[Pertanyaan]: Apa yang bisa dikatakan kepada orang yang tinggalkan shalat karena mereka anggap cukup menjadi orang baik hati dengan perilaku yang baik? Katanya, lebih baik begitu, daripada shalat tapi "jahat".
[Gene]: Assalamu’alaikum wr.wb. Untuk orang yang merasa dirinya "baik hati" dan tidak perlu shalat, coba suruh mereka pergi ke bandara dan terbang ke negara lain untuk liburan di hotel bintang 5. Tidak perlu bawa paspor, identitas, tiket pesawat, uang, atau pesan kamar di hotel. Cukup datang saja dan lihat apa mereka dikasih semua yang diinginkan karena mereka "baik hati". Masa ditolak masuk bandara dan pesawat dan hotel? Masa "baik hati" saja tidak cukup? Masa ada "SYARAT" untuk masuk semua tempat itu?
Kalau berpikir dengan akal yang sehat, tentu saja mereka akan gagal masuk. Tidak penting mereka baik hati atau tidak kalau ada SYARAT masuk ke tempat-tempat itu.
Begitu juga tata cara masuk Surga. Ada syaratnya. Tujuannya kita hidup di dunia ini bukan untuk menjadi orang "baik hati" saja. Tetapi kita berada di sini untuk diuji agar ketahuan siapa yang bisa lulus dari ujian di sini dan memenuhi syarat agar berhak masuk Surga. Kalau ada orang yang tidak mau memenuhi syaratnya (menolak secara aktif) maka tidak boleh masuk Surga nanti. Apa mereka siap masuk Neraka? Banyak orang yang cap diri baik hati akan masuk Neraka.
64. Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.
(QS. Al-Ankabut 29:64)
Dari Utsman bin Affan ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Tidak seseorang memasuki waktu shalat wajib kemudian ia berwudhu' dan shalat dengan khusyu dan memelihara ruku-nya, melainkan akan terhapus dosa-dosanya yang telah lalu selama tidak melakukan dosa besar, hal itu berlaku sepanjang masa." (HR. Muslim)
Orang yang tidak shalat bisa saja cap diri "baik hati" dan menyatakan sendiri bahwa tidak ada tujuan hidup selain menjadi manusia baik hati. Tetapi bagaimana kalau Allah marah pada mereka, lalu cap mereka "berdosa"? Apakah hukum mereka yang berlaku nanti di akhirat? Atau HUKUM ALLAH? Allah kasih manusia otak yang sehat, agar kita bisa pakai akal kita untuk mencari kebenaran yang mutlak dalam agama Islam. Orang yang menolak kewajiban shalat setelah diperintah untuk shalat sudah jelas tidak menggunakan akalnya. Hanya ada waktu beberapa tahun di dunia ini untuk buktikan bahwa kita mau taat pada perintah Allah dan memenuhi syaratnya masuk Surga. Dan kalau tidak mau, Allah punya hukuman yang menanti orang yang "berdosa". Semoga orang-orang itu bisa sadar sebelum mereka wafat.
Wa billahi taufiq wal hidayah
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(100)
anak
(299)
anak yatim
(118)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(61)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(68)
hukum islam
(52)
indonesia
(570)
islam
(557)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(357)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(10)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(11)
kontroversi
(5)
korupsi
(27)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(52)
my books
(2)
orang tua
(8)
palestina
(34)
pemerintah
(136)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(503)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(34)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(38)
renungan
(179)
Sejarah
(5)
sekolah
(79)
shalat
(9)
sosial
(321)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
21 November, 2023
Menolak Shalat Karena Menjadi Manusia Baik Hati Sudah Cukup?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment