Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (557) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (179) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

06 December, 2012

Tidak Perlu Menjadi Kaya Dulu Untuk Membantu Anak Yatim



Assalamu’alaikum wr.wb.,
Ada teman dari teman yang hubungi saya, dan katanya punya tim dokter untuk membuat bakti sosial pengobatan gratis. Orang itu diberitahu saya bisa memberikan informasi tentang lokasi yang kira-kira bisa terima bakti sosial dari mereka.

Sekali ketemu anak yatim di Karawang, berbagai macam bantuan mengalir terus sampai sekarang, dari tambahan dana jutaan rupiah, tawaran membuka taman baca, guru yang mencalonkan diri untuk kerja gratis, dan sekarang tawaran pengobatan gratis dari tim dokter.

Kenapa manusia yang mengaku beriman kepada Allah “takut” menghabiskan waktunya untuk peduli pada anak yatim? Tidak harus menjadi orang kaya dulu untuk menjadi bermanfaat bagi anak yatim. Saya sudah jelas sekali bukan orang kaya: tidak punya rumah, tidak punya mobil atau motor, tidak punya barang mewah, tidak punya simpanan harta apapun. Tabungan saya tinggal 19 ribu rupiah pada saat ini. Dan kalau ada yang tidak percaya, saya bisa buktikan.

Tapi dengan usaha yang kecil, waktu yang sedikit, dan niat yang baik, alhamdulillah saya berhasil dapat bantuan yang berlapis-lapis untuk membantu ratusan anak yatim di beberapa lokasi. Padahal saya tidak lahir di Indonesia, tidak punya puluhan saudara yang punya koneksi ke mana-mana, tidak punya kelompok alumni sekolah dan kuliah, tidak pernah ikut arisan, tidak punya kapasitas untuk perintahkan siapapun, dan seterusnya. Tapi dengan doa, niat dan usaha kecil, bisa berhasil membantu anak yatim.

Bagaimana dengan jutaan orang Muslim yang lahir di sini, punya banyak saudara dan teman, punya koneksi ke mana2, teman sekolah dan kuliah dalam banyak perusahaan besar, dan banyak jalur lain yang bisa mereka aktifkan? Kenapa usaha dari mereka begitu sedikit? Semuanya rajin shalat insya Allah, tapi juga rajin umrah (yang tidak wajib), rajin beli rumah baru (investasi), rajin menyimpan harta yang tidak punya tujuan selain disimpan saja agar merasa “aman”, dan seterusnya. Yang benar-benar aman cuma satu: orang yang dekat sama Allah sehingga dijaga terus oleh para malaikat.

Mobil dan emas bisa dicuri. Uang kertas bisa terbakar atau diambil dalam perampokan. Bank bisa bankrut dan tutup (masih ingat krisis moneter dan kasus BLBI dulu?). Saham bisa habis nilai jualnya dalam sehari. Rumah bisa kebakaran. Pakaian mewah bisa rusak/sobek dalam sekejap. Tapi ada satu yang tidak bisa dihilangkan, diambil, dirampok, dicuri, dibakar atau dirusakkan oleh manusia manapun di seluruh dunia: DOA ANAK YATIM.

Kalau sudah dapat sedekah dari anak yatim dalam bentuk doa, maka itu menjadi “harta” yang paling berguna dan tidak pernah bisa hilang atau dirusakkan oleh orang lain. Jadi buat apa tunda-tunda terus keinginan untuk membantu anak yatim, karena merasa “belum cukup kaya” untuk peduli pada mereka? Justru kalau mau peduli pada anak yatim sekarang, Allah SWT sendiri yang MENJAMIN kita akan menjadi “kaya” karena uang yang kita keluarkan di jalan Allah akan dikembalikan kepada kita dengan berlipat ganda. Dan segala macam bantuan dan kemudahan akan datang juga insya Allah.

Yang dibutuhkan hanya satu hal: kita harus YAKIN kepada Allah! Bismillah, dan bertindak. Dan menunggu balasan dari Allah.

245. Siapakah yang mau memberi PINJAMAN kepada Allah, pinjaman yang BAIK (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan MELIPAT GANDAKAN pembayaran kepadanya dengan LIPAT GANDA yang BANYAK. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
(QS. Al-Baqarah 2:245)

Rasulullah SAW bersabda, “Aku dan pemelihara anak yatim di surga seperti ini (dan beliau memberi isyarat dengan telunjuk dan jari tengahnya, lalu membukanya).” (HR. Bukhari, Turmidzi, Abu Daud)

Semoga bermanfaat
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...