Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

02 January, 2010

Makam Gus Dur Sudah Dikultuskan? Begitu Aja Kok Repot!

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Tenyata sudah mulai terjadi: makam Gus Dur sudah menjadi tempat pengultusan dan syirik. Orang mengambil tanah dan bunga dari atasnya, dan membawanya pulang karena yakin akan mendapat berkah. Sudah hampir pasti hal ini akan terjadi, dan sepertinya menjadi bukti bahwa Gus Dur (sebagai salah satu pemimpin NU) tidak berhasil mendidik ummat Islam dengan baik, karena kebiasaan syirik seperti itu masih ada, dan malah mungkin akan menjadi lebih kuat sekarang. Sayang sekali ummat Islam tidak bisa dididik (oleh Kyai sekalipun) untuk tinggalkan syirik.

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene

********

Dianggap Bertuah, Tanah Makam Gus Dur Dijumputi Warga

Jum'at, 01 Januari 2010 | 18:33 WIB
TEMPO Interaktif, Jombang - Ada-ada saja ulah peziarah. Seusai membaca Yasin dan tahlil di makam mendiang mantan Presiden RI ke empat, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, beberapa peziarah menyempatkan diri menjumput tanah dan bunga di atas gundukan makam. Mereka percaya, bunga dan tanah itu mengandung berkah dan tuah.

Seperti dikatakan salah satu peziarah, Fatimah, warga Seblak, Diwek, Jombang, Jawa Timur. Dia mengambil bunga dan tanah untuk dibawa pulang. Dia percaya, tanah dan bunga dari makam Gus Dur memiliki barokah. "Ini akan saya gunakan untuk mengobati sakit linu," kata dia, Jumat (1/1). Hal sama dilakukan Muhlison. Dia mengambil tanah makam untuk pengobatan anaknya yang sampai berusia beberapa tahun ini belum bisa berjalan alias lumpuh. Dia mengambil sedikit tanah, dikantongi, lalu dibawa pulang.

Melihat ulah peziarah itu, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Kiai Haji Shalahudin Wahid langsung bersikap. Dia meminta peziarah agar bersikap wajar dan meninggalkan hal-hal yang tak rasional. "Itu tidak rasional, jadi tidak usah dilakukan," tegas dia. Beberapa jam setelah pemakaman Gus Dur selesai, gundukan tanah makam sempat cekung. Tanah banyak dijumput warga, lalu dibawa pulang. Bahkan, taburan bunga di atasnya pun sirna. "Saya tidak heran kenapa terjadi begitu," kata Yeni Wahid, putri Gus Dur.

Dia mengaku paham dengan kondisi itu. Dia menilai, budaya pengkultusan seperti itu memang bagian kecil dari budaya warga Nahdliyin. Beberapa orang masih percaya, jika makam tokoh besar seperti Gus Dur mengandung barokah dan memiliki tuah. Perbuatan itu tidak bisa dilarang, karena sudah membudaya. Namun demikian, dia tetap melarang upaya pengambilan tanah makam seperti yang dilakukan beberapa peziarah. Peziarah cukup mendoakan saja. "Jangan macam-macam, dan aneh-aneh seperti itu," terang dia.

Sumber: tempointeraktif.com

Lihat juga:
Agar Tanah Kubur Tak Dicuri, Makam Gus Dur Dijaga Santri

1 comment:

  1. Kasihan, mungkin mereka berpikir itu semua adalah bagian dari Agama Islam, kenyataan nya memang masih banyak yang menganggap klenik klenik itu bagian dari ajaran Islam, tapi yang lebih menyedihkan lagi, mereka mengambil tanah tanah itu buat pengobatan anggota keluarganya, ini bisa jadi bentuk dari ke putus asaan, mau berobat gak punya duit, jadi yah percaya gak percayaaa yaah ambil aja itu tanah sambil berharap ada keajaiban, kasihan ... aku pengen nangis bacanya

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...