Ada berita kekerasan terhadap anak Indonesia setiap hari. Diperkosa, disodomi, atau dibunuh, oleh orang dekat yang dikenal. Tapi yang jadi pembahasan seluruh negara adalah satu siswa yang tidak sopan pada gurunya di kelas. Ketika anak Indonesia menjadi korban kekerasan terus, tapi masyarakat lebih fokus pada “kesopanan”, mungkin perlu introspeksi ttg peran “budaya timur” yang dibanggakan terus. Sibuk pedulikan kesopanan dan muka orang dewasa, di saat anak Indonesia menjadi korban kekerasan setiap hari.
Ibaratnya rakyat Indonesia berada di kapal Titanic, penumpang sibuk mengeluh ttg kapten dan krew yang teriak dengan kasar karena keadaan darurat. Orang berbudaya timur yang menjunjung tinggi kesopanan dan hormat diri tidak mau terima. Tidak mau diperhatikan bahaya terhadap semua anak di situ. Sopan dan santun yang penting, bukan nyawa anak orang lain. Kalau ini hasil dari sistem pendidikan dan “budaya timur”, kenapa mau dilestarikan? Berapa anak Indonesia perlu mati dengan sia-sia sebelum orang dewasa mau berubah?
-Gene Netto
Cekcok dengan Istri, Ayah Tiri Banting Anak hingga Tewas (Depok)
Minggu 10 Februari 2019, Mei Amelia R - detikNews
https://news.detik.com
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(100)
anak
(299)
anak yatim
(118)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(61)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(68)
hukum islam
(52)
indonesia
(570)
islam
(557)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(357)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(10)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(11)
kontroversi
(5)
korupsi
(27)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(52)
my books
(2)
orang tua
(8)
palestina
(34)
pemerintah
(136)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(503)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(34)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(38)
renungan
(179)
Sejarah
(5)
sekolah
(79)
shalat
(9)
sosial
(321)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment