Assalamu’alaikum wr.wb. Pada suatu hari, saya diskusi selama beberapa jam dengan seorang pria yang tidak shalat bertahun-tahun, dan bahkan marah dan membenci Allah karena merasa "ditinggalkan dan diabaikan". Dia punya banyak harapan tetapi merasa tidak dikasih yang dia harapkan, sedangkan saudaranya dan temannya terlihat "sukses". Setelah saya kaji, definisi "sukses" bagi dia adalah "kaya" jadi hanya orang kaya yang "berhasil" di dunia ini. Saya jelaskan tentang banyaknya orang kaya yang keluarganya kacau, anaknya pakai narkoba, berzina, minum alkohol, tidak shalat, ribut tentang warisan, dll. Dinilai "sukses" secara ekonomi, tapi ternyata mereka tidak bahagia dan banyak stres.
2. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
3. Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
(QS. Al-Ankabut 29:2-3)
Setelah diskusi lama, menjadi jelas pria itu dibesarkan tanpa pendidikan agama yang kuat, jadi seumur hidup belum pernah rajin shalat. Saya sarankan dia berdoa kepada Allah dan menyatakan bahwa dia ingin berubah, dan mohon bantuan Allah untuk menjadi lebih baik. Saya jelaskan, kita boleh berdoa kepada Allah sepanjang hari untuk minta bantuan dengan segala sesuatu. Makin kecil dan sederhana permintaan itu, makin mudah Allah kabulkan doa itu dengan cepat.
Mungkin ada orang yang hanya berdoa sesudah shalat, dan minta "10 hal besar" (rezeki, kesehatan, dll.). Lalu mungkin dia dapat 2/10. Tetapi bagaimana dengan orang yang berdoa sepanjang hari, minta 1.000 hal, yang kebanyakan darinya sangat mudah dikasih, lalu berhasil dapat 800 dari doanya dikabulkan? Lebih enak minta bantuan Allah dan hasilnya adalah 2 saja, atau minta terus dan hasilnya adalah 800? Dia ketawa dan setuju, lebih enak kalau dibantu 800 kali oleh Allah. Berarti harus berdoa terus. Katanya mau berusaha "berdoa" seperti yang saya sarankan karena ingin melihat hasilnya.
Alhamdulillah, dia mengatakan sudah mulai shalat setelah ketemu saya. Bahkan anaknya kaget dan bertanya kenapa ada sarung di sofa, apa berarti ayah sudah shalat subuh? Dia mengaku sudah shalat subuh, dan anaknya menjadi sangat bahagia (masih anak SD, tapi sangat peduli pada keimanan bapaknya). Pria itu masih perlu belajar dan berusaha terus, tapi insya Allah dalam beberapa minggu dan bulan, dia akan menjadi yakin bahwa Allah selalu bersama dia dan siap menolongnya. Dulu, malah dia yang kabur dan tinggalkan Allah, bukan sebaliknya. Saya juga suruh dia merenung kembali tentang artinya "sukses" karena sukses tidak berarti kaya. Anak petani di kampung bisa "sukses" di dunia ini dan juga di akhirat kalau dia pandai bersyukur, manfaatkan pertolongan Allah dengan cara terbaik, menjaga keimanannya, dan dapat balasan Allah di surga yang dijanjikan bagi orang yang beriman dan bertaqwa.
286. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
(QS. Al-Baqarah 2:286)
Menjadi dekat dengan Allah adalah pilihan kita. Allah selalu ada, selalu hadir, dan tidak pernah kabur karena ingin tinggalkan kita. Hanya kita sendiri yang bisa tinggalkan Allah. Jadi apapun masalahnya yang kita hadapi dalam dunia ini, solusinya adalah banyak mohon bantuan dari Allah, dan berusaha untuk bersyukur pada apa saja yang diberikan kepada kita. Setiap saat penuh dengan kenikmatan, kalau kita sadar. Semoga semua saudara Muslim yang tinggalkan Allah bisa balik hadap dan kembali pada Allah. Kita semua harus berusaha untuk menjadi sahabat dekatnya Allah, dan punya cita-cita menjadi orang saleh dan salehah, sehingga doa kita akan dikabulkan terus sepanjang hari. Dan bisa terjadi, kalau kita yakin. Aamiin, Aamiin, ya Rabbal ‘Aalamiin.
Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(100)
anak
(299)
anak yatim
(118)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(61)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(68)
hukum islam
(52)
indonesia
(570)
islam
(556)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(357)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(10)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(11)
kontroversi
(5)
korupsi
(27)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(52)
my books
(2)
orang tua
(8)
palestina
(34)
pemerintah
(136)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(503)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(34)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(38)
renungan
(178)
Sejarah
(5)
sekolah
(79)
shalat
(9)
sosial
(321)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment