Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (85) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (548) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (49) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (172) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (8) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

15 January, 2009

Siapa Sebenarnya Yang Paling Perlu Membela Diri?

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Selama 20 hari sekarang, saya nonton dan baca berita tentang Gaza setiap hari. Dari awal perang terhadap warga Gaza, Israel selalu mengatakan hal yang persis sama, yaitu mereka terpaksa “membela diri” karena Hamas meluncurkan roket ke wilayah negara Israel. Karena ada roket Qassam dari Hamas, Israel merasa terancam dan “terpaksa” membela diri.

Saya mulai berfikir: apa sebenarnya yang menimpa Israel, yang membuat mereka begitu takut? Seperti apa serangan roket Qassam dari Hamas yang begitu menakutkan bagi negara Israel? Setelah saya cari di internet, ternyata ada banyak sekali foto dari Israel yang menunjukkan “kehancuran” yang terjadi setelah roket Qassam jatuh di Israel Selatan. Awalnya, saya tidak bisa tahan ketawa pada saat melihat foto-foto tersebut. Bukan karena saya tidak peduli kalau ada orang yang terluka di Israel (saya juga merasa kasihan sama anak-anak di sana), tetapi saya ketawa karena melihat begitu minim kerusakan yang disebabkan roket tersebut. Memang bisa berbahaya, tetapi sepertinya, dari foto yang ada dan juga tayangan di televisi, seorang warga Israel harus berdiri persis pada tempatnya di mana roket itu jatuh untuk kena luka. Selama perang, ternyata hanya 4 orang Israel mati dari serangan roket Hamas. Sebaliknya, sudah 1054 orang Gaza yang wafat dari serangan Israel.

Kemarin saya sudah ketawa juga karena pada saat nonton Al Jazeera, ada tayangan seorang warga di Israel Selatan yang sedang berjalan kaki pada saat sebuah roket Qassam jatuh di belakangnya. Kejadian tersebut direkam oleh CCTV di luar sebuah gedung. Roket jatuh sekitar 15-20 meter di belakang orang itu, dan dia kelihatan kaget, tetapi sesudahnya dia berjalan terus, dan sepertinya dia tidak terluka sama sekali. Saat nonton, saya hampir lupa bahwa ini berita Al Jazeera karena lebih mirip tayangan “America’s Funniest Home Videos”!

Setelah saya kopi dan bandingkan beberapa foto dari internet, kelihatan dengan jelas sekali bahwa perang ini begitu jauh dari keseimbangan, begitu jauh dari balasan yang wajar, begitu jauh dari sikap manusiawi, bahwa perlu dipertanyakan apakah orang Yahudi di Israel, pemerintah di Amerika dan pemerintah di bangsa Arab seperti Mesir masih sehat akalnya? Dari kumpulan foto ini, kelihatan sekali bahwa manusia yang sehat akalnya tidak akan menyatakan Israel sedang “membela diri”.

Justru lebih wajar kalau kita bertanya, “SIAPA YANG PALING PERLU MEMBELA DIRI DI SINI???”

Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

Israel kena roket Qassam dari Gaza


Lalu Gaza kena bom ini



Israel kena roket


Gaza kena bomb ini



Israel kena roket


Gaza dapat balasan ini




Atap rumah di Israel rusak



Atap2 rumah di Gaza rusak




Rusak tanpa asap/api


Tetapi Gaza kena ini




Satu rumah di Israel kena lubang kecil ini


Dan Gaza dapat balasan ini dari kaum yang merasa "membela diri"


Sekarang coba menjawab pertanyaan:


SIAPA YANG PALING PERLU MEMBELA DIRI DI SINI???




Pasukan Israel Tembaki Penduduk Gaza Saat Kabur

BBC dan sebuah LSM kemanusiaan bernama B'tselem di Israel sudah menerima beberapa klaim bahwa pasukan Israel telah menembaki warga sipil di Gaza yang sedang berusaha kabur dari wilayah perang. Israel sudah menyangkal keras klaim tersebut. 
Namun, wartawan BBC di dalam Gaza dan Israel sudah mengumpulkan data yang lengkap mengenai kejadian tersebut. 

Warga sipil Palestina di Gaza mengatakan bahwa pasukan Israel menembaki mereka pada saat mereka berusaha tinggalkan rumah, dan dalam beberapa kasus, mereka juga membawa bendera putih. Satu kasus yang telah diterima oleh BBC dan B'tselem menggambarkan kejadian di mana tentara Israel menembak kepala seorang wanita pada saat dia melangkah di luar rumah dengan membawa bendera putih. Dia keluar dari rumah karena memang diperintahkan keluar oleh tentara Israel lewat pengeras suara. 

Tentara Israel menyangkal laporan tersebut dan mengatakan tidak ada bukti sama sekali. 
BBC telah bicara dengan anggota keluarga lain yang mengatakan masih terkepung di dalam rumah mereka, dan kapan saja mereka berusaha keluar untuk mencari makanan dan minuman, mereka ditembaki, bahkan pada saat gencatan senjata 3 jam yang dijanjikan Israel setiap hari untuk alasan kemanusiaan. 

Israel masih menolak akses bagi wartawan internasional dan pengawas kemanusiaan, jadi sulit untuk mendapatkan bukti yang paling sah mengenai laporan ini. B'tselem mengatakan mereka juga sulit untuk mendapatkan verifikasi, tetapi masih ingin menyebarkan informasi ini ke publik.

Munir Shafik al-Najar, dari desa Khouza di jalur Gaza menjelaskan kepada B'tselem dan Palang Merah (ICRC) tentang kejadian yang menimpa keluarganya pada hari Senin kemarin. Dia mengatakan 75 anggota keluarga besar dipaksakan berkumpul di satu rumah, dan dikepung oleh pasukan Israel setelah mereka mengebom rumah-rumah di sekitarnya. Pada Senin pagi, ada pengumuman lewat pengeras suara, “Ini Tentara Israel. Kita minta semua orang keluar dari rumah dan jalan ke gedung sekolah. Wanita dulu, disusul oleh pria.”

Kata Pak Munir, mereka kirim dua wanita keluar dulu, yang pertama adalah sepupu isterinya bernama Rawhiya al-Najar, 48 tahun. Posisi tentara adalah sekitar 15m dari rumah, dan saat Rawhiya keluar, mereka menembak kepalanya. Anak perempuannya, yang berada di disebelahnya, ditembak di paha dan berhasil merangkak kembali ke dalam rumah.

Selama beberapa jam, keluarga Pak Munir telfon Bulan Sabit Merah, LSM kemanusiaan, dan juga petugas di Pemerintah Palestina untuk minta tolong mengatur bantuan bagi mereka supaya bisa tinggalkan rumah. Setelah beberapa jam, belum ada bantuan. Mereka memutuskan untuk coba lari cepat saja dan kabur dari rumah walaupun yakin akan langsung dibunuh. 

“Saat kita lari keluar dari rumah, mereka menembaki kita dengan senapan mesin besar yang berada di atas tank.” Semua orang dewasa membawa bendera putih dan Pak Munir masih memegang bendera tersebut sampai dia telfon BBC pada hari Selasa kemarin. 

Tiga saudaranya, Muhammad Salman al-Najar, 54, Ahmad Jum'a al-Najar, 27, dan Khalil Hamdan al-Najar, 80, dibunuh langsung. “Pasukan itu pasti tahu dia adalah orang yang tua karena mereka begitu dekat padanya”. 

Sebuah anggota keluarga yang lain, Riad Zaki al-Najar, memberikan keterangan yang sama pada BBC lewat telfon. “Mereka menyuruh kita berkumpul di sekolah. Kita suruh wanita keluar dulu, sesuai perintah. Anak-anak ditaruh di bahu kita dengan bendera putih di kepalanya. Saat kita keluar, dengan wanita di depan, wanita melihat tentara dan mulai teriak ‘Ada anak, ada anak’. Tetapi tentara langsung mulai menembaki kita. Tante saya dibunuh dengan peluru di kepala.”

BBC juga bicara dengan Marwan Abu Rida, seorang paramedik dari Bulan Sabit Merah, yang mengatakan di datang ke lokasi pada jam 8:10 pagi. Tetapi dia juga ditembaki dan terpaksa berlindung di dalam sebuah rumah yang dekat sampai jam 20:00 karena ada penembakan terus dari pasukan Israel. Setelah dia berhasil mencapai lokasi, dia temukan wanita yang ditembak di kepala, dan anak perempuannya yang terluka. 

Dalam jawaban tertulis, tentara Israel mengatakan bahwa penyelidikan mereka menunjukkan bahwa klaim tersebut tidak bisa dipercayai. Ditambahkan bahwa mereka selalu menghindari orang sipil dan ini semua kesalahan Hamas yang memilih untuk meluncurkan roket dari dalam wilayah penduduk sipil di Gaza. 

Laporan satu lagi juga diterima B'tselem dari Yusef Abu Hajaj, warga daerah Juhar al-Dik, di bagian selatan kota Gaza. Dia mengatakan pada B'tselem bahwa ibu dan adik perempuannya ditembak saat mereka berusaha lari dari rumah dengan membawa bendera putih. Mereka berada dalam sebuah kelompok yang juga membawa anak-anak kecil. Katanya, tank Israel menembaki rumah mereka dan setelah itu mereka diperintahkan untuk keluar, jadi mereka berusaha melarikan diri. 

ICRC menegaskan terus bahwa mereka sulit mencapai semua lokasi di mana ada keluarga yang terkepung, yang seringkali juga ada mayat dan orang terluka di lokasi tersebut. Mereka tidak bisa tanggapi puluhan panggilan karena tidak bisa dapat akses dari pasukan Israel. 

Seorang kepala keluarga, Daoud Shtewi, mengatakan pada BBC bahwa dia dan 35 anggota keluarganya telah dikepung oleh pasukan Israel di rumah mereka di bagian selatan kota Gaza selama 10 hari. “Kita bahkan tidak bisa melihat keluar dari jendela karena akan ditembak. Kita hampir kehabisan air dan makanan, dan sudah bertahan tanpa listrik selama 12 hari sekarang.”

“Ibu dan bapak saya perlu obat untuk tekanan darah tinggi dan diabet, tetapi obat kita telah habis.” Bulan Sabit Merah masih berusaha mendekati wilayah tersebut. 

Di daerah yang sama, ICRC mengatakan mereka menemukan 4 anak kecil yang menunggu di sebelah ibu-ibu mereka yang sudah mati, tanpa minuman atau makanan, selama empat hari pada minggu kemarin. Pak Shtewi mengatakan ada 17 anak di dalam sebuah rumah di wilayah yang sama. Umur mereka di antara 6 minggu sampai 15 tahun, dan juga ada 6 wanita. Mereka sudah berusaha untuk keluar dari rumah, tetapi mereka dietmbaki kalau buka pintu dan keluar. Keluarga itu sudah berkali-kali berusaha hubungi Bulan Sabit Merah.

Seorang sopir ambulance mengatakan mereka sudah punya data tentang 35 orang di lokasi tersebut, tetapi karena wilayah itu ditutup oleh militer, mereka tidak bisa masuk untuk menjemput keluarga itu. 

Juru bicara tentara Israel mengatakan Hamas meluncurkan roket dari wilayah itu juga dan menggunakan rumah milik penduduk sipil sebagai tempat meluncurkan roket. Orang yang sedang kabur dari rumah bisa saja membiarkan anggota Hamas bersembunyi di tengah kelompoknya untuk kemudian menembak pasukan Israel. Jadi, dari pandangan prajurit Israel, sebuah kelompok yang melarikan diri itu bisa dianggap musuh. Juru bicara tentara Israel juga mengatakan bahwa Hamas sering menggunakan waktu gencatan senjata selama 3 jam itu untuk meluncurkan roket, jadi pasukan Israel terpaksa membalas pada waktu yang sama. Tetapi dia juga menambahkan bahwa tentara Israel selalu berkerja sama dengan organisasi internasional supaya ambulance bisa masuk ke wilayah pertempuran.  

Penelitian dan laporan dari Hamada Abu Qammar di Gaza dan Heather Sharp, Fouad Abu Ghosh dan Raya el-Din di Jerusalem 

Israelis 'shot at fleeing Gazans' 
Story from BBC NEWS:

Klinik Untuk Ibu dan Bayi di Gaza Hancur dalam Serangan

LSM bernama Christian Aid mengatakan bahwa sebuah klink untuk ibu dan bayi di Gaza, yang didanai oleh Christian Aid dan EU (Uni Eropa), telah hancur setelah dibom oleh angkatan udara Israel. Klinik dibom dengan rudal setelah ada telfon masuk yang memberikan peringatan 15 menit untuk kabur dari gedung. 

Peralatan medis senilai ratusan ribu dolar AS telah dihancurkan dalam serangan yang terjadi pada hari Minggu kemarin (11/01/09). Tentara Israel mengatakan pada Christian Aid bahwa ada teroris di dekat lokasi tersebut. Tidak ada yang terluka dalam serangan tersebut karena gedung sudah dikosongkan sebelumnya. Petugas medis di Gaza mengatakan lebih dari 1000 orang Plestina telah dibunuh sekarang dan PBB mengatakan 40% dari mereka adalah wanita dan anak. Israel mengatakan 13 orang Israel telah wafat, dan hanya 3 dari mereka adalah warga sipil. (Dan ternyata, hanya 4 dari 13 tersebut mati karena kena roket Qassam yang diluncurkan dari Gaza ke Israel. Sisanya adalah prajurit yang mati di dalam Gaza. Berarti 4 nyawa dibalas dengan 1000 nyawa!) 

Gedung yang mengandung klinik telah ditandai dengan lambang palang merah, dan juga ada beberapa ambulance di depannya. Tetap saja seluruh gudung hancur setelah kena rudal, walaupun klinik hanya mengisi sebagian dari gedung tersebut. Klinik hancur total dalam serangan, dan semua peralatan mahal telah rusak, termasuk ultrasound, perlengkapan laboratorium, komputer, dan lain-lain. 

Constantine Dabbagh, executive director untuk NECC in Gaza, mengatakan salah satu klink mereka yang lain juga ditutup selama 2 minggu karena pemilik gedung sebelah mendapatkan peringatan berkali-kali bahwa gedungnya akan segera dibom. 

Gaza clinic destroyed in strike 

Story from BBC NEWS:

Prajurit Israel: Mengakui Militer Menerapkan Taktik Perang Brutal

Kamis, 15/01/2009 11:13 WIB

Israel ternyata memang menerapkan taktik perang yang sadis dalam agresinya ke Jalur Gaza. Mereka menerapkan taktik bahwa semua yang ada di Gaza sekarang, adalah musuh Israel.

Tak heran jika tentara-tentara Zionis itu tidak segan-segan membombamdir dan menembaki warga sipil, anak-anak, perempuan bahkan petugas medis, pekerja bantuan kemanusiaan bahkan wartawan.

Hal ini terungkap dari penuturan sejumlah tentara Israel yang sedang menjalani masa istirahat dan baru saja kembali dari tugas di Jalur Gaza. Alon, Seorang prajurit Israel berpangkat Letnan pada Times, bercerita, ketika ia dan pasukannya masuk ke sebuah jalan di kamp pengungsi Jabaliya di utara Gaza, mereka diperintahkan untuk tidak segan-segan menembak apa saja dan siapa saja.

"Kami memperlakukan semuanya sebagai musuh. Kami hanya diperintahkan untuk menembak dan tidak banyak tanya," ungkap Alon.

Selama 19 hari serangan brutal Israel, jumlah warga Palestina yang gugur syahid sudah mencapai 1.025 orang dan 5.000 orang lainnya luka-luka. Sumber-sumber medis di Gaza mengungkapkan, diantara korban syahid 315 diantaranya anak-anak dan 100 orang perempuan.

Dengan taktik perang brutal yang diterapkan Israel, warga Gaza tak bisa berbuat banyak, mereka terperangkap di Gaza dan tidak bisa mengungsi ke tempat aman, karena perbatasan-perbatasan semuanya ditutup.

Prajurit Israel lainnya, Letnan Kolonel Yehuda mengungkapkan, tindakan pasukan Zionis masuk ke gedung-gedung sambil melepaskan rentetan tembakan sudah menjadi praktek standar bagi pasukan Israel. "Pernah terjadi, sebuah gedung terbakar dan kami harus menyelamatkan pasukan kami secepatnya," kata Yehuda.

Meski demikian, sejumlah tentara Israel mengaku shock melihat kerusakan yang mereka timbulkan dalam serangan ke Jalur Gaza. "Kondisi Gaza hancur lebur seolah-olah kami membombardirnya selama bertahun-tahun, padahal kami baru beberapa minggu saja melakukan serangan. Anda tidak bisa membayangkan bagaimana kerusakan yang telah kami lakukan," kata Alon

"Saya bukan orang baru di kemiliteran. Dua saudara lelaki saya bertugas di unit tempur yang menyaksikan serangan ke Gaza. Saya bisa katakan bahwa ini adalah serangan paling agresif yang pernah kami lakukan untuk melawan para pejuang Palestina," sambungnya.

Tentara-tentara Israel itu juga mengakui bahwa mereka menggunakan senjata kimia fosfor putih untuk membombadir target-target di Gaza. Pengakuan para tentara Israel itu mematahkan bantahan Israel yang menolak tuduhan bahwa militernya menggunakan senjata kimia berbahaya dan terlarang.

Seorang prajurit Israel mengklaim bahwa mereka menggunakan senjata kimia itu dengan bertanggung jawab. "Senjata itu sudah sering digunakan," kata prajurit tadi. (ln/iol)

Sumber: Eramuslim.com

14 January, 2009

We will not go down (Song for Gaza)

We will not go down (Song for Gaza)

A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Watch on You Tube
Download Mpeg3


Sepuluh Prajurit Israel Menolak Perang

Rabu, 14/01/2009 16:22 WIB

Sepuluh tentara cadangan Israel menolak ditugaskan dalam perang di Gaza sebagai protes atas pembantaian yang dilakukan pasukan Israel terhadap anak-anak dan kaum perempuan Gaza dalam agresi brutalnya ke wilayah itu.

Kantor Berita Ma'an melaporkan, seorang tentara cadangan Israel bersama satu unitnya menolak bergabung dengan pasukan yang melakukan serangan darat ke Jalur Gaza. Tentara-tentara itu memilih dipenjara selama 14 hari karena menolak tugas daripada harus ikut melakukan serangan brutal ke Gaza.

Sepuluh tentara dalam unit tersebut mengatakan, mereka tidak mau ambil bagian dalam perang yang telah membunuh hampir 1.000 warga sipil di Gaza, termasuk perempuan dan anak-anak dan untuk itu mereka siap diadili dengan tuduhan melanggar perintah.

"Kita sudah membunuh 900 rakyat Palestina dalam 17 hari, termasuk ratusan anak-anak. Jika kekerasan yang harus digunakan, kekerasan itu selayaknya digunakan seminimal mungkin, tapi itu tidak dilakukan," kata No'em Levna, salah seorang prajurit Israel berpangkat letnan satu yang menolak ditugaskan ke Jalur Gaza.

"Membunuh warga sipil tak berdosa, tidak bisa dibenarkan. Tak ada satupun yang membenarkan tindakan semacam itu. Perbuatan itu adalah perbuatan jahat," tukasnya.

Levna menambahkan, apa yang dilakukan militer Israel semata-mata hanya bentuk arogansi Irael yang dipaksakan sebagai tindakan yang logis. "Israel bilang, 'jika kita berhasil menghancurkan lebih banyak, semuanya akan baik-baik saja'. Tapi kebencian dan kemarahan yang kita tanam di Gaza, akan berbalik pada kita," tandas Levna.

Inilah pertama kalinya sejumlah tentara Israel menolak dilibatkan dalam agresi massif yang dilakukan militer Israel ke Gaza. Para tentara itu lebih rela dipenjara daripada mengikuti perintah membunuh warga sipil tak berdosa di Palestina. (ln/prtv)

Sumber: Eramuslim.com

Kalau Mau Golput, Tolong Siapkan Puluhan Trilyun Rupiah Dulu

Assalamu'alaikum wr.wb. 

Dari diskusi di blog saya, sepertinya ada yang salah paham argumentasi saya tentang pemilu, demokrasi dan golput. Biar lebih jelas, saya tulis di sini sebagai post baru (daripada di chatbox). Kalau mau berbeda pendapat, silahkan. 

Ada orang yang menyuruh kita semua golput dengan argumentasi demokrasi haram, tidak ada dalil, dan harus ada sistem kekhalifaan yang menggantikan demokrasi. Mungkin ada yang anggap demokrasi itu berasal dari Amerika, padahal akar demokrasi ada di bangsa Yunani ribuan tahun yang lalu. Demokrasi yang paling tua sekarang ini adalah di Inggris, di mana, pada beberapa ratus tahun yang lalu, Raja (sebagai penguasa mutlak) melepaskan kekuasaan secara bertahap dan izinkan rakyat membentuk parlemen dan pemerintah, dan menciptakan hukum negara yang harus dituruti semua. Tindakan itu, secara pelan, menghasilkan sistem demokrasi yang kita kenal sekarang dan menjadi lebih lengkap di negara baru seperti Amerika, yang lepaskan diri dari kekuasaan seorang raja dan membentuk posisi presiden.

Mungkin ada yang anggap dari komentar saya bahwa saya menentang semua argumentasi untuk khalifa dan hukum syariah. Tetapi sebenarnya, saya lebih terfokus pada perlawanan terhadap sikap golput yang saya nilai sangat negatif untuk masa depan negara ini. Argumentasi saya bukan pendapat emosional (atau anti-Islam) tetapi argumentasi saya insya Allah hanya sebuah pendapat yang logis saja.

Coba berfikir seperti ini: Bayangkan ada dua partai saja di Indonesia, partai A dan B. Dari pengalaman, terbukti partai A penuh dengan koruptor, dan siap mendukung diktator, asal mereka dan para kroninya bisa kaya raya. Kehidupan masyarakat tidak dipedulikan selama para penguasa bisa kaya. 

Kemudian, ada partai B. Dari pengalaman, partai ini punya banyak anggota yang insya Allah beriman dengan baik, jujur, adil, bijaksana, profesional dan mereka siap membentuk pemerintahan yang bersih demi kepentingan rakyat. (Partai B juga disebut “partai Islam”). 

Di Indonesia ada sekitar 150 juta pemilih. Lalu orang yang ingin menentang demokrasi datang dan mengatakan "Demokrasi haram. Tidak ada dalil. Golput saja!" Setelah itu, 100 juta orang nurut dan menjadi golput. 50 juta orang yang tersisa dibujuk dengan sembako untuk pilih partai A, partai koruptor. Setelah partai A menang, uang negara kembali dirampas, orang kuat kembali berkuasa, pelanggaran HAM mulai terjadi di mana-mana, orang miskin tidak punya hak lagi, dan rakyat hidup dalam kesulitan. 

Saat 100 juta orang yang golput itu merasa menderita lagi, mungkin mereka akan mengeluh kepada orang yang menyuruh mereka semua golput. Kalau keadaan seperti itu muncul, orang yang mendukung sikap golput akan berani katakan apa? Kalau saya lihat, hanya ada 2 jawaban yang wajar dari mereka (para pendukung golput). 

Yang pertama, mungkin mereka akan mengatakan, "Kami bertanggung jawab. Kami salah menyuruh golput. Anak yatim dan orang miskin sudah banyak yang mati kelaparan sekarang karena kami menyuruh golput, dan oleh karena itu, partai koruptor menjadi berkuasa. Ini semua kesalahan kami yang menyuruh golput. Kami mohon maaf. Seharusnya kami izinkan kalian semua (orang yang beriman) memilih partai yg paling baik dan bersih dari pilihan yang ada." 

Atau sebaliknya, mungkin yang menyuruh golput akan mengatakan, "Ini bukan kesalahan kami. Memang benar kami suruh golput, dan oleh karena itu 100 juta orang yang beriman menjadi golput semua. Sekarang, para koruptor kembali berkuasa. KPK sudah dibubarkan. Para penguasa yang dzalim kembali merampas hak masyarakat, dan banyak anak yatim serta orang miskin hidup dalam kesulitan dan bahkan ada banyak yang mati kelaparan. TETAPI JANGAN SURUH KAMI BERTANGGUNG JAWAB. Ini bukan kesalahan kami. Kami pengen punya khalifa saja. Kok belum ada ya?”

Artinya, setelah partai para koruptor berhasil mendapatkan kekuasaan (dengan cara apapun) dan negara menjadi lebih buruk, orang yang sebelumnya menyuruh golput mau katakan apa? Apakah mereka akan merasa BERTANGGUNG JAWAB atas kematian setiap anak miskin yang tidak bisa dapat nafkah hidup dari pemerintah karena uang rakyat dikorupsi terus? Atau apakah pendukung golput akan merasa TIDAK BERTANGGUNG JAWAB, dan tidak peduli pada keadaan masyarakat yang terwujud setelah 100 juta orang beriman menjadi golput, yang secara langsung memberikan kekuasaan pada partai koruptor?

Menurut saya, ini sebuah argumentasi logis di mana kita punya 2 pilihan yang jelas di depan mata. Kita bisa mendukung partai yang bersih, atau kita bisa abaikan hak memilih kita dan biarkan orang lain merampas kekuasaan. Kalau ada orang yang mau menyuruh kita semua golput, seharusnya mereka siap bertanggung jawab terhadap hasilnya nanti pada saat anak miskin tidak bisa hidup dan uang rakyat dihabiskan untuk kepentingan penguasa yang korup.

Kalau ada yang mau beragumentasi bahwa kita mesti mendukung khalifa saja, dan tidak boleh atau tidak usah mendukung partai politik, silahkan. Tetapi menurut saya, sebaiknya membersihkan sistem pemerintahan yang sudah ada terlebih dahulu. Sistem pemerintahan sudah ada di sini, sudah berjalan dengan struktur yang jelas, dan ada uang rakyat yang dikumpulkan dalam bentuk pajak. Jadi, pilihan yang tepat untuk sementara ini bukannya memilih antara demokrasi atau khalifa. Tetapi lebih baik bertanya “Uang rakyat, sebanyak RATUSAN TRILYUN Rupiah, sebaiknya ditaruh di tangan SIAPA?” dan setelah itu memilih partai A atau B.

Pertanyaan dan pilihan selain itu tidak penting pada saat ini. 

Tugas orang yang beriman sekarang bukan berdebat panjang-lebar tentang perlunya menghancurkan sistem demokrasi (sekarang juga) dan menggantikannya dengan khalifa (sekarang juga). Tetapi tugas yang tepat adalah memilih SIAPA yang paling baik untuk mendapatkan kekuasaan terhadap uang negara tersebut, demi kepentingan masyarakat, terutama orang miskin dan anak yatim. Kalau dalam keadaan kita sekarang ini, ada orang yang mau menyuruh golput dengan alasan apa saja, itu sama dengan dia mengatakan “Saya tidak peduli kalau uang negara diserahkan kepada koruptor! Saya tidak mau memilih yang lebih baik, padahal saya sanggup (dengan ikut dalam pemilu). Biarkan saja koruptor menang. Bukan urusan saya. Dan kalau anak yatim tidak bisa dapat nafkah hidup dari pemerintah yang korup, juga bukan urusan saya.”

Anjuran saya adalah jangan menyuruh golput, tetapi menyuruh semua orang baik yang kita kenal untuk memilih partai yang paling bersih, paling penuh dengan orang yang beragama dengan baik, orang yang paling jujur, adil, bijaksana, mulia, baik hati, sabar, dan seterusnya. Mau mendukung partai mana saja silahkan, tetapi pastikan dulu lewat analisa sendiri bahwa partai tersebut lebih baik dari yang pernah berkuasa selama ini. Caranya bisa dengan banyak membaca koran, baca isi situs partai, bertanya kepada teman-teman dan orang tua, dan seterusnya. Setelah sudah pilih, jelaskan kepada orang lain alasan anda memilih partai tersebut, dan ajak mereka memperbaiki bangsa ini dengan menempatkan uang negara di tangan orang yang (menurut anda) paling baik untuk masa depan.

Setelah pemilu sudah selesai, dan pemerintahan Indonesia sudah ada di tangan orang yang lebih baik, dan uang negara sudah mulai disalurkan kepada pihak yang paling membutuhkannya, silahkan para pendukung khalifa mengadakan seminar yang membahas sistem kekhalifaan dan bagaimana bisa diimplimentasikan secara bertahap di Indonesia untuk menggantikan sistem demokrasi yang ada sekarang. Kalau masyarakat tertarik pada ide tersebut, mereka akan mendukungnya. Kalau tidak, mereka akan menolak dan setelah itu menjadi hak bagi para pendukung sistem khalifa untuk berjuang terus mengubah pikiran masyarakat lewat dialog.

Tetapi yang terpenting adalah jangan melakukan hal tersebut sebelum negara ini sudah ditangani oleh orang baik dan sudah menjadi negara maju. Kalau Indonesia sudah mirip Malaysia, Singapura, atau Australia, saya tidak akan menolak kalau ada yang mau golput dengan alasan lebih senang pada sistem kekhalifaan. Yang penting, negara sudah dalam kondisi yang baik, dengan pemerintah yang baik, dan tidak ada anak yang mati kelaparan lagi. 

Kalau para pendukung khalifa (yang sekarang menyuruh golput) mau bicara, silahkan, tetapi tolong pastikan dulu bahwa pada saat berbicara tentang ide-ide dan filosofi politik yang tinggi, anak yatim dan orang miskin sudah dapat jaminan dari negara dan bisa makan, bersekolah dan berobat dengan baik. Tetapi kalau ada orang yang seenaknya menyuruh semua orang yang beriman golput, sehingga ada risko orang yang korup bisa berkuasa, maka nyawa anak yatim dan orang miskin adalah taruhannya. Apakah pendukung golput mau bertanggung jawab terhadap nyawa mereka bila koruptor menang dalam pemilu dan langsung mulai merampas harta negara?
 
Yang jelas, pendukung golput tidak bisa membiayai semua anak yatim dan orang miskin di seluruh nusantara, tetapi kalau uang negara sudah ditempatkan pada tangan orang baik, mungkin bisa. Jadi tanggung jawab kita sebagai orang yang beriman adalah untuk memastikan bahwa uang negara ditempatkan di tangan orang yang baik. Setelah itu, dan kalau target itu SUDAH tercapai, orang yang inginkan khalifa dipersilahkan membahas baik buruknya demokrasi dan sistem lain, dan sebarkan ide-ide itu kepada masyarakat. Tetapi JANGAN melakukannya sekarang, karena pada saat ini, masih ada anak miskin yang mati kelaparan. Kemarin saya baca di berita ada 3 kasus baru anak yang mati karena kurang gizi di Sulawesi. Dan hal itu bisa terjadi karena uang rakyat belum berada di tangan yang tepat.

Jadi, sekarang ada 2 PILIHAN yang jelas: taruh uang negara di tangan orang yang beriman dan bersih (siapapun itu), atau memilih golput alias TIDAK MAU TAHU uang negara ada di tangan siapa. Kita mau memilih yang mana?

Ada yang berprotes karena saya selalu mengatakan hal yang baik tentang suatu partai Islam. Tetapi hal itu hanya saya lakukan karena sudah dianalisa (seperti dijelaskan di atas). Kalau ada sebuah partai Islam yang anggotanya tidak dicari oleh KPK, dan tidak masuk penjara karena korupsi, dan tidak masuk penjara atas tindak pidana manapun (sepertinya penipuan, narkoba, pelanggaran HAM, pembunuhan, dan lain-lain.), dan di antara anggotanya ada 300 orang bergelar PhD (dan sebagian dari mereka adalah caleg sekarang), maka saya rasa sangat, sangat wajar bila semua orang yang beriman dan ingin memperbaiki negara ini mendukung partai tersebut.
Tetapi kalau ada orang yang mau mendukung partai yang lain, silahkan, asal sudah diperiksa dan diyakini sebagai partai yang anggotanya paling baik dan bersih dari semua pilihan yang ada. 

Kalau ada orang yang ingin membuktikan adanya partai yang lebih baik dan lebih bersih daripada yang biasannya saya bahas, silahkan menjelaskan. Tidak mungkin ada sebuah partai yang sempurna, yang penuh dengan manusia yang sempurna. Tetapi tugas kita hanya sebatas mencari yang terbaik dari yang ada. 

Kalau anda masih mau golput (dengan alasan apapun), silahkan. Tetapi sebelumnya, tolong siapkan puluhan trilyun rupiah untuk membiayai kehidupan anak yatim dan orang miskin karena mungkin anda perlu membiayai kehidupan mereka dengan uang pribadi anda. Atau apakah anda tidak mau bertanggung jawab terhadap mereka kalau para koruptor menang dalam pemilu disebabkan anda mengajak semua orang memilih golput?

Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,

Gene Netto


13 January, 2009

Cerita Dibalik Sikap Abstein AS di PBB

Assalamu’alaikum wr.wb.,
Karena saya merasa tidak yakin dengan berita ini, saya carikan di Google (dgn kata kunci Bush, Olmert, abstain). Ternyata benar, dan banyak situs berita resmi melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert, memang mengatakan bahwa dia menyuruh Bush untuk abstain dalam voting di DK PBB.
Sungguh luar biasa. Perdana Menteri Israel menyuruh, Presiden AS langsung nurut tanpa membantah.
(Tetapi, sekarang, setelah berita ini mulai dimuat di mana-mana, juru bicara Gedung Putih mengatakan bahwa berita ini tidak benar. Hmmm….)
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene

########

Cerita Dibalik Sikap Abstein AS di PBB

Selasa, 13/01/2009 12:58 WIB
AS dan Israel sudah menjadi satu paket, yang memisahkan keduanya cuma jarak. AS di daratan benua Amerika, Israel berada di Palestina, Timur Tengah. Keduanya sudah seperti koin yang saling bersisian, sehingga seorang Perdana Menteri Israel pun bisa bebas mengeluarkan perintah pada seorang presiden Amerika.

Inilah yang terjadi saat Dewan Keamanan PBB akan mengeluarkan resolusi mengecam serangan Israel ke Jalur Gaza. Seperti diketahui dari 14 negara anggota DK PBB, AS adalah satu-satunya negara yang abstein atas resolusi itu. Sikap abstein itu ternyata tidak lepas dari peran Perdana Menteri Israel Ehud Olmert. Ia mengaku sebagai orang yang memerintahkan Bush agar AS mengambil sikap abstein.

"Saya katakan pada Bush, AS tidak boleh memberikan suara pada resolusi itu. Bush kemudian dengan segera menghubungi menteri luar negerinya dan memerintahkan menlunya untuk tidak memberikan suaranya," kata Olmert dalam pidatonya di kota Ashkelon hari Senin kemarin.
Manurut Olmert, Bush memerintakan Condoleezza Rice-menlu AS-untuk abstein meski Rice adalah seorang yang menyusun draft resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Gaza. Olmert juga menceritakan bagaimana ia bisa memerintah seorang presiden AS.

"Saya bilang 'hubungkan saya dengan Presiden Bush di telpon'. Mereka menjawab bahwa Bush sedang memberikan pidato di Philadephia. Saya bilang, saya tidak peduli. 'saya harus bicara dengan Bush sekarang'. Bush lalu turun dari podium dan bicara pada saya," ungkap Olmert seolah bangga bahwa dirinya berhasil menyuruh seorang presiden AS menghentikan pidato hanya untuk bicara dengan perdana menteri Israel.

Begitulah kejadiannya, sikap abstein AS bukan semata-mata karena keinginannya sendiri tapi karena perintah Israel. (ln/presstv)

Sumber: Eramuslim.com

PBB: Israel Bom Rumah Berlindung Warga Palestina

Sabtu, 10 Januari 2009 11:53 WIB

TEMPO Interaktif, Jerusalem: PBB melaporkan bahwa Israel meminta warga sipil Palestina berlindung di sebuah rumah dan hari berikutnya rumah itu dibom sehingga menewaskan 30 orang.

PBB membuat laporan itu, dikeluarkan pada Jumat (9/1), berdasarkan kesaksian empat korban yang terselamatkan saat pemboman terjadi pada Senin (5/1).

Kesaksian lain, yang sampai ke tangan kantor berita AP dan lembaga kemanusiaan Israel, menyebut jumlah korban lebih sedikit. Tapi ini cerita sama.

Salah satu korban selamat, Salah Samouni, kepada AP di rumah sakit, mengatakan pada Minggu, ia dan keluarganya diperintah Israel pindah ke rumah kerabat yang juga bertetangga. Untuk menghindari pertempuran, kata tentara Israel.

Laporan serupa juga diungkap oleh Ahmad Samouni dan Meysa Samouni kepada PBB. Mereka diperintah pindah ke salah satu kerabat mereka. Menurut Ahmad, 23 tahun, saat ia meninggalkan rumah bertingkat tiga, kesatuan Israel lain memerintahkan ia masuk rumah Wael Samouni dan tinggal di sana.

Meysa mengatakan mereka mesti melewati malam di rumah itu tanpa makanan dan minum. Ahmad mengatakan setidaknya 60 orang berada di rumah Wael. Laporan PBB menyebut setidaknya 110 orang.

Sehari kemudian, Israel menjatuhkan tiga bom di rumah Wael penuh sesak itu.

Satu roket menghajar pintu rumah dan dua lainnya dijatuhkan dari udara, kata Ahmad. Ia kemudian berteriak, "Yang masih hidup keluar. Jika kita mengangkat tangan, mereka tidak akan menembak."

Ia mengatakan sekitar 40 kerabatnya keluar rumah. Tentara Israel, yang berada di atap dan sekitar rumah, membiarkan mereka lewat. Mereka tidak menembaki tapi juga tidak menolong. Mereka kemudian pergi ke pusat kota, ke rumah sakit, atau ke kerabat lain.

Pada Kamis (8/1), Komite Palang Merah Internasional menuduh tentara Israel menghambat regu penolong ke tiga rumah yang dibom--salah satunya di kawasan Zeitoun meski tidak jelas yang dimaksud itu keluarga Samouni.

Palang Merah menemukan 15 korban tewas dan 8 terluka di sana, termasuk tiga anak kecil yang terlalu lemah untuk berdiri.

Pihak militer Israel membantah mereka menyuruh warga sipil masuk satu gedung dan kemudian membom. "Kami tidak tahu soal ini," kata juru bicara militer Israel, Mayor Avital Leibovich. "Kami tidak tahu apakah kami menyerangnya. Tidak ada konfirmasi bahwa kami menyerangnnya." AP/NURKHOIRI

Sumber: Tempo.co.id


Lihat juga:

Episode Terkelam Klan Samouni

10 January, 2009

Gaza Dibom, Putra Kadafi Bayar $AS 1 Juta kepada Penyanyi

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Hanya 10 hari yang lalu, saat Gaza sedang dibom, orang Muslim lain bersenang-senang merayakan tahun baru. Hal ini terlihat di Indonesia, dan juga di lain negara. Bayangkan kalau ada solidaritas di antara sesama Muslim dan uang tersebut digunakan untuk membeli makanan, air dan obat-obatan yang sangat dibutuhkan korban di Gaza.
Mariah Carey dibayar $1 juta untuk menyanyikan 4 lagu saja. Biaya pesta seluruhnya berapa???
Sangat disayangkan ada orang Muslim yang bisa hidup seperti ini dengan mengabaikan penderitaaan orang lain. Sungguh sangat jauh dari contoh Rasulullah SAW.

Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene

########

Putra Kadafi Bayar Carey $AS 1 juta untuk pesta
Senin, 5/1/2009

LONDON, SENIN - Diberitakan pada Minggu (4/1/09), vokalis AS bersuara indah Mariah Carey (38) dibayar sejuta dollar AS untuk menyanyi dalam sebuah pesta malam pergantian tahun yang baru lalu yang diadakan oleh putra Moammar Kadafi.
Ditulis oleh thesun.co.uk, menyambut Tahun Baru 2009, Saif (36), putra sang pemimpin Libya, menggelar sebuah pesta di Nikki Beach Club, St Barts, Karibia. Ia mengeluarkan sejumlah uang tersebut untuk Carey, yang menyuguhkan hanya empat lagu dalam acara itu.
Carey hadir ditemani oleh suaminya, Nick Cannon. Bintang-bintang hip-hop Timbaland dan Jay-Z juga tampil di sana. "Mereka semua bersenang-senang," kata seorang tamu. (ATI)

Sumber: entertainment.kompas.com

08 January, 2009

Gaza dan Israel: Bayangkan Apa Yang Akan Terjadi…

8 Januari 2009

Bayangkan apa yang akan terjadi…
Bayangkan apa yang akan terjadi jika situasi di antara orang Muslim di Gaza dan orang Yahudi di Israel itu terbalik.

Bayangkan apa yang akan terjadi jika negara Israel belum pernah muncul karena mereka kalah dalam “perang kemerdekaan” mereka, yang kemudian mengakibatkan jutaan orang Yahudi terkepung di dalam kamp pengungsi di Tepi Barat dan Gaza. Dengan begitu, negara yang sekarang menjadi Israel malah menjadi negara maju bernama Palestina dan negara itu akan mempunyai kekuasaan penuh secara militer dan ekonomi terhadap pengungsi Yahudi di Gaza dan Tepi Barat. Jalur Gaza malah akan dikenal sebagai “Ghetto Gaza” yang menampung 1,5 juta orang pengungsi Yahudi yang tidak bisa pergi ke mana-mana. (Ini mirip dengan Ghetto Warsaw, semacam penjara yang dibuat oleh tentara Nazi untuk orang Yahudi pada zaman Perang Dunia II).

Bayangkan apa yang akan terjadi.
Bayangkan apa yang akan terjadi jika orang Yahudi di Ghetto Gaza tidak dapat lagi menahan penderitaanya di bawah blokade militer dan ekonomi dari orang Muslim di Palestina dan mulai melakukan perlawanan, walaupun mereka tahu bahwa mereka tidak bisa menang. Pemimpin kaum Yahudi di Kadima (partai poiltik Yahudi yang paling besar di Gaza) mungkin akan mulai mengucapkan kata-kata pemberontakan sebagai usaha melawan penjajah Muslim. Kadima mungkin juga berhasil mendapatkan beberapa roket dan menggunakannya untuk menunjukkan perlawanan mereka terhadap tentara Muslim Palestina yang sudah memblokade orang Yahudi di Ghetto Gaza selama 1,5 tahun, dan sudah menjajah mereka selama beberapa dekade.

Bayangkan apa yang akan terjadi.
Bayangkan apa yang akan terjadi jika militer Palestina membalas serangan roket itu dengan menjatuhkan bom di atas semua penghuni Ghetto Gaza selama satu minggu, lalu memasuki Gaza dengan tank, meledakkan banyak gedung, rumah, rumah sakit, sekolah yang berada di bawah perlindungan PBB, dan mengebom semua sasaran lain yang ingin mereka hancurkan. Lalu, tentara Muslim dengan enteng akan mengatakan pada media internasional, “Kita hanya membela diri terhadap serangan Kadima. Mereka adalah teroris. Kita tidak tahu kenapa, tetapi ternyata teroris Kadima itu tidak ingin dipenjarakan untuk jangka waktu tidak terbatas di Ghetto Gaza, dan mereka sudah meluncurkan roket mereka ke Palestina Selatan dari dalam Gaza. Teroris Kadimalah yang melanggar perjanjian gencatan senjata, dan oleh sebab itu kami harus menghancurkan mereka. Kami hanya membela diri. Sepuluh orang Muslim sudah dibunuh oleh teroris Yahudi dan oleh karena itu kami berhak membalas serangan mereka itu dengan membunuh 760 orang Yahudi dan melukai 3.000 orang lain. Satu nyawa Muslim setara dengan seratus orang Yahudi.”

Bayangkan apa yang akan terjadi.
Bayangkan apa yang akan terjadi jika Rusia (yang akan mengambil posisi Amerika Serikat sebagai pelindung Israel sekarang) secara terus-menerus mengunakan kekuasaan vetonya di Dewan Keamanan untuk menghalangi pernyataan resmi dari PBB yang mengecam tindakan Palestina terhadap warga sipil Yahudi di Gaza. Apa yang akan dikatakan oleh Amerika Serikat jika Rusia terus-menerus membela semua tindakan yang dilakukan oleh Palestina dan bersikeras bahwa negara Palestina mempunyai hak untuk membela diri terhadap serangan roket Kadima, walaupun hal itu mengakibatkan kematian ratusan penduduk Yahudi sipil yang tidak berdosa di Gaza?

Bayangkan apa yang akan terjadi.
Bayangkan apa yang akan dikatakan Amerika Serikat dan Uni Eropa jika Rusia mengeluarkan pernyataan resmi yang mengatakan, “Kami tidak punya masalah dengan penduduk sipil Yahudi di Ghetto Gaza. Bukan mereka yang menjadi masalah, tetapi Kadima yang menjadi masalah. Mereka adalah teroris. Kami tidak akan bernegosiasi dengan teroris. Kadima harus dihancurkan. Semua pengungsi Yahudi di Gaza tidak mempunyai hak untuk menyerang orang Muslim di Palestina dari dalam Ghetto Gaza. Ini adalah perang dari kami untuk melawan teror. Orang Yahudi adalah teroris. Orang Yahudi tidak diizinkan untuk memberontak sedikitpun terhadap penjajah Muslim dari Palestina.”

Bayangkan apa yang akan terjadi.
Bayangkan apa yang akan terjadi jika semua pemerintah negara barat di Eropa, Inggris, dan Amerika melihat lebih dari 760 orang Yahudi dibunuh di Gaza dan 3.000 orang lain kena luka-luka dalam waktu hanya 13 hari saja, di mana sebagian besar di antara mereka adalah penduduk sipil dan sekitar 30% dari mereka adalah anak kecil yang tidak berdosa. Barangkali dunia akan menonton saja pembantaian itu yang dilakukan oleh tentara Palestina yang memiliki persenjataan yang lengkap. Dan mungkin usaha untuk menciptakan perjanjian gencatan senjata baru akan terus-menerus dihalangi oleh Rusia. Kemudian, Rusia akan memberitahu media bahwa tentara Muslim mempunyai hak untuk membela negara Palestina dengan menjatuhkan bom di atas Gaza, walapun kebanyakan korban adalah penduduk sipil Yahudi dan anak kecil.

Bayangkan apa yang akan terjadi.
Bayangkan apa yang akan terjadi jika negara Mesir menolak untuk membuka perbatasannya untuk membiarkan penduduk sipil Yahudi di Ghetto Gaza kabur keluar dan menghindari perang. Bayangkan apa yang akan dikatakan dunia jika Mesir menolak untuk membuka perbatasannya supaya obat-obatan, makanan, air, bensin (untuk genset di rumah sakit) dan persediaan esensial lainnya bisa masuk Gaza untuk mengurangi penderitaan penduduk sipil Yahudi.

Bayangkan apa yang akan terjadi.
Bayangkan apa yang akan dikatakan dunia ke Rusia karena membolehkan begitu banyak penduduk sipil Yahudi dibunuh oleh tentara canggih Palestina dan terus memberi perlindungan mutlak bagi Palestina di dalam PBB. Bayangkan apa yang akan dikatakan pemimpin politik dan penduduk Amerika Serikat. Apakah mereka akan diam terus seperti sekarang?

Bayangkan apa yang akan terjadi.
Bayangkan apa yang akan terjadi jika CNN menunjukkan wawancara dengan dokter yang terjebak di dalam sebuah rumah sakit di Gaza, dan dia mengatakan, “Sekitar 30% dari korban adalah anak Yahudi. Banyak dari mereka sudah meninggal sebelum kami bisa mengobatinya mereka karena jumlah korban sudah terlalu banyak. Kami sudah mulai kehabisan persediaan obat-obatan. Mengapa dunia tidak datang untuk membantu penduduk sipil Yahudi yang tidak berdosa di Gaza? Mengapa orang Muslim Palestina boleh mengebom Gaza begitu saja? Di mana dunia internasional? Mengapa mereka tidak mau bertindak untuk melindungi jiwa orang Yahudi yang tidak berdosa di Gaza?”

Bayangkan apa yang akan terjadi.
Bayangkan apa yang akan terjadi jika CNN memperlihatkan seorang pendeta Yahudi tua yang sedang berlari di jalan dengan mayat anaknya di dalam gendongannya. Baju ibaddahnya sudah bernoda merah dari darah, dan pemandangan kacau dan rusak kelihatan di belakangnya, saat dia sedang melarikan diri. Pendeta Yahudi itu akan menjerit di depan kamera dan teriak, “Kenapa mereka membunuh penduduk sipil Yahudi yang tidak berdosa? Apa kesalahan kami? Kami bukan anggota Kadima. Kami tidak meluncurkan roket. Mengapa tentara Muslim harus membunuh anak saya? Mengapa tak ada seorangpun yang mau melindungi kami?”

Bayangkan apa yang akan terjadi.
Bayangkan apa yang akan terjadi jika seluruh yang ditulis di atas ini adalah benar dan sedang terjadi pada saat ini. Bayangkan reaksi dari semua orang yang baik hati dan suka kedamaian di dunia ini, yang sedang menonton kejadian tersebut di televisi. Di dunia barat, ada berapa banyak ibu dan bapak biasa, anak remaja dan orang tua, yang akan tetap diam terus jika pembantaian ini dilakukan pada penduduk sipil Yahudi di Gaza? Apakah mereka akan marah sekali? Apakah mereka akan bergabung dalam demo besar di kota masing-masing? Apakah mereka akan menyuruh pemimpin mereka ambil tindakan dengan segera untuk mengatasi pembantaian tersebut?

Bayangkan apa yang akan terjadi jika semua orang di dunia barat menganggap nyawa anak Muslim yang tidak berdosa setara dengan nyawa anak Yahudi yang tidak berdosa?

Bayangkan apa yang akan terjadi jika situasi di Gaza itu terbalik.

Gene Netto
Jakarta, Indonesia

[Kalau anda ingin mengirim tulisan ini kepada teman di negara asing, ada versi bahasa Inggris di sini: Gaza and Israel: I wonder what would happen…
Semoga bermanfaat.]

Gaza: Berikan tanda tangan pada petisi online

Klik pada link di bawah, isi nama dan alamat email. Sudah ada 300.000 orang yang mendukung. Petisi akan diberikan kepada pemimpin dunia, PBB, dan lain-lain, dan akan dibuat iklan dalam koran internasional seperti Washington Post. Organisasi Aavas ini punya banyak pengalaman dengan petisi online dan sudah berhasil beberapa kali mengubah kebijakan politik di manca Negara.
Sebarkan kepada teman-teman yang lain.
Wassalam,
Gene

Dear friends,

Israel's ground offensive has reached the cities of Gaza and more and more civilians are dying: it's way past time to end this war. With 270,000 signatures for a ceasefire already -- including yours -- our momentum is growing, we've contacted many international leaders and ceasefire initiatives are beginning.

But there's still no end to the violence, and outrageously, the US is obstructing a fair ceasefire at the United Nations -- so we need to raise an even bigger outcry, seeking face-to-face meetings with Security Council powers to deliver our petition as well as taking out ads in influential US newspaper the Washington Post before Barack Obama takes office.

http://www.avaaz.org/en/gaza_time_for_peace

The more of us come together to sign the campaign, the more powerful our voices will become. If you haven't already, please take a moment to forward the link and message below to ten people who might be interested in signing the petition. Delivering half a million signatures this week would really make an impact—

01 January, 2009

Tentara Israel: Negara Muslim Lebih Sibuk Pesta Daripada Pedulikan Gaza

Assalamu’alaikum wr.wb.,

(Berita dari BBC dan Associated Press, 1 Januari 2009)

Setelah melakukan penyerangan ke Gaza selama 6 hari, belum ada tanda Israel mau berhenti. Sejak dimulai minggu kemarin, Direktur rumah sakit umum di Gaza melaporkan 391 orang sudah wafat dan 1.950 orang luka-luka, banyak dari mereka yang tidak akan selamat karena tidak ada obat. Rumah sakit sudah kehabisan stok obat-obatan dan darah, dan makanan, air, serta kebutuhan lain masih sulit masuk. Masjid, kantor polisi, kantor administrasi, instilasi listrik dan rumah pribadi hanya sebagian dari sasaran bom.

Di bagian selatan Israel, 4 orang telah wafat dan 5-10 luka-luka, dari roket Hamas (yang tidak bisa diarahkan).

Tentara Israel mengatakan mereka sudah siap melakukan penyerangan lewat darat dan puluhan tank sudah berkumpul di perbatasan Gaza. Minggu ini, 9.000 pasukan telah dipindahkan ke wilayah tersebut, yang sekarang dinyatakan zona militer tertutup, dan Israel mengatakan bisa melakukan penyerangan ke Gaza kapan saja. Seorang pewira tentara Israel mengatakan peswat tempur dan helikopter Israel sudah melakukan sekitar 500 penyerangan terhadap berbagai sasaran di Gaza. Sampai saat ini, wartawan internasional masih dilarang masuk zona militer tersebut dan juga dilarang masuk ke Gaza.

Ketika ditanya oleh wartawan, juru bicara tentara Israel, Letnen Ari Goldberg, mengatakan mereka terpaksa melakukan penyerangan pada Gaza disebabkan roket yang diluncurkan oleh Hamas, dan karena itu, Israel terpaksa membela diri. Saat wartawan bertanya apakah Israel tidak takut pada tindakan yang bakal diambil oleh negara-negara Muslim sebagai aksi solidaritas dengan Gaza, Lt. Goldberg mengatakan, “Buat apa kita takut pada orang Muslim di lain negara? Apakah mereka peduli pada warga di Gaza? Secara lisan, mereka mengutuk Israel, tetapi pada saat demo di jalan, hanya beberapa ribu orang muncul.”

Ketika wartawan bertanya lagi tentang acaman lain dari negara Muslim, seperti pemboikotan terhadap produk-produk Israel dan Amerika, Lt. Goldberg mengatakan, “Buat apa takut? Lihat saja di negara-negara Muslim sekarang. Semuanya lagi sibuk menghabiskan uang mereka dengan berpesta-pesta, menginap di hotel mewah, berlibur keluar kota, membeli petasan dan kembang api, semuanya untuk merayakan tahun baru Nasrani! Mereka tidak bisa kompak seperti kita di Israel, dan kalau ada orang yang coba kumpulkan sumbangan untuk warga Gaza, semua Muslim akan mengatakan uangnya telah dihabiskan untuk pesta tahun baru. Buat apa kita takut pada mereka?”

Dalam pemantauan di manca negara, pernyataan dari juru bicara tentara Israel itu dinilai cukup benar. Selama beberapa hari terakhir, orang Muslim di manca negara telah menyibukkan diri dengan berbagai aktivitas menyambut dan merayakan tahun baru Nasrani, sedangkan tahun baru Islam lewat begitu saja tanpa sikap ceriah yang sama. Kita harus melihat nanti apakah benar kebanyakan orang Muslim telah menghabiskan uangnya untuk berpesta-pesta dan libur keluar kota, sehingga mereka tidak bisa berikan bantuan untuk korban di Gaza. (Uang kembang api: ratusan ribu. Uang libur keluar kota: jutaan. Uang untuk korban Gaza: sepuluh ribu saja.)

CATATAN PENTING:
Komentar dari juru bicara tentara Israel di atas adalah 100% fiksi dan rekayasa saya (2 paragraf). Tetapi berita sebelumnya tentang jumlah orang yang wafat dan lain-lain adalah asli dan benar. Saya tambahkan bagian fiktif itu sebagai usaha untuk memberikan kesadaran kepada orang lain. Sayangnya, berita di bawah ini, yang menunjukkan tingkat solidaritas orang Muslim di Indonesia terhadap penderitaan saudaranya di Gaza, adalah 100% asli dan benar:

176 Ribu Pengunjung Padati Kebun Binatang Ragunan
Lalu Lintas di Kawasan Ragunan Semerawut
Puncak Liburan, Antrean Kendaraan di Telaga Sarangan Hingga 5 Km
SBY Jalan-jalan ke PIM
Piknik di Taman Safari Bali, JK Momong Cucu

Selain melakukan pengeboman, ada berita asli yang saya nonton di CNN tadi tentang perang psikologis yang juga dilakukan oleh tentara Israel di Gaza. Ketika telfon bunyi, penghuni rumah akan angkat dan ada suara yang mengatakan “Rumah anda akan segera dibom. Anda diberikan 45 minit untuk kosongkan rumah anda.”

Pesan ini sering dipakai oleh tentara Israel bila mereka ingin mengebom suatu gedung, tetapi tidak ingin membunuh penghuninya dengan sengaja. Kalau ada yang terima telfon seperti ini, tidak ada pilihan kecuali kabur dari rumah dengan secepatnya karena dia tidak tahu apakah rumahnya memang akan dibom atau tidak. Sekarang, pesan itu dikirim setiap hari ke ribuan rumah sekaligus!

Tadi saya lihat di berita CNN, wanita Palestina dan anak-anaknya sedang berkumpul di tempat umum, sebagian membawa koper, atau pakai jaket tebal saja karena cuaca sedang dingin di sana. Semua anak-anak itu dan juga ibu-ibunya menangis dengan keras. Mereka adalah orang yang terima telfon yang menyuruh kabur dari rumah karena akan dibom. Di Gaza, banyak orang tinggal dalam rumah susun, jadi kalau satu keluarga kabur, pasti ada banyak yang lain yang ikut kabur, termasuk tetangganya.

Saat melihat ibu-ibu dan anak-anak itu yang ketakutan pulang ke rumahnya, karena sedang menunggu dibom, pada lain saluran di televisi ada berita tentang ummat Islam di Indonesia yang berpesta-pesta, habiskan milyaran rupiah untuk beli petasan dan kembang api, dan antrian untuk masuk kebun binatang dan tempat hiburan lainnya. Bahkan Presiden negara juga main ke Pondok Indah Mall!

Di lain negara, ibu-ibu Muslim dan anak-anaknya tidur di luar gedung, dalam cuaca yang dingin, karena mereka tidak tahu kalau rumahnya akan dibom malam ini atau besok pagi pada saat mereka masih tidur.

Sekarang ini, ada kesulitan besar untuk mengantarkan makanan ke dalam Gaza karena jalur masuk lebih sering ditutup daripada dibuka. Kata ketua komisi PBB untuk pengungsi, Karen AbuZayd, “Setiap hari ada 20.000 warga di Gaza yang tidak bisa mendapatkan makanan sama sekali. Sekarang, warga di Gaza kelihatan mencari makanan di dalam tempat sampah, dan mengemis untuk makanan di pinggir jalan. Hal itu adalah kejadian baru di situ.”
Sebaliknya, Kapt. Benjamin Rutland dari tentara Israel mengatakan kepada BBC bahwa stok makanan dan obat-obatan bisa masuk dalam jumlah yang secukupnya.

Semoga semua warga Muslim di Indonesia yang sedang bersenang-senang setelah pesta tahun baru tidak perlu mencari makanannya di tempat sampah, dan tidak perlu takut rumahnya akan dibom dalam waktu 45 menit dari sekarang. Selamat berpesta terus. Selamat hidup dengan tenang. Bukan isteri atau anak anda yang menjadi korban. Buat apa dipikirkan…

(Sebagai informasi tambahan, setiap hari, termasuk hari libur, Pondok Indah Mall buka sampai jam 10 malam kalau mau makan malam atau nonton film di sana dengan teman-teman.)

Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

Sumber:
Gaza violence goes into sixth day
Israel rejects truce call, pursues bombing Gaza

30 December, 2008

Israel menyerang Gaza

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Yang wafat di Israel dari roket Hamas : 4 orang.
Luka-luka: 2 orang.

Yang wafat di Gaza dari roket Israel : 375 orang (update pada 30 Desember 08).
Luka-luka 1.400 orang
(Yang wafat dan terluka di Gaza termasuk anggota Hamas, banyak sekali anggota polisi, orang dewasa sipil, wanita dan anak).

Seimbang?

Rumah sakit di Gaza sudah mulai kehabisan obat-obatan. Tetapi sebelum serangan Israel dimulai, stok obat-obatan memang sudah rendah sekali karena semua jalur keluar-masuk Gaza ditutup selama beberapa bulan. Terowongan bawah tanah yang digunakan warga Gaza untuk menyelundup obat-obatan, kebutuhan lain, dan senjata, juga dibom oleh Israel. Kalau ada ibu yang punya anak sakit di Gaza sekarang, beruntung sekali kalau bisa ketemu obatnya.
Sekjen PBB sudah menuntut agar jalur masuk Gaza dibuka oleh Israel supaya bantuan kemanusiaan bisa masuk. Sampai titik ini, masih ditutup dan bantuan yang sudah mulai dikirim dari bangsa lain masih bertumpuk di Israel karena tidak bisa masuk ke Gaza.

Apakah anda pernah mancing ikan di kolam ikan? Coba mancing dengan bom. Ikan bisa lari ke mana? Warga Gaza yang sipil juga tidak sanggup melarikan diri dari penjara mereka.

Wassalamu’alaikum wr.wb.,

Berita di You Tube:
Israel launches missile attacks on Gaza - 27 Dec 08
27th December attack on Gaza Strip - bombing in Rafah
Bombardment of Gaza enters second day
Hell in the Gaza Strip - Israel begins bombing
Hundreds die in Israel raid on Gaza
At least 195 killed in Israeli attacks on Gaza 27 12 2008


Lihat anak yang bicara di sini. Kasihan sekali:
Gaza's Reality (Occupation 101 Movie Clip)

29 December, 2008

Guru mesir dipenjarakan karena membunuh murid



Seorang guru Mesir sudah dipenjarakan karena memukul seorang siswa berumur 11 tahun sampai mati, karena dia tidak mengerjakan PRnya. Guru Matematika Haitham Nabeel Abdelhamid, 23, membawa Islam Amr Badr ke luar ruang kelas dan memukulnya dengan keras di perut. Anak laki-laki itu pingsan dan nanti meninggal dari serangan jantung di rumah sakit di kota Alexandria.

Di pengadilan, hakim diberi tahu anak laki-laki itu mengalami empat tulang rusuk patah. Sang guru mengatakan dia hanya bermaksud menertibkan murid dan tidak bermaksud sakiti siapa saja. Pengacara guru dikutip di pengadilan mengatakan: "Memukul [seorang anak] tidak dilarang di sekolah dan klien saya tidak melanggar undang-undang." Di sistem pendidikan negara, guru yang muda, tidak berpengalaman, dan kekurangan fasilitas sering merasa kesulitan untuk menguasai kelas sebanyak 60 sampai 100 orang anak.

********

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Kalau orang-tua berbicara tentang hak guru menghukum murid dengan bentuk kekerasan fisik yang mana pun, mereka sering tidak menyadari akibatnya. Ini hanya satu contoh ekstrim yang menunjukkan apa yang bisa terjadi jika guru tidak bisa menguasai kelasnya tanpa memukul. Banyak orang-tua juga mungkin memukul anak mereka di rumah dan oleh sebab itu mereka tidak anggap masalah kalau guru juga memukul atau menampar anak itu sewaktu-waktu, karena mereka berpikir akan menciptakan disiplin.

Sayangnya, mereka tidak menyadari apa yang bisa terjadi sebagai akibatnya. Walaupun kasus ini berfokus pada kematian anak, mungkin saja ada banyak kasus lagi di mana siswa mengalami trauma secara permanen, dan karena tak terjadi kematian, peristiwa2 itu tidak diliputi oleh media. Oleh sebab itu, orang-tua mungkin tidak tahu betapa sering pemukulan seperti itu terjadi di dalam sekolah.

Seorang guru yang terlatih bisa mengajar tanpa harus memukul siswanya. Tetapi kalau tidak ada pelatihan yang benar, dari mana mau dapat guru professional itu?
Negara yang masih berkembang harus mulai menyalurkan uang dengan jumlah yang signifikan pada bidang pendidikan jika mereka inginkan generasi mendatang menjadi sanggup membangun suatu negara yang sejahtera.

Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

Read the full article here:
Boy-killing Egypt teacher jailed
Egypt teacher tried over beating
Story from BBC NEWS:

Penjara Enam Tahun Bagi Guru Pembunuh

27 December, 2008

Obesitas terbentuk sebelum umur lima tahun

Obesitas pada anak dan remaja sudah terbentuk dari umur lima tahun, kata laporan baru tentang kesehatan anak. Dibandingkan dengan anak yang hidup pada tahun 1980an, anak pada zaman ini lebih gemuk dan sebagian besar dari lemak tambahan mereka sudah terbentuk sebelum masuk sekolah.

Hal ini berarti tindakan preventif untuk mencegah obesitas perlu dimulai sebelum anak masuk sekolah, kata para penulis laporan. Satu dalam empat anak di Inggris sudah dianggap kegemukan.

Pada saat lahir, berat badan dari anak di dalam studi ini sama dengan anak yang lahir 25 tahun yang lalu, tetapi pada masa pubertas, mereka sudah punya lebih banyak lemak dibandingkan anak yang seumur pada masa 1980an. Mayoritas dari lemak ini (persentase dari berat badan) telah terbentuk sebelum umur lima tahun.

Sebelum anak permepuan yang obese masuk sekolah, dia sudah dapat 90% dari lemaknya dan anak laki-laki sudah dapat 70%. Ketua studi ini, Professor Terry Wilkin dari Peninsula Medical School, Plymouth, UK, mengatakan “Pada saat mereka mencapai umur lima tahun, masa depan (berat badan) mereka sudah terbentuk sampai masa pubertas. Penyebabnya masih belum jelas.”

Dia juga mengatakan ada sebuah faktor baru yang tidak ada 25 tahun yang lalu, yang membuat anak mudah menajdi obese pada zaman ini. Dan apapun penyebabnya, itu berada di dalam rumah dan berkaitan dengan ajaran yang didapatkan dari orang tuanya, dan bukan dari lingkunan sekolah.

Menurut Professor Wilkin, penyebabnya bukan bahwa anak kurang gerak, tetapi dari dietnya, di mana porsi makan lebih besar dan jumlah kalori juga lebih banyak. Dia juga menginginkan semua anak diukur pada saat masuk sekolah untuk memberikan data yang akurat tentang masalah ini secara nasional.

Tetapi juga dijelaskan bahwa obesitas adalah salah satu penyakit yang mudah diobati dengan cepat. Memperbanyak porsi buah dan sayuran adalah yang terpenting.

Read the article here:
Obesity 'set before age of five'
Story from BBC NEWS:

26 December, 2008

Anak Bertengkar, Orang Tua Tak Perlu Reaktif

By Republika Newsroom
Senin, 15 Desember 2008 pukul 16:42:00

Bill Cosby pernah berkata, "Anda tidak benar-benar menjadi orang tua hingga memiliki anak kedua," Orang tua dengan satu anak mungkin agak sulit memahami ini. Sementara mereka dengan dua anak atau bahkan lebih, akan cepat menangkap maksud kalimat Bill. Pemeran The Cosby Show itu merujuk pada pertengkaran, percekcokan, yang relatif berlangsung terus menerus antar saudara kandung.

Tidak bisa dipungkiri, memiliki lebih dari satu anak memberikan kesempatan bagi mereka belajar banyak hal. Anak bisa belajar berbagi, bagaimana menjadi teman, mencintai dan berjalan bersama, juga bekerja sama dalam hubungan kakak dan adik. Ada banyak hal positif dalam kehidupan keluarga dengan lebih satu anak, meski bisa jadi ada orang tua yang berseloroh, "Tidak dalam keluarga saya,"

Pertengkaran yang kerap muncul di antara saudara kandung memang menjadi salah satu frustasi utama bagi orang tua. Sehingga tak heran, reaksi tipikal orang tua terhadap pertengkaran, salah satunya ialah berteriak, "Diam!" atau "Kalian membuat pusing!" atau mengancam, mengabaikan perasaan negatif anak yang sedang muncul, dan menentukan pemecahan solusi untuk anak secara sepihak. Semua reaksi itu, bisa ditebak, malah menjadi bahan bakar bagi pertengkaran lebih lanjut.

Salah satu kiat yang ditulis oleh positiveparenting.com, ketimbang bereaksi terhadap pertengkaran, orang tua lebih baik bersikap pro aktif, yakni berdiri di luar tanpa mental dan sikap menghakimi. Kadang anak membutuhkan kemampuan untuk menyelesaikan sesuatu sendiri. Oran tua dapat mengajari cara bernegosiasi setelah periode tenang kemudian. Ajari anak untuk berkata, "Saya akan beri kami ini untuk itu," Ini setidaknya membantu mereka belajar win-win solution, atau semua sama-sama dapat. Kemampuan ini sangat diperlukan saat anak-anak kembali bersitegang hingga di masa depan mereka kelak.

Hal lain yang dapat dilakukan orang tua ialah menunjukkan kepercayaan jika anak-anak mereka dapat menyelesaikan sendiri. Salah satu contoh ucapkanlah, "Saya lihat ada dua anak dengan satu boneka, dan saya percaya kalian dapat mengatur sendiri berdua sehingga kalian sama-sama senang saat bermain,". Tentu nyatakan kalimat itu dengan aura keyakinan dan tinggalkan ruangan. Anda akan terkejut bagaimana mereka saling berbagi.

Atau bisa juga orang tua merunduk ke level anak-anak, dan dengan penuh kasih sayang meminta barang yang menjadi pokok pertengkaran atau menenangkan mereka. Sering kali anak-anak akan memberikan mainan yang diperebutkan. Awalnya Carol DeVeny, pemilik pusat pengasuhan anak sehari ,skeptis dengan cara ini. Setelah dilakukan, ia menuturkan dua bocah balita itu pun berhenti berkelahi, dan memberikan mainan pada Carol seraya berkata, "Kami akan berbagi mama,". Mendengar itu Carol pun sampai menitikkan air mata.

Terakhir, orang tua mesti mengingat untuk mengakui dan menerima bentuk emosi. Segala bentuk perasaan itu boleh, tapi tidak semua aksi dan tindakan diperbolehkan. Orang tua bisa saja berkata, "Kamu marah dengan kakakmu karena ia merusakkan truk mu. Kamu bisa katakan itu dengan kata-kata, tidak dengan pukulan,". Catat selalu, perasaan buruk perlu dikeluarkan sebelum orang beralih ke perasaan lebih baik, dan ajarkan anak untuk melakukan.

Sebaliknya ketika orang tua bereaksi terhadap pertengkaran dengan kekerasan, mereka justru--dengan tidak cerdas--menjadikan saudara sebagai musuh. Lagi pula di masa depan, generasi muda lebih membutuhkan kemampuan bernegosiasi dan bekerjasama dalam urusan pekerjaan maupun pribadi. Orang tua dapat mengawali mengajarkan skill penting itu sejak usia anak-anak, dan berpikir perbedaan luar biasa yang dapat mereka raih dalam hidup mereka./it

Sumber: Republika.co.id

25 December, 2008

Orang Tua Bisa Membahayakan Anak Sendiri

Assalamu’alaikum wr.wb.,
Betapa bodohnya sebagian orang tua di dunia ini! Bisa bayangkan seorang anak SD diperbolehkan mencoba senapan mesin? Saya punya keponakan berumur 8 tahun, dan saya tidak akan mengizinkan dia menggunakan pisau dapur karena dianggap terlalu tajam. Apalagi senjata api. Apalagi senapan mesin yang bisa tembakkan ratusan peluru per minit.
Saya tidak bisa bayangkan otaknya orang tua yang bisa begitu terbiasa dengan senjata api sehingga dia memberikan senapan mesin kepada anaknya yang masih duduk di bangku SD. Semoga senjata api tidak menjadi begitu umum di Indonesia.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene

########

Christopher Bizilj, seorang anak berumur 8 tahun, wafat setelah menembak diri sendiri di kepala dengan sebuah senapan mesin merek Uzi (Uzi submachine gun). Pada pameran senjata api di Westfield, Massachusetts, Christopher diperbolehkan mencoba senapan Uzi untuk menembak sebuah labu.

Baik bapaknya maupun seorang pelatih berada di sekitarnya pada saat kejadian. Setelah kematian Christopher, anggota DPR di negara bagian Massachusetts mulai membuat UU baru yang akan melarang orang di bawah umur 21 tahun menggunakan senapan mesin. Kata seorang anggota kongres, hampir tidak bisa dipahami bahwa seorang anak berumur 8 tahun boleh memegang senapan mesin (belum ada larangannya).

Bapak Christopher mengatakan dia berdiri 10m di belakang Christopher pada saat kecelakaan tersebut di Machine Gun Shoot and Firearms Expo. Pak Bizilj mengatakan dia memperbolehkan anaknya mencoba senapan Uzi, yang bisa tembakkan ratusan peluru per minit, karena senapan itu dianggap tidak punya “recoil” yang tinggi. (Recoil adalah istilah yang berarti sebuah senapan akan loncat ke atas dan ke belakang yang disebabkan oleh ledakan peluru di dalam). Katanya, Christopher pernah memegang senapan biasa dan pistol, tetapi belum memakai senapan mesin sebelumnya.

“Ini sebuah musibah besar, dan saya tidak paham kenapa ini bisa terjadi,” kata Pak Bizilj, yang bekerja sebagai direktur rumah sakit. Polisi mengatakan bahwa ini adalah sebuah kejadian “penembakan yang tidak disengaja”, (dan hal itu berarti tidak akan ada yang perlu bertanggung jawab secara hukum). Walaupun begitu, mereka masih meyelediki apakah penyelenggara pameran tersebut mempunyai semua izin yang dibutuhkan.

Death at show fuels US gun debate
Story from BBC NEWS:

23 December, 2008

2 Pendapat Tentang Hukum Mengucapkan Selamat Natal

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Di artikel ini dari Ustadz Sigit Pranowo, Lc., ada penjelasan yang cukup lengkap tentang hukum mengucapkan “Selamat Natal”. Karena agak panjang, saya memberikan linknya saja di sini. Dijelaskan bahwa ada pendapat pro dan kontra dalam perkara ini.

Yang mengatakan haram, cenderung melihat dari sisi haramnya bagi kita untuk mengikuti ibadah dari kaum yang lain, dan juga haramnya meniru mereka. (Semua guru agama yang saya kenal setuju dengan pendapat haram).
Sebaliknya, ada pendapat halal bila hanya sebatas mengucapkan “Selamat Natal” dan tidak melakukan lebih dari itu. Pendapat ini didasari kebolehan orang Muslim berbuat baik kepada kaum dari lain agama, selama mereka berbuat baik dengan ummat Islam, tidak memerangi kita dan seterusnya. Tetapi juga dijelaskan bahwa orang yang mau mengucapakannya tidak boleh melebihi tindakan itu dan tambahkan lagi dengan mengikuti perayaan bersama, dan sebagainya.

Di artikel ini juga dibahas hukum untuk memakai topi Sinterklas. Perbuatan ini dikatakan haram karena berarti kita akan meniru satu bagian dari agama mereka. Tetapi juga dijelaskan bahwa seorang karyawan yang terpaksa memakainya boleh melakukannya (dengan istigfar) bila pilihan sebaliknya akan berarti dia akan dipecat dari pekerjaannya.

Saya secara pribadi (yang bukan ustadz) kurang setuju bahwa seorang karyawan bisa diperbolehkan memakai topi Sinterklas dengan begitu mudah. Saya paham bahwa maksud ustadz yang menulis artikel ini adalah untuk menjaga pekerjaan dari ummat Islam yang kerja di toko swalayan dll., di mana bos-bos mereka adalah orang Kristen. Karena itu, mereka dipaksakan memakai topi Sinterklas selama satu bulan, dan juga sangat mungkin mereka dipaksakan melakukan hal-hal yang lain, seperti mengucapkan “Selamat Natal” kepada kustomer, nyanyikan lagu Natal, dan menghadiri pesta “akhir tahun” (pesta Natal yang tersembunyi?) dengan semua karyawan.
Bagi saya, kalau salah satu dari hal ini bisa ditolak dengan alasan bertentangan dengan agama kita, seharusnya semuanya bisa ditolak juga. Atau minimal ada usaha awal untuk menolaknya, dan para karyawan tidak semudah itu angkat tangan dan mengatakan “Perintah dari bos, kita harus nurut!”

Misalnya, para karyawan yang Muslim bisa berkumpul dan sepakat untuk menolak perintah memakai topi Sinterklas tersebut. Kalau tidak berhasil dan bos tetap mau memaksakan mereka untuk memakainya, mereka bisa ambil tindakan lain seperti melaporkan bos ke Polisi, ke Komnas HAM, ke MUI dan sebagainya. Karyawan yang Muslim juga bisa mengirim surat ke koran (tanpa nama) dan menjelaskan kepada masyarakat bahwa mereka sangat tidak ingin memakai topi atau baju Sinterklas dan mohon dukungan dari masyarakat untuk ikut berkomentar/komplain terhadap perusahaan mereka.

Saya merasa sedih melihat hal ini terjadi terus-terusan setiap tahun, dan dari pengalaman saya di sini selama beberapa tahun, sepertinya perkara ini makin umum, bukan makin jarang. Seharusnya ada petunjuk yang tegas dari pemerintah bersama dengan MUI dan perwakilan dari semua Gereja, bahwa seorang pemilik usaha tidak berhak (dan juga tidak sopan) bila memaksakan karywan Muslim untuk memakai topi dan baju Sinterklas, dan melakukan kegiatan yang lain yang berhubungan dengan Natal.
Kalau keadaan sebaliknya terjadi, saya sangat yakin semua ustadz dan ahli agama Islam tidak akan setuju bila seorang bos yang Muslim memaksakan karyawan yang Kristen untuk memkai baju koko dan jilbab, dan mengucapkan kalimat-kalimat dalam bahasa Arab pada hari raya agama Islam.

Karyawan itu tidak mencari pekerjaan di perusahan tersebut dengan tujuan mempermainkan aturan agama mereka menurut kemauan bos yang Kristen. Seharusnya karyawan yang Muslim dilindungi dari pemaksaan dalam ritual agama lain oleh bos mereka.

Baca artikel yang lengkap di sini:
Hukum Mengucapkan Selamat Natal

Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

18 December, 2008

Buku baru: Dari Soekarno sampai SBY

Assalamu’alaikum wr.wb.,
Ada buku baru yang dibahas di koran Kompas: Dari Soekarno sampai SBY: Intrik dan Lobi Politik Para Penguasa, karya Prof Dr Tjipta Lesmana, MA.
Buku ini baru diluncurkan Penerbit Gramedia pada pertengahan bulan November 2008.
Berikut ini ada linknya ke Kompas, dengan sedikit dari teksnya. Silahkan mengikuti linknya untuk membaca seluruhnya.

Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene

########

"Behind the Scene" Tingkah Laku Para Presiden Indonesia (1)

Di Seoul, Gus Dur menerima kunjungan kehormatan Perdana Menteri Korea. Kedua pemimpin negara duduk berdampingan. Perdana Menteri Korea berbicara kalimat demi kalimat yang diterjemahkan oleh seorang penerjemah. Rupanya, karena sangat lelah dan tidak menarik mendengarkan terjemahan, Gus Dur tertidur.
Laksamana geli bercampur malu. Anggota rombongan pun tersipu-sipu, tidak berani melihat wajah PM Korea. “Kita semua malu. Merah muka kita di hadapan Perdana Menteri Korea,” tutur Laksamana.
Habibie digambarkan sebagai pribadi yang terbuka, tetapi terkesan mau menang sendiri dalam berwacana dan alergi terhadap kritik. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur juga memiliki gaya yang sangat terbuka, demokratis, tapi cenderung diktator. Gus Dur sangat impulsif. Ia bisa tertawa terbahak, tetapi bisa juga menggebrak meja sekerasnya di depan komunikannya.
Megawati lain lagi. Meski dipandang cukup demokratis, pribadi Megawati dinilai tertutup dan cepat emosional. Ia alergi pada kritik. Komunikasinya didominasi oleh keluhan dan uneg-uneg, nyaris tidak pernah menyentuh visi misi pemerintahannya. Dan, tanpa diragukan lagi, tulis Tjipta, Megawati adalah seorang pendendam.
Selanjutnya, Susilo Bambang Yudhoyono digambarkan sebagai sosok yang demokratis, menghargai perbedaan pendapat, tetapi selalu defensif terhadap kritik. Hanya, sayang, konsistensi Yudhoyono dinilai buruk. Ia dipandang sering berubah-ubah dan membingungkan publik.

"Behind the Scene" (2): Megawati Lebih Antusias Bicara Soal "Shopping"

Itulah Megawati. Berdasarkan penuturan Laksamana Sukardi, mantan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, jika berdiskusi dengan pembantunya, lebih sering soal-soal ringan, seperti masakan, tanaman, dan shopping. Pembicaraan dengan topik itu bisa membuat diskusi dengan Megawati berlangsung lama. Namun, jika sudah menyentuh soal pekerjaan atau negara, daya fokusnya sangat terbatas. Konsentrasinya kurang cukup untuk terus-menerus fokus ke permasalahan. Hal ini menimbulkan kesan Megawati orang yang tidak mau repot dalam mengurus negara.
Mantan pentinggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang kini hengkang dan mendirikan Partai Demokrasi Pembaruan, Roy BB Janis, menuturkan dalam buku itu, dalam sidang kabinet, Megawati biasanya lebih banyak diam. Kalaupun angkat suara fungsinya hanya sebagai pengatur lalu lintas. Kalau ada dua menteri saling berdebat di sidang kabinet, Megawati hanya menonton, jarang memberikan pendapatnya sendiri atau menengahi keduanya meski perdebatan sudah berada pada tingkat "panas".

"Behind the Scene" (3): Gus Dur Menggebrak Meja Hingga Meraung-raung

Tjipta menyebut dalam bukunya Dari Soekarno sampai SBY: Intrik dan Lobi Politik Para Penguasa, Gus Dur tidak bisa memisahkan statusnya sebagai kiai dan Presiden Republik Indonesia. Statusnya sebagai kiai bahkan kerap lebih menonjol daripada sebagai Kepala Negara. Akibatnya, komunikasi politik Gus Dur kacau. Sebagai kiai Gus Dur adalah sosok yang terbuka terhadap siapa saja, termasuk terbuka terhadap segala informasi yang dibisikan kepadanya. Celakanya, Gus Dur sering percaya begitu saja pada bisik-bisik orang tanpa pernah lagi mengeceknya. Gara-gara bisik-bisik ini pula ada orang kehilangan kesempatan emasnya berkarier di luar negeri.

"Behind the Scene" (4): Habibie, Presiden Pintar yang Tidak Pernah Mau Kalah

Habibie, menurut Tjipta dalam bukunya “Dari Soekarno sampai SBY: Intrik dan Lobi Politik Para Penguasa”, adalah seorang extrovert. Gaya komunikasinya penuh spontanitas, meletup-letup, cepat bereaksi, tanpa mau memikirkan risikonya. Tatkala Habibie dalam situasi penuh emosional, ia cenderung bertindak atau mengambil keputusan secara cepat. Seolah ia kehilangan kesabaran untuk menurunkan amarahnya. Bertindak cepat, rupanya salah satu solusi untuk menurunkan tensinya. Karakteristik ini diilustrasikan dengan kisah lepasnya Timor Timur dari Indonesia.
Selanjutnya, bagaimana dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)? Tjipta menilai, SBY adalah sosok yang perfeksionis. Ia selalu tampil rapi dengan tutur kata yang tertata. SBY pasti sadar bahwa ia seorang pria yang dikaruniai Tuhan dengan wajah cukup ganteng, dan ia betul-betul memanfaatkan ketampanannya setiap kali tampil di depan pers. Seolah kegantengannya dan penampilannya yang dandy merupakan daya tarik tersendiri yang harus selalu ‘dijual’ kepada publik setiap kali ia tampil.
”Pakaian yang dikenakan—apakah berupa setelan jas atau batik—selalu berkualitas No. 1 dengan warna, motif, dan ukuran mantap, mencerminkan seleranya berbusana yang tinggi. Ketika itu ia mungkin lebih pas diberikan predikat sebagai ‘foto model’ atau ‘aktor’ daripada seorang ‘kepala negara’,” tulis Tjipta.

Penjaga sekolah tinggal di ruangan bawah tangga

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Saya baru tahu bahwa penjaga sekolah berhak mendapatkan rumah tinggal yang berada di lokasi sekolah, atau berdekatan dengan sekolah, supaya dia bisa menjaganya 24 jam.
Dari 1.289 rumah yang disediakan untuk penjaga sekolah, 284 dihuni oleh orang lain.
Selain itu, ada juga 160 rumah yagn disediakan untuk kepala sekolah dan guru yang juga dihuni orang lain. Dan yang paling parah adalah fakta bahwa 1.744 dari 2.082 rumah yang dimiliki Dinas Pendidikan Dasar Jakarta (Jakarta Elementary Education Agency), telah dihuni oleh orang lain secara ilegal.
Kok bisa???
Pak Puji, seorang penjaga sekolah yang dibahas di dalam artikel ini, tinggal di dalam ruangan berukuran 8m x 8m, di bawah tangga, bersama dengan isterinya dan 3 anak. Rumah dinasnya diambil oleh seorang guru, dan belum mau dikembalikan sampai sekarang. Tetapi guru tersebut telah berjanji selama 4 tahun bahwa dia akan pindah supaya Pak Puji bisa dapat haknya.
Kasihan sekali.
Mungkin lebih baik Pak Puji mengubah namanya menjadi Puji Potter (kaya Harry Potter yang juga tinggal di bawah tangga).

Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene

Read the article here:

School groundskeeper lives in small room under stairs
City News - December 17, 2008
The Jakarta Post, Jakarta

Puji moved from his home in Parung, Bogor, to Cipete, South Jakarta, to work as a school groundskeeper at a state elementary school four years ago. He was told that he would be provided accommodation in an house on the school's grounds.
Four years have passed since his arrival at the school, and instead of living in the house, he has been living in a small, 8-square-meter room under the school's stairway with his wife and three children.

17 December, 2008

Bush dapat lemparan sepatu, orang Iraq dapat bom dan perang



Assalamu’alaikum wr.wb.,

Pada satu sisi, ada orang yang menilai tindakan Muntazer al-Zaidi yang lemparkan kedua sepatunya pada kepala George Bush sebagai tindakan tidak sopan. Tetapi di sisi lain, tindakan tersebut seharusnya dilihat dari pandangan orang Iraq. Selama bertahun-tahun warga Iraq menderita di dalam keadaan perang yang diciptakan oleh Bush.
Diperkirakan lebih dari 1 juta orang yang telah dibunuh dalam perangnya Bush di Iraq.
Diperkirakan ada lebih dari 5 juta anak yang menjadi yatim dan yatim piatu karena perang Bush.

Rumah orang Iraq dibom. Rumah orang Iraq dimasuki pasukan bersenjata di tengah malam; kalau melawan, bisa ditangkap atau ditembak. Warga Iraq merasa takut keluar dari rumah. Orang tua takut kirim anak ke sekolah. Air sering mati. Listrik sering mati. Semua bentuk pelayanan dari pemerintah telah hilang. Itulah yang diberikan Bush kepada warga Iraq. Dan dia berharap mereka akan berterima kasih dan menunjukkan kasih sayang kepadanya?
Banyak rumah sakit kehabisan obat dan perlengkapan lain. Banyak sekolah dalam keadaan rusak. Banyak anak putus sekolah karena sekolahnya rusak, sekolahnya di daerah tidak amam, atau bapaknya wafat dan karena itu mereka terpaksa cari nafkah hidup sendiri.
Semuanya disebabkan oleh Bush.

Pemerintah AS telah menghabiskan ratusan milyar dolar (uang pajak dari warga Amerika) untuk membangun kembali fasilitas umum di Iraq. Tetapi mereka tidak membangun fasilitas baru; uang itu dihabiskan untuk membangun semua fasilitas yang sudah ada sebelumnya, yang telah mereka rusakkan sendiri dengan bom-bom mereka! Kerjaan itu juga makan waktu bertahun-tahun, dan belum selesai sampai sekarang. Masih banyak orang yang tidak dapat listrik dan air karena Amerika belum membangun kembali semua jaringan yang telah mereka hancurkan di Iraq.

Lalu bahaya apa yang paling besar yang dihadapi Bush selama 8 tahun pemerintahan dia dan 6 tahun perang di Iraq? => Dua sepatu. Itu saja.
Sayang pemimpin dunia yang lain tidak mau menggunakan kesempatan ini untuk mengritik Bush dan memaksakan dia bertanggung jawab atas kerusakan yang telah dia ciptakan di Iraq.
Di dalam berita, dilaporkan bahwa Bush tidak merasa marah atas lemparan sepatu tersebut, dan sudah memaafkan. Mungkin di dalam otak Bush, ada pikiran “Saya tidak kena lemparan sepatu kamu, tetapi kamu kena perang saya. Saya menang!”
Sayangnya, ada juga berita bahwa wartawan tersebut telah dianiaya dalam tahanan. Tetapi ada berita lain, bahwa dia sudah diberikan penghargaan dari Libya, dan sudah disiapkan 200 pengacara untuk membelanya di pengadilan.

Sayangnya, tidak akan ada pengadilan yang serupa untuk Bush. Begitulah “keadilan” versi Amerika. Yang lempar sepatu masuk penjara, yang lempar bom ketawa saja dan tetap bebas.

Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene


Baca:

Muntazer al-Zaidi, Si Wartawan Pemberani Itu

Putri Presiden Libya Beri Bintang Penghargaan Wartawan Pelempar Bush

Minta info pesantren di daerah Garut, Jakarta Selatan, Tangerang

Assalamu’alaikum wr.wb.,
Ada seorang teman yang punya keponakan yang bermasalah. Anak ini berumur 15 tahun, dan dari kecil tidak diinginkan oleh orang tuanya. Dia dibesarkan oleh keluarganya (ibu, nenek, tante, dll.), tetapi tidak begitu dipedulikan oleh mereka.
Dia sudah dikeluarkan dari SMP karena perbuatan nakal.
Belakangan ini, dia datang dari Garut dan tinggal bersama Tante dan Om di Jakarta. Tetapi karena perbuatan yang tidak bisa diterima (mengganggu kerukunan keluarga) dia dikeluarkan dari rumah tante juga.
Sekarang dia tidak punya tempat tinggal yang jelas. Ibu kandungnya bersikap tidak peduli, dan Om sama Tante di Jakarta Selatan mau membantu, tetapi tidak bisa mengurusnya di rumah.

Karena itu, mereka minta bantuan kalau ada yang bisa kasih referensi tentang sebuah pesantren di sekitar Garut atau di Jakarta Selatan s/d Tangerang (yang terjangkau dari Cinere naik mobil).

Yang dibutuhkan adalah pesantren yang terbiasa/sanggup menerima anak yang bermasalah. Dan sangat dibutuhkan pesantren yang bisa mendidik tanpa kekerasan. Anak ini menjadi bermasalah karena sering dihukum, dipukul atau diabaikan, dan dia mengatakan kepada tantenya bahwa selain tante, tidak pernah ada orang dewasa yang menunjukkan kasih sayang dan cinta kepadanya.

Mereka sangat ingin membantu anak ini sebelum dia menjadi seorang kriminal atau orang yang tidak bermoral. Tetapi harus dengan cara yang lembut, islamiah, dan bukan lewat pemukulan.

Apakah ada teman yang bisa memberikan rekomendasi tentang pesantren yang cocok?
Dan kalau ada info, perlu bayar berapa per bulan (karena mungkin tantenya yang harus bayar juga). Kalau biaya per bulan di atas 500.000, sudah terlalu mahal bagi mereka.

Kalau ada yang bisa kasih informasi, tolong balas ke email saya, dan saya akan berikan kepada tante tersebut.
Dibutuhkan secepatnya, minggu ini.
Terima kasih sekali kalau ada yang bisa bantu.

Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

16 December, 2008

Korban Kekerasan Guru, Pindah Sekolah

Assalamu’alaikum wr.wb.,

Saya tidak bisa paham berita ini. Kalau benar terjadi seperti yang diberitakan (baru sekilas saja yang dilaporkan) anak yang menjadi korban kekerasan di tangan guru di SDN 05 Pondokbambu malah dibujuk untuk pindah sekolah.
Kenapa bukan guru yang dikeluarkan dan diberhentikan dari pekerjaannya sebagai guru? Minimal guru itu bisa diwajibkan cuti dulu (suspension), dan dilarang masuk sekolah sebelum kasus ini diselediki.
Kenapa si anak yang menjadi korban yang harus tinggalkan semua temannya dan lingkungan sekolah yang dia kenal?

Kalau anak tersebut merasa trauma dan mau pindah, oke, setuju, karena itu hak dia. Tetapi ternyata, pemindahan tersebut dipaksakan kepada anak itu sebagai “solusi” dari Kantor Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Timur.
Hebat!
Korban yang “diusir”.

Saya juga tidak bisa paham sama sekali ada seorang perempuan yang sanggup memukul seorang anak kecil di muka, sehingga dua gigi rontok, hanya gara-gara “TIDAK LANCAR MEMBACA PELAJARAN BAHASA INDONESIA”.
Sungguh tidak masuk akal. Sudah berapa lama ibu ini menjadi “guru”? Berapa banyak anak yang pernah “diajar” oleh dia?
Kalau ada anak yang menjadi korban kekerasan seperti ini, saya sangat yakin bahwa ini bukan kasus yang pertama yang terjadi (dengan guru yang sama), tetapi hanya kasus pertama yang berhasil masuk berita karena ada laporan polisi.

Apakah tidak ada yang bersedia melindungi anak sekolah di bangsa ini?

Bagaimana dengan nasib ribuan anak lain di kota ini, atau ratusan ribu (atau jutaan?) anak sekolah yang lain di bangsa ini yang juga menjadi korban kekerasan di sekolah (ataupun di rumah) dan tidak ada yang berusaha untuk melindungi mereka?
Mau jadi apa bangsa ini kalau anak kecil yang beriman kepada Allah tidak bisa berkembang dengan selamat di rumah dan di sekolah?

Buat apa kita punya pemerintah kalau anak kecil menjadi korban terus dan tidak ada yang membantunya?
Kapan anak bangsa bisa mendapatkan pemerintah yang layak, yang lebih peduli pada nasib anak bangsa?

Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

########

Korban Kekerasan Guru, Pindah Sekolah
Selasa, 16 Desember 2008 | 1:56 WIB

JAKARTA | SURYA Online - Slamet Ramadhani (8), murid kelas 3 SDN Pondokbambu 05 Petang, Jakarta Timur, yang dilaporkan menjadi korban kekerasan guru, dipindah ke SDN Pondokbambu 01 Pagi. Dalam penyelidikan kasus penganiayaan itu, dua murid teman sekelas Slamet sudah dimintai keterangan oleh polisi.

Jumadi (34), kakak Slamet, mengatakan, adiknya tidak lagi bersekolah di SDN 05. “Sabtu kemarin, guru SD 01 datang ke rumah dan menawarkan agar adik saya pindah ke SDN 01,” ucap Jumadi saat dihubungi melalui telepon, Senin (15/12).

Setelah dibujuk, Slamet mau pindah. Senin ini anak bungsu dari delapan bersaudara itu bersekolah di SDN Pondokbambu 01. Tapi, Slamet masih trauma dan takut jika bertemu Ny Pilem Surbakti, guru yang menganiaya hingga giginya rontok.

Seperti diberitakan (Warta Kota, 13/12), Pilem Surbakti, guru kelas 3 SDN Pondokbambu 05 Petang, dilaporkan ke polisi karena menganiaya Slamet hingga dua buah gigi atas patah dan bibir bawah sobek. Slamet dianiaya karena tidak lancar membaca pelajaran bahasa Indonesia.

“Tadi pagi dia diantar ke sekolah, tapi pulang bareng temannya. Adik saya sudah senang lagi karena bisa sekolah. Lagi pula dia sudah kenal dengan beberapa teman kelas 3 SD 01, jadi nggak terlalu masalah,” ucap Jumadi.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsektro Durensawit Iptu Jumadi mengatakan, polisi belum memanggil Pilem Surbakti karena harus mencari saksi dan mengumpulkan bukti-bukti terlebih dahulu. Sampai saat ini polisi baru memeriksa dua orang saksi. Keduanya adalah teman sekelas Slamet. Kemungkinan jumlah saksi akan terus bertambah. “Sebentar lagi dia (maksudnya Pilem Surbakti—Red) akan segera kami panggil,” ucap Jumadi.

Kasus penganiayaan yang dilakukan Pilem kepada anak didiknya juga menjadi pembicaraan Kantor Suku Dinas Pendidikan Dasar (Sudin Dikdas) Jakarta Timur. “Ya saya sudah mendengar berita itu,” ucap Zaenal Soleman, Kepala Sudin Dikdas Jaktim. Dinas Dikdas DKI juga telah menurunkan tim khusus untuk mengusut kasus itu.

Proses pemindahan Slamet ke SDN Pondokbambu 01 merupakan salah satu langkah yang dilakukan Sudin Dikdas Jakarta Timur. Pihak Sudin Dikdas Jaktim kini masih menunggu hasil penyelidikan Tim Bina Aparatur Pegawai Dinas Dikdas DKI. Hasil penyelidikan ini akan menentukan sanksi apa yang akan dijatuhkan kepada buat Pilem Surbakti.

“Kasus ini menyangkut tentang kedisiplinan pegawai. Kalau memang terbukti bersalah dan hasil penyelidikan tim memang dia (maksudnya Pilem Surbakti—Red) tidak layak lagi jadi guru, ya bisa saja diberhentikan,” tandas Zaenal.

Pilem Surbakt yang didampingi Trimo, Kepala SDN Pondokbambu 01 Pagi yang juga sebagai pelaksana harian Kepala SDN Pondokbambu 05 Petang, dan beberapa guru lainnya, membantah semua tudingan itu. warkot/ded

Sumber: Surya.co.id

Guru Tampar 18 Siswanya Bergiliran, Terekam Ponsel Berkamera Video Seorang Siswa

[ Jum'at, 12 Desember 2008 ]

GORONTALO - Guru matematika SMK Negeri 3 Gorontalo menampar 18 siswanya bergiliran. Perbuatan Awaludin Korompot, nama guru tersebut, itu terekam dalam ponsel bervideo milik salah seorang siswa sekolah tersebut.

Dalam rekaman video berdurasi 67 detik itu, tampak satu demi satu belasan siswa tersebut menghadap Awaludin untuk mendapatkan tamparan di wajah. Setelah ditampar, mereka masuk ke kelas.

Belum diketahui kapan kejadian itu berlangsung. Yang pasti, rekaman tersebut dengan cepat beredar lewat ponsel bervideo. Ketika salah seorang guru sekolah itu menemukannya, pihak sekolah langsung mengadakan razia untuk menghapusnya.

Namun, rekaman tersebut ternyata sempat beredar di luar sekolah tadi dan sampai ke anggota DPRD Gorontalo. Bahkan, Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea pun sudah sempat melihatnya. "Saya akan beri sanksi yang setimpal dengan perbuatannya," janji Adhan.

Di hadapan Ketua Komisi A Johny Dama yang memanggilnya kemarin (11/12), Awaludin mengaku khilaf. Dia menuturkan bahwa peristiwa tersebut berlangsung pada 15 November lalu. "Saya kesal karena banyak siswa yang beteriak-teriak di dekat kelas tempat saya mengajar,'' dalihnya.

Plt Kepala SMKN 3 Kota Gorontalo Amir Kunuti ikut merasa tercoreng dengan perbuatan anak buahnya itu. Setidaknya, gara-gara ulah Awaludin, dia harus ikut dicecar berbagai pertanyaan. (GP-79/GP-74/GP-78/jpnn/ruk)

Sumber: Jawapos.co.id
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...