Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (85) dhuafa (18) for fun (12) Gene (219) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (565) islam (549) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (49) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (173) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (8) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)
Showing posts with label dakwah. Show all posts
Showing posts with label dakwah. Show all posts

30 January, 2014

Kenapa Kita Harus Shalat?

Pak Gene, saya punya beberapa pertanyaan tentang shalat. Minta tolong dijawab:
 
(1). Allah menciptakan manusia untuk beribadah kepadaNya tetapi Allah tidak butuh disembah melainkah manusia sendirilah yang butuh menyembah/ beribadah kepadaNya. Lalu, menurut Pak Gene, beribadah itu fungsinya untuk apa? Apakah sebagai tanda bahwa kita tunduk kepada Allah? Untuk terhindar dari perbuatan-perbuatan yang buruk? Namun, bukankah perbuatan-perbuatan yang buruk tetap dapat dilakukan tanpa adanya penyembahan? Contohnya pada orang-orang yang punya sisi spiritulitas yang tinggi namun ia tidak religius/ religiusitasnya rendah (mereka tahu makna hidup, berinteraksi baik dengan orang lain, dan menghayati sekali arti alam untuk mereka namun mereka tidak melaksanakan sholat ataupun ritual ibadah sejenisnya).

[Gene]: Ya, shalat dibutuhkan oleh manusia, bukan oleh Allah. Mengingatkan kita bahwa kita diciptakan dan ada tujuan di kehidupan ini, yaitu lulus dari ujian Allah dan masuk sorga.
Orang yang spiritual dan berbuat baik tidak akan dapat manfaat apapun dari perbuatannya, tanpa menjadi Muslim dan menyembah Allah.

Amal Tidak Diterima Dari Orang Yang Tidak Beriman:
103. Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?"
104. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.
105. Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia. Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.
106. Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.
(QS. Al Kahfi 18:103-106)

23 January, 2014

Kekayaan Yang Kita Miliki Berasal Dari Allah

Assalamu'alaikum wr.wb. Ada orang yang mengatakan bahwa dia tidak pernah kasih uang kepada keponakannya yang anak yatim. Uangnya dipakai dulu untuk membangun usaha, dan diniatkan akan bantu anak yatim itu NANTI setelah menjadi kaya. Sebaliknya, Rasulullah SAW malah merasa "tidak tenang" kalau simpan uang di rumah daripada dibelanjakan di jalan Allah untuk menolong orang lain.

Sepertinya banyak orang selalu takut uangnya akan "hilang". Hasilnya, mereka simpan uangnya terus, dan keberatan membantu anak yatim dan dhuafa. Alasannya: Takut jatuh miskin. Alasan lain: Uang itu "milik mereka" (hasil usaha keras mereka). Tetapi kalau mau dipahami, semua uang di dunia ini sebenarnya "milik Allah". Semua atom dalam tubuh kita, dan di seluruh alam semesta, juga milik Allah. Tapi banyak orang tidak sadar. Mereka anggap bahwa kekayaan mereka muncul disebabkan mereka sangat pintar dan kerja keras. Tetapi pola pikir ini keliru. Ada banyak orang yang sangat pintar tapi tidak kaya. Banyak orang kerja keras seumur hidup tapi masih miskin. Jadi selalu ada "faktor lain" di belakang kekayaan seorang manusia.

Banyak orang berkomentar: "Saya akan lebih banyak bersedekah SESUDAH menjadi kaya". Tapi berapapun kekayaan mereka, selalu terasa "belum cukup". Pekerja biasa merasa hidup pas-pasan (uangnya habis untuk makan, rokok, transportasi, dan baju). Manajer juga merasa hidup pas-pasan (uangnya habis untuk beli mobil baru, renovasi rumah, liburan ke luar kota, umrah lagi, dsb.). Jadi berapapun yang mereka dapatkan dari Allah, selalu terasa "belum cukup", dan mereka belum mau pedulikan anak yatim dan dhuafa. Harus menjadi "kaya" dulu, lalu bantu anak yatim sesudah itu.

Ajaran dari Rasulullah SAW adalah yang sebaliknya. Berikan kepada anak yatim dan dhuafa SEKARANG, dengan janji akan dapat balasan berlipat ganda dari Allah. Dan uang itu yang sebenarnya menjadi harta kekayaan kita, karena sudah dicatat di sisi Allah dan para malaikat, dan tidak ada yang bisa merampas harta itu dari kita. Sudah disimpan dalam sistem investasi yang paling aman dan makmur di dunia. Jadi kalau anda belum merasa berani untuk bantu banyak orang, mulai dengan satu saja. Cari satu anak yatim atau satu orang dhuafa. Tanya dia ingin dibelikan apa, atau membutuhkan apa, dan berusaha menolongnya. Atau berjanji akan menolongnya kalau dapat rezeki baru, dan mohon dia bantu berdoa kepada Allah agar anda dapat rezeki. Coba dulu dengan satu orang, dan yakinlah bahwa Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya.  

245. Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan MELIPAT GANDAKAN pembayaran kepadanya dengan LIPAT GANDA YANG BANYAK. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
(QS. Al-Baqarah 2:245)

Rasulullah SAW bersabda, "Aku dan pemelihara anak yatim di surga seperti ini (dan beliau memberi isyarat dengan telunjuk dan jari tengahnya, lalu membukanya." (HR. Bukhari, Tirmidzi, dan Abu Daud)

Semoga bermanfaat. Wa billahi taufiq wal hidayah,
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
-Gene Netto

02 December, 2013

Percaya Pada Kebetulan, Atau Pada Yang Maha Mengatur?



Assalamu’alaikum wr.wb.,
Tadi ada teman yang telfon saya. Dia lagi hadiri acara, dan ada kelebihan konsumsi, tepatnya ada 50 kotak KFC yang tidak akan dimakan. Dia minta saran dari saya, bisa dikasih ke panti asuhan yang mana? Saya coba telfon ke Panti Asuhan “Yakin” di Jati Padang, karena saya sering ke sana. Ustadz yang jaga anak mengatakan, “Alhamdulillah, malam ini belum ada makan malam.” Mereka biasanya terima dari tetangga, tapi malam ini pembantu orang itu tidak ada, jadi tidak ada yang masak buat anak yatim. Pak Ustadz baru mulai berpikir mau masak apa buat anak2 (paling masak nasi dan goreng tempe)! Wahhh, pas sekali. Di panti ada 20 anak yang menginap, tapi ada puluhan lain di rumah masing2 di sekitar panti. Jadi 50 kotak ayam dan nasi bisa habis dalam sekejap.

Jadi kebetulan ada konsumsi yang berlebihan. Kebetulan teman saya hadir di acara itu. Kebetulan dia berpikir untuk telfon saya. Kebetulan saya tidak sibuk dan bisa langsung angkat telfon. Kebetulan di panti Yakin belum ada makan malam. Kebetulan jaraknya tidak kejauhan. Kebetulan juga ada anak di luar panti sehingga 50 kotak bisa dihabiskan oleh anak yatim di satu lokasi itu, dan tidak perlu kirim ke tempat lain. Kebetulan belum hujan juga, sehingga bisa diantar dengan cepat. Hehe

Banyak sekali “kebetulan”. Atau mungkin ada yang mengaturnya? Yang Maha Mengaturnya! Manusia dikasih otak untuk berpikir. Banyak sekali orang “berpikir”, tapi hanya bisa melihat serangkaian “kebetulan” tanpa merasa hal-hal itu tidak mungkin bisa terjadi kalau “tidak ada yang mengaturnya”. Kasihan sekali mereka. Mungkin otak mereka yang perlu “diatur” kembali. hehehe

Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

16 November, 2013

Ceramah untuk Umum - Pengajian Bulan Muharram



Pembicara: Gene Netto

Tanggal: Hari Minggu, 17 Nov, 2013
Waktu: 18:00 sampa selesai

Tema: Makna Hijrah dan Rasionalitas Islam

Lokasi:
Masjid Al-Mudzakarah
Jl. Baing Rt 7/9
Kel. Kampung Tengah
Kec. Kramatjati,
Condet, Jakarta Timur

12 November, 2013

Menjadi Muslim Seperti Orang yang Dikasih Mobil Mercedes Benz

Assalamu’alaikum wr.wb.,
Minggu kemarin saya diskusi dengan orang bule yang tidak percaya pada Tuhan (ateis), dan karena itu, dia tidak bisa terima Islam. Katanya dia sudah baca sedikit tentang ajaran Islam, dan langsung dapat beberapa hal yang tidak dia senangi (dalam pengertian dia yang sangat terbatas), maka dia menjadi malas belajar lebih dalam. Saat saya ceritakan pertemuan itu di Facebook, banyak orang minta saya menulis seluruh isi dari diskusi itu, atau membuat bukunya. Karena belum sempat menulis buku seperti itu, saya diminta berikan poin terpenting dari diskusi itu. Salah satu poin yang sangat masuk hati dia adalah perumpamaan sebagai berikut.

Usaha untuk menerima Islam sama seperti menerima mobil baru, misalnya Mercedes Benz. Setiap orang di suatu komunitas dikasih satu mobil baru secara gratis dan disuruh pakai untuk kepentingan mereka. Mereka tidak perlu bayar dan tidak ada kewajiban apapun untuk balas budi dan sebagainya. Tinggal terima saja dan pakai, jadi banyak orang langsung ambil dan menikmatinya. Lalu beberapa orang yang dikasih mobil2 baru itu masuk ke dalam. Mereka melihat radio. Kok tombol Volume di radio ada di sebelah kanan, padahal di radio dalam mobil lama mereka, tombol itu di sebelah kiri. Bisa bingung nanti pas bawa mobil, dan salah pegang tombol. Berarti mobil ini ada “kelemahan” yang tidak menyenangkan. Tidak sesuai dengan harapan dan perkiraan mereka, atau tidak sesuai dengan apa yang sudah biasa bagi mereka.

11 November, 2013

Pertemuan Yang “Kebetulan”



Assalamu’alaikum wr.wb.,
Kemarin, saya ada meeting di Thamrin, dan selesai dekat waktu jam 5 sore. Sudirman kelihatan macet sekali, jadi saya pulang lewat Menteng ke Kuningan dan jalan Kasablanca. Karena macet, saya kira lebih baik shalat maghrib dulu di Kota Kasablanca (Kokas). Saya ajak teman ketemu di situ untuk makan malam. Tapi di saat itu, mulai hujan deras sekali, dan rumah dia jauh, jadi dia bilang belum tentu bisa datang. Cek lagi habis maghrib, katanya.

Saya masih di jalan dan sudah merasa capek. Rasanya agak malas ke Kokas, jadi mungkin lebih baik pulang saja. Tanpa saya bisa jelaskan kenapa, tiba2 saya suruh sopir taksi masuk Kokas dan saya turun di situ, dan cari tempat ngopi. Setelah selesai, dan mau tinggalkan kafe, ada orang bule yang masuk dan taruh tasnya di meja sebelah. Dia taruh laptop di meja dan pergi untuk pesan kopi, dan tinggalkan laptop dan tasnya di samping saya.

Saya kaget melihatnya. Walaupun kami berada di mall yang bagus, pencurian tetap saja terjadi di tempat seperti itu. Saya diam di kursi dan menunggu dia kembali, sambil jaga tasnya. Saat dia duduk, saya tanya apa dia tinggal di sini (jadi mesti sudah paham) atau baru datang? Saya jelaskan bahwa kalau laptop dan tas ditinggalkan untuk 30 detik saja, di mana saja, bisa hilang. Dia kelihatan kaget. Ternyata, dia merasa “aman” di dalam mall, dan dia ucapkan terima kasih sekali, karena belum ada yang suruh dia berhati2.

30 July, 2013

Ustadz Guntur Bumi: Seorang Ustadz?

Ustadz Guntur Bumi: Seorang Ustadz?

Assalamu’alaikum wr.wb.,
Sudah 3-4 kali saya melihat sebuah tayangan di Jak-TV menjelang sahur, yang menampilkan orang bernama “Ustadz Guntur Bumi”. Saya belum pernah dengar nama dia sebelumnya, mungkin karena jarang nonton tivi. Saya sudah tanya teman, dan katanya Guntur Bumi sudah lama berada di tivi, dan dulu masuk acara pemburu hantu tahun lalu. Apa ada yang sudah memperhatikan dia dan ajarannya?

Karena ini bulan puasa, ada baiknya tidak “membicarakan orang”, jadi saya tidak mau bahas ini terlalu dalam dan tidak mau membahas dia secara pribadi. Tapi saya melihat ini sebagai suatu perkara penting bagi kualitas umat Islam di Indonesia, dan oleh karena itu memang harus dibahas. Apa benar orang itu adalah ustadz? Apa dia diminta mengisi waktu di tivi (untuk menyampaikan ilmu kepada umat), atau bayar sendiri agar bisa tampil?

27 July, 2013

Jam Tanganku, Ohhhh, Jam Tanganku…

Jam Tanganku, Ohhhh, Jam Tanganku…

Assalamu’alaikum wr.wb.,
Minggu kemarin, saya sedang ceramah di dalam sebuah kantor, dan seperti biasa, saya taruh jam tangan di atas meja, biar bisa tahu ada sisa waktu berapa banyak. Orang di sebelah taruh catatan di depan saya, kasih tahu ada sisa 10 menit, 5 menit, lalu 1 menit. Saya kira maksud dia adalah sisa waktu bicara sampai masuk sesi tanya jawab. Saya lihat jam tangan saya, masih ada 15 menit sampai adzan. Lalu ada orang masuk dan bilang sudah adzan. Saya kaget. Masih ada 15 menit, bukan?? Saya cek Hp, ternyata benar, sudah adzan, dan jam tangan saya telat 15 menit.

Habis acara itu, sudah kemalaman jadi tidak sempat ke masjid untuk shalat isya dan tawarih, jadi saya ke PS saja, ke service center Seiko. Katanya bateri sudah lemah, dan diganti. Sambil belanja di Hero, saya cek jam terus. Masih lama sampai mall tutup, jadi tidak usah buru2. Pas di kasir, saya kaget, kok sepi banget, padahal hanya jam 8.30 malam. Kata kasir, sudah jam 10 kurang dikit Pak!! Saya cek Hp lagi. Yaahhh!!! Jam saya sudah rusak lagi, dan malah lebih parah. Tapi toko Seiko sudah tutup jadi tidak bisa balik.

Sampai hari Jumat kemarin, belum sempat ke toko Seiko lagi. Jadi sebelum ceramah buka puasa di ANZ kemarin, saya sudah berpikir ke Seiko lagi malam itu. Di atas panggung, tanpa jam tangan, saya bicara agak cepat. Langit kelihatan makin gelap, dan saya tidak tahu ada sisa waktu berapa lama. Akhirnya dikasih tahu sudah waktu adzan, dan saya berhenti secara buru2. Habis acara, saya ke toko Seiko lagi. Tapi kena maceeeetttt 1 jam. Ampun.

14 July, 2013

Bagaimana Bisa Memahami Islam Kalau Tidak Setuju dengan Islam?



[Ada komentar ini dari seseorang yang ingin memahami Islam, tapi hatinya penuh dengan protes terhadap Islam karena tidak setuju dengan banyak hal. Lalu saya berusaha menjelaskan di bawah]:

“Saya lahir di keluarga muslim, tapi saya sekarang meragukan kebenaran ajaran Islam, untuk sementara saya belum memilih agama manapun.. Saya akan senang sekali jika saya disini bisa belajar mengenai Islam dan menemukan keyakinan saya…”

Assalamu’alaikum wr.wb.,
Silahkan saja bertanya. Bertanya sepuasnya. Tetapi kalau mau belajar Islam dengan baik dan benar