Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

07 August, 2018

Renungan Kemerdekaan

[Beberapa komentar dari guru2 honorer hari ini]: Guru honorer di Manado digaji 400 ribu per bulan. / Di sekolah saya ga digaji sejak 2009. / Di sini juga 300. / Di kaltim tempat saya 250 ribu aja perbulan.

Benarkah negara ini sudah merdeka? Mau kembalikan Belanda saja? Apa mungkin sistem pendidikan akan lebih berkualitas kl orang asing memimpin di sini? Ternyata kl WNI yang memimpin, korupsi merajalela, gaji guru honorer minimal dan jarang dibayar, fasilitas sekolah rusak, atap sekolah ambruk terus, perpustakaan tidak ada, proyek Ujian Nasional dipelihara terus (800 milyar habis, tanpa manfaat yg jelas), kurikulum diganti terus, kewajiban dan kondisi kerja guru dan kondisi belajar siswa diubah terus, jumlah siswa yang DO tetap tinggi, jumlah siswa yg pakai narkoba dan miras bertambah, tawuran tidak berkurang, bullying di dalam dan luar sekolah sepertinya bertambah, dan ada puluhan masalah lain yang tidak diatasi.

Ketidakmampuan BAYAR GAJI YANG LAYAK pada waktu yg teratur kepada satu juta guru honorer sangat memalukan. Benarkah negara ini sudah merdeka? Mungkin para pejuang kemerdekaan sedang menangis dalam kuburan, dan merasa telah mati dengan sia-sia, karena yang mereka tinggalkan adalah rakyat yang menderita terus di bawah kepemimpinan WNI yang tidak profesional...! Jepang saja yang hancur setelah Perang Dunia II bisa bangkit dan memimpin dunia, dan MENCIPTAKAN ribuan bentuk kemajuan teknologi, sedangkan para pemimpin di Indonesia masih kesulitan "transfer uang" saja.

Para pemimpin Indonesia seakan-akan tidak peduli pada perjuangan dari para pejuang kemerdekaan. Perjuangan mereka itu hanya dibalas dengan upacara belaka dan janji-janji kosong! Anak Indonesia berhak dapat pemimpin berkualitas yang mau kerja secara profesional untuk memberikan masa depan yang sejahtera, karena hak itu sudah dibeli dengan darahnya kakek-kakek mereka! Tetapi para pemimpin abaikan saja perjuangan dari para pahlawan itu, demi kepentingan harta (yang dicuri dari rakyat)!

Kalau para pemimpin benar-benar peduli pada kemerdekaan dan para pahlawan, coba buktikan! Daripada membuat upacara terus, coba kerja dengan benar untuk berikan pendidikan berkualitas kepada semua anak Indonesia. Kalau tidak mau, maka kehadiran anda di upcara kemerdekaan tidak penting, karena status anda sebagai pemimpin sudah diketahui: Anda sekalian, yang punya suatu jabatan, yang sibuk mencuri uang milik rakyat, dan merusak masa depan anak Indonesia, adalah Pengkhianat Negara!

Semoga bermanfaat bagi rakyat dan pemimpin yang mau merenung!
-Gene Netto

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...