat 100 ribu. Ini kondisi nyata yang dialami banyak sekali anak yatim dan dhuafa di seluruh negara. Orang tawarkan mereka uang untuk terima perbuatan asusila, dan mereka setuju. Karena tidak ada harapan bisa dapat kepedulian dari pemerintah dan umat Islam.
-Gene Netto

Polisi: Pelaku Mutilasi Dicabuli Korban hingga 50 Kali Sejak Juli 2020
Kompas.com - 10/12/2020 - Dalam kesehariannya, A diketahui bekerja sebagai manusia silver. "Pekerjaanya ngamen dan manusia silver. Berstatus yatim piatu sejak umur 10 tahun," kata Wakapolres.
https://megapolitan.kompas.com

23 November, 2020

Kenapa Gene Netto Share Berita Kriminalitas Ustadz Terus?

[Komentar]: Kenapa terus menerus men-share kriminalitas dgn pelaku ustad, Mr. Gene Hurgronje?

[Gene]: Ada bahaya terhadap anak Indonesia, di tempat di mana tidak terduga ada bahaya: Di rumah sendiri, di sekolah, di masjid, di pesantren, di musholla, di TPA, di rumah saudara, di angkot, di jalan, di belakang rumah, dll. Pelakunya adalah orang yang tidak terduga berbahaya: Bapak kandung, bapak tiri, paman kandung, paman tiri, kakek kandung, kakek tiri, sepupu, guru sekolah, guru ngaji, pengurus pesantren, guru pramuka, tetangga, teman sekolah, kenalan Facebook, satpam, penjaga warung, dll.

Hampir semua pelakunya Muslim, hampir semua korban adalah anak Muslim, berusia 3-16 tahun, perempuan dan laki-laki. Kasus mereka hanya ketahuan setelah masuk berita, lalu anda dan banyak orang Muslim lebih suka buang muka, karena hanya mau peduli pada anak kandung sendiri, dan hanya mau dibuat bahagia dan dipuji setiap hari di dunia mimpi, agar tidak perlu hadapi realitas.

Saya seorang guru. Saya dilatih untuk selalu berusaha melindungi semua anak, bahkan yang bukan murid saya. Anda tidak tahu, tapi di Australia ada UU negara. Kalau seorang guru melihat seorang anak (bukan muridnya, tidak dikenal) sedang dalam keadaan berbahaya, dan guru tidak berusaha melindungi anak itu, guru bisa kena pasal hukum. Saya lupa apa termasuk hukuman penjara. Tapi minimal akan kena masalah kerja, bisa diskors, didenda, dipecat, dll. Itu hukum negara, utk semua guru, di seluruh negara, tanpa guru bisa berikan alasan ttg kenapa dia diam saja dan biarkan anak menjadi korban atau alami kecelakaan. Guru melihat, guru wajib berusaha mencegah, walaupun secara lisan saja. (Mungkin setara dgn polisi kalau melihat perampokan: Wajib bertindak, dan akan kena masalah kalau diam di warung dan nonton saja.)

Saya seorang guru. Saya dilatih untuk melindungi semua anak. Termasuk yang bukan murid saya. Di mana saja saya berada, saya amati semua anak. Apabila saya lihat bahaya, saya berusaha selamatkan, atau minimal berikan peringatan untuk berhenti kegiatan mereka, atau berhati-hati. Saya dilatih. Dilarang diam. Saya menetap di Indonesia. Saya melihat bahaya. Saya tidak bisa melindungi anak yang sudah menjadi korban dan masuk berita. Yang bisa saya lakukan hanya satu: MEMBUAT ANDA SADAR ADA BAHAYA. Walaupun anda jadi emosi dan suruh saya diam, saya tidak akan diam. Saya seorang guru. Dan saya tidak menentukan jalan hidup saya disebabkan perasaan hati anda. Silahkan menjadi marah terus. Saya tidak akan berhenti dalam usaha saya melindungi semua anak di dalam keluarga besar anda agar mereka tidak menjadi korban.
-Gene Netto

10 November, 2020

Orang Muslim di Indonesia Buang 1,530 Triliun Rupiah Setiap Tahun Untuk Rokok

Data dari tahun 2019: Cukai rokok 10% menyumbang 153 Triliun Rupiah pada kas negara. Jadi total dana yang dihabiskan rakyat mayoritas Muslim utk beli rokok adalah 10 kali lipat, yaitu 1.530 TRILIUN RUPIAH. Dibakar. Tanpa manfaat. Setiap tahun.

Apa anak yatim hidup dalam keadaan sejahtera? Tidak. Banyak orang mengaku "tidak punya uang" untuk bantu anak yatim dan dhuafa terus. Beli buku untuk mencerdaskan anaknya sendiri tidak bisa. Orang tua tidak punya uang. Banyak anak putus sekolah setelah SD atau SMP. Orang tua tidak punya uang. Berqurban pada Idul Adha tidak bisa. Tidak punya uang. Tetapi di saat yang sama, umat Islam bisa bakar 1,530 Triliun Rupiah secara sia-sia. Yang paling merugikan umat Islam di Indonesia hanya ada satu pihak: Umat Islam sendiri.

11. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
(QS. Ar-Ra’d 13:11)

Umat Islam bisa bangkit, bersatu, dan menjadi pemimpin dunia, dengan negara yang kuat dan sejahtera, dan teknologi yang maju. Tapi harus siap berubah dulu. Tidak ada "konspirasi" dari pihak lain yang merugikan kita. Kita sudah dapat rahmat yang luas dari Allah SWT lalu kita sendiri yang lalai dan tidak mensyukuri rahmat itu. Lebih buruk lagi, kita dikasih rezeki dari Allah, lalu kita BAKAR, dan sesudahnya komplain bahwa kita "miskin". Bukan Allah yang membuat kita miskin. Kita sendiri yang perlu introspeksi dan berubah. Semoga bermanfaat sebagai renungan.
-Gene Netto

Industri Rokok: Gudang Garam Melesat, Sampoerna Stagnan
https://tirto.id



09 November, 2020

Kalau Umat Islam Tidak Ada Penemuan, Apa Penemuannya Gene Netto?

[Komentar]: Gene sudah melakukan penemuan. Gene menemukan penemuan bahwa Muslim di Indonesia tdk pernah melakukan penemuan! Itulah penemuan Gene!

[Gene]: Di negara2 barat, yang menciptakan barang2 bermanfaat, biasanya punya latar belakang di teknik, bisnis, produksi, matematika, fisika, kimia, dsb. Sedangkan di sini, orang yang lulusan fisika, kimia, matematika, bisnis, teknik mesin dll. bisa menjadi staf HRD, guru bahasa Inggris, staf perusahaan travel, staf perusahaan properti, Lurah, dan seterusnya. Tentu saja tidak semua, tapi banyak sekali orang yang lulus dari suatu bidang malah tidak pernah kerja (atau tidak mau kerja) di bidang tersebut, jadi ilmunya menjadi tidak terlalu berguna. Selain itu, sering terlihat bahwa setelah dapat pekerjaan (bukan menciptakan pekerjaan, tapi mencari jaminan gaji tetap), mereka sebatas "kerja" untuk dapat gaji, dan tidak ada kemauan untuk melakukan "lebih". Sudah dapat gaji, istri/suami, anak, rumah, motor, jadi buat apa berpikir tentang kemajuan umat Islam dan umat manusia? Itu yang paling berbeda antara sana dan sini.
 
Saya baru berusaha menciptakan satu hal saja, tapi belum terwujud: Program pelatihan guru yang gratis, untuk semua negara berkembang di seluruh dunia. Saya mau ciptakan di sini dulu, dan kalau berhasil sesuai rencana, nanti dikasih ke semua negara (bahan hanya perlu diterjemahkan). Saya berharap program itu terlihat "keluar" dari Indonesia untuk kemajuan dunia, dari orang2 Muslim di sini. Yang saya rencanakan belum pernah dibuat orang lain jadi kalau berhasil akan menjadi pertama kali terwujud di dunia, dan insya Allah bermanfaat untuk miliaran manusia. Dan keluar dari Indonesia.

Kenapa belum jalan? Karena di sini, dari banyak pemimpin dan pejabat Muslim, saya hanya dapat basa basi atau penolakan. Tidak banyak yang mau peduli pada kemajuan dunia pendidikan, apalagi gratis dan tidak membuat mereka kaya. (Satu orang yang tidak tertarik malah dilantik menjadi Menteri Pendidikan sesudahnya!)

Dan saya tidak berhasil dapat dana CSR juga dari PT besar (ratusan miliar per tahun). Ternyata banyak dari dana itu diambil oleh pejabat Muslim untuk "program yayasan" milik mereka, lalu hilang begitu saja tanpa jelas hasilnya apa. Jadi saya tidak bisa mulai sampai menghasilkan uang sendiri, yang insya Allah akan datang dari penjualan buku saya.

Jadi kalau saya bisa buka kantor dan bayar gaji, dan bisa bagikan tugas kepada puluhan orang, insya Allah anda akan bisa lihat hasil dari usaha saya, di bidang pendidikan, di seluruh negara, yang insya Allah bermanfaat bagi 3 juta guru dan 80 juta siswa dan kemajuan umat Islam dan bangsa Indonesia. Lalu sekaligus buat miliaran manusia di dunia. Insya Allah berhasil. Rencana sudah disiapkan, dan saya hanya perlu dana. Mohon doanya.
-Gene Netto

04 November, 2020

Daftar Barang Yang Diciptakan Orang Kafir Di Barat Dalam 150 Tahun Terakhir

Listrik. Lampu. Mesin cetak buku. Radio. Telfon. Tivi. Kulkas. Kipas angin. AC. Sepeda. Sepeda motor. Mobil. Mesin mobil. Truk. Kereta api. Pesawat. Mesin pesawat (jet engine). Kacamata. Jam tangan. Resleting untuk celana, rok, tas, koper. Komputer. Laptop. iPad. Musik Digital. CD. Flashdisk. Program komputer. Internet. WiFi. Google. Handphone. Google Maps. Satelit. GPS. Roket. Space Shuttle. Stasiun Luar Angkasa. Robot umum. Robot Industri. Robot medis. Kapal kontainer dan kontainer kapal. Kamera. Foto. Video. Kamera digital. Bioskop layar lebar. Pena (ballpoint pen). Senter. Bor listrik. Pengeras suara. Mikrofon. Speaker. Superglue. Kaleng. Makanan siap saji. Makanan & minuman yg diawetkan dalam kaleng. Microwave. Toaster. Hairdryer. Baterai. PULUHAN RIBU ALAT yang pakai baterai. Lampu LED. Termometer. Mikroskop. Vaksinasi yang hilangkan Cacar Variola (Smallpox) dan Polio. Anestesi. Suntikan. Kantong darah. Sarung tangan dokter. Ronsen (X-Ray). Ultrasound. MRI. Jantung buatan. Mesin By-Pass untuk operasi jantung. Alat bantu dengar. Gigi palsu. Kaki palsu. Tangan robot untuk manusia. Kalkulator. Mesin ATM. Mesin fotokopi. Printer. 3D Printer. Sidik Jari di kasus kepolisian. Klasifikasi DNA Manusia. Penangkapan kriminal berdasarkan DNA.  Mobil elektrik. Laser. Drone. [Aplikasi Digital]: Facebook (1 milyar). WhatsApp (900 juta). Twitter. Instagram. Snapchat. YouTube. Uber. [Toko Online]: Amazon. Alibaba. EBay. PlayStore. PayPal. Dan lain-lain.

Daftar barang yang diciptakan Orang Muslim Di Indonesia dalam 150 tahun terakhir:

[Pasang suara jangkrik di sini karena sunyi dan sepi…]

Assalamu’alaikum. Tahun 2019, cukai rokok 10% menyumbang 153 triliun pada kas negara. Jadi total pembelanjaan rakyat mayoritas Muslim utk beli rokok adalah 1,530 TRILIUN RUPIAH. Per tahun. Setiap tahun. Tapi untuk beli buku untuk anaknya sulit, karena "terlalu mahal". Untuk menyantuni anak yatim dan dhuafa tidak bisa karena "tidak punya uang". Orang kafir di barat bisa kirim robot ke planet Mars, tapi orang Muslim di Indonesia tidak bisa buka perpustakaan umum.  

Kapan umat Islam di Indonesia akan bangkit, bersatu, dan menjadi pemimpin dunia? Kapan akan menjadi kaum yang kuat dan sejahtera dengan pendidikan tinggi yang dikagumi di seluruh dunia? Kapan sekolah dan universitas terkemuka di bumi akan berada di sini? Kapan umat Islam akan berhenti tunjuk ke belakang dan bilang, "Kita dijajah 75 tahun yang lalu (seperti Singapura, Malaysia, Korea, Cina, dll.), jadi tidak mungkin kita bisa menciptakan sesuatu untuk kemajuan umat manusia sekarang!" Yang paling merugikan umat Islam hanya satu pihak: Umat Islam.

Semoga bermanfaat bagi orang Muslim yang ingin bangun dari dunia mimpi sekarang juga dan bersatu untuk melakukan perubahan dan perbaikan. Jangan tanya ke saya, "Solusinya apa?" Tolong diskusi sendiri dengan semua orang yang anda kenal, dan membuat rencana bersama dengan mereka. Tidak ada "orang lain" yang akan muncul untuk memperbaiki umat Islam dan bangsa Indonesia. Anda yang harus siap berjuang. Tolong anda jelaskan: Apa yang bisa anda lakukan untuk kemajuan umat Islam dan Indonesia?
Wassalamu’alaikum. -Gene Netto

11. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
(QS. Ar-Ra’d 13:11)

96. Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, PASTILAH Kami akan melimpahkan kepada mereka BERKAH dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
(QS. Al Araf 7.96)

Kenapa Gene Netto Tidak Bicara Seperti Orang Lain Yang Saya Idolakan?

[Komentar]: Cobalah bapak bicara seperti Ust Felix Siauw. Saya mengidolakannya.

[Gene]: Anda berharap semua orang di dunia harus sama? Allah ciptakan kita berbeda, tapi anda inginkan kita harus sama? Orang seperti Aa Gym, Arifin Ilham, Felix Siauw, dan Ustadz Abdul Somad ada ratusan. Ceramah mereka penuh dengan pujian bagi umat Islam dan bikin ibu2 bahagia terus. Lau, hasilnya apa? Yang non-Muslim di seluruh dunia tetap saja LARI dari kita.

Coba introspeksi tentang Indonesia yang bermayoritas Muslim: Termasuk negara paling korup di dunia. Banyak pejabat disumpah di bawah Al Qur'an, lalu mencuri uang rakyat, lalu rakyat menghormati pejabat yang kaya! Korupsi anggaran, korupsi berjemaah. Kekerasan, pemerkosaan, sodomi, begal, perampokan, pencurian. KDRT yang jarang dibahas. Anak sekolah dan pemuda konsumsi miras. Narkoba dari tingkat anggota DPRD sampai orang desa. Tingkat pencarian pornografi ke-3 di dunia. Internet penuh film porno buatan anak Indonesia. Perzinaan, aborsi, anak sekolah yang hamil. Ada guru sekolah yg cabuli siswa, ada guru ngaji juga. Hakim bisa disogok, polisi juga, dan orang kaya saja yang rasakan "keadilan". Anak yang diperkosa atau disodomi dibiarkan begitu saja, bertahun-tahun. Setiap hari, ada anak berusia 12-16 tahun yang diperkosa bergilir, oleh 3-7 pelaku yang kebanyakan remaja Muslim. Tidak pernah ada anak laki-laki Muslim yang menolak dan selamatkan korban: Seratus persen dari anak Muslim yang bisa perkosa anak perempuan melakukannya. Tawuran setiap hari, anak Muslim yang berusaha bunuh anak Muslim lain. Anak yatim putus sekolah, tidak sanggup beli kebutuhannya, dan tidak ada uang utk transportasi, makanan, listrik, dll. Anak disabilitas dibiarkan miskin tanpa bantuan dan fasilitas yang dibutuhkan. Kalau misalnya dikasih kursi roda, rusak dalam 6 bulan. Mau saya teruskan dgn ratusan contoh lain?

Tapi anda bangga dengan umat Islam karena ada tokoh Muslim di tivi dan di panggung yg ajak umat Islam "menjadi baik"? Ada banyak penceramah di tivi, tapi saya mau bertanya secara serius: DI MANA saya bisa lihat HASIL dari ribuan ceramah mereka yang puji umat Islam? Semua bentuk pelanggaran hukum dan kejahatan MENINGKAT, bukan berkurang. Dan bagaimana kalau kebanyakan Muslim yang dengarkan ceramah2 itu sudah baik? Artinya, orang yang perlu berubah tidak dengarkan ceramah, jadi umat kita tidak akan berubah, betul?

Kalau saya mengajar seribu anak sekolah tentang kemuliaan, ketaatan pada hukum, dan larangan mencuri, tetapi sesudahnya, kasus asusila, pelanggaran hukum, dan pencurian meningkat, apa anda minta saya terus "mengajar kebaikan" yang terbukti tidak berhasil? Saya tidak mau ulangi hal yang sudah dilakukan ratusan orang lain, tanpa jelas hasilnya apa. Saya mau coba lakukan yang berbeda.

Saya hanya bisa berusaha bangun KESADARAN bahwa umat kita penuh kerusakan, yang membuat orang lain lari dari kita. Fakta itu perlu disadari dulu sebelum mencari solusi. Umpamanya Indonesia sebuah rumah sakit, dan penuh dengan pasien (orang Muslim) yang sakit keras. Mereka malah minta matanya yang indah dipuji, padahal perlu dioperasi, yang rasanya sakit tapi ada tujuan yg baik.

Jadi saya berusaha menjadi "dokter" yang terpaksa obati pasien, karena memuji keindahan mata pasien terbukti tidak berhasil. Saya memahami "pasien" dari dua sisi (luar umat, dalam umat), sedangkan yang lahir sebagai Muslim tidak mengerti APA yang dilihat oleh non-Muslim ketika mereka melihat kita. Kita sibuk puji diri, tetapi orang lain melihat kita sebagai kaum yang buruk, dan mereka takut bergabung sama kita.

Saya berharap umat Islam bisa bangkit, bersatu, dan menjadi pemimpin dunia. Tapi hanya bisa terjadi kl penyakit yang serius di tengah kita diobati dulu. Jadi saya berusaha melakukan pengobatan, walaupun pasien menangis dan suruh jangan. Kalau anda tidak suka apa yang saya lakukan, dan tidak mau cari wawasan yang berbeda, tidak mau introspeksi, dan tidak mau dukung usaha saya, silahkan tinggalkan saya, dan biarkan saya kerja sendiri. Terima kasih.
-Gene Netto

29 September, 2020

Anak 10 Tahun Dibunuh, Mayatnya Diperkosa: Kenapa Hasil Kemerdekaan Begini?

Saya sering merasa bingung kalau melihat berita kekerasan terhadap anak di Indonesia. Seseorang sakit hati, merasa dendam, lalu solusinya: Balas dendam dengan menggunakan kekerasan. Cukup sering menjadi penyebab pembunuhan, hanya karena ada yg merasa sakit hati. Dan banyak sekali dari pelakunya adalah anak remaja dan pemuda laki-laki. Seharusnya pemerintah, pemimpin, ahli agama, guru, dan masyarakat berpikir tentang kenapa kondisi ini bisa terjadi terus. Tapi sayangnya, korbannya BUKAN anaknya orang elite. Hanya anaknya orang miskin yang menjadi korban terus, setiap hari, di seluruh negara, dan ternyata, kepedulian terhadap mereka sangat minim.  

