Assalamu’alaikum
wr.wb.,
Ada teman dari
teman yang hubungi saya, dan katanya punya tim dokter untuk membuat bakti
sosial pengobatan gratis. Orang itu diberitahu saya bisa memberikan informasi
tentang lokasi yang kira-kira bisa terima bakti sosial dari mereka.
Sekali ketemu
anak yatim di Karawang, berbagai macam bantuan mengalir terus sampai sekarang, dari
tambahan dana jutaan rupiah, tawaran membuka taman baca, guru yang mencalonkan
diri untuk kerja gratis, dan sekarang tawaran pengobatan gratis dari tim
dokter.
Kenapa manusia
yang mengaku beriman kepada Allah “takut” menghabiskan waktunya untuk peduli
pada anak yatim? Tidak harus menjadi orang kaya dulu untuk menjadi bermanfaat
bagi anak yatim. Saya sudah jelas sekali bukan orang kaya: tidak punya rumah,
tidak punya mobil atau motor, tidak punya barang mewah, tidak punya simpanan
harta apapun. Tabungan saya tinggal 19 ribu rupiah pada saat ini. Dan kalau ada
yang tidak percaya, saya bisa buktikan.
Tapi dengan
usaha yang kecil, waktu yang sedikit, dan niat yang baik, alhamdulillah saya
berhasil dapat bantuan yang berlapis-lapis untuk membantu ratusan anak yatim di
beberapa lokasi. Padahal saya tidak lahir di Indonesia, tidak punya puluhan
saudara yang punya koneksi ke mana-mana, tidak punya kelompok alumni sekolah dan
kuliah, tidak pernah ikut arisan, tidak punya kapasitas untuk perintahkan
siapapun, dan seterusnya. Tapi dengan doa, niat dan usaha kecil, bisa berhasil
membantu anak yatim.