8 Januari 2009
Bayangkan apa yang akan terjadi…
Bayangkan apa yang akan terjadi jika situasi di antara orang Muslim di Gaza dan orang Yahudi di Israel itu terbalik.
Bayangkan apa yang akan terjadi jika negara Israel belum pernah muncul karena mereka kalah dalam “perang kemerdekaan” mereka, yang kemudian mengakibatkan jutaan orang Yahudi terkepung di dalam kamp pengungsi di Tepi Barat dan Gaza. Dengan begitu, negara yang sekarang menjadi Israel malah menjadi negara maju bernama Palestina dan negara itu akan mempunyai kekuasaan penuh secara militer dan ekonomi terhadap pengungsi Yahudi di Gaza dan Tepi Barat. Jalur Gaza malah akan dikenal sebagai “Ghetto Gaza” yang menampung 1,5 juta orang pengungsi Yahudi yang tidak bisa pergi ke mana-mana. (Ini mirip dengan Ghetto Warsaw, semacam penjara yang dibuat oleh tentara Nazi untuk orang Yahudi pada zaman Perang Dunia II).
Bayangkan apa yang akan terjadi.
Bayangkan apa yang akan terjadi jika orang Yahudi di Ghetto Gaza tidak dapat lagi menahan penderitaanya di bawah blokade militer dan ekonomi dari orang Muslim di Palestina dan mulai melakukan perlawanan, walaupun mereka tahu bahwa mereka tidak bisa menang. Pemimpin kaum Yahudi di Kadima (partai poiltik Yahudi yang paling besar di Gaza) mungkin akan mulai mengucapkan kata-kata pemberontakan sebagai usaha melawan penjajah Muslim. Kadima mungkin juga berhasil mendapatkan beberapa roket dan menggunakannya untuk menunjukkan perlawanan mereka terhadap tentara Muslim Palestina yang sudah memblokade orang Yahudi di Ghetto Gaza selama 1,5 tahun, dan sudah menjajah mereka selama beberapa dekade.
Bayangkan apa yang akan terjadi.
Bayangkan apa yang akan terjadi jika militer Palestina membalas serangan roket itu dengan menjatuhkan bom di atas semua penghuni Ghetto Gaza selama satu minggu, lalu memasuki Gaza dengan tank, meledakkan banyak gedung, rumah, rumah sakit, sekolah yang berada di bawah perlindungan PBB, dan mengebom semua sasaran lain yang ingin mereka hancurkan. Lalu, tentara Muslim dengan enteng akan mengatakan pada media internasional, “Kita hanya membela diri terhadap serangan Kadima. Mereka adalah teroris. Kita tidak tahu kenapa, tetapi ternyata teroris Kadima itu tidak ingin dipenjarakan untuk jangka waktu tidak terbatas di Ghetto Gaza, dan mereka sudah meluncurkan roket mereka ke Palestina Selatan dari dalam Gaza. Teroris Kadimalah yang melanggar perjanjian gencatan senjata, dan oleh sebab itu kami harus menghancurkan mereka. Kami hanya membela diri. Sepuluh orang Muslim sudah dibunuh oleh teroris Yahudi dan oleh karena itu kami berhak membalas serangan mereka itu dengan membunuh 760 orang Yahudi dan melukai 3.000 orang lain. Satu nyawa Muslim setara dengan seratus orang Yahudi.”
Bayangkan apa yang akan terjadi.
Bayangkan apa yang akan terjadi jika Rusia (yang akan mengambil posisi Amerika Serikat sebagai pelindung Israel sekarang) secara terus-menerus mengunakan kekuasaan vetonya di Dewan Keamanan untuk menghalangi pernyataan resmi dari PBB yang mengecam tindakan Palestina terhadap warga sipil Yahudi di Gaza. Apa yang akan dikatakan oleh Amerika Serikat jika Rusia terus-menerus membela semua tindakan yang dilakukan oleh Palestina dan bersikeras bahwa negara Palestina mempunyai hak untuk membela diri terhadap serangan roket Kadima, walaupun hal itu mengakibatkan kematian ratusan penduduk Yahudi sipil yang tidak berdosa di Gaza?
Bayangkan apa yang akan terjadi.
Bayangkan apa yang akan dikatakan Amerika Serikat dan Uni Eropa jika Rusia mengeluarkan pernyataan resmi yang mengatakan, “Kami tidak punya masalah dengan penduduk sipil Yahudi di Ghetto Gaza. Bukan mereka yang menjadi masalah, tetapi Kadima yang menjadi masalah. Mereka adalah teroris. Kami tidak akan bernegosiasi dengan teroris. Kadima harus dihancurkan. Semua pengungsi Yahudi di Gaza tidak mempunyai hak untuk menyerang orang Muslim di Palestina dari dalam Ghetto Gaza. Ini adalah perang dari kami untuk melawan teror. Orang Yahudi adalah teroris. Orang Yahudi tidak diizinkan untuk memberontak sedikitpun terhadap penjajah Muslim dari Palestina.”
Bayangkan apa yang akan terjadi.
Bayangkan apa yang akan terjadi jika semua pemerintah negara barat di Eropa, Inggris, dan Amerika melihat lebih dari 760 orang Yahudi dibunuh di Gaza dan 3.000 orang lain kena luka-luka dalam waktu hanya 13 hari saja, di mana sebagian besar di antara mereka adalah penduduk sipil dan sekitar 30% dari mereka adalah anak kecil yang tidak berdosa. Barangkali dunia akan menonton saja pembantaian itu yang dilakukan oleh tentara Palestina yang memiliki persenjataan yang lengkap. Dan mungkin usaha untuk menciptakan perjanjian gencatan senjata baru akan terus-menerus dihalangi oleh Rusia. Kemudian, Rusia akan memberitahu media bahwa tentara Muslim mempunyai hak untuk membela negara Palestina dengan menjatuhkan bom di atas Gaza, walapun kebanyakan korban adalah penduduk sipil Yahudi dan anak kecil.
Bayangkan apa yang akan terjadi.
Bayangkan apa yang akan terjadi jika negara Mesir menolak untuk membuka perbatasannya untuk membiarkan penduduk sipil Yahudi di Ghetto Gaza kabur keluar dan menghindari perang. Bayangkan apa yang akan dikatakan dunia jika Mesir menolak untuk membuka perbatasannya supaya obat-obatan, makanan, air, bensin (untuk genset di rumah sakit) dan persediaan esensial lainnya bisa masuk Gaza untuk mengurangi penderitaan penduduk sipil Yahudi.
Bayangkan apa yang akan terjadi.
Bayangkan apa yang akan dikatakan dunia ke Rusia karena membolehkan begitu banyak penduduk sipil Yahudi dibunuh oleh tentara canggih Palestina dan terus memberi perlindungan mutlak bagi Palestina di dalam PBB. Bayangkan apa yang akan dikatakan pemimpin politik dan penduduk Amerika Serikat. Apakah mereka akan diam terus seperti sekarang?
Bayangkan apa yang akan terjadi.
Bayangkan apa yang akan terjadi jika CNN menunjukkan wawancara dengan dokter yang terjebak di dalam sebuah rumah sakit di Gaza, dan dia mengatakan, “Sekitar 30% dari korban adalah anak Yahudi. Banyak dari mereka sudah meninggal sebelum kami bisa mengobatinya mereka karena jumlah korban sudah terlalu banyak. Kami sudah mulai kehabisan persediaan obat-obatan. Mengapa dunia tidak datang untuk membantu penduduk sipil Yahudi yang tidak berdosa di Gaza? Mengapa orang Muslim Palestina boleh mengebom Gaza begitu saja? Di mana dunia internasional? Mengapa mereka tidak mau bertindak untuk melindungi jiwa orang Yahudi yang tidak berdosa di Gaza?”
Bayangkan apa yang akan terjadi.
Bayangkan apa yang akan terjadi jika CNN memperlihatkan seorang pendeta Yahudi tua yang sedang berlari di jalan dengan mayat anaknya di dalam gendongannya. Baju ibaddahnya sudah bernoda merah dari darah, dan pemandangan kacau dan rusak kelihatan di belakangnya, saat dia sedang melarikan diri. Pendeta Yahudi itu akan menjerit di depan kamera dan teriak, “Kenapa mereka membunuh penduduk sipil Yahudi yang tidak berdosa? Apa kesalahan kami? Kami bukan anggota Kadima. Kami tidak meluncurkan roket. Mengapa tentara Muslim harus membunuh anak saya? Mengapa tak ada seorangpun yang mau melindungi kami?”
Bayangkan apa yang akan terjadi.
Bayangkan apa yang akan terjadi jika seluruh yang ditulis di atas ini adalah benar dan sedang terjadi pada saat ini. Bayangkan reaksi dari semua orang yang baik hati dan suka kedamaian di dunia ini, yang sedang menonton kejadian tersebut di televisi. Di dunia barat, ada berapa banyak ibu dan bapak biasa, anak remaja dan orang tua, yang akan tetap diam terus jika pembantaian ini dilakukan pada penduduk sipil Yahudi di Gaza? Apakah mereka akan marah sekali? Apakah mereka akan bergabung dalam demo besar di kota masing-masing? Apakah mereka akan menyuruh pemimpin mereka ambil tindakan dengan segera untuk mengatasi pembantaian tersebut?
Bayangkan apa yang akan terjadi jika semua orang di dunia barat menganggap nyawa anak Muslim yang tidak berdosa setara dengan nyawa anak Yahudi yang tidak berdosa?
Bayangkan apa yang akan terjadi jika situasi di Gaza itu terbalik.
Gene Netto
Jakarta, Indonesia
[Kalau anda ingin mengirim tulisan ini kepada teman di negara asing, ada versi bahasa Inggris di sini: Gaza and Israel: I wonder what would happen…
Semoga bermanfaat.]
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(100)
anak
(299)
anak yatim
(118)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(61)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(68)
hukum islam
(52)
indonesia
(570)
islam
(557)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(357)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(10)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(11)
kontroversi
(5)
korupsi
(27)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(52)
my books
(2)
orang tua
(8)
palestina
(34)
pemerintah
(136)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(503)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(34)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(38)
renungan
(179)
Sejarah
(5)
sekolah
(79)
shalat
(9)
sosial
(321)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Saya pribadi tidak suka membayangkan sesuatu which is unreal apalagi yang menyangkut zions israel, realitanya adalah tragedy yang terjadi sekarang kaum zionis israel menghancurkan rakyat Palestine. Tidak ada unsur bayangkan
ReplyDeleteCerita mengenai “bayangkan apa yang terjadi”, cocok utk dibaca oleh bangsa yahudi terutama pemerintahan zionis, kalau mereka masih mempunyai perasaan & empati. Apa masih ada perasaan ???
Kalau untuk kita non jewish, apalagi sebagai muslim, ngga ada cerita tuh … bayangkan … lebih baik melihat apa yang terjadi daripada membayangkan.
Zionis Israel sptnya tidak bisa disentuh dengan kata kata harus dengan perjuangan mental & phisik yaitu jihad secara keseluruhan. Allahu Akbar …..
Dan saya yakin seyakin yakinnya, bahwa jiwa seorang muslim tidak seperti digambarkan dalam cerita “bayangkan”, muslim itu rahmatan lil alamin, tidak menyentuh kalo tidak disentuh. Jarang ada cerita muslim menyerang non muslim, malah sebaliknya, tindakan yang dilakukan orang muslim dalam berjihad adalah sebagai protes & solidaritas atas kekejaman non muslim terhadap kaum muslimin didunia.
Semoga konflik di Palestine cepat berakhir, drpd membayangkan sesuatu yang unreal, lebih baik kita sebagai umat islam merapatkan barisan, berusaha untuk membantu kepedihan rakyat Palestie semampu apa yang kita miliki, terutama doa.
Wassallam,
faza
ada yang bilang, perang israel - palestina bukan perang agama tapi perang politik..
ReplyDeleteapapun itu, cobalah lihat dari sisi kemanusiaan.. apakah pemimpin2 dunia sdh tidak punya perikemanusiaan dan hati nurani lagi sehingga membiarkan rakyat palestina terutama anak2 dicekam ketakutan dimana setiap saat maut mengintai mereka, ratusan korban mati dan ribuan luka-luka... Belum lagi krisis makanan, air bersih dan obat2an..
saya benar2 geram dan kecewa dengan dunia yang masih saja membiarkan agresi israel, padahal sudah berlangsung 13 hari dimana setiap hari pasti jatuh korban.. apalagi negara2 timur tengah esp. Arab Saudi dan UEA yg malah sibuk urusin bola.. Bisa saja kan mereka menekan amerika untuk menghentikan agresi dengan ancaman tidak akan menyuplai minyak selama agresi masih belum dihentikan...
Malah di media, presiden Perancis Sarkozy yg gencar mengupayakan gencatan senjata.. ada lagi Presiden Venezuela yg cukup keras dengan mengusir dubes Israel dari negaranya.. Kok malah negara non sih yg gencar..
PBB yang diharapkan bisanya hanya mengecam lewat kata2 namun tidak tegas, padahal sudah jelas2 dengan sistem serangan setiap 3 jam sekali untuk memberi kesempatan bantuan masuk sangat tidak logis... Belum lagi banyaknya bantuan kemanusiaan yg masih tertahan di perbatasan mesir..
Setiap menonton TV saya tak bisa menahan airmata ini menetes setiap kali melihat anak2 yg berlumuran darah dan menangis, namun adakalanya saya geram bila mendengar pernyataan Israel yg menyudutkan Hamas dan Hizbullah sebagai upaya bela diri.. padahal jelas2 tidak imbang dan hanya sebagai dalih semata sehingga mereka punya alasan untuk menyerang..
Hanya do'a yg bisa saya panjatkan bagi mereka... Semoga Allah memberikan perlindungan dan pertolongan bagi rakyat palestina..
Amin Ya Robbal Alamiin...
Please, stop war and agresi...
Erin..
mr gene tulisan anda menurut saya menarik sekali..
ReplyDeleteentah apa yang akan terjadi jika keadaan ini benar terbalik...
sulit untuk membayangkan keadaan seperti ini..
karena islam seperti sebuah kompleksitas...
apa yang dipelajari kadang seperti membingungkan buat saya
islam adalah sebuah kebenaran dan apa yang membuat perang dengan islam?
kadang seperti tidak terpikirkan dalam kehidupan ini..
apa yang bisa membuat islam bisa mengatur dalam segala hal?
dan apakah benar seperti ini akan terjadi? karena pada dasarnya (anda pasti setuju) islam tidak menyukai penyerangan, berdiam diri, tidak melakukan apa-apa dan tidak membiarkan yang lemah
dan jika keadaan seperti yang anda ceritakan diatas terjadi, seperti bukan islam dalam dunia ini
menurut saya...
fi3...
(orang biasa)
Malang - Indonesia