Kasihan anak Indonesia yang menjadi korban terus. Siapa yang mau peduli pada masa depan 80 juta anak Indonesia? Yang belum menjadi korban kurang diperhatikan, apalagi para korban! Siapa yang mau menciptakan dialog dan gerakan nasional untuk bahas perubahan yang perlu dilakukan pada sistem pendidikan, agama, dan budaya, sehingga bisa menghasilkan generasi emas yang memiliki akhlak yang mulia? Berapa banyak anak yang tidak berdosa yang harus diperkosa, disodomi, dibacok, atau mati sebelum terjadi perubahan sosial di sini?

Apa ini kondisi negara yang diharapkan oleh para pejuang kemerdekaan? Bukannya hasil seperti ini akan membuat mereka patah hati? Mereka rela mati untuk berikan masa depan yang baik kepada semua anak bangsa. Sekarang malah banyak anak hanya bisa menunggu gilirannya menjadi korban kekerasan. Dan di saat yang sama, para pemimpin sibuk menghitung hartanya, dan rakyat menjadi terpesona dengan pemimpin yang kaya, yang berikan janji-janji manis. Kapan anak Indonesia bisa menjadi prioritas? Kapan mereka bisa merasakan manfaatnya kemerdekaan? Kapan seluruh rakyat Indonesia akan bersatu untuk pedulikan masa depan mereka?
-Gene Netto

Dendam pada Ibu Korban, Bocah 10 Tahun Dibunuh, dan Mayatnya Diperkosa Seorang Remaja
https://regional.kompas.com

23 September, 2020

Menghina Orang, Masuk Penjara, Apa Manfaatnya Bagi Kemajuan Indonesia?

Polisi menjadi sibuk. Bukan karena menangkap pembunuh, perampok, begal, koruptor, pelaku pemerkosaan dan sodomi terhadap anak, dll. Polisi dibuat sibuk menangkap orang yang "menghina" orang atau kelompok lain. Cukup satu orang mengaku "sakit hati" dan polisi harus bertindak. Apa manfaatnya bagi kemajuan Indonesia kalau polisi dibuat sibuk menjaga "perasaan hati" orang?

Di negara barat, anak kecil diajarkan untuk cuek saja kalau ada anak lain yang menghinanya. Yang penting jangan diserang secara fisik. Kalau sewaktu-waktu diejek teman kelas, orang tua mendidik anak untuk abaikan saja. Harga diri kita berasal dari diri sendiri, dan martabat kita di mata keluarga dan teman. (Ini bukan tentang bullying, tapi komentar buruk atau penghinaan yang tidak rutin.)

Hasilnya, kebanyakan orang menjadi dewasa yang bisa abaikan perkataan dan komentar orang lain. Hormat kita berasal dari kita sendiri, bukan pendapat orang lain. Apa di Indonesia sebaliknya? Yang penting hanyalah kehormatan yang didapatkan dari orang yang tidak dikenal? Pendapat pribadi kita, keluarga, dan teman tentang kemuliaan kita tidak penting? Martabat kita berada di tangan orang lain, dan bisa bangkit atau hancur ketika satu orang lain bersuara? Dan solusinya adalah penjarakan orang untuk "menjaga" kehormatan kita yang begitu rapuh?

Saya tidak lihat manfaatnya bagi kemajuan Indonesia kalau kondisi ini berlangsung terus. Indonesia akan lebih baik kalau ada UU Kebebasan Bicara, dan rakyat diizinkan bicara seenaknya, dan hanya orang yang jahat dan berbahaya yang masuk penjara. Orang yang menghina kita cukup diabaikan saja karena pendapat mereka tidak penting sedikit pun! Menyatakan mereka salah, lalu lupakan saja. Tidak perlu menjadikan mereka dan komentarnya berita nasional!
-Gene Netto

Kemenkes Somasi Jurnalis Narasi TV karena Hina Terawan
https://www.cnnindonesia.com

Hina Habib Rizieq Sampah, Budi Djarot Dipolisikan FPI ke Polda Metro
https://news.detik.com

Pengakuan Nenek 67 Tahun Penghina Ahok: Ingin Dapat Like-Komen Lalu Ketagihan
https://news.detik.com

Hina Guru via Facebook, Pria Ini Hendak Klarifikasi tetapi Berujung Ricuh
https://regional.kompas.com

Polisi di Medan Didesak Tangkap Pria Penghina Cadar
https://www.tagar.id

26 August, 2020

Luhut: China Mampu Tekan Kemiskinan dan Satukan 1,4 Miliar Penduduknya Berkat Komunisme

Komunisme itu bagus ya Pak? Perlu dipromosikan di Indonesia? Membawa kebaikan bagi rakyatnya? Menyatukan rakyat? Menghilangkan kemiskinan? Tunggu dulu, saya mau evaluasi semua pernyataan itu.

Semua negara komunis juga negara diktator. Coba sebutkan contoh yang bukan diktator. Semua negara komunis itu berada karena kekuasaan dirampas dgn cara membunuh dan penjarakan semua anggota rakyat yang tidak setuju. Tidak ada negara satupun di dunia di mana rakyat bersatu, membentuk partai, dan lewat proses demokrasi memilih menjadi negara komunis setiap 5 tahun. Rakyat dipaksa menjadi komunis, dan diindoktrinasi sejak lahir utk dukung komunisme, dan siap masuk penjara kalau tidak mendukung.

Menghilangkan kemiskinan? Yakin? Datanya dari pemerintahan komunis yang terkenal memalsukan data, untuk menunjukkan komunisme berhasil? Menjadi raja perdagangan? Betul, karena rakyat dipaksa kerja di pabrik dgn kondisi setara budak. Minta jaminan keselamatan di kerja, jam kerja yang wajar, liburan, dll. pekerja itu akan dipecat tanpa hak protes. Serikat buruh boleh dibentuk dan bersuara atas nama pekerja? Atau dilarang? Banyak desa di Cina menjadi kosong, karena para petani menjadi pekerja pabrik dan kuli bangunan. Banyak anak dibesarkan tanpa orang tua. Yang penting uang negara masuk terus dari perdagangan. Kehidupan sosial rakyat menjadi rusak, cuek saja. Masih banyak orang lain yang belum dieksploitasi oleh pemerintah untuk menciptakan kekayaan bagi orang elite.

Sepertiga dari kekayaan Cina dimiliki oleh 1% dari ratusan miliarder Cina, termasuk orang yang paling dekat dengan Xi. Hasil komunisme? Semua warga hidup dalam keadaan setara? Berbagai laporan menyatakan Xi diduga memiliki kekayaan pribadi sebanyak 1,5 milyar dolar atau 22,3 triliun rupiah. Diduga? Iya, karena seperti semua pemerintahan komunis yang lain, data yang akurat dan valid dilarang beredar. Semuanya dirahasiakan oleh negara, jadi banyak yang bisa disembunyikan dari wartawan, media dan rakyat. Siapa yang berani menyatakan depan umum ttg korupsi yang dilakukan oleh sang pemimpin dan kroninya, yang dilindungi mutlak oleh pemerintah yang dimiliki sendiri karena sudah "dipilih" menjadi presiden seumur hidup.

Komunisme mau dipuji oleh Pak Luhut? Silahkan saja bohongi rakyat dan promosikan komunisme. Tapi rakyat yang cerdas tidak akan terima semua kebohongan itu.
-Gene Netto

Kata Luhut, China Mampu Tekan Kemiskinan dan Satukan 1,4 Miliar Penduduknya Berkat Ini
https://money.kompas.com

A third of the country's wealth is owned by 1% of households, and 25% of the poorest households own just 1% of China's wealth, according to a study from Peking University.
https://www.businessinsider.com

Xi Jinping has an estimated net worth of $1.51 billion.
https://www.spearswms.com

19 August, 2020

75 Tahun Indonesia Merdeka, Mahfud Sebut Orang Miskin Semakin Sedikit

Mau jujur? Kalau mau jujur, judul ini perlu diralat. Yang lebih tepat adalah:
"75 Tahun Indonesia Merdeka, Orang Miskin Terlihat Semakin Sedikit Karena Pemerintah Mengubah Kriteria Kemiskinan Untuk Merekayasa Data Agar Menunjukkan Keberhasilan!"

Kenapa judul itu yang benar? Karena sejak tahun 1990, pemerintah mengubah kriteria kemiskinan yang digunakan oleh BPS. Di seluruh dunia, ada standar Bank Dunia $2 per hari. Yang hidup di bawah batas itu disebut miskin. Di Indonesia tidak. Dibuat banyak kriteria yang lain. Punya rumah? Lantai harus dibuat dari tanah, tembok dari bumbu, dan tidak ada listrik. Kalau punya lebih dari itu, bukan miskin dong. Dunia pakai standar $2 per hari tapi BPS menghitung "kalori yang dimakan". Jadi kl sudah makan 2.100 kilo kalori per kapita per hari dianggap tidak miskin. Tidak penting dapat dari indomie dan gorengan atau sapi dan ikan. (Dan kalau sudah makan segitu, uang kontrakan dan SPP sekolah jatuh dari langit?)

Dengan perkiraan Bank Dunia $2 per hari, jumlah penduduk yang miskin di Indonesia mencapai 49% atau lebih dari 100 juta orang. Tapi itu kalau mau jujur. Kalau tidak perlu kejujuran, cukup rakyat dengarkan orang yang pakai jas mahal, yang turun dari mobil mewah, dan masuk hotel bintang lima, untuk naik panggung, dan menyatakan pemerintah telah berhasil kurangi tingkat kemiskinan. Anak yatim dan dhuafa di kampung tahu sendiri yang mana yang benar. Tapi tidak ada yang minta pendapat mereka. Atau kasih uang kepadanya. Tapi tidak perlu dikasih uang, karena mereka sudah dinyatakan "tidak miskin"…
-Gene Netto

75 Tahun Indonesia Merdeka, Mahfud Sebut Orang Miskin Semakin Sedikit
Kompas.com - 17/08/2020 - "Sekarang tinggal 12 persen pada akhir pemerintahan Pak SBY. Pada awal pemerintahan Pak Jokowi yang kedua sudah 9,1 persen," kata Mahfud, Senin (17/8/2020).
https://nasional.kompas.com

Menggugat Angka Kemiskinan versi Pemerintah
Parameter yang digunakan BPS terkesan tidak valid dan mengada-ada. Dengan kriteria kemiskinan di mana pendapatan per harinya paling banyak hanya AS$2, Bank Dunia menyebutkan bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 49,5 persen. Hampir separuh dari seluruh rakyat Indonesia.
https://www.hukumonline.com

Ubah Kriteria & Garis Kemiskinan Versi BPS!
http://www.prp-indonesia.org

DPR Minta Indikator Kemiskinan Diubah
https://nasional.tempo.co

11 August, 2020

Apa Ada Manfaatnya Kemerdekaan Bagi 80 Juta Anak Indonesia?

Kalau ini hasil kemerdekaan bagi banyak anak Indonesia, apa lebih baik dijajah kembali? Ada 80 juta anak, tapi tidak ada Menteri Urusan Anak yang bisa bersuara atas nama anak Indonesia pada tingkat nasional. Di bawah ini ada beberapa buah berita, hanya dari 2-3 minggu terakhir. Tidak termasuk puluhan artikel berita di mana anak dicabuli oleh bapak kandung atau bapak tiri. Tidak termasuk puluhan artikel berita yang mengatakan korban "dicabuli" tanpa jelas diperkosa, disodomi, atau "hanya" jari pelaku yang masuk ke kemaluan anak perempuan, atau pelaku "hanya" meremas kemaluan anak laki-laki. Tidak termasuk beberapa artikel berita di mana jumlah korban mencapai belasan atau puluhan anak, dengan usia bervariasi antara 8-16 tahun.

Kalau 80 puluh juta anak Indonesia tidak menjadi perhatian siapa pun pada tingkat paling tinggi di negara ini, apa manfaatnya kemerdekaan bagi mereka? Sekarang, anak Indonesia tidak perlu takut pada prajurit Belanda. Hanya perlu takut pada bapak kandung, bapak tiri, paman kandung, paman tiri, kakek kandung, kakek tiri, sepupu, kakak ipar, guru ngaji, pendeta, guru sekolah, guru pramuka, guru les, teman sekolah, tetangga, tukang, petani, nelayan, buruh, sopir angkot, satpam, kenalan baru dari Facebook, dan temannya orang tua. Bukannya lebih gampang kembalikan prajurit Belanda saja dan ajarkan anak waspada kalau ketemu orang Belanda?

Dalam semua artikel berita pecabulan terhadap anak, di mana kebanyakan pelaku kenal korbannya dan merupakan orang dekat, yang suku dan agamanya sama, semua orang tua selalu menyatakan, "SAYA TIDAK MENYANGKA!!!" Apa ini artinya kemerdekaan bagi banyak anak Indonesia? Anak siapa yang perlu diperkosa, disodomi, atau dibunuh sebelum para pemimpin negara akan mulai peduli pada 80 juta anak Indonesia? Kapan mereka bisa menikmati kemerdekaan dari kebejatan saudara sebangsa dan setanah air?
-Gene Netto

Kakak Adik Berusia 3 dan 2 Tahun Disodomi Saudaranya (Aceh)
https://aceh.tribunnews.com

Bocah 3 Tahun di Kotawaringin Timur Jadi Korban Sodomi (Kotawaringin, Kalimantan Tengah)
https://www.merdeka.com

Dua Remaja Pengangguran Sodomi 7 Bocah Usia 6-12 Tahun (Sukabumi)
https://www.republika.co.id

Bocah 7 Tahun Dibakar Hidup-hidup Usai Diperkosa, Saksinya Ternyata Sang Pelaku (Dompu, NTB)
https://indramayu.pikiran-rakyat.com

Predator Anak Perkosa Anak Berusia 7 Tahun di Banyuwangi (Banyuwangi)
https://www.ngopibareng.id

Pria Ini Sodomi Bocah 8 Tahun Tiga Kali, Bunuh, Lalu Buang Mayatnya (Siak, Riau)
https://newsmaker.tribunnews.com

Bocah 8 Tahun di Sukabumi Diperkosa Pamannya (Sukabumi)
https://jabar.tribunnews.com

Sodomi 6 Bocah Usia 8-13 Tahun, Pemuda ini Ditangkap (Indragiri Hulu, Riau)
https://news.detik.com

Kakek di Manado Perkosa Anak 9 Tahun Berkali-kali (Manado)
https://video.tribunnews.com

Nasib Malang Bocah 9 Tahun Dicabuli Sepupu (Majalengka, Jawa Barat)
https://jakarta.tribunnews.com

Diancam Akan Dibunuh, Anak Usia 12 Tahun Diperkosa Ayahnya (Musirawas Utara [Muratara], Sumatera Selatan)
https://regional.kompas.com

Keponakan Usia 12 Tahun Diperkosa Paman, Mulutnya Dilakban saat Tertidur (Bangkalan, Madura)
https://jatim.suara.com

Bocah SD Diperkosa 10 Kali oleh Teman Ayahnya (Palembang)
https://www.tribunnews.com

05 August, 2020

Muhadjir: Sesama Keluarga Miskin Besanan, Lahir Keluarga Miskin Baru

Jadi orang miskin seharusnya menikah dengan orang kaya? Keberhasilan di dunia ini diukur dengan harta? Orang miskin selalu salah dan kurang, dan orang kaya selalu benar dan berkualitas? Kata siapa? Ada data? Banyak sekali keluarga "miskin" punya anak yang rajin shalat, rajin ngaji, berakhlak baik dan mulia, dan siap berkorban untuk menolong orang lain. Banyak sekali keluarga "kaya" punya anak yang rajin berzina, rajin narkoba, berakhlak buruk dan egois, dan sibuk korbankan orang lain untuk kepentingan diri sendiri.

Solusinya adalah keluarga berencana? Salah. Solusinya jelas dan terbukti di puluhan negara maju: Berikan pendidikan tinggi pada perempuan, dan hampir semua masalah lain akan hilang. (Mungkin Pak Menteri belum tahu.) Ketika perempuan dapat pendidikan tinggi, efek terhadap masyarakat sangat luas, dan terbukti dari penelitian. Mereka menikah di usia lebih tua (belajar dan kerja dulu), menikah dalam kondisi stabil secara mental dan ekonomi, melahirkan sedikit anak (1-3 daripada 8-9), dapat penghasilan lebih tinggi (sesuai tingkat pendidikan), menjadi ibu yang lebih baik (karena punya ilmu luas, dan suka belajar), anaknya lebih sehat (ibu mengerti ttg gizi dll.), dan masih banyak sekali manfaat yang lain.

Mungkin hal yang paling dibutuhkan untuk mengatasi kemiskinan adalah presiden memilih orang yang mengerti "pembangunan manusia" untuk menjadi Menteri Pembangunan Manusia!
-Gene Netto

Muhadjir: Sesama Keluarga Miskin Besanan, Lahir Keluarga Miskin Baru
https://news.detik.com

Komisi VIII DPR: Terus Orang Miskin Nikah Sama Siapa, Pak Muhadjir?
https://news.detik.com

26 July, 2020

Kenapa Australia Fokus Pada Indonesia Terus? (No.2)

[Komentar]: Jadi sebenarnya perhatian Australia pada Indonesia lebih kepada geo-strategi dan geo-politik Australia ya om Gene?

[Jawaban]: Iya, sangat betul. Ini bagian dari Hubungan Internasional, Geo-Politik, dan Strategi Jangka Panjang setiap negara. Semua negara maju, dan banyak negara berkembang, melakukan hal2 itu terus, dan tidak pernah berhenti. Dalam 50 tahun, bisa fokus pada Indonesia, lalu bergeser ke Malaysia atau Korea, kembali ke Indonesia, atau pindah ke India. Yang tetap sama hanya satu: Selalu ada perubahan.

Perhatian suatu negara ke negara lain tergantung banyak faktor seperti: Kondisi politik; ekonomi lokal, internasional dan bilateral (antar dua negara); nilai kurs; perdagangan; suplai barang pokok seperti kayu, batu bara, katun, gandum, dll.; perubahan cuaca; pembukaan pelabuhan atau bandara baru; perang antar negara atau perang sipil; hubungan agama dan budaya yang berubah terus; perubahan UU dan pajak; kriminalitas seperti terorisme, serangan, ancaman, munculnya geng kriminal besar; kudeta atau kekuasaan militer di pemerintahan (mis. Thailand, Mesir, Myanmar); hubungan diplomatik yang berubah karena suatu kejadian; pembocoran rahasia negara (mis. dokumen rahasia bocor); gerakan separatis yang membesar; tawaran politik, bisnis atau perdagangan baru (mis. ada tawarkan bebas pajak utk satu negara atau perusahaan besar); dan sebagainya.

Hal seperti ini dipelajari dalam kuliah Hubungan Internasional, tapi orang lain juga bisa belajar sendiri. Caranya? Kita harus rajin baca berita mancanegara, dgn sikap tidak percaya pada semua info itu atau menolaknya. Semua informasi yang diterima masuk arsip di otak kita sebagai "wawasan" saja. Kalau ada suatu perubahan, semua informasi yang diterima sebelumnya harus disaring untuk mencari hal2 yang terkait, lalu kita membuat analisis. Hasilnya, kita jadi kurang lebih paham kondisi baru itu. Tapi kita tidak akan bisa pahami semua yang terjadi. Tetap saja ada info yang dirahasiakan oleh negara, lembaga, dan perusahaan besar.

Jadi ketika ada berita mancanegara tentang Indonesia, jangan curiga dulu. Terima saja, bandingkan dengan informasi dari sumber2 yang lain, berpikir dan membuat analisis dan berusaha mencari "kebenaran", walaupun info yang kita dapat terbatas. Kita harus menciptakan pendapat yang wajar berdasarkan data yang kurang, analisis yang kurang, dan dugaan logis tanpa selalu bisa buktikan benar atau tidak. Yang paling jelas hanya satu: Tidak ada yang dijamin jelas. Hahaha. Sekian saja. Semoga cukup jelas.
-Gene Netto

Bagian Satu: Kenapa Australia Fokus Pada Indonesia Terus? 

https://genenetto.blogspot.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...