Assalamu’alaikum wr.wb.,
Ada beberapa orang yang mengirim email, dan mengatakan tidak
percaya kalau saya tidak bisa dapat pekerjaan di sini dalam satu tahun. Ternyata
ada banyak yang tidak tahu apa yang saya alami tahun ini. Jadi saya mau
menjelaskan, kalau ada teman yang penasaran. Saya tidak tahu ada rahasia Allah
apa di belakang ini semua, tapi insya Allah ada ahkir yang baik.
Dari tahun 1996-2009 saya menggunakan visa kerja terus,
karena memang kerja sebagai guru bahasa Inggris.
Mulai tahun 2010, saya mulai mengunakan visa sosial budaya. Pada awalnya, saya ingin menyelesaikan buku saya yang membandingkan agama
Islam dan Kristen (judulnya Mencari Tuhan, Menemukan Allah) jadi tidak kerja,
dan lebih banyak editing buku di rumah saja.
Pada akhir 2010, buku belum selesai, tetapi saya harus kerja lagi karena butuh uangnya. Saya kurang berniat mengajar bahasa Inggris lagi seperti
dulu, karena saya ingin mengerjakan hal yang lebih besar, dan lebih bermanfaat
untuk ummat Islam dan bangsa Indonesia. Saya mulai menyusun program pelatihan
guru secara nasional, dan ide itu dikembangkan sambil juga mencari pekerjaan
tetap.
Dari awal 2011 sampai sekarang, saya tidak berhasil
mendapatkan pekerjaan. Buat saya itu sangat aneh karena selama 15 tahun di
sini, hampir setiap bulan ada tawaran kerja yang baru. Saya sudah lamar ke
banyak yayasan, organisasi dan perusahaan, tetapi usaha itu selalu tidak berhasil,
tanpa alasan yang jelas. Pada saat yang sama, saya menjadi sangat sibuk dengan
banyak tugas lain, untuk bantu mengembangkan beberapa yayasan dan organisasi
yang minta bantuan saya. Saya tidak tahu kalau usaha itu akan menjadi sebuah
pekerjaan tetap, jadi saya bantu saja dulu, tanpa tahu apa yang akan terjadi. Ternyata,
selalu tidak mendapatkan pekerjaan di situ juga.
Contohnya, pada awal tahun ini, saya diminta menjadi aktif
dalam membentuk sebuah yayasan baru untuk membantu muallaf di seluruh Indonesia,
tetapi karena masih WNA, saya tidak boleh dapat jabatan formal jadi saya tetap
aktif saja tanpa jabatan (dan jadi sibuk selama 2-3 bulan untuk banyak meeting
berkaitan dengan yayasan itu). Setelah itu, saya diminta bantu mengembangkan
sebuah yayasan baru yang lain, tetapi mereka tidak bisa memberikan visa kerja,
jadi saya hanya ikuti meeting dan diskusi saja tanpa menjadi karyawan dan tanpa
digaji.
Setelah itu, ada sebuah yayasan yang lain lagi, di mana saya diberitahu
akan dapat dukungan untuk membuat program pelatihan guru. Secara lisan saya
diberitahu sudah diterima, dan tinggal menunggu kepastian dari BoD (hanya
formalitas, katanya). Tetapi setelah menunggu 2 bulan, akhirnya saya disuruh
melamar kembali tahun depan saja, tanpa penjelasan. Setelah itu ada tawaran
menjadi editor untuk situs berita online yang baru dalam bahasa Inggris. Tetapi
tiba2 program itu berhenti begitu saja. Lalu saya diminta bergabung dalam sebuah
asosiasi baru tapi akhirnya diputuskan untuk menunda launching asosiasi ke tahun
depan saja.
Selain dari mengikuti meeting terus untuk sekian banyak
organisasi dan yayasan (dengan biaya sendiri) saya juga sibuk ketemu orang lain
yang mau berkonsultasi langsung dengan saya. Ada pertemuan untuk konsultasi
dengan muallaf, calon muallaf, orang tua yang anaknya bermasalah, orang yang
menanyakan masalah sekolah, pendidikan, psikologi anak, minta bantuan
mengembangkan bisnis dan organisasinya, dan sekian banyak hal yang lain. Satu
pertemuan seperti itu bisa menghabiskan waktu 4-8 jam, tergantung perkaranya,
lokasinya, macetnya, dan sebagainya. Dan setelah pulang, ada puluhan email dari
orang lain yang mau berkonsultasi lewat email. Dan juga aktif online untuk membantu
muallaf di seluruh negara dan juga di milis pendidikan. Semuanya saya kerjakan
secara ikhlas untuk membantu ummat Islam (dan kadang non-Muslim juga). Kadang
saya bercanda dengan teman bahwa saya ingin dapat pekerjaan full time agar bisa
istirahat. Terlalu capek menjadi orang yang pengangguran. Haha.
Akhirnya, karena sangat membutuhkan pekerjaan, saya coba
menjadi guru bahasa Inggris lagi di tempat kursus yang dulu, supaya bisa
mendapatkan visa kerja. Katanya saya akan langsung diterima kalau datang pada
Senin depan. Saya telfon pada Senin pagi itu untuk membuat janji ketemu kepala
sekolah, tetapi pagi itu juga dia kena stroke dan langsung masuk rumah sakit. Setelah
menunggu sebulan, saya tanya apa tidak ada kepala sekolah sementara. Katanya sudah
ada yang mau masuk, tetap pas mau mulai kerja, tiba2 dia batal dan tidak jadi
kerja di situ. (Jadi tetap tidak ada kepala sekolah yang bisa mengatur kelas
baru untuk saya, jadi saya tidak bisa dapat kontrak kerja.)
Ada lowongan dalam beberapa kursus bahasa Inggris yang lain,
tetapi mereka mengatakan tidak bisa dapat visa kerja untuk saya, karena ada
aturan baru di Diknas dari tahun 2010. Gelar saya dari Australia tidak diterima
lagi oleh Diknas, karena tidak mengandung kata “English”. Hanya mengatakan
“Education” saja. (Padahal saya seorang guru bahasa). Saya tidak boleh kerja di
tingkat universitas (ada beberapa tawaran juga), karena Diknas mewajibkan S3
atau minimal S2 (dan S3 itu juga harus mengandung kata English kalau mau
diterima). Jadi, saya dulu boleh mengajar TOEFL di kursus selama lebih dari 10
tahun, tetapi sekarang tidak boleh lagi, dan kalau mau mengajar TOEFL di
tingkat universitas, harus S3 dulu hanya untuk mengajar bahan yang sama yang
pernah diajar di kursus dulu. (Dulu tidak ada masalah dengan gelar pendidikan
saya, tetapi dari 2010, aturan Diknas diubah dan sekarang semua guru asing
sedang dikeluarkan dari Indonesia oleh pemerintah dengan cara semua kualifikasinya
untuk mengajar ditolak.)
Itu yang saya alami pada tahun 2011 ini. Seperti skenario sinetron.
Semua lamaran kerja ke puluhan tempat yang lain juga tidak berhasil, tanpa
penjelasan. Saya ada satu folder yang penuh dengan data perusahaan yang pernah
dikirimi CV saya.
Lalu setelah pengalaman yang aneh itu setahun penuh,
tiba-tiba 2 bulan yang lalu, saya dapat ancaman akan dideportasi oleh oknum Imigrasi
di Jakarta Selatan. Mereka mengatakan saya sudah menggunakan visa sosial budaya
untuk jangka waktu yang terlalu lama. Padahal tidak ada batasan dalam UUnya. Selain
dari itu, mereka juga menuduh bahwa saya kerja ilegal di sini karena ketahuan
pernah ceramah di masjid, jadi harus segera dideportasi. Saya minta tolong dari
semua teman, dan akhirnya ada yang bisa bantu mengatur itu, lewat seorang
mantan pejabat Imigrasi. Katanya saya tidak ada pelanggaran dan visa sosbud seharusnya
diperpanjang lagi. Dia juga menjelaskan bahwa ceramah di masjid tidak ada
UUnya, jadi tidak bisa dikatakan “kerja ilegal” karena tidak ada pasalnya.
Saat diancam deportasi, visa saya tidak diperpanjang oleh orang
Imigrasi itu. Tanggal 19 Oktober 2011 sudah habis, dan mesti diperpanjang
sebulan. Setelah ditentukan boleh diperpanjang lagi, tiba2 paspor saya menjadi
hilang seminggu lebih (karena mereka pindah kantor). Setelah paspor ditemukan,
dimulai lagi proses perpanjangan. Akhirnya diperpanjang dari 19 Oktober ke 19
November tetapi proses itu baru selesai pada pada awal Desember.
Agen imigrasi saya berusaha untuk langsung mulai proses
perpanjangan lagi dari 19 November ke 19 Desember. (Dan ini perpanjangan yang
terakhir karena sudah mencapai batas 6 bulan untuk visa sosbud). Tetapi tiba2 dia
ditelfon oleh Imigrasi, dan diberitahu bahwa saya harus bayar denda dulu. Saat
itu sudah 7 Desember, dan katanya saya tidak punya visa yang sah dari 19
November. Jadi orang asing kalau sudah overstay (kelamaan) harus bayar denda
200ribu per hari. Jadi saya kena denda 3 juta dan bertambah 200ribu setiap hari
sampai saya bayar. Dan perpanjangan visa sosbud itu tidak akan diproses lagi
sampai saya bayar.
Yang membuat saya keberatan adalah dua hal. Visa saya menjadi
tidak valid karena mereka sendiri mengancam akan deportasi saya (tanpa alasan
yang sah, tanpa proses atau surat formal sama sekali) dan mereka menolak
memperpanjang visa dari 19 Oktober waktu itu. Setelah itu, mereka sendiri yang
hilangkan paspor saya selama seminggu lebih, jadi tentu saja tidak bisa
diproses. Dan setelah ditemukan, mereka hanya mau proses dari 19 Oktober ke 19
November, lalu mengatakan saya overstay, dan harus bayar 3 juta. (Anehnya,
mereka tidak menganggap saya overstay dari 19 Oktober, hanya dari 19 November!!)
Mereka tidak peduli bahwa keterlambatan memproses visa saya
disebabkan ancaman deportasi mereka dan karena paspor saya jadi hilang di
kantor mereka sendiri. Kedua hal itu bukan kesalahan saya. Mereka yang salah,
dan mereka tetap suruh saya bayar denda dulu, dan paspor saya ditahan.
Sampai sekarang (15 Desember, 2011) saya masih menunggu penyelesaian
terhadap masalah itu. Insya Allah bisa segera beres, tetapi saya sudah
menegaskan bahwa saya tidak mau bayar denda, karena insya Allah saya tidak
melanggar hukum. Kalau bisa segera selesai, saya akan keluar dari Indonesia dan
membuat visa baru, dan kembali lagi untuk mulai mencari pekerjaan lagi.
Saya tidak tahu kenapa semua ini terjadi. Ini pengalaman yang
paling aneh dalam 15 tahun di sini. Saya tidak tahu ada rencana Allah apa di
belakang ini semua, tetapi benar-benar terasa saya hidup dalam sebuah sinetron,
karena semua yang dialami seolah-olah tidak nyata dan tidak masuk akal. Ada teman yang mengatakan saya harus diruqyah.
Hahaha.
Saya masih berharap bisa tetap tinggal di Indonesia dan
segera dapat pekerjaan full time seperti dulu, biar tidak ada masalah imigrasi
lagi. Tetapi belum ada tawaran kerja yang pasti. Jadi saya hanya bisa lamar
terus. Tetapi begitulah adanya.
Terima kasih atas perhatian dan doa dari teman2. Insya Allah sangat
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto
Pak, coba di sini barangkali ada lowongan pekerjaan :
ReplyDeletehttp://www.livinginindonesiaforum.org/forumdisplay.php/31-Available-Job-Listings?s=a8708f9c85b13247fedd73a6affe2a2d
Semoga dibukakan jalan oleh-NYA....
ReplyDeleteInsha Allah akan ada kesempatan yg lebih baik. Bersama kesulitan akan ada kemudahan :)
ReplyDeleteiya sob sekarang belum...mungkin besok atau lusa bisa n berhasil..salam kenal n sukses selalu.thanks
ReplyDeletesemoga cobaan ini cepat berakhir dan kita tidak tahu rencana Allah untuk bapak,sabar,wassalamu'alaikum ww
ReplyDeleteSaya doakan mudah2an dilancarkan semuanya...dan mendapatkan pekerjaan yang barokah ya pak :)
ReplyDeletePak bisa saya hubungi pak
ReplyDeleteSilahkan kirim email ke genenetto@gmail.com
Delete