Assalamu’alaikum
wr.wb.,
Ada teman dari
teman yang hubungi saya, dan katanya punya tim dokter untuk membuat bakti
sosial pengobatan gratis. Orang itu diberitahu saya bisa memberikan informasi
tentang lokasi yang kira-kira bisa terima bakti sosial dari mereka.
Sekali ketemu
anak yatim di Karawang, berbagai macam bantuan mengalir terus sampai sekarang, dari
tambahan dana jutaan rupiah, tawaran membuka taman baca, guru yang mencalonkan
diri untuk kerja gratis, dan sekarang tawaran pengobatan gratis dari tim
dokter.
Kenapa manusia
yang mengaku beriman kepada Allah “takut” menghabiskan waktunya untuk peduli
pada anak yatim? Tidak harus menjadi orang kaya dulu untuk menjadi bermanfaat
bagi anak yatim. Saya sudah jelas sekali bukan orang kaya: tidak punya rumah,
tidak punya mobil atau motor, tidak punya barang mewah, tidak punya simpanan
harta apapun. Tabungan saya tinggal 19 ribu rupiah pada saat ini. Dan kalau ada
yang tidak percaya, saya bisa buktikan.
Tapi dengan
usaha yang kecil, waktu yang sedikit, dan niat yang baik, alhamdulillah saya
berhasil dapat bantuan yang berlapis-lapis untuk membantu ratusan anak yatim di
beberapa lokasi. Padahal saya tidak lahir di Indonesia, tidak punya puluhan
saudara yang punya koneksi ke mana-mana, tidak punya kelompok alumni sekolah dan
kuliah, tidak pernah ikut arisan, tidak punya kapasitas untuk perintahkan
siapapun, dan seterusnya. Tapi dengan doa, niat dan usaha kecil, bisa berhasil
membantu anak yatim.
Bagaimana dengan
jutaan orang Muslim yang lahir di sini, punya banyak saudara dan teman, punya
koneksi ke mana2, teman sekolah dan kuliah dalam banyak perusahaan besar, dan
banyak jalur lain yang bisa mereka aktifkan? Kenapa usaha dari mereka begitu
sedikit? Semuanya rajin shalat insya Allah, tapi juga rajin umrah (yang tidak
wajib), rajin beli rumah baru (investasi), rajin menyimpan harta yang tidak
punya tujuan selain disimpan saja agar merasa “aman”, dan seterusnya. Yang benar-benar
aman cuma satu: orang yang dekat sama Allah sehingga dijaga terus oleh para
malaikat.
Mobil dan
emas bisa dicuri. Uang kertas bisa terbakar atau diambil dalam perampokan. Bank
bisa bankrut dan tutup (masih ingat krisis moneter dan kasus BLBI dulu?). Saham
bisa habis nilai jualnya dalam sehari. Rumah bisa kebakaran. Pakaian mewah bisa
rusak/sobek dalam sekejap. Tapi ada satu yang tidak bisa dihilangkan, diambil,
dirampok, dicuri, dibakar atau dirusakkan oleh manusia manapun di seluruh
dunia: DOA ANAK YATIM.
Kalau sudah
dapat sedekah dari anak yatim dalam bentuk doa, maka itu menjadi “harta” yang
paling berguna dan tidak pernah bisa hilang atau dirusakkan oleh orang lain. Jadi
buat apa tunda-tunda terus keinginan untuk membantu anak yatim, karena merasa “belum
cukup kaya” untuk peduli pada mereka? Justru kalau mau peduli pada anak yatim
sekarang, Allah SWT sendiri yang MENJAMIN kita akan menjadi “kaya” karena uang
yang kita keluarkan di jalan Allah akan dikembalikan kepada kita dengan
berlipat ganda. Dan segala macam bantuan dan kemudahan akan datang juga insya Allah.
Yang dibutuhkan
hanya satu hal: kita harus YAKIN kepada Allah! Bismillah, dan bertindak. Dan
menunggu balasan dari Allah.
245.
Siapakah yang mau memberi PINJAMAN kepada Allah, pinjaman yang BAIK
(menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan MELIPAT GANDAKAN
pembayaran kepadanya dengan LIPAT GANDA yang BANYAK. Dan Allah menyempitkan dan
melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
(QS. Al-Baqarah 2:245)
Rasulullah SAW bersabda, “Aku dan pemelihara anak yatim di surga seperti ini (dan beliau memberi isyarat dengan telunjuk dan jari tengahnya, lalu membukanya).” (HR. Bukhari, Turmidzi, Abu Daud)
(QS. Al-Baqarah 2:245)
Rasulullah SAW bersabda, “Aku dan pemelihara anak yatim di surga seperti ini (dan beliau memberi isyarat dengan telunjuk dan jari tengahnya, lalu membukanya).” (HR. Bukhari, Turmidzi, Abu Daud)
Semoga bermanfaat
Wassalamu’alaikum
wr.wb.,
Gene Netto
No comments:
Post a Comment