Rabu, 16 Juli 2008
Pertama kali, video interogasi tersangka “teroris” di kamp penjara Guantanamo Bay, Kuba, dipublikasikan. Video ini disebarluaskan secara online melalui internet
Hidayatullah.com--Video menampilkan Omar Khadr, pemuda berusia 16 tahun, yang ditahan di Afganistan di kala usianya baru mencapai 15 tahun. Dalam cuplikan video, ditampilkan Omar Khadir yang ditanyai tim pejabat Kanada di tahun 2003.
Pertanyaan yang diajukan menyangkut serangkaian peristiwa sebelum dia ditangkap oleh pasukan Amerika. Remaja yang ditahan Amerika tanpa melalui proses hukum selama lima tahun itu terlihat menangis dan mengeluhkan masalah kesehatannya. Beberapa kali terdengar ia berteriak "tolong saya". Ia juga menutupi wajahnya dengan telapak tangannya dan menarik rambutnya.
Warga Kanada itu dituduh melemparkan granat yang menewaskan seorang serdadu Amerika di Afghanistan pada tahun 2002.
Video itu dipublikasikan oleh tim pengacara Khadr menyusul putusan Mahkamah Agung bulan Mei bahwa pihak berwenang Kanada harus menyerahkan bukti yang memberatkan dia untuk memungkinkan memberikan pembelaan penuh atas dakwaan yang dialamatkan ke remaja tersebut.
Khadr, satu-satunya warga negara Barat yang masih ditahan di kamp tersebut, berusia 15 tahun ketika ditangkap pasukan Amerika dalam baku tembak di kamp yang dicurigai milik Al-Qaidah di Afghanistan.
Dia tampak menyingsingkan baju oranyenya untuk memperlihatkan kepada pejabat kementerian luar negeri dan agen-agen dari Dinas Intelijen Keamanan Kanada (CSIS) luka-luka di punggung, dan perutnya yang dia kata dia alami di Afghanistan.
"Saya bukan dokter, tapi saya saya rasa kamu mendapat perawatan kesehatan yang layak," kata salah seorang pejabat.
"Tidak. Anda tidak di sini...saya kehilangan kedua mata saya. Saya kehilangan kaki saya. Segalanya!" saat menyinggung bagaimana indera penglihatan dan kondisi kesehatannya terganggu.
"Tidak kamu masih punya mata dan kedua kaki kamu masih di ujung tungkaimu," kata seorang pejabat.
Selagi menagis sejadi-jadinya, Khadr berkali-kali mengatakan kepada tim pejabat tadi: "Anda tidak peduli dengan saya."
Penyiksaan
Dalam dokumen penyerta yang diungkapkan soal interogasi tersebut, Khadr juga mengatakan, dia disiksa selagi ditahan di pusat penahanan militer Amerika di pangkalan udara Bagram di Afghanistan.
Khadr, yang Kanada dan satu-satunya warganegara Barat membiarkan Guantanamo, begitu saja ditangkap selama pertempuran senapan dan menuduh melemparkan granat yang membunuh seorang tentara AS.
Petikan 10 menit dari 10 jam cuplikan film video dibuat umum oleh pengacara Khadr setelah putusan Mahkamah Agung pada Mei.
Khadr adalah tahanan termuda di penjara Teluk Guantanamo milik AS itu. Ayahnya dianggap tersangka donor Al-Qaidah. Khadr sendiri dituduh sebagai musuh perang di Afghanistan karena dicurigai terkait Al-Qaidah dan pembunuhan seorang tentara AS. Khadr ditahan 2002 silam. Ketika itu, ia masih baru berusia 15 tahun. Ia menghadapi sidang militer AS --yang dibentuk Presiden George W Bush pada akhir 2001 sebagai bagian dari ''perang melawan teror''. [cha, berbagai sumber/www.hidayatullah.com]
Sumber: Hidayatullah.com
Lihat video di sini: You Tube
Assalamu'alaikum wr wb
ReplyDeleteKaum Muslimin ibarat satu tubuh,satu bagian sakit maka seluruh tubuh akan merasakan sakit juga,begitu bunyi sebuah hadits yang saya lupa redaksionalnya.Saat mendengar atau menyaksikan saudara2Muslim kita di berbagai belahan dunia disakiti,di siksa dan diperlakukan semena2 bak hawan,sakit,marah,kesal sudah pasti bercampur jadi satu tapi tak mampu berbuat apa2 untuk menolong,hanya mampu mengutuk dalam hati perbuatan musuh2 Allah itu.
James yee, seorang tentara mualaf Amerika yang pernah menyaksikan sendiri saat ditugaskan untuk menjadi penasehat spiritual tahanan Muslim di Guantanamo bersaksi bagi dunia betapa kejamnya penyiksaan di penjara Gitmo pernah menulis buku yang berjudul " For God and Country "
baik secara mental lebih2 phisik.
James Yee sendiri adalah korban paranoid Amerika terhadap umat Islam yang akhirnya di tahan dengan tuduhan yang tak masuk akal dan bukti yang tidak jelas.
Tapi rakyat Amerika beberapa waktu yang lalu pernah protes pada pemerintah nya bahwa Amerika lebih memperhatikan kesehatan tahanan teroris di Gitmo daripada memberi asuransi kesehatan bagi rakyat nya ??? Pedahal menurut buku James yee tahanan Muslim sangat memprihatinkan,baik mental apalagi kesehatan dan fasilitas yang sama sekali jauh dari kelayakan bagi manusia.
Entah mungkin itu hanya propaganda agar Amerika terlihat di mata dunia begitu memperhatikan dan memenuhi hak asasi tahanan Muslim di Gitmo,karena penjara Guantanamo memang cukup kontroversial.Tapi siapalah yang bisa melawan Amerika, si polisi dunia yang semena2 terutama pada kaum Muslimin....
tara