Bentrokan Di Lampung Adalah Tanda Apa?
Assalamu’alaikum wr.wb.,
Bentrokan besar di Lampung Pada akhir Oktober 2012 punya
akar yang sangat sederhana. Sekolompok pemuda keturunan Bali mengejek 2 wanita
Lampung yang sedang naik motor, sampai wanita itu jatuh dan kena luka ringan. Lalu
beredar isu palsu bahwa dua wanita adalah korban pelecehan seksual dari para pemuda
keturunan Bali itu. Lalu terjadi bentrokan antara desa, dengan orang Lampung
melawan semua orang keturunan Bali. Hasilnya, 13 wafat, ratusan rumah orang
Bali dibakar termasuk gedung sekolah juga, dan 1,500 orang terpaksa mengungsi.
Sekitar 2 minggu lalu di Facebook saya bahas konsep “sopan
santun” yang tidak nyata di Indonesia (saya bahas sebagai topeng yang menutupi
kebenaran). Dan dari itu saya masuk ke masalah antar suku yang juga tidak mau
dibahas karena “tidak sopan” untuk membahas hal seperti itu, dan bukan bagian
dari “budaya Indonesia” untuk membahas masalah antar suku. (Dan diskusi itu
belum selesai, karena masih ada 2-3 poin penting lagi yang belum sempat
ditulis). Lalu banyak orang memberikan komentar penuh emosi dan mengatakan
tidak ada masalah antar suku di Indonesia, dan kalau saya bilang ada, maka berarti
saya agen intel asing yang ingin memecah-belahkan Indonesia. Seminggu kemudian
terjadi bentrokan berdarah antar suku di Lampung.
Kalau masyarakat Indonesia tidak mau membahas masalah ini
secara terbuka, dewasa dan jujur (dengan lepaskan topeng sopan santun), dan
mencari solusi dan persamaan untuk memecahkan masalah antar suku, maka cukup
menunggu saja sampai ada bentrokan raksasa yang bersifat nasional. Tidak ada
negara satupun dengan masalah antar ras, suku atau agama yang berhasil mencapai
solusi yang baik dengan cara “tidak membicarakan masalah itu”. Silahkan
menyebutkan contohnya kalau ada. Setahu saya, hanya ada contoh yang sebaliknya
dari manca negara. Masalah antar suku tidak mau dibahas, tidak mau dihadapi,
sehingga akhirnya terjadi perang sipil. Contoh sederhana, coba lihat Iraq
setelah Saddam Hussein jatuh: Sunni dan Shia langsung rukun? Atau perang sipil
karena semua ingin balas dendam (karena masalah2 yang pernah terjadi di masa
lalu)? Dan ada puluhan contoh yang lain dari negara yang lain.
Apakah para pemimpin, pejabat, tokoh masyarakat, tokoh
agama, guru dan orang tua mau BELAJAR, dan berpikir, dan diskusi secara sehat
dan dewasa pada tingkat nasional (masuk semua koran, tivi, radio, kampus, dll)?
Atau apakah kita mau mengulangi masalah yang sama yang pernah terjadi
berkali-kali di manca negara?
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto
Polda: Bentrok Berdarah Lampung Gara-gara Hal Sepele
Rabu, 31 Oktober 2012, 08:52
VIVAnews - Bentrok berdarah antar desa di Lampung Selatan,
Lampung sejak Minggu hingga Senin, 27-28 Oktober menelan belasan korban tewas.
Polda Lampung mengimbau warga untuk menahan diri.
"Bentrok ini jangan sampai terulang lagi. Pimpinan sudah menginstruksikan untuk memediasi kedua kelompok yang bentrok," kata Kepala Bidang Humas Polda Lampung Ajun Komisaris Besar Sulistyaningsih saat dihubungi VIVAnews, Rabu 31 Oktober 2012. Polri, imbuhnya, bekerja sama dengan pemerintah daerah akan mempertemukan pihak-pihak yang bertikai. Sampai ada kesepahaman, dia minta semua warga menahan diri dalam menanggapi isu yang menyebar.
"Bentrok ini jangan sampai terulang lagi. Pimpinan sudah menginstruksikan untuk memediasi kedua kelompok yang bentrok," kata Kepala Bidang Humas Polda Lampung Ajun Komisaris Besar Sulistyaningsih saat dihubungi VIVAnews, Rabu 31 Oktober 2012. Polri, imbuhnya, bekerja sama dengan pemerintah daerah akan mempertemukan pihak-pihak yang bertikai. Sampai ada kesepahaman, dia minta semua warga menahan diri dalam menanggapi isu yang menyebar.
"Sejauh ini penyebab bentrok itu masalah sepele. Tapi,
karena warga tak bisa menahan diri, jadi masalah besar," kata
Sulistyaningsih. Bentrokan itu bermula ketika dua orang gadis asal Desa Agom
yang tengah mengendarai sepeda motor digoda oleh pemuda asal Desa Balinuraga
hingga terjatuh dan luka-luka. Entah dari masa asalnya, lantas menyebar
isu bahwa kedua gadis itu dilecehkan secara seksual. Selengkapnya, klik
di tautan ini.
Persoalan antara kedua kelompok, imbuhnya, harus selesai
sampai ke akar-akarnya sehingga tidak muncul lagi bentrok serupa di kemudian
hari. "Gubernur sudah bicara juga, kami akan memediasi untuk memecahkan
masalah,"imbuhnya. Sejauh ini, kondisi di lokasi bentrok, Desa Balinuraga
sudah tenang. Meski demikian, lebih dari 2.000 aparat gabungan berjaga-jaga
sambil membersihkan puing-puing rumah yang sempat dibakar massa, Senin
lalu.
Akibat bentrok sejak Minggu lalu, 12 orang tewas dan tiga luka-luka. Selain itu, 1.663 orang mengungsi di beberapa gedung yang sudah disediakan. "Beberapa pengungsi sudah ada yang diambil keluarganya," jelas Sulistyaningsih.
Akibat bentrok sejak Minggu lalu, 12 orang tewas dan tiga luka-luka. Selain itu, 1.663 orang mengungsi di beberapa gedung yang sudah disediakan. "Beberapa pengungsi sudah ada yang diambil keluarganya," jelas Sulistyaningsih.
No comments:
Post a Comment