Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (563) islam (544) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (38) renungan (170) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

14 September, 2008

Vertical City di Dubai: Tingginya 2,4 km


[dari teman di milis]




























Setelah Burj Dubai hampir selesai, Arab Saudi berencana membangun mile high tower.

Gambar 1

Dubai pun gak mau kalah, maka dibuatlah Vertical City yang tingginya bakalan 1.5 mil (=2.4 km).





























Gambar 2

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5


Kekeringan di Sudan, rarusan bencana di indonesia, terhinanya Palestina, kacaunya negri Irak, fakirnya Somalia, etc etc semoga bisa terlihat lebih jelas bagi mereka yang tinggal di ketinggian tsb sehingga bisa menumbuhkan rasa simpati mereka.

However, khusus bagi Indonesia, ratusan proyek2 prestisius tsb adalah peluang besar bagi para profesional utk bekerja, berbisnis etc etc mengais ribuan bahkan jutaan atau milyaran US dollar di wilayah timur tengah.

Salam,

Hanif

######

[komentar Gene]:

Kalau semua uang yang dikeluarkan untuk proyek2 ini dijadikan uang beasiswa untuk anak yatim dan anak miskin, berapa banyak anak di negara2 Islam yang bisa sekolah dengan dana tersebut?

Sayangnya, orang Islam yang kaya biasanya sangat jauh dari contoh Nabi Muhammad SAW yang hidup dengan cara yang sederhana dan habiskan harta yang ada untuk kepentingan orang lain. Mungkin orang Arab yang Muslim dari lahir tidak sanggup membaca hadits Nabi sehingga mereka tidak tahu kehidupan Nabi seperti apa. Mungkin perlu dibuat terjemahan hadits dalam bahasa mereka supaya bisa paham. Orang Arab pakai bahasa apa ya? Yang jelas, sepertinya mereka tidak paham kalau hadits ditulis dalam bahasa Arab. (Hehehe.) Bahasa Al Qur’an dan hadits adalah bahasa Arab, sama seperti bahasa Nabi SAW, tetapi yang tidak paham isinya malah orang Arab. Aneh ya?

Mungkin kita bisa membantu mereka dengan mengirim ustadz dari Indonesia ke negara2 Arab untuk mengajarkan mereka tentang Islam dan contoh yang jelas dari Nabi kita.

Wassalam,

Gene Netto

######

[Komentar Hanif]:

Mas Gene Netto,

Inilah kenyataanya. Org2 Arab timur tengah itu kayanya luar biasa. Jauh lebih kaya ketimbang org2 barat. Sungguh saya menyaksikan bahwa mobil Chrysler, Lamborghini, Dodge, Ferrari, etc etc terasa bagaikan mobil biasa saja dan nggak mewah krn saking banyaknya di negri arab. Toyota Camry yg merupakan mobil mentri di Indonesia terasa kayak bemo / metromini saja di UAE. Dan jujur saja, gedung2 tinggi dan indah di Dubai itu sebenarnya juga banyak yg kosong krn mahal sekali sewanya melebihi Eropa.

Al Quran dan As Sunnah adalah berbahasa Arab. Mereka paham betul. Mereka shalat, membaca Quran itu memakai bahasa yg sama ketika mereka ngobrol dg teman2nya. Tetapi, mengerti suatu hal belum tentu melaksanakan. Palestina, Irak, Sudan, Somalia itu dekat sekali dg negri2 kaya, tapi anda tahu sendiri kenyataanya.

Pernah suatu ketika saya ditawari rokok oleh org Arab. Saya jawab, "haram". Dia bilang, "anda benar". Tapi dia tetap merokok. Jadi bukannya mereka nggak faham hal2 buruk, tetapi mereka terkena penyakit wahn (cinta dunia dan takut mati). Penyakit wahn ini sebenarnya bukan menghinggapi org arab saja, tetapi mungkin juga sebagian besar umat Islam termasuk indonesia.

Fakta2 di atas adalah nyata. Lalu bisakah indonesia mengubah mereka? Saya kira susah. Tak sedikit ulama2 dan masyayikh arab yg telah mengingatkan mereka. Para ulama tsb itu memiliki warna kulit, bahasa, pakaian, etc etc yg sama dg mereka. Tetapi, ya masih seperti inilah kenyataannya.

Indonesia sendiri nggak lebih baik dari Arab. Berapa ratus trilyun kekayaan indonesia yg telah dicuri oleh org indonesia sendiri. Dan mengapa org susah sekali berinvestasi di Indonesia. Berapa meja yg hrs dilalui utk mendapatkan surat ijin investasi. Pabrik belum berjalan, eh pungli sudah dimana2. Lain sekali dg kebijakan pemerintah Dubai yg memberikan kemudahan di segala bidang. FYI, Dubai itu nggak punya minyak. Dubai hanya mengandalkan sektor investasi. Yg punya minyak itu Sharjah (UAE), Abu Dhabi (UAE), Qatar, Bahrain, Kuwait, Oman, dan Saudi.

Menurut saya, akan lebih baik kalau Indonesia berusaha sebanyak mungkin kecipratan uang2 org Arab dg cara yg halal. Uang2 tsb bisa digunakan utk membangun Indonesia. Pemerintah RI haruslah proaktif utk melobi pemerintah Arab. Melobi agar expor, tenaga ahli indonesia, etc etc bisa masuk ke Arab dg mudah. Kalo perlu org Arab ditawari utk membangun gedung super tingginya itu di Indonesia.

Tetapi sungguh disayangkan ternyata pemerintah RI kalah proaktif dg PJTKI yg kerjaanya ngirim TKW ke arab. Akhirnya, Indonesia sendiri dinilai sebagai bangsa babu dan rendahan. Bukan hanya itu, sebagian TKW itu juga berakhlak buruk bahkan ada yg nekat jadi pelacur kelas teri. Sering sekali para sopir taxi dari Pakistan bertanya, "Apa saja yg dilakukan lelaki indonesia. Kok yg kerja cuman wanitanya saja yg bekerja?"

Setahu saya, para professional Indonesia itu apabila ditawari kerja di Inggris, Australia, Amerika, Singapura maka senangnya minta ampun. Yg terbayang adalah mewahnya dan tingginya bayaran mereka. Tetapi kalo ditawari kerja di Arab (sektor non-migas) terkadang menganggap sebelah mata. Padahal org2 Eropa berlomba2 ke Arab krn tax-free policy. Dan betapa banyak org2 India yg berpendidikan biasa (ijazah S1 nya cuman dari univ nggak terkenal di India) dan kerja di Arab tetapi gajinya melebihi gaji profesor di Amerika dan insinyur di Perancis. Kenapa para Indonesians berlomba2 ke barat utk kerja (yg susah sekali utk mendirikan shalat) jika rezeki itu berpusat di Arab.

Hanif

di Sharjah


5 comments:

  1. Boss,
    Saya jadi tertarik kerja di dubai,
    tolong kasih informasinya dong nyarinya dimana ?
    Terus kalo ada email boss Hanif tolong kasih tahu dong mau nanyain jalurnya lewat mana aja ?

    ReplyDelete
  2. Kirim email kepada saya, yang tidak anonymous, dan saya akan kasih alamat email Hanif.
    Wassalam,
    Gene

    ReplyDelete
  3. Assalamu'alaikum.

    He..he..he..komentar yang sama terlintas dalam fikiran saya ketika membaca topik yang sama di satu forum, sayangnya sebagian besar member forum itu malah berdecak kagum. Astagfirullah.

    Komentar yang sama juga ketika menyaksikan penghamburan APBN NKRI yang justru untuk melayani kepentingan para pemimpin, bukan kepentingan rakyat. Astagfirullah.

    Hal yang sama juga terjadi di seluruh negara di bumi ini, seolah setiap manusia hidup di tiap planet yang berbeda, padahal semua manusia mempunyai kebutuhan dasar yang sama dan hidup dalam bumi yang sama pula.

    Kalau saja setiap pemimpin negara di bumi ini, yang katanya bergabung dalam PBB, mempunyai visi yang sama untuk memenuhi kebutuhan dasar setiap manusia di seluruh belahan bumi, maka tidak akan ada penghamburan uang selama masih ada seorang manusia yang belum terpenuhi kebutuhan dasarnya, termasuk sekolah.

    Beberapa waktu lalu, saya baca di Kompas, katanya sepanjang tahun 2007, warga AS membelanjakan 48 miliar dollar AS atau Rp 432 triliun untuk berbagai keperluan binatang piaraannya. Angka ini setengah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia untuk keperluan 220 juta orang setahun. Astagfirullah, tidak bisakah sesama manusia mendapatkan perhatian dan keadilan seperti yang didapatkan pet di negara-negara maju, bahkan pet di negara Indonesia ?

    Terimakasih. Wassalam.

    ReplyDelete
  4. Tidak bisa begitu. Kalau mau seperti itu, berarti semua negara di dunia ini adalah negara sosialis dan bukan kapitalis. Tidak boleh dong. Justru orang Amerika dan orang kafir ingin sekaya mungkin, dan kalau milyaran orang hidup dalam kemiskinan, mereka tidak mau tahu. Yang penting rumah mereka besar, dan sekolah buat anak mereka paling bagus sedunia, dan seterusnya.
    Orang Muslim yang kaya juga banyak seperti itu, padahal contoh dari Nabi SAW sama sekali tidak seperti itu.
    Banyak orang hanya ikuti shalat dan puasa dari Nabi SAW, tetapi tidak mau tahu tentang contoh yang lain, di mana Nabi Muhammad SAW adalah dermawan yang hidup dengan sederhana.

    Wassalam,
    Gene

    ReplyDelete
  5. orang arab mungkin ras nya istimewa-karena banyak para nabi termasuk nabi Muhammad berasal dr Arab. Tapi untuk urusan iman, belum tentu semua orang arab benar-benar 'taat' tetap bergantung dr pribadinya sendiri, banyak juga orang arab berkelakuan bejat (kasus-kasus TKI yang diperkosa majikannya, rata-rata terjadi di Timur tengah)

    Orang arab kayaraya, mereka bisa beli apa saja, bahkan klub sepakbola di liga inggris pun mereka beli, dengan dana uang trilyunan disediakan untuk membeli pemain bola, demi memenuhi ambisi mereka.
    Kenyataan yang miris, karena ada ras arab lainnya terutama di palestine..hidup menderita.

    saya yakin Mr. Gene orang Arab dr kecilnya udah kenal huruf hijaiyah, bisa baca tulis arab, lebih tahu makna isi kandungan Alqur'an.
    Tapi masalah amal mengamalkannya ya memang..masih patut dipertanyakan:)

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...