Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (557) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (179) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

11 November, 2012

Bakar Sabut Kelapa, Rp 13 Triliun Menguap



Ini bagian yang paling menarik bagi saya:
"Sabut kelapa pada sebagian masyarakat pesisir Indonesia adalah sampah yang harus dimusnahkan, dibuang dan dibakar pada saat musim kemarau. Namun demikian, di tangan orang-orang kreatif, sabut kelapa yang tidak berguna tersebut dapat diolah menjadi bahan industri yang bernilai ekonomi tinggi."


Artinya: orang Indonesia tidak kreatif?
Ada 13 Trilun di depan mata, tapi dibakar begitu saja karena…?
Gene

Bakar Sabut Kelapa, Rp 13 Triliun Menguap
Penulis : Nasrullah Nara | Minggu, 11 November 2012 | 04:33 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Industri Sabut Kelapa Indonesia (AISKI) memperkirakan, Indonesia kehilangan potensi pendapatan dari sabut kelapa mencapai Rp13 triliun per tahun.
Angka ini diperoleh dari perhitungan jumlah produksi buah kelapa Indonesai yang mencapai 15 miliar butir per tahun, dan baru dapat diolah sekitar 480 juta butir atau 3,2 persen per tahun. 
Setiap butir sabut kelapa rata-rata menghasilkan serat sabut kelapa atau dalam perdagangan internasional disebut coco fiber sebanyak 0,15 kilogram, dan serbuk sabut kelapa atau coco peat sebanyak 0,39 kilogram.

10 November, 2012

Anak Kecil Bantu 60 Ribu Orang Dapat Air Bersih



Rachel adalah anak perempuan dari Amerika. Pada ulang tahun ke-9, dia ingin melakukan suatu kebaikan untuk orang lain. Dia berusaha mengumpulkan uang untuk membuat sumur air bersih di Afrika untuk membantu warga miskin di desa yang tidak punya air. Dia tidak minta hadiah ulang tahun, tapi kumpulkan uang sumbangan saja. 
Targetnya adalah 300 dolar, tapi dia hanya berhasil dapat 220 dolar. Dia janji pada Ibunya akan berusaha lebih keras pada tahun berikut.
Sebulan kemudian, Rachel wafat dalam kecelakaan mobil.
Info tentang keinginan dan janjinya Rachel tersebar, dan orang lain mulai menyumbang juga. Dalam beberapa bulan, sudah terkumpul 1,2 juta dolar bagi LSM bernama “Charity: Water”.
Pada perayaan satu tahun wafatnya Rachel, ibu dan kakeknya pergi ke Ethiopia untuk melihat sumur yang dibangun dengan uang yang dikumpulkan atas nama Rachel.
Lebih dari 60 ribu orang dibantu, dalam 100 desa/komunitas.

Ini videonya:

Website Charity: Water

07 November, 2012

Bus Transjakarta Terbakar di Jalan Sudirman



Sebuah bis Transjakarta terbakar lagi. Sudah berapa puluh tuh? Mungkin sudah 20-30 bis terbakar, puluhan lagi dalam keadaan rusak, kotor, bau, tidak terawat. (Apalagi jembatannya!) Mungkin lebih dari 1000 orang sudah wafat setelah ditabrak Busway. Ribuan orang lagi terluka, sampai ada juga yang anggota tubuhnya teramputasi (tapi masih hidup).
 
Ada yang kumpulkan data? Pemerintah? Wartawan? LSM? Ohh, tidak ada ya.
Maaf, saya lupa: nyawa orang Indonesia memang murah sekali sehingga tidak ada yang peduli padanya.

Kalau lift di gedung DPR sudah mengalami kebakaran puluhan kali, dan ratusan anggota DPR sudah wafat dalam kecelakaan lift, dan ratusan lain luka-luka sampai ada anggota tubuh yang teramputasi, apa kira-kira akan terjadi suatu perubahan? Atau investigasi? Atau pemantauan? Atau tindakan? Atau larangan? Atau pembuatan UU baru? Mungkin saja.
Tapi kalau yang wafat itu adalah warga biasa, dan mereka mati di jalan dalam kecelakan Busway, dan mereka tidak punya koneksi politik, bukan anaknya orang kaya, bukan anak dari elit poitik dan bisnis di Jakarta, nggak usah menunggu perubahan.
Nyawa orang Indonesia murah sekali. Bahkan dijual di Singapura dan Malaysia.
Wassalam,
Gene

Lihat video di sini: 



06 November, 2012

Bentrokan Di Lampung Adalah Tanda Apa?



