Minggu, 1 Juli 2012, 14:34
"Mereka bersenjata dan mengepung tempat itu dengan
truk."
VIVAnews - Kaum militan Islam bersenjata menghancurkan
mausoleum dan makam para wali berusia ratusan tahun di Timbuktu, Mali.
Bersenjatakan AK-47 dan kapak, para militan garis keras dari
kelompok Ansar Dine itu menyerang kompleks bangunan suci yang telah ditahbiskan
Unesco sebagai situs warisan dunia. Serangan dari para pemberontak yang masih
beririsan dengan Al-Qaeda itu dilancarkan setelah Unesco mengumumkan statusnya
sebagai situs warisan dunia yang keberadaannya kian terancam.
"Mereka bersenjata dan mengepung tempat itu dengan
truk. Warga sekitar hanya bisa terpana menyaksikannya," kata seorang saksi
mata seperti dinukil dari laman The Guardian.
Sekitar tiga mausoleum dan tujuh makam hancur
berantakan.
"Mausoleum itu kini tak lagi ada. Kompleks pekuburan
kini cuma berwujud seperti lapangan bola," ujar seorang guru, Abdoulaye
Boulahi. Menurut para saksi mata, sekitar 30 orang pemberontak
meremukkan segala bangunan yang ada di hadapan mereka dengan kapak dan cangkul.
Tak hanya itu. Para pemberontak juga mengancam akan
meluluhlantakkan 16 kompleks pemakaman lain. Sementara itu, Ansar Dine merupakan kelompok yang mendukung
pemberlakuan Syariah Islam secara ketat. Mereka berpendapat monumen-monumen
yang didirikan demi mengenang para wali itu sebagai kemusyrikan.
No comments:
Post a Comment