Search This Blog

Labels

alam (8) amal (97) anak (301) anak yatim (116) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (51) indonesia (571) islam (557) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (362) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (12) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (9) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (505) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (37) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (37) renungan (177) Sejarah (5) sekolah (80) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

27 June, 2012

Sepatu Bola Untuk Anak Yatim Dibalas Dengan Umrah

Assalamu’alaikum wr.wb. Pada suatu hari, saya dapat sedekah yang cukup besar, jadi saya berniat traktir seorang anak yatim yang saya kenal. Sudah sering saya ajak dia makan, dan setiap kali masuk mall, dia selalu wajib melihat sepatu bola idamannya, merek Nike. Jadi saya memutuskan untuk beli sepatu bola itu baginya. Sambil makan, saya berikan tausiah, suruh dia memperbaiki ibadahnya, dan tambah bersyukur kepada Allah. Akhirnya dibeli sepatu bola itu, dan senyumnya begitu besar seakan-akan mukanya akan pecah.

Setelah pulang, saya tulis di Facebook tentang nikmatnya belikan sepatu bola bagus untuk anak yatim, agar menjadi motivasi bagi pembaca untuk melakukan yang serupa. Banyak orang bersyukur, tetapi juga ada komentar negatif. Katanya, sepatu bola tidak penting, dan merek Nike juga “terlalu mahal untuk anak yatim”. Katanya, saya berlebihan dan seharusnya kasih yang paling murah saja.

Saya merenung. Apa saya salah? Saya melakukan shalat taubat dan shalat istikharah, dan mohon petunjuk dari Allah. Tidak muncul perasaan bahwa saya bersalah. Jadi saya berhenti membalas komentar negatif itu, dan serahkan urusan itu kepada Allah.

Sekitar 10 hari kemudian, ada teman yang ajak makan siang. Saat ketemu, dia menjelaskan ada rezeki baru jadi dia ingin balas semua kebaikan saya, karena saya sudah sering menolongnya dengan nasehat yang bermanfaat. Dia bahas dengan istrinya, dan ide terbaik adalah mereka mau bayarkan saya umrah!

Ya Allah!! Saya setuju dan bilang akan mengatur jadwalnya. Malam itu, saya mulai merenung. Saya sudah mengeluarkan 1 juta untuk sepatu bola berkualitas bagi seorang anak yatim. Lalu, disalahkan dengan komentar yang tajam. Saya shalat taubat dan istikharah, dan tidak merasa bersalah. Jadi saya diam saja dan serahkan urusan itu kepada Allah. Dan 10 hari kemudian, Allah membalas 1 juta itu dengan undangan ke Baitullah senilai 20 juta lebih (pada saat itu), atau 20 kali lipat dari pengeluaran saya. Apa kita masih tidak mau percaya pada balasan Allah?

245. Siapakah yang mau memberi PINJAMAN kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan MELIPAT GANDAKAN PEMBAYARAN KEPADANYA DENGAN LIPAT GANDA YANG BANYAK. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki), dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
(QS. Al-Baqarah 2:245)

Rasulullah SAW bersabda, “Aku dan pemelihara anak yatim di surga seperti ini (dan beliau memberi isyarat dengan telunjuk dan jari tengahnya, lalu membukanya).” (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud)

Jangan merasa takut untuk melakukan kebaikan bagi anak-anak yatim dan dhuafa. Tidak ada istilah “anak yatim yang terlalu kaya” di dalam Al Qur'an atau hadits. Juga tidak ada barang yang “terlalu mahal untuk anak yatim”. Itu hanya persepsi buruk sebagian orang. Coba mulai saja dengan anak yatim yang dekat, terutama kalau ada saudara. Yakinlah bahwa Allah SWT yang akan membalas dan yakinlah bahwa balasan itu akan BERLIPAT GANDA.

Rasulullah SAW bersabda, “Bersikaplah kepada anak yatim, seperti seorang bapak yang penyayang.” (HR. Bukhari)

Kalau mau bantu anak yatim, jangan hanya kasih KFC, Hoka-Hoka Bento, dan Dunkin Donuts saja. Coba bicara dengan anak itu, menjadi saudaranya, dan bertanya dia mau dibelikan apa. Dengan memberikan barang yang diinginkannya, seperti sepatu bola, atau sepeda, atau baju bagus, dia akan terima sebagai bentuk kasih sayang dari Allah karena Allah-lah kirim orang Muslim yang baik untuk menolong dia. Dan setelah itu, insya Allah doanya anak itu bagi kita akan sangat luar biasa. Dan jangan lupa bahwa Allah Sendiri yang berjanji untuk membalas uang yang kita keluarkan. Kalau kita yakin!!

Semoga bermanfaat.
Wa billahi taufiq wal hidayah,
Wassalamu’alaikum wr.wb.
-Gene Netto


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...