Bentrokan Di Lampung Adalah Tanda Apa?

Assalamu’alaikum wr.wb.,
Bentrokan besar di Lampung Pada akhir Oktober 2012 punya akar yang sangat sederhana. Sekolompok pemuda keturunan Bali mengejek 2 wanita Lampung yang sedang naik motor, sampai wanita itu jatuh dan kena luka ringan. Lalu beredar isu palsu bahwa dua wanita adalah korban pelecehan seksual dari para pemuda keturunan Bali itu. Lalu terjadi bentrokan antara desa, dengan orang Lampung melawan semua orang keturunan Bali. Hasilnya, 13 wafat, ratusan rumah orang Bali dibakar termasuk gedung sekolah juga, dan 1,500 orang terpaksa mengungsi.

Sekitar 2 minggu lalu di Facebook saya bahas konsep “sopan santun” yang tidak nyata di Indonesia (saya bahas sebagai topeng yang menutupi kebenaran). Dan dari itu saya masuk ke masalah antar suku yang juga tidak mau dibahas karena “tidak sopan” untuk membahas hal seperti itu, dan bukan bagian dari “budaya Indonesia” untuk membahas masalah antar suku. (Dan diskusi itu belum selesai, karena masih ada 2-3 poin penting lagi yang belum sempat ditulis). Lalu banyak orang memberikan komentar penuh emosi dan mengatakan tidak ada masalah antar suku di Indonesia, dan kalau saya bilang ada, maka berarti saya agen intel asing yang ingin memecah-belahkan Indonesia. Seminggu kemudian terjadi bentrokan berdarah antar suku di Lampung.

29 October, 2012

Merasa Sedih Melihat Pemotongan Sapi



Assalamu’alaikum wr.wb.,
Kemarin aku merasa sedih melihat lehernya sapi dipotong, dan habis lihat satu sapi untuk sebentar saja, tidak mau lihat yang lain. Sapi ditarik ke tempat pemotongan. Di sebelah kanan ada sapi lain yang sedang dipotong2, kepalanya sudah putus, dengan beberapa orang memegang kaki sapinya dan orang lain sedang membacok dada sapi dengan kapak. Ada suara keras setiap kali kapak kena tulang dan daging.

Sapi baru harus jalan kaki melewati adegan itu dengan jarak 1-2 meter. Lalu ditaruh di atas tanah yang basah dengan banyak darah (jadi pasti ada bau darah yang tajam di situ). Ekor ditarik2 dengan kasar, tali di hidung ditarik2 dengan kasar, badan didobrak2, sapi berusaha melawan tapi akhirnya kalah dan terbanting di atas darah sapi2 yang sebelumnya. Kepalanya dipegang, dan salah satu tukang maju dan potong lehernya, dengan menggunakan gerakan bolak balik seperti gergaji yang sedang memotong kayu. Setelah mungkin 10-15 detik, dia berdiri dan biarkan sapi gerak sedikit untuk terakhir kalinya.

Saya memperhatikan tukang itu dan berapa orang di sebelahnya. Yang potong leher sapi punya banyak tato di lengan, dan ada 3 orang lagi yang bertatoan, di antara tukang2 yang lain.
Saya kira yang potong leher sapi adalah pengurus atau jemaah dari masjid. Tapi mohon maaf, bagi saya mereka kelihatan seperti sebuah geng preman yang dikasih tugas potong sapi (cuma kesan saja, saya tidak anggap mereka preman).

Lebih Banyak Anak Meninggal Kecelakaan Ketimbang Sakit



Konferensi Anak Indonesia
Tribunnews.com - Senin, 29 Oktober 2012 11:16 WIB
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Menurut World Health Organization (WHO), kematian anak akibat kecelakaan lalu lintas di dunia menduduki peringkat pertama, dibandingkan penyakit TBC, malaria, dan HIV-AIDS.
Hal ini yang mendasari Konferensi Anak Indonesia yang digelar Majalah Bobo, Senin (29/10/2012), di Hotel Santika Premiere, Jakarta. Ketua Kurikulum Konferensi Anak Indonesia 2012, Johanna Ernawati, mengatakan konferensi anak Indonesia merupakan event tahunan yang diprakasai Majalah Bobo.

"Konferensi Anak Indonesia ini sebagai wadah bagi anak-anak untuk menyampaikan pikiran dan pendapat mereka tentang permasalahan yang berkaitan kehidupan mereka termasuk keselamatan di jalan," ujar Johanna. Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pekerjaan Umum, Agus Widjanarko mengungkapkan bahwa angka kematian orang di Indonesia menduduki peringkat ketiga, setelah jantung dan stroke. Pemerintah melali Kementerian PU telah berupaya mengurangi angka kecelakaan di jalan. Kementerian PU mengambil langkah-langkah keselamatan jalan raya dan manajemen jalan dengan standar teknik, guna menekan angka kecelakaan.

"Kami terus melakukan audit, terutama jalan-jalan yang sering mengalami kecelakaan, yang tersebar di 70 lokasi," ujar Agus. Kementerian PU sebagai institusi yang bertanggungjawab terhadap jalan di Indonesia peduli terhadap kejadian di jalanan. Pemeliharaan jalan terus diawasi, agar kondisi jalan maksimal.

Konferensi Anak Indonesia, akan melibatkan anak-anak untuk membahas keselamatan di jalan. Melalui karya tulis, mereka mengirim tulisan ke Redaksi Majalah Bobo, tentang keselamatan anak di jalan, kekhawatiran perilaku berlalu lintas orang dewasa yang membahayakan keselamatan anak, dan lainnya. Setelah melalui seleksi, terpilih anak-anak yang berhak mengikuti konferensi Anak Indonesia 2012 yang berlangsung 4-9 November 2012.

Rangkaian kegiatan Konferensi Anak Indonesia 2012 akan didahului seminar untuk public tentang keselamatan anak di jalan dan sekolah pada Senin 29 Oktober 2012 di Hotel Santika Permiere. (Agustina N.R) 


Sumber: tribunnews.com

Tiap Jam Dua Anak Indonesia Tewas Kecelakaan. Ya Tuhan!



Konferensi Anak Indonesia
Tribunnews.com - Senin, 29 Oktober 2012 11:22 WIB
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Dalam gelaran Konferensi Anak (KAI) 2012 dengan tema "Keselamatanku di Jalan, Keselamatanku di Sekolah" dipaparkan bahwa anak-anak masih menjadi korban kecelakaan di jalan, Senin (29/10/2012), di Santika Premiere Hotel, Jakarta. Menurut data dari Kepolisian tahun 2010, sebanyak 48.936 orang (0 - 19 tahun) mengalami kecelakaan di jalan. Penyebab kecelakaan dikarenakan kondisi infrastruktur, kondisi kendaraan, dan perilaku pengemudi.

Korlantas Irjend Pol Pudji Hartanto menjelaskan bahwa saat ini dalam satu hari, korban kecelakaan lalu lintas di Indonesia mencapai 70 - 80 orang meninggal. Jika dihitung per jam, sekitar 2 - 3 orang meninggal. Sedangkan data pada 2011 ada 31.185 korban meninggal dunia akibat kecelakaan. Korban berusia 5 - 29 tahun menduduki peringkat pertama dan usia 5 - 14 tahun menduduki peringkat kedua. "Ketika bayi dan balita, mereka berisiko terkena penyakit menular. Bertambah usia 15 -19 tahun kecelakaan menjadi pembunuh utama," ujar Yogadhita Gde perwakilan dari World Health Organization (WHO).

Yogadhita mengamati anak-anak masih dibiarkan orangtuanya mengemudi motor di jalan, tanpa menghiraukan risiko, yang terkait keterampilan maupun tanpa dilengkapi Surat Ijin Mengemudi (SIM). Hal ini terjadi baik di desa maupun kota besar. Melalui KAI, anak-anak perlu dididik sejak dini tentang keselamatan lalu lintas. Hal ini berguna untuk dirinya sendiri dan si anak dapat menegur teman, saudara, atau orangtua yang melanggar lalu lintas. (Agustina N.R) 



23 October, 2012

Penyakit Sosial Bernama Haji Ulang



Jumat, 28 September 2012 | 09:04 WIB
KOMPAS.com - Seorang kawan bercerita kepada kami bahwa masyarakat di daerahnya punya anggapan unik. Apabila ada seorang lelaki yang sudah berhaji dua kali, ia akan mudah mendapatkan istri yang kedua.

Anggapan ini berasal dari persepsi masyarakat setempat bahwa orang yang sudah berhaji ulang itu adalah orang yang baik ibadahnya dan baik pula kantongnya. Maka, dari persepsi itu, status sosial seorang yang sudah berhaji ulang jadi semakin tinggi. Oleh karena itu, di lingkungan masyarakat ia jadi rebutan para wanita yang siap jadi istri kedua.

Apabila persepsi seperti itu benar menurut ajaran agama, Nabi Muhammad SAW bukanlah orang yang baik. Karena selama hidupnya, beliau hanya berhaji satu kali. Padahal, beliau punya kesempatan tiga kali untuk berhaji. Beliau juga punya kesempatan berumrah sunah ratusan, bahkan ribuan kali, tetapi beliau hanya berumrah sunah dua kali. Bandingkan dengan kita, masyarakat Muslim di Indonesia, yang rata-rata ingin berhaji setiap tahun dan berumrah setiap bulan.

20 October, 2012

Taman Baca ICA di Depok



Assalamu’alaikum wr.wb.,
Teman2, setelah saya menulis kemarin tentang anak yatim di Depok yang baru belajar membaca dan menulis di Taman Baca ICA, ada beberapa orang yang hubungi saya dan minta info lebih lengkap untuk menyumbang ke sana. Taman Baca ICA dibuat oleh Yayasan Investa Cendekia Amanah (ICA) di bawah pimpinan Dr. Cholil Nafis Lc. (dari MUI Pusat).

Di sekitar Taman Baca ICA ada beberapa anak yang sudah datang dan minta diajarkan membaca dan menulis. Sangat mungkin ada anak lain di sana yang perlu bantuan, tapi karena selama ini dana terbatas, maka belum dibuka program secara besar jadi jumlah anak yang sudah dibantu hanya sedikit. Data tentang anak yang perlu bantuan masih terbatas sekali.
Yang sudah diketahui hanya ada info dari anak yang sudah daftar yaitu:
1 anak yatim piatu
1 anak yatim
12 anak miskin lain
Semuanya belajar membaca dan menulis dengan Ibu Hj Fairuz. Ini anak yang datang sendiri dan tidak dicari. Tapi dalam program pendidikan ICA, memang ada niat untuk menawarkan bantuan seluas mungkin untuk membantu masyarakat di sekitarnya.

HOAX: Kata Mosque Tidak Berasal Dari Kata Mosquito



Dalam bahasa Inggris, ada bidang khusus yang melacak asal usul setiap kata. Disebut “Etymology” yang artinya mencari makna dan bentuk asli, yaitu dari bentuk atau bahasa asal sebuah kata. Dalam bahasa Inggris, sudah ada puluhan atau ratusan ribu kata yang berasal dari bahasa lain. Lalu menjadi bagian dari bahasa Inggris dalam waktu ratusan tahun, dengan perubahan makna, penggunaan dan ejaan, sampai akhirnya ditulis dalam kamus dan menjadi baku. Sebelum ada kamus, makna dan ejaan bisa berubah terus.

Kalau diteliti, kata “mosque” berasal dari kata “mezquita” dalam bahasa Spanyol. Tapi kata “mosquito” juga berasal dari bahasa spanyol, dan diartikan “lalat kecil” dan tetap digunakan dalam bahasa Spanyol. Dalam bahasa spanyol, kebetulan, kata mosquito kelihatan mirip dengan bahasa Inggrisnya mosque. Tapi sebatas itu saja. Kelihatan mirip. Dari 500 tahun yang lalu dalam bahasa Spanyol, kata mezquita sudah digunakan untuk masjid dan kata mosquito digunakan untuk nyamuk.

Kalau melihat etymology dari kata “mosque” maka dianggap berasal dari “moseak” (bahasa Inggris kuno sekitar 1400 AD), yang berasal dari bahasa Perancis “mosquee”, yang berasal dari bahasa Itali “moschea” yang menggantikan kata lama “moscheta’ dalam bahasa Itali juga. Dan itu berasal dari bahasa Spanyol “mezquita” yang dianggap berasal dari kata “masjid” dalam bahasa Arab.

19 October, 2012

Apa Benar Kita Peduli Pada Anak Yatim?



Assalamu’alaikum wr.wb.,
Tadi saya ketemu salah satu guru agama saya untuk diskusi. Dia telah mendirikan sebuah Taman Baca untuk masyarakat, terutama untuk anak-anak di wilayah itu. Jumlah buku masih terbatas sekali, dan sponsor untuk beli buku baru atau mendukung aktivitas lain masih terbatas. Pak Ustadz masih mendukung kebanyakan program dengan uang sendiri karena semangatnya untuk mencerdaskan anak Muslim tinggi sekali. Tapi salah satu program yang sudah jalan adalah kelas untuk mengajarkan anak yang belum bisa membaca dan menulis. Agar anak mau serius, diminta bayar 15 ribu saja (hanya sebagai tanda komitmen untuk datang setiap kali ada kelasnya).

Ada seorang anak yang datang dan masuk kelas itu di sore hari, dan dia minta diajarkan membaca dan menulis karena sama sekali belum bisa. Dia bukan anak jalanan. Dia bukan anak miskin yang bapaknya pemulung. Tapi dia adalah anak yatim piatu yang kedua orang tuanya telah wafat dalam kecelakaan motor, dan dia sekarang dibesarkan oleh neneknya. Sampai sekarang dia masih bersekolah, di Kelas 2 di SD Negeri. Lalu kenapa dia belum bisa membaca dan menulis?

Ketika ditanya kenapa belum bisa membaca atau menulis, dia menerangkan bahwa di kelas dia, guru menaruh anak2 yang “pintar” di depan, dan anak2 yang “bodoh” yang belum bisa membaca dan menulis disuruh duduk di belakang saja, mugkin biar tidak mengganggu sang guru dalam tugas mengajarkan “anak yang pintar” saja.

16 October, 2012

SMA Di Amerika Dengan Alumni Yang Luar Biasa



Ada sebuah SMA di New York, Amerika, yang punya suatu prestasi yang sangat bagus. Delapan alumni dari sekolah ini menjadi pemenang Piagam Nobel di bidang Fisika atau Kimia sejak 1972. Pemenang Piagam Nobel untuk Kimia pada tahun ini adalah alumni yang kedelapan.
Sekolah ini, bernama Bronx High School of Science (SMA Sains di Bronx) adalah SMA Negeri yang biasa, dengan pendanaan yang biasa, tapi membuat program sains yang khusus. Program itu menghubungkan siswa yang suka sains dengan para peneliti sains di tempat riset, jadi proyek yang dikerjakan anak di sekolah setara dengan apa yang dilakukan peneliti yang profesional.  

Di Indonesia, ada sepuluh ribu SMA, jutaan guru, ratusan universitas, ribuan professor, dosen dan peneliti, tapi belum ada satupun pemenang Piagam Nobel di seluruh negara dalam 67 tahun sejak kemerdekaan. Satu SMA saja di Amerika bisa menghasilkan delapan dalam 40 tahun saja.

Kesalahan dalam program pendidikan Indonesia ada di mana…? Dan kapan akan diperbaiki…?

Wassalam,
Gene

Read the full story here:
By Olatz Arrieta 15 October 2012


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...