Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

15 December, 2023

Mohon Perhatian: Israel Sedang Membela Diri Terhadap Para Teroris Yang Jahat!

Balita teroris ini berusia 3 tahun dan merupakan bahaya besar terhadap negara Israel. Anak ini sudah dibom di wilayah utara, dan beberapa anggota keluarga dibunuh. Dibawa ke selatan setelah diperintah mengungsi ke "wilayah aman", lalu dibom lagi. Sisa keluarganya dibunuh, dan kedua kakinya harus diamputasi. Jangan berikan belas kasihan kepada anak itu. Israel berhak membela diri terhadap teroris balita yang membahayakan negaranya dan prajuritnya! Harap maklum!

Kalau umpamanya Israel "tidak mau bunuh orang sipil", dari awalnya ada solusi yang sederhana: MEMBUKA PERBATASAN DI UTARA, dan suruh semua anak, wanita, jompo, dan orang disabilitas masuk ke dalam wilayah Israel, dan minta Palang Merah dll. sediakan tenda dan makanan bagi mereka. Selesai. Yang tersisanya di Gaza adalah ratusan ribu pria dewasa (termasuk puluhan ribu anggota Hamas). Tetapi Israel tidak mungkin mau melakukan itu. Kenapa? Karena setelah selesai berperang dengan Hamas, sejuta pengungsi anak dan wanita itu harus diancam dengan senjata api dan dipaksa masuk kembali ke Gaza yang sudah hancur, dan dunia akan melihatnya. (Dunia tidak lihat waktu Israel melakukannya pertama kali di tahun 1948.)

Jadi jelas. Seluruh penduduk Gaza harus siap dibunuh, karena Israel tidak peduli pada nyawa orang sipil di sana. Kalau peduli, anak dan wanita bisa ditampung di dalam Israel sejak awalnya. Tapi ternyata, tidak mau dilindungi dari bom dengan cara menampung mereka dulu, dan dunia sudah lihat hasilnya. Nyawa anak Gaza sudah dinyatakan tidak berharga, dan seluruh dunia hanya menjadi penonton saja.
-Gene Netto

'Anak yang terluka, tidak ada keluarga yang selamat': Kepedihan anak-anak yatim piatu di Gaza
https://www-bbc-com.translate.goog/news/world-middle-east-67614139?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=en&_x_tr_pto=wapp

'Wounded child, no surviving family': The pain of Gaza’s orphans
https://www.bbc.com



12 December, 2023

Santri Kuningan Tewas Setelah Dikeroyok dan Dikunci di Gudang

Assalamu’alaikum wr.wb. Sekali lagi, seorang santri tewas di pesantren, setelah dihajar berjam-jam oleh belasan santri lain, lalu ditinggalkan di dalam gudang. Setelah ditemukan di pagi hari dengan badan penuh lebam, dibawa ke rumah sakit, dioperasi, tapi besoknya meninggal dunia.

Berapa persen dari santri alami bullying dan kekerasan? Berapa banyak kasus ditutupi demi menjaga nama baik pesantren, sehingga orang tua tidak tahu? Berapa banyak santri tidak pernah diajarkan untuk merasakan kasih sayang terhadap manusia lain, dan anggap "akhlak" hanya sebuah kata yang berada di kamus saja, dan tidak menjadi prioritas pendidikan di dalam pesantren? Berapa banyak santri punya hafalan yang banyak, tapi hatinya buruk? Dibutuhkan sistem yang utamakan akhlak yang mulia sebelum fokus pada hafalan dan ritual ibadah. Dibutuhkan pengawasan yang lebih kuat terhadap santri yang ketahuan menjadi sasaran bullying dari santri lain, sebelum dipukul, dan sebelum dibunuh. Siapa yang bisa melindungi para santri kalau puluhan ribu ustadz dan kyai hanya menunggu santri tewas, lalu mengatakan, "Kami tidak menyangka"?
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Kronologi Santri Kuningan Tewas, Dikeroyok-Dikunci di Gudang
https://www.detik.com

28 November, 2023

Santri Terluka Dan Tewas Terus, Kenapa Tidak Terjadi Perubahan Sistem?

Assalamu’alaikum wr.wb. Orang tua di Pidie, Aceh, diberitahu anaknya "sakit". Ketika datang ke pesantren, diminta "tunggu dulu" karena ustadz sibuk dengan pengajian. Setelah akhirnya diantar ke anaknya, mereka dapat anak yang setengah sadar, mata melotot, dan tidak mengenal orang tuanya. Telah dibiarkan berbaring di tengah muntahan yang kering di kasurnya. Orang tua ambil secara paksa. Hasil MRI, perdarahan di otak. Seorang ustadz datang dan mengaku anaknya dipukuli. Tetapi, pernyataan itu segera dicabut kembali, dan orang tua diminta selesaikan kasusnya secara kekeluargaan!!

Ini kondisi NORMAL di seluruh Indonesia. Santri menjadi korban, pesantren bersikap santai dan kurang perhatikan, dan orang tua korban diminta jangan lapor ke polisi. Yang terpenting adalah nama baik kyai dan pesantren. Keselamatan anak?? Siapa yang perlu peduli? Santri belum mati, belum menjadi masalah. Santri sudah mati, belum menjadi masalah. Sebutkan saja, "takdir". Tidak mungkin para ustadz lalai...

Berapa ribu santri telah mati dalam puluhan tahun terakhir, tanpa menjadi berita, tanpa ada yang bertanggung jawab? Kenapa ribuan pemuka agama, pemimpin negara, dan ahli pendidikan tidak bersatu untuk memaksa terjadi "perubahan sistem"? Dibutuhkan aturan baku untuk semua pesantren, yang utamakan keselamatan anak. Polisi, pilot, dokter dll. bisa kerja dengan aturan baku. Kenapa ustadz dan pesantren tidak? Misalnya, wajib lapor apabila santri sakit. Wajib lapor kasus pemukulan agar korban diperiksa oleh dokter. Telfon darurat yang terhubung ke puskesmas dan polsek, agar semua santri bisa laporkan kondisi santri yang memprihatinkan, tanpa "izin" ke ustadz dulu. Dan banyak hal lain yang bisa diwajibkan, kalau ada yang mau peduli. Kenapa ribuan pemimpin agama dan pemimpin negara siap membiarkan anak Muslim mati dan terluka terus di dalam pesantren, tanpa melakukan perubahan sistem?
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Dugaan Penganiayaan Santri di Pidie, Orang Tua Korban Lapor Polisi
https://www.habaaceh.id

Santri di Pidie Diduga Jadi Korban Bully, Alami Pendarahan di Kepala, Kasus Kini Ditangani Polisi
https://aceh.tribunnews.com

22 November, 2023

Mengenal Habib Abdul Qadir bin Hasan bin Quthban

Jum'at,  18 Februari 2022. Innalillahi wainnailaihi roji'un. Telah berpulang ke Rahmatullah, Habib Abdul Qadir bin Hasan bin Quthban di Tuban Jawa Timur, Kamis (17/2/2022). Semoga Allah SWT menempatkan almarhum di tempat yang paling mulia. Dimakamkan di Sunan Bejagung Makam Habib Abdul Qadir bin Alwi Quthban.
...

Cerita berikut ini disampaikan oleh Habib Muhammad bin Ali Assegaf, di Tebet, Jakarta.

"Habib Abdul Qadir bin Hasan bin Quthban Assegaf telah meninggal dunia. Seorang Wali Allah yang masih muda dan sangat mulia kedudukannya. Almarhum mempunyai karomah yang sangat luar biasa. Saya terkenang karomahnya saat saya sering berjumpa dengan almarhum di Tuban. Saat itu saya berkunjung ke almarhum dan almarhum mengajak saya ziarah ke suatu makam namun dalam perjalanan almarhum berhenti ke suatu masjid dan beliau masuk ke toilet. Namun anehnya, jubah yang dipakai saat keluar toilet berubah warna dari warna putih menjadi biru.

Dalam perjalanan ada rombongan mobil yang ikut ziarah tapi kehabisan bensin. Beliau ambil air Aqua kemudian dibacakan doa pada air tersebut maka air itu berubah menjadi bensin. Dimasukkan ke tangki mobil dan mobil itu dapat hidup dan melanjutkan perjalanan. Beliau berkata pada saya bahwa orang itu sengaja tidak mengisi bensin agar mogok untuk membuktikan karomah/ilmu Allah yang almarhum miliki.

Sesampainya di pinggir pantai beliau perintahkan orang untuk ambil dirigen kosong yang ada di perahu nelayan dan di isikan penuh air laut kemudian beliau doakan air itu maka berubahlah air laut menjadi minyak solar. Kemudian ditaruh ke perahu nelayan itu seraya berkata kepada saya bahwa pemilik perahu itu kasihan, tidak punya uang untuk beli solar untuk mencari ikan besok. Subhanullah. Kemuliaan yang Allah berikan pada almarhum begitu agung.

Setiap saya bertemu dengan almarhum, selalu beliau tawarkan pada saya seraya berkata, "Habib mau bertemu dengan Nabi Khidir atau mau bertemu Rasulullah SAW, dan saya memilih ingin bertemu Rasulullah SAW. Tawaran itu selalu ditawarkan pada saya dari almarhum.  Itu menunjukkan maqom kedudukan beliau yang begitu agung di hadapan Allah. Semoga Allah angkat derajatnya almarhum bersama Datuknya Rasulullah SAW dan semoga kita selalu mendapatkan keberkahan dari para Wali Allah.  Amin ya robbal alamin."
https://www.faktakini.info



21 November, 2023

Menolak Shalat Karena Menjadi Manusia Baik Hati Sudah Cukup?

[Pertanyaan]: Apa yang bisa dikatakan kepada orang yang tinggalkan shalat karena mereka anggap cukup menjadi orang baik hati dengan perilaku yang baik? Katanya, lebih baik begitu, daripada shalat tapi "jahat".

[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb. Untuk orang yang merasa dirinya "baik hati" dan tidak perlu shalat, coba suruh mereka pergi ke bandara dan terbang ke negara lain untuk liburan di hotel bintang 5. Tidak perlu bawa paspor, identitas, tiket pesawat, uang, atau pesan kamar di hotel. Cukup datang saja dan lihat apa mereka dikasih semua yang diinginkan karena mereka "baik hati". Masa ditolak masuk bandara dan pesawat dan hotel? Masa "baik hati" saja tidak cukup? Masa ada "SYARAT" untuk masuk semua tempat itu?

Kalau berpikir dengan akal yang sehat, tentu saja mereka akan gagal masuk. Tidak penting mereka baik hati atau tidak kalau ada SYARAT masuk ke tempat-tempat itu.
Begitu juga tata cara masuk Surga. Ada syaratnya. Tujuannya kita hidup di dunia ini bukan untuk menjadi orang "baik hati" saja. Tetapi kita berada di sini untuk diuji agar ketahuan siapa yang bisa lulus dari ujian di sini dan memenuhi syarat agar berhak masuk Surga. Kalau ada orang yang tidak mau memenuhi syaratnya (menolak secara aktif) maka tidak boleh masuk Surga nanti. Apa mereka siap masuk Neraka? Banyak orang yang cap diri baik hati akan masuk Neraka.

64. Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.
(QS. Al-Ankabut 29:64)

Dari Utsman bin Affan ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Tidak seseorang memasuki waktu shalat wajib kemudian ia berwudhu' dan shalat dengan khusyu dan memelihara ruku-nya, melainkan akan terhapus dosa-dosanya yang telah lalu selama tidak melakukan dosa besar, hal itu berlaku sepanjang masa." (HR. Muslim)

Orang yang tidak shalat bisa saja cap diri "baik hati" dan menyatakan sendiri bahwa tidak ada tujuan hidup selain menjadi manusia baik hati. Tetapi bagaimana kalau Allah marah pada mereka, lalu cap mereka "berdosa"? Apakah hukum mereka yang berlaku nanti di akhirat? Atau HUKUM ALLAH? Allah kasih manusia otak yang sehat, agar kita bisa pakai akal kita untuk mencari kebenaran yang mutlak dalam agama Islam. Orang yang menolak kewajiban shalat setelah diperintah untuk shalat sudah jelas tidak menggunakan akalnya. Hanya ada waktu beberapa tahun di dunia ini untuk buktikan bahwa kita mau taat pada perintah Allah dan memenuhi syaratnya masuk Surga. Dan kalau tidak mau, Allah punya hukuman yang menanti orang yang "berdosa". Semoga orang-orang itu bisa sadar sebelum mereka wafat.

Wa billahi taufiq wal hidayah
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

15 November, 2023

Mulai Shalat Lagi Setelah Beberapa Tahun, Kehidupan Langsung Membaik

Assalamu’alaikum wr.wb. Dua minggu yang lalu saya bertemu seorang pria yang tidak shalat bertahun-tahun karena marah pada Allah. Setelah menjadi anak yatim di usia remaja, dia merasa doanya tidak dikabulkan dan melihat orang lain lebih "sukses" (kaya) dibandingkan dia. Jadi dia marah, sering caci-maki Allah, dan berhenti shalat. Tapi setelah diskusi beberapa jam dengan saya, pola pikirnya berubah. Alhamdulillah mau mulai shalat lagi.

Saya membina dia agar berdoa sepanjang hari, dan minta sebanyak-banyaknya dari Allah. Dijelaskan, dulu bukan Allah yang tinggalkan dia, tapi dia sendiri yang kabur dari Allah. Saya berikan perumpamaan: "Kalau kita menjadi sahabat terbaik presiden sejak kecil, dan disuruh telfon dia kalau perlu bantuan, apakah kita akan sering telfon? Atau abaikan saja?" Pasti telfon terus, katanya. Saya jelaskan, kalau presiden berkuasa dan bisa bantu kita secara mudah, bagaimana dengan Allah??!! Jadi kenapa tidak mau berusaha menjadi "sahabat terbaik" Allah?

Apa lebih enak: A) minta 1.000 hal kecil yang mudah diatur, lalu dikasih 800, atau B) minta 10 hal besar yang sulit diatur, lalu hanya dapat 2 saja? Dia ketawa. Lebih enak dapat 800, katanya. Akan terasa buktinya Allah Maha Mendengar, dan mau menolong kita selama kita berdoa kepada-Nya.

Alhamdulillah, dia mulai berdoa setiap hari dan berharap dapat "pembuktian" doanya dikabulkan. Dan memang itu yang terjadi. Saya minta contohnya. Katanya, setelah alami kesulitan lalu berdoa, dia cepat dapat tempat parkir di mall, tiba-tiba dapat diskon di rumah makan mahal, halangan untuk shalat di kantor langsung hilang, dan waktu presentasi di kantor diundur sehingga bisa lebih siap dan presentasinya berhasil. Dan masih banyak yang lain. Dia menjadi sangat kaget dengan begitu banyak "keajaiban" yang dialami setiap hari sekarang. Bertolak belakang dengan kondisi hidupnya beberapa minggu yang lalu.

Jadi setelah tidak shalat bertahun-tahun dan punya hati penuh kemarahan terhadap Allah, dia bisa bertaubat, mendekatkan diri kepada Allah, banyak berdoa, dan merasakan doanya dikabulkan terus (karena minta banyak hal kecil setiap hari). Ternyata, hanya perlu niat untuk berubah lalu Allah kirim pertolongan (lewat diskusi dengan saya). Sekarang, dia bersyukur terus dan tidak mau tinggalkan shalat.

Dari Abu Dzar ra. ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman: 'Barangsiapa yang membawa kebaikan maka baginya sepuluh kalinya atau Aku tambah. Barangsiapa yang membawa keburukan maka balasan keburukan itu keburukan yang semisal dengannya atau Aku ampuni. Barangsiapa yang mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal [25cm] maka Aku mendekatkan Diri kepadanya satu hasta [50cm]. Dan barangsiapa yang mendekatkan diri kepada-Ku satu hasta [50cm] maka Aku mendekatkan Diri kepadanya satu depa [1,8m]. Barangsiapa yang datang kepada-Ku berjalan, maka Aku mendatanginya dengan lari-lari kecil. Barangsiapa yang menemui Aku dengan kesalahan sepenuh bumi maka aku menemuinya dengan ampunan." (HR. Ibnu Majah)

Semoga bermanfaat bagi orang lain yang belum shalat 5 waktu, atau belum terbiasa berdoa kepada Allah sebanyak-banyaknya setiap hari. Coba saja dulu, dan melihat apa yang terjadi. Insya Allah akan berhasil juga.
Wa billahi taufiq wal hidayah
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto


Allah Akan Berikan Cobaan Kepada Manusia

155. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun".
(QS. Al-Baqarah 2:155-156)

87. …dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.
(QS. Yusuf 12:87)

286. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
(QS. Al-Baqarah 2:286)

5. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
(QS. Al Insyirah 94:5)

14. Dijadikan tampak indah dalam pandangan manusia cinta terhadap nafsu, berupa wanita-wanita, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik.
(QS. Ali Imran 3:14)

Dari Sahl bin Sa'd berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Jibril mendatangiku lalu berkata: "Wahai Muhammad! Hiduplah sesukamu, karena sesungguhnya kamu akan mati, cintailah siapa yang kamu suka, karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya, dan berbuatlah sesukamu, karena sesungguhnya engkau akan diberi balasan karenanya." Kemudian dia berkata: "Wahai Muhammad! Kemuliaan seorang mukmin adalah berdirinya dia pada malam hari (untuk shalat malam), dan keperkasaannya adalah ketidakbutuhannya terhadap manusia."
(HR. Ath-Thabarani, Dinyatakan Hadits Hasan oleh Syaikh al-Albani)



Hasil Diskusi Dengan Orang Yang Tidak Shalat

Assalamu’alaikum wr.wb. Pada suatu hari, saya diskusi selama beberapa jam dengan seorang pria yang tidak shalat bertahun-tahun, dan bahkan marah dan membenci Allah karena merasa "ditinggalkan dan diabaikan". Dia punya banyak harapan tetapi merasa tidak dikasih yang dia harapkan, sedangkan saudaranya dan temannya terlihat "sukses". Setelah saya kaji, definisi "sukses" bagi dia adalah "kaya" jadi hanya orang kaya yang "berhasil" di dunia ini. Saya jelaskan tentang banyaknya orang kaya yang keluarganya kacau, anaknya pakai narkoba, berzina, minum alkohol, tidak shalat, ribut tentang warisan, dll. Dinilai "sukses" secara ekonomi, tapi ternyata mereka tidak bahagia dan banyak stres.

2. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
3. Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
(QS. Al-Ankabut 29:2-3)

Setelah diskusi lama, menjadi jelas pria itu dibesarkan tanpa pendidikan agama yang kuat, jadi seumur hidup belum pernah rajin shalat. Saya sarankan dia berdoa kepada Allah dan menyatakan bahwa dia ingin berubah, dan mohon bantuan Allah untuk menjadi lebih baik. Saya jelaskan, kita boleh berdoa kepada Allah sepanjang hari untuk minta bantuan dengan segala sesuatu. Makin kecil dan sederhana permintaan itu, makin mudah Allah kabulkan doa itu dengan cepat.

Mungkin ada orang yang hanya berdoa sesudah shalat, dan minta "10 hal besar" (rezeki, kesehatan, dll.). Lalu mungkin dia dapat 2/10. Tetapi bagaimana dengan orang yang berdoa sepanjang hari, minta 1.000 hal, yang kebanyakan darinya sangat mudah dikasih, lalu berhasil dapat 800 dari doanya dikabulkan? Lebih enak minta bantuan Allah dan hasilnya adalah 2 saja, atau minta terus dan hasilnya adalah 800? Dia ketawa dan setuju, lebih enak kalau dibantu 800 kali oleh Allah. Berarti harus berdoa terus. Katanya mau berusaha "berdoa" seperti yang saya sarankan karena ingin melihat hasilnya.

Alhamdulillah, dia mengatakan sudah mulai shalat setelah ketemu saya. Bahkan anaknya kaget dan bertanya kenapa ada sarung di sofa, apa berarti ayah sudah shalat subuh? Dia mengaku sudah shalat subuh, dan anaknya menjadi sangat bahagia (masih anak SD, tapi sangat peduli pada keimanan bapaknya). Pria itu masih perlu belajar dan berusaha terus, tapi insya Allah dalam beberapa minggu dan bulan, dia akan menjadi yakin bahwa Allah selalu bersama dia dan siap menolongnya. Dulu, malah dia yang kabur dan tinggalkan Allah, bukan sebaliknya. Saya juga suruh dia merenung kembali tentang artinya "sukses" karena sukses tidak berarti kaya. Anak petani di kampung bisa "sukses" di dunia ini dan juga di akhirat kalau dia pandai bersyukur, manfaatkan pertolongan Allah dengan cara terbaik, menjaga keimanannya, dan dapat balasan Allah di surga yang dijanjikan bagi orang yang beriman dan bertaqwa.  

286. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
(QS. Al-Baqarah 2:286)

Menjadi dekat dengan Allah adalah pilihan kita. Allah selalu ada, selalu hadir, dan tidak pernah kabur karena ingin tinggalkan kita. Hanya kita sendiri yang bisa tinggalkan Allah. Jadi apapun masalahnya yang kita hadapi dalam dunia ini, solusinya adalah banyak mohon bantuan dari Allah, dan berusaha untuk bersyukur pada apa saja yang diberikan kepada kita. Setiap saat penuh dengan kenikmatan, kalau kita sadar. Semoga semua saudara Muslim yang tinggalkan Allah bisa balik hadap dan kembali pada Allah. Kita semua harus berusaha untuk menjadi sahabat dekatnya Allah, dan punya cita-cita menjadi orang saleh dan salehah, sehingga doa kita akan dikabulkan terus sepanjang hari. Dan bisa terjadi, kalau kita yakin. Aamiin, Aamiin, ya Rabbal ‘Aalamiin.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto


Apa Bedanya Perang di Yaman dan Perang di Gaza?

Assalamu’alaikum wr.wb. Ada yang bertanya, kenapa orang Muslim di Indonesia (dan di dunia) sangat peduli pada perang di Gaza saat ini, sampai mau demo dan boikot, tapi tidak begitu peduli pada perang di Yaman? Saya jelaskan, bedanya antara Perang di Yaman dan Perang di Gaza adalah konteksnya.

Yaman: Perang sipil antara dua kelompok lokal yang ingin berkuasa di wilayah yang sama. Kedua belah pihak di Yaman punya senjata. Dulu, yang Sunni menjadi pemerintah dan juga diktator. Yang Syiah menjadi mayoritas, tapi lemah. Iran ikut campur. Syiah bangkit, jatuhkan pemerintah, dan ingin berkuasa. Tujuan Iran, agar punya negara di bawah kuasa mereka di perbatasan selatan Saudi (lokasinya strategis). Saudi lebih kuat posisi militernya, dan melawan pemberontak Syiah.

Palestina: Bukan perang sipil antara dua kelompok orang lokal. Dulu, 70 tahun yang lalu, banyak orang Yahudi datang dari Amerika dan Eropa. Mereka "dikasih" Palestina oleh Inggris karena, katanya, tanah itu "kosong". Inggris dan Amerika tidak mau menampung jutaan orang Yahudi jadi dicari solusi untuk kirim mereka ke tempat lain. Hampir dikasih tempat di Afrika atau Amerika Selatan, antara lain. Akhirnya jadi di Palestina. Terbentuk negara Israel. Mereka dikasih senjata oleh Amerika dan Inggris, lalu datang ke sana dan bilang, "Tanah ini milik kita ya. Kalian pindah ke penjara di sana." Tetapi orang Palestina dilarang memiliki senjata. Hanya orang Israel yang boleh. (Senjata Hamas dinilai ilegal oleh Israel karena orang Palestina hanya diizinkan memiliki batu.) Jadi, di Gaza ada 2 juta penduduk lokal, orang sipil, tidak bersenjata, yang dipenjarakan oleh penjajah asing, yang sedang dibantai dan tidak boleh membela diri, dan tidak boleh keluar dari penjara, dan tidak boleh kembali ke tanah miliknya.

Jadi konteksnya sangat berbeda:
Yaman: perang sipil antara dua kelompok lokal, di mana Saudi dan Iran ikut campur karena punya kepentingan geo-politik sendiri.
Gaza: Penduduk lokal, orang sipil, yang tidak bersenjata, hampir 50% adalah anak, dan sedang dibantai di dalam penjaranya oleh penjajah yang datang 70 tahun lalu dan ambil tanah dan rumah mereka secara paksa. Bukan perang sipil.

Jadi umat Islam di Indonesia dan dunia sangat peduli pada Gaza karena kita melihat ketidakadilan yang terjadi di sana, antara penjajah Yahudi yang bentuk negara Israel dan paksa penduduk lokal masuk penjara. Sedangkan di Yaman, kondisinya adalah perang sipil, seperti yang pernah terjadi di Suriah, Libya, Aljazair, Mesir, Iraq, dan banyak negara yang lain di dunia. Jadi Gaza sangat berbeda. Semoga jelas.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

28 October, 2023

Berprestasi? Indonesia Naik ke Peringkat 145 di Ranking FIFA

Indonesia sudah membanggakan kita di dunia bola. Sesudah 78 tahun merdeka, akhirnya bisa ditemukan 11 orang yang sanggup main bola secara baik dan Indonesia sudah naik peringkatnya. Bukan ke posisi di atas, tapi naik dua tingkat saja ke nomor 145 di Ranking FIFA. Luar biasa. Hanya butuh 78 tahun kemerdekaan dan jumlah penduduk 278 juta orang untuk berhasil dapat 11 orang yang sanggup main bola. Mungkin kalau kita menunggu 500 tahun lagi, Indonesia akan sanggup mengalahkan Turkmenistan (141) yang punya jumlah penduduk 6 juta orang, Burundi (142) dengan jumlah penduduk 12 juta orang, atau Suriname (144) yang punya jumlah penduduk 600 ribu orang saja.

Suriname! Dengan stok terbatas hanya 600 ribu orang, bisa ketemu 11 yang sanggup main bola. Indonesia 278 juta, tapi kalah sama Suriname. Dan ternyata, negara-negara yang bisa dikalahkan oleh Indonesia hanya negara seperti Afghanistan (154) yang seluruh negaranya hancur setelah alami perang selama 20 tahun, dan  Yaman (156) yang juga hancur setelah alami perang selama 9 tahun. Apa 500 tahun cukup lama agar Indonesia bisa dapat 11 orang? Mungkin 1.000 tahun lebih cocok. Daripada pusing dan mahal cari prestasi dari pembangunan kereta cepat, bagaimana kalau cari prestasi dari kemampuan ketemu 11 orang dari 278 juta orang yang bisa main bola?
-Gene Netto

Turkmenistan  (141, jumlah penduduk 6 juta orang)
Burundi (142, jumlah penduduk 12 juta orang)
Suriname (144, jumlah penduduk 600 ribu orang)
Indonesia (145, jumlah penduduk 278 juta orang)
Republik Dominika (149, jumlah penduduk 11 juta orang)
Afghanistan (154, jumlah penduduk 42 juta orang yang alami perang selama 20 tahun)
Yaman (156, jumlah penduduk 33 juta orang yang alami perang selama 9 tahun))
Maladewa (161, jumlah penduduk 500 ribu orang)

Men's Ranking (fifa.com)
https://www.fifa.com

Indonesia Naik Dua Peringkat di Ranking FIFA, Lanjutkan Tren Positif di Bawah STY
https://bola.kompas.com


18 October, 2023

Apa Benar Umat Islam Siap Membela Palestina?

Assalamu’alaikum wr.wb. Di tengah serangan Israel terhadap Gaza (yang terbaru), muncul lagi banyak aktivis Islam dan ustadz yang teriak bahwa umat Islam di Indonesia harus siap "membela Palestina". Saya ingin bertanya, "Caranya membela Palestina bagaimana?" Apakah dengan sebarkan WA? Demo di jalan satu kali? Kirim uang? Kirim doa?

Kalau caranya "membela Palestina" diartikan "sebarkan WA" maka jutaan Muslim sudah sebarkan pesan setiap kali Israel serang Gaza sejak puluhan tahun yang lalu. Apa anak di Gaza aman dari bom Israel? Ternyata tidak. Jadi sebarkan WA dan pesan lain terbukti punya efek NOL. Apa "membela Palestina" diartikan demo di jalan? Sudah dilakukan berkali-kali dalam puluhan tahun terakhir. Hasilnya? NOL. Kalau kirim uang? Umat Islam di Indonesia sudah kirim uang, sudah bangun rumah sakit. Hasilnya? Anak Gaza aman dari bom? Ternyata tidak. Jadi hasilnya NOL. Jadi barangkali "membela Palestina" diartikan kirim doa!? Kirim doa juga dilakukan berkali-kali. Hasilnya? NOL.

Jadi ternyata, setiap kali Israel serang Gaza, para aktivis dan ustadz hanya sebatas MENGULANGI sekian banyak hal yang terbukti tidak berhasil ratusan kali sebelumnya, tapi berharap dapat hasil yang berbeda kali ini. Kata Einstein, perbuatan seperti itu adalah definisi "kegilaan". Tapi bagi umat Islam, itu saja yang mau diusahakan. Hal yang sudah terbukti gagal mau diulangi terus selama ribuan tahun mendatang.

Ada satu hal yang belum dicoba. Setiap tahun, 100 juta pria Muslim di Indonesia habiskan 1.530 Triliun Rupiah untuk ROKOK. Bagaimana kalau para ustadz dan aktivis teriak, "Ayo umat Islam. Berhenti merokok. Jangan kasih uang anda kepada orang kafir yang kaya. Kumpulkan uangnya dan kirim Rp.1.530 Triliun kepada rakyat di Gaza setiap tahun." Coba kita cek. Ada yang bicara seperti itu? Ternyata tidak ada. Umat Islam di sini siap "membela Palestina" tetapi hanya kalau tidak terlalu merepotkan diri sendiri. Setiap tahun, Rp.1.530 Triliun dikasih kepada orang kafir kaya yang menjadi pemilik perusahaan rokok. Tetapi bagi rakyat Palestina, hanya ada sumbangan kecil dan doa.

Kenapa tidak mau berhenti merokok DEMI rakyat Palestina? Karena terlalu sulit. Mau berusaha, tapi jangan minta pria Muslim alami penderitaan sebesar "berhenti merokok"! Kasihan anak dan wanita di Gaza. Tidak punya makanan, air, listrik, obat, bensin atau tempat tinggal yang aman. Kapan saja bisa kena bom. Umat Islam di Indonesia ternyata punya Rp.1.530 Triliun yang tidak digunakan (siap dibakar, atau dibuang secara sia-sia), jadi BISA dikirim ke Palestina kalau mau. Tapi uang itu malah dikasih kepada orang kafir yang kaya. Jadi 100 juta pria Muslim siap "membela Palestina". Tapi mereka lupa teks tambahan: "ASAL tidak terlalu merepotkan!" Bagi orang kafir yang kaya, ratusan ribu triliun rupiah. Bagi anak Muslim di Gaza, kita kirim doa saja. Sudah cukup…
Semoga bermanfaat sebagai renungan.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

16 October, 2023

Kenapa Negara Muslim Tidak Menyerang Israel Sekarang?

[Pertanyaan]: Assalamu’alaikum. Kenapa negara Muslim di sekitar Israel tidak menyerang Israel sekarang? Kenapa pasukan dari negara Muslim tidak masuk Gaza?

[Gene]: Wa alaikum salam wr.wb. Serangan terhadap Israel sudah terjadi 2x sebelumnya. Perang 6 Hari pada tahun 1967 dan Perang Yom Kippur pada tahun 1973. Negara-negara tetangga Israel menyerang dan dikalahkan. Israel memiliki militer terbaik di kawasan itu sejak tahun 1950-an. Ketika Israel diciptakan, banyak anggota militer masuk dari Eropa dan Amerika, dan mereka punya pengalaman bertempur di Perang Dunia II. Sebaliknya, militer di Yordania, Suriah, dan Mesir kurang berpengalaman.

Israel diyakini memiliki 150 bom nuklir. Tetangganya tidak punya. Israel diberi senjata nuklir sehari setelah presiden Amerika JFK dibunuh. Wakil Presidennya, Lyndon Johnson, menjadi presiden dan langsung transfer teknologi nuklir ke Israel. Israel menjadi satu-satunya negara di dunia yang menolak mengonfirmasi kepemilikan senjata nuklirnya. Jadi info mereka punya 150 bom hanyalah dugaan. “Menyerang Israel” membawa risiko berhadapan dengan bom nuklir.

Amerika tidak mendukung demokrasi di negara lain kalau tidak memberikan manfaat langsung bagi Amerika. Jadi negara-negara di sekitar Israel tidak diperbolehkan kembangkan demokrasi, dan tidak bebas dari campur tangan Barat. Keberadaan Israel diciptakan oleh PBB, setelah didorong oleh Amerika dan Inggris untuk memberikan tanah itu kepada Yahudi Zionis. Tidak ada yang peduli pada orang Palestina. Sebelum Israel dibentuk, Palestina menjadi zona di bawah Inggris. Zionis membentuk organisasi teroris dan menyerang Inggris. Penggunaan terorisme oleh Yahudi untuk usir Inggris dilupakan banyak orang. Sekarang Israel kecam siapapun yang terlibat terorisme (setelah mereka berhasil mencapai tujuannya sendiri).

Dulu, Iran menjadi negara berdemokrasi dan punya presiden yang dipilih oleh rakyat, tapi dia tidak mau serahkan minyak negaranya pada Amerika. Jadi Amerika (melalui CIA) menggulingkan pemerintahnya dan memasang Syah Iran, Reza Pahlavi, sebagai diktator. Hal inilah menyebabkan terjadinya Revolusi Iran, dan terciptanya rezim Islam di bawah Ayatollah Khomeini. Ini sebabnya Iran membenci Amerika. Jadi Iran ingin menyerang kepentingan Amerika dan juga ingin hancurkan Israel. Iran mendukung, melatih, dan mendanai Hamas, dan juga Hizbullah di Lebanon. Jika Hizbullah ikut sekarang, akan lebih berbahaya. Hizbullah punya 50-100 ribu prajurit, dan senjatanya banyak. Hizbullah memerangi ISIS di Suriah, jadi mereka punya pengalaman berperang. Hizbullah merupakan organisasi berbasis Syiah, jadi mereka punya hubungan dekat dengan Iran dan semangat melawan Israel.

Di Mesir, Amerika dan Israel mendukung kediktatoran militer selama 30 tahun di bawah pemerintahan Hosni Mubarak. Rakyat ditindas, Amerika tidak peduli. Selama ini, perbatasan selatan Gaza dikontrol ketat. Setelah Arab Spring (Kebangkitan dunia Arab) pada tahun 2010an, masyarakat Mesir bangkit, menuntut demokrasi, mengadakan pemilihan umum, dan Mohamed Morsi menjadi Presiden pada tahun 2012. Perbatasan Gaza dibuka, jadi Hamas bisa mengimpor senjata dengan lebih mudah. Morsi bertahan selama 1 tahun, lalu terjadilah kudeta militer. Sekarang, ada lagi kediktatoran militer di Mesir, yang mendukung semua tujuan Israel dan Amerika. (Sangat tidak mengherankan!)

Jika anda mengharapkan “negara-negara Muslim” membantu Gaza dengan kirim pasukan, maka hal itu sangat mustahil. Amerika tidak akan mengizinkannya, dan semua negara mayoritas Muslim pada umumnya berada di bawah kendali Amerika. Negara-negara itu tidak diperbolehkan punya demokrasi, kebebasan, hak asasi manusia, dan lain-lainnya. Hal-hal itu hanyalah untuk Amerika dan sekutunya. Umat Islam bukan sekutu jadi harus dikontrol. Jadi tetangganya Israel tidak akan berbuat apa-apa dan juga tidak bisa berbuat apa-apa. Dan negara yang lebih jauh (seperti Saudi) juga berada di bawah kendali Amerika. Siapapun yang berusaha membantu Gaza akan menjadi musuh dan sasaran Amerika.

Di Amerika, hampir semua politisi dikendalikan oleh Israel (kurang lebih). Ada kelompok lobi Israel dan Yahudi yang kuat di Amerika, yang mengendalikan kongres dan senat. Ini bukan rahasia. Ketika seseorang menjadi kandidat dalam pemilihan, kelompok lobi Israel hanya punya 1 pertanyaan: Apakah anda mendukung Israel? Kalau ya, mereka akan didukung, kalau tidak, kelompok lobi akan mendukung kandidat lainnya. Siapapun yang Pro-Israel akan dibantu dapat jabatan. Jadi secara tidak langsung, Israel mengontrol politikus dan pemerintah Amerika.

Orang lain tidak bisa “masuk Gaza” begitu saja. Seluruh wilayahnya berada di bawah blokade militer Israel. Bandara internasionalnya dibom sejak dulu, dan tidak boleh dibuka kembali. Laut diblokir oleh kapal perang. Jadi hanya ada 2 cara masuk Gaza. Satu perbatasan lewat Israel di utara, dan satu lagi lewat Mesir di selatan. Jadi tidak ada orang yang bisa masuk Gaza dengan pesawat, atau kapal, atau lewat darat. Wilayah Tepi Barat lebih terbuka, namun juga ada pos militer, dan sekarang jalur-jalur itu sudah ditutup juga. Orang Gaza di Tepi Barat tidak bisa kembali ke Gaza sekarang. Makanan, air, obat-obatan, dan listrik di Gaza dikuasai oleh Israel. Jadi tidak ada yang bisa masuk, tidak ada yang bisa keluar, dan ketika makanan, air, dan obat-obatan habis, rakyat Gaza akan mati.

Dugaan saya, Israel punya rencana “membelah” Gaza, menjadi separuh dari ukurannya sekarang. Mereka akan masuk dari utara, kosongkan dan hancurkan semua gedung, ratakan tanahnya, lalu pasang perbatasan dan tembok baru, setelah bagian utara sudah dikuasai. Lalu sisanya di selatan akan menjadi wilayah Gaza yang baru, yang ukurannya separuh dari sekarang. Dan kalau Israel bisa paksa Mesir buka perbatasan dan terima 2 juta “pengungsi”, maka seluruh wilayah Gaza akan dihilangkan.

Semoga jelas. Ada pertanyaan?
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

02 October, 2023

Pelajar Dan Santri Sering Tenggelam, Kenapa Sulit Diatasi?

Assalamu’alaikum wr.wb. Ada berita tentang 3 santri yang tenggelam di pantai, di Enrekang, Sulawesi Selatan, saat ikuti acara pesantren. Jumlah anak 122 orang, tapi tidak disebutkan jumlah orang dewasa. Dalam kasus serupa, jumlah orang dewasa mungkin hanya 2-3 orang saja, dan belum tentu bisa berenang. Kalau mau bawa 50-100 anak ke  tempat wisata, kolam renang, atau pantai dalam rangka kegiatan sekolah atau pesantren, seharusnya ada "persiapan" yang wajib dilakukan sebelumnya.

Jumlah orang dewasa harus cukup untuk awasi semua anak. Harus ada dewasa yang mengerti P3K, kompresi jantung dan nafas buatan. Di pantai (atau sungai), harus bertanya dulu ke orang lokal apakah aman berenang di situ pada waktu itu. (Tidak cukup dikatakan aman sebulan sebelumnya pada waktu survei.) Harus ada perahu penyelamat yang siap dipakai. Harus ada beberapa rompi pelampung. Harus ada petugas lifeguard, atau orang dewasa yang bisa berenang dan berdiri di pantai untuk mengawasi semua anak. Harus tahu lokasi puskesmas atau rumah sakit terdekat, dan tahu jalannya.

Tetapi persiapan seperti itu jarang dilakukan. Jadi setelah beberapa anak tenggelam, semua guru dan ustadz hanya berkomentar: "Kami tidak menyangka. Ini takdir Allah." Tidak pernah ada yang mengatakan: "Kami sangat lalai, seharusnya melakukan persiapan yang benar!" Anak dititip ke sekolah dan pesantren untuk menuntut ilmu tetapi beberapa anak dikembalikan sebagai jenazah. Dan guru dan ustadz yang "tidak menyangka" tidak pernah ditanya tentang KENAPA mereka tidak sanggup menggunakan akal sehat dan menyangka sebelum ada anak yang tewas. Selama para orang tua tidak menuntut tanggung jawab dari guru dan ustadz, berita tentang anak tenggelam akan muncul terus. Kalau anak anda mau dibawa ke salah satu lokasi tersebut berserta 100 anak lain, sebaiknya anda tidak izinkan tanpa tanya dulu apa guru dan ustadz sanggup "menyangka" dan sudah melakukan persiapan yang benar.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

3 Santri Ponpes Imam Asy-Syafii Tewas Tenggelam di Pantai Lowita Pinrang
https://www.beritasatu.com

15 September, 2023

Pengalaman Tiba Di Sukarno Hatta dan Mencari Kereta Bandara

Saya kembali ke Indonesia pada malam hari. Pesawat mendarat jam 21.30 di Terminal 2. Sekarang harus scan QR code untuk laporan Bea Cukai. (Bagaimana kalau tidak punya HP, atau baterai habis?) Baterai HP saya tinggal 10%. Minggu kemarin, teman saya suruh coba Skytrain ke Terminal 1 lalu kereta bandara "Railink" ke Manggarai. Kereta berangkat jam 22:15. Setelah lewat Imigrasi dan Bea Cukai, masih ada 20 menit. Saya tanya petugas pertama, Skytrain di mana? Naik 1 lantai. Di atas, pintu ke Skytrain tertutup. Saya tanya petugas kedua, ke Railink bagaimana? Dia tanya, Railink itu apa? Saya tanya, kereta api ke Manggarai? Ke Terminal 1.

Bagaimana caranya ke Terminal 1, kalau Skytrain tutup? Dia tidak tahu, dan tanya ke petugas ketiga. Naik shuttle bus. Naik 1 lantai lagi. Saya naik, tidak kelihatan shuttle bus. Saya tanya petugas keempat dan dia tunjuk ke kiri. Dari jauh, kelihatan bis kecil yang tiba-tiba berangkat. Tidak ada jadwal. Saya tanya petugas kelima yang jelaskan nanti datang lagi. Setelah 5 menit, bis kecil datang.

Ada orang yang scan QR code di pintu. Saya tanya ke sopir, apa itu bis ke terminal 1 dan stasiun kereta? Ya, bayar lima ribu. HP saya tinggal 5%. Bisa cash? Tidak bisa. Saya coba GoPay, berhasil. Akhirnya berhenti di terminal 1. Saya tanya, kereta api di mana? Sopir jawab, "Jauh ke sana pak." Apa bis ke sana sekarang? Tidak, keliling ke terminal lain. Dia suruh saya jalan kaki dan tunjuk lurus ke depan. Saya mulai jalan. Makin jauh makin sepi. Saya lihat petugas keenam jadi bertanya. Katanya, salah arah, dan tunjuk ke arah parkiran. Jauh sekali katanya, naik taksi saja. Saya kembali ke arah pintu terminal dan taksi.

Ada petugas ketujuh. Saya tanya, bisa naik taksi ke stasiun? Dia bingung. Stasiunnya di mana? Dia tanya ke petugas kedelapan. Orang itu suruh saya jalan kaki saja, dekat. Saya jelaskan, orang lain suruh naik taksi. Bisa atau tidak? Dengan sikap keberatan, dia suruh saya naik. Saya kasih tahu sopir taksi mau ke stasiun kereta api bandara. Dia tanya, di mana itu? Kami saling buka Google Maps. Railink tidak muncul. Sopir dapat lokasi, di tengah parkiran. Sepertinya benar. Dia buka jendela dan mulai diskusi dengan orang yang atur taksi. Kalau antar saya, boleh kembali ke bandara? Mereka diskusi dulu lima menit.

Akhirnya kami berangkat, ikuti Google Maps. Saya tanya, apa yang dibahas tadi? Katanya, kalau keluar bandara dilarang kembali cepat. Tapi dia sudah menunggu 2 jam, dan hanya antar saya 1 km saja. Rugi sekali. Kami ikuti Google Maps karena tidak ada rambu jalan. Keluar, putar balik, kembali ke arah parkiran, tiba-tiba jalan tertutup tapi Google suruh lurus. Sopir mundur ke gedung terakhir, ada orang. Sopir tanya ke petugas kesembilan, masuk stasiun di mana? Dia tidak tahu, dan suruh kami ke kiri, lalu tanya ke orang di parkiran. Kereta terakhir jam 22.45 dan sudah jam 22.38. Di tempat parkir, ada petugas kesepuluh. Dia suruh kami carikan jalan dekat pagar belakang. Kami ke pagar belakang, dan ada tempat untuk jalan kaki.

Saya turun dan lari cepat ke stasiun. Sudah jam 22.42. Ada petugas kesebelas yang suruh saya masuk dan beli tiket di mesin. Saya lari ke sana. Mesinnya begitu rumit, tidak bisa dipakai sendiri. Harus dibantu petugas kedua belas. Dia pencet 00000000001 untuk dapat tiket. Saya kasih kartu ATM BCA. Mesinnya error. Dicoba lagi. Error. Sudah jam 22.44. Coba GoPay, error. Kartu Mandiri, berhasil, tiket keluar. Saya lari ke kereta, masuk, dan 5 detik kemudian, pintu ditutup. Baterai HP saya tinggal 3%.

Sebelumnya, di Terminal 2, ada beberapa orang bule yang terlihat bingung. Mungkin cari Skytrain, shuttle bus, bis Damri, atau stasiun kereta api? Saya sudah tinggal bertahun-tahun di Jakarta, dan harus bicara dengan 12 petugas dalam bahasa Indonesia untuk cari kereta api ke kota. Saya harus negosiasi dengan sopir taksi dan 2 petugas yang tidak mau saya naik taksi ke stasiun, dan hampir semua orang yang ditanya tidak tahu stasiun di mana.

Kalau masih ada kereta pada jam 22:45, kenapa Skytrain berhenti pada jam 21:00? Kenapa petugas bandara tidak tahu Railink di mana, atau caranya sampai sana? Berapa persen dari petugas bandara tidak bisa berbahasa Inggris? Kenapa mesin tiket kereta begitu rumit sampai penumpang tidak bisa pakai sendiri, dan kenapa sistem pembayaran bisa error terus?

Kasihan sekali para turis dan pengusaha yang tiba di Jakarta pada malam hari. Apa mereka hanya diizinkan naik taksi dan semua mode transportasi lain dilarang? Singapura punya 5 juta penduduk, negara kecil, tapi dapat 19 juta turis per tahun. Indonesia punya 280 juta penduduk, ribuan pulau, ratusan bahasa dan budaya, ribuan destinasi wisata, tapi hanya dapat 16 juta turis per tahun. Jangan heran. Cari stasiun kereta api di bandara sudah sulit, apalagi yang lain!
-Gene Netto  

04 September, 2023

Sebelum Pilih Mata Kuliah untuk Anak, Ingat Bahwa Banyak Pekerjaan Bisa Dilakukan Oleh Komputer Nanti!

Assalamu’alaikum wr.wb. Ini sebuah peringatan bagi para orang tua: Pekerjaan dan tugas manusia yang bisa ditangani oleh program komputer sudah mulai terjadi di negara-negara maju. Banyak tugas karyawan sudah diganti oleh AI (Artificial Intelligence, atau Kecerdasan Buatan). Bagi yang belum paham, AI adalah program komputer, yang bisa "berpikir sendiri". Mungkin pernah dengar satu contohnya, bernama ChatGPT yang masuk berita. Program itu dikasih permintaan dari kita, lalu program komputer itu bertindak sendiri dan berikan hasil. Contohnya, saya minta ke programnya: "Membutuh skenario sinetron untuk tayangan 30 menit, yang terjadi di Jakarta dan menunjukkan hubungannya antara 3 keluarga kaya!" (Mungkin ada beberapa petunjuk tambahan.)

Lalu komputer akan tulis teks skenario sinetron sendiri, lengkap dengan nama orang, lokasi, dialog, kejadian, dll. Jadi buat apa bayar "5 penulis skenario sinetron" yang gajinya mahal? Cukup pakai program AI dan dapat hasil serupa dalam 10 menit. Bahkan sekarang sudah ada yang jual buku di Amazon, yang TIDAK DITULIS oleh manusia. Contohnya, ChatGPT disuruh menulis buku tentang serangan teroris di kota London, dikasih beberapa petunjuk lain, dan program itu langsung menulis buku. Siap dijual dalam setengah jam.

Artinya, kita perlu sangat bijaksana dan berwawasan luas ketika memikirkan pelajaran dan pekerjaan bagi anak-anak di masa depan. Jangan anggap "aman menjadi akuntan" (dan sebagainya) karena diharapkan "pasti bisa" dapat pekerjaan setelah kuliah. Justru dalam 10 tahun ke depan, sangat mungkin dunia akan penuh dengan penulis, guru, akuntan, pengacara, dll. yang pengangguran karena pekerjaannya ratusan orang di satu PT diganti dengan 1 program komputer. Kita harus belajar secara dalam tentang masa depan setiap bidang, dan memikirkan bakat dan minat setiap anak. Kalau ada risiko sebuah pekerjaan sangat mudah diganti oleh program komputer, kita perlu melihat beberapa mata kuliah dan kesempatan berusaha yang berbeda-beda sekaligus. Jangan bergantung pada satu rencana bernama "kuliah akuntansi" (atau yang lain) karena diharapkan sangat mudah dapat pekerjaan nanti. Sudah tidak ada lagi jalan yang mudah dan pekerjaan yang aman. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

IBM Berencana Mengganti Hampir 8.000 Pekerjaan dengan AI — Pekerjaan Ini Adalah Yang Pertama
Transisi ini akan terjadi secara bertahap dalam beberapa tahun ke depan, dengan mesin berpotensi mengambil alih hingga 30% dari pekerjaan yang tidak berhubungan dengan konsumen, dalam lima tahun mendatang. Artinya, pekerja di bidang keuangan, akuntansi, SDM, dan bidang lainnya kemungkinan besar akan menghadapi persaingan ketat dari robot dan algoritma.
https://finance-yahoo-com.translate.goog/news/ibm-plans-replace-nearly-8-174052360.html?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=en&_x_tr_pto=wapp

Doktor Robot. Dalam video ini, robot dengan 8 tangan masih dikendalikan oleh dokter bedah. Tapi direncanakan nanti AI bisa kendalikan robot dan melakukan operasi sendiri.

da Vinci Surgical System: Surgery on a grape
https://www.youtube.com/watch?v=KNHgeykDXFw
da Vinci Robot Stitches a Grape Back Together
https://www.youtube.com/watch?v=0XdC1HUp-rU


Sekali Lagi Santri Dihajar Sampai Tewas Di Pesantren

Assalamu’alaikum wr.wb. Sekali lagi, seorang santri tewas di dalam pesantren. Sekali lagi, pihak pesantren berusaha menutupi kejadiannya. Ketika akhirnya diperiksa di rumah sakit di Lamongan, Jawa Timur, ternyata ada banyak lebam di kepala dan badan korban. Lalu muncul dugaan anak itu sudah tewas 24 jam SEBELUM dibawa ke rumah sakit!

Di sebagian pesantren, prioritas nomor satunya adalah keselamatan nama baik pesantren. Keselamatan anak? Nomor dua saja! Setiap kali seorang santri dihajar sampai mati, tidak ada pihak yang bisa menjelaskan kenapa begitu banyak anak Muslim bisa punya jiwa yang sadis. Tidak ada penjelasan tentang kenapa banyak bullying terjadi di lingkungan pendidikan agama, atau kenapa para ustadz tidak sanggup mengatasinya. Dan setiap kali seorang santri tewas, 100% dari orang tua korban selalu menyatakan, "Kami tidak menyangka!"

Dan banyak orang tua lain bersikap, "Bukan anak saya, bukan di pesantren anak saya, jadi bukan masalah saya!" Kematian seorang anak Muslim di lingkungan pendidikan Islam bisa berlalu begitu saja, seperti seekor semut yang berlalu di dapur: Tidak diperhatikan dan tidak dipedulikan. Dan tidak ada yang mau membahas faktanya bahwa di sebagian pesantren, ketika pengurus ketemu anak yang sekarat, pemikiran pertama mereka adalah, "Bagaimana kita bisa melindungi nama baik pesantren?" Anak siapa yang harus tewas di pesantren sebelum sistem yang berlaku bisa dikaji kembali?
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Siswa MTs di Lamongan Meninggal Diduga Dianiaya, Luka di Kepala & Anus
https://www.cnnindonesia.com

15 August, 2023

Muallaf Mau Shalat Sunnah, Tapi Banyak Yang Muslim Dari Lahir Tinggalkan Shalat Wajib?

Assalamu’alaikum wr.wb. Tahun kemarin ada pemuda Belanda yang masuk Islam setelah diskusi dengan saya. Kemarin dia kirim WA dan tanya panjang lebar tentang semua shalat sunnah karena tidak puas shalat 5 waktu saja, dan mau tambahkan. Saya jadi berpikir tentang begitu banyak orang yang dikasih nikmat yang besar dari Allah karena boleh lahir sebagai Muslim, tapi malah malas shalat 5 waktu, apalagi yang sunnah…

Ada yang bilang, "Dia muallaf, jadi Allah yang kasih dia hidayah, tapi saya tidak pernah pilih Islam sendiri!" Sungguh aneh komentar itu, tapi sangat umum diucapkan. Seorang muallaf "dipilih" setelah proses beberapa tahun mencari kebenaran. Sedangkan yang Muslim keturunan juga DIPILIH oleh Allah, dan malah DIUTAMAKAN karena dikasih kenikmatan lahir sebagai Muslim tanpa bersusah payah mencari kebenaran. Sebagai perumpamaan, ada orang yang dikasih banyak fasilitas dari negara karena jabatannya, dan ada anggota rakyat biasa yang sulit mendapat bantuan. Pemerintah utamakan pejabat. Masa orang yang prosesnya dapat bantuan sangat sulit dinilai "lebih utama"? Jadi jelas yang lahir sebagai Muslim sudah dikasih keutamaan, bukan yang muallaf.

Apa benar yang Muslim keturunan tidak memilih Islam? Padahal mereka baca syahaddat dalam setiap shalat? APA artinya kalau bukan "memilih Islam"? Dan kalau mau murtad, bisa saja setiap detik. Jadi tidak logis kalau ada Muslim keturunan yang mengatakan, "Saya tidak memilih Islam", karena 1) mereka bersyahaddat setiap hari, dan 2) mereka bebas tinggalkan Islam, tapi ternyata tidak mau.

Orang yang bilang mereka "tidak memilih Islam" karena lahir sebagai Muslim setara dengan orang yang lahir sebagai pangeran di istana. Lalu, malah mengeluh bahwa mereka "dikasih" kekayaan dan istana, dan dipaksa menjadi anggota kerajaan padahal bukan pilihan mereka. Tetapi setiap hari, mereka menikmati kehidupan itu dan tidak mau tinggalkan. Sedangkan "muallaf" setara dengan orang biasa yang menikah dengan pangeran, lalu tiba-tiba bisa merasakan nikmatnya menjadi anggota kerajaan dan tinggal di istana. Lebih nikmat lahir di istana, daripada baru masuk di usia dewasa setelah perjuangan yang sulit. Berarti yang Muslim dari lahir jelas diutamakan, jadi kenapa sebagian dari mereka abaikan shalat wajib? Masa orang yang masuk kerajaan dari luar (muallaf) lebih menghargai kerajaan itu (Islam) daripada orang yang lahir sebagai pangeran (Muslim keturunan)?

SHALAT! Dan jangan mencari-cari alasan untuk tidak shalat. Apalagi alasannya tidak logis seperti, "Saya tidak dipilih oleh Allah menjadi Muslim!" Mungkin malaikat gelengkan kepala melihat Muslim keturunan yang berani bicara seperti itu.
Semoga bermanfaat. Wa billahi taufiq wal hidayah.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

02 August, 2023

Kenapa Anak Harus Patuh?

[Pertanyaan]: Assalamu’alaikum. Anak zaman dulu selalu patuh, sehingga enak diajar dan mudah diatur. Sekarang banyak anak tidak patuh, jadi banyak orang tua dan guru komplain. Bukannya anak yang patuh lebih baik?

[Gene]: Wa alaikum salam wr.wb. Dulu, kebanyakan anak memang patuh pada orang tua, guru, dan kepala sekolah. Ketika dewasa, patuh pada bupati, walikota dan pemerintah. Patuh pada perintah pilih Golkar. Patuh pada atasan yang suruh korupsi berjemaah. Patuh pada bos yang suruh kerja berjam-jam dengan gaji yang buruk. Anak zaman dulu patuh terus, dan ketika menjadi dewasa, berharap anaknya patuh juga.

Dan oleh karena itu, ketika negara lain sudah maju dan bisa kirim robot penjelajah ke planet Mars, rakyat Indonesia masih diajarkan untuk patuh. Ada pilihan ABCD dalam ujian daripada boleh menulis jawaban sendiri. "Jawaban yang benar" sudah dimiliki guru! Ditanya, "Ikan tinggal di mana?" lalu hanya jawaban "laut" yang diterima (sungai dan kolam dinilai salah). Patuh saja. Tetapi mungkin sikap itu yang perlu dipikirkan kembali, kalau mau maju.

Hampir semua perubahan besar di dunia berasal dari orang yang tidak patuh. Semua Nabi Allah tidak patuh pada kemauan masyarakatnya. Sukarno tidak patuh pada Belanda. Nelson Mandela di Afrika Selatan tidak patuh pada sistem Apartheid dan masuk penjara 27 tahun. Martin Luther King di Amerika tidak patuh pada aturan diskriminasi dan berjuang untuk dapat hak sipil.

Ilmuwan Alan Turing tidak patuh ketika dikatakan mesin Enigma yang dipakai Nazi untuk ciptakan kode rahasia tidak bisa dipecahkan. Turing menciptakan komputer pertama di dunia, pecahkan kode rahasia Jerman, dan akhiri Perang Dunia II lebih cepat. Bill Gates tidak patuh ketika dikatakan hanya sedikit orang yang mau pakai komputer, karena sulit dipahami, sulit dipakai, dan tidak bisa jual. Gates menciptakan Operating System (OS) dan mengubah dunia dengan Microsoft.

Steve Jobs tidak patuh ketika dikatakan rakyat tidak mau pakai "komputer pribadi" di rumah. Dia mengubah dunia dengan menciptakan komputer Apple, iPhone dan iPad. Sekarang kita pakai komputer di luar kantor terus, bahkan bawa komputer kecil (yaitu HP) sepanjang hari.  Dan ada banyak contoh yang lain.

Kadang, anak harus "patuh". Misalnya, disuruh makan, mandi, shalat, jangan pukul adiknya, jangan main korek api, dsb. Tapi itu "patuh" di mana orang tua punya tugas "mendidik, mengawasi, dan meluruskan". Anak harus patuh karena orang tua lebih tahu. Tetapi ada bedanya antara 1) patuh karena disuruh berbuat yang baik dan benar, dan 2) patuh karena orang tua, guru, pemerintah, atau pihak lain malas menerima pendapat yang berbeda.

Dalam seratus tahun terakhir, ada ribuan manusia yang tidak mau patuh karena mereka ingin memperbaiki dunia. Di Indonesia, banyak orang tua dan guru malah berharap anak selalu patuh, tidak banyak bertanya, dan tidak berani berbeda pendapat, hanya supaya lebih mudah diatur. Hasilnya, anak dikasih ujian ABCD karena hanya guru yang boleh tahu jawaban yang "benar", dan anak harus PATUH.

100. Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang YANG TIDAK MEMPERGUNAKAN AKALNYA.
(QS. Yunus 10:100)

Allah wajibkan kita pakai akal untuk mencari ilmu. Tapi banyak guru dan orang tua tidak suka kalau anak pakai akalnya. Jadi untuk apa Allah kasih kita akal? Kita harus menunggu berapa lama sampai orang tua dan guru siap berubah, dan penemuan dan kemajuan terbaik di dunia bisa berasal dari Indonesia? Atau apakah anda lebih mau dapat anak yang "patuh" saja selama seratus tahun lagi? Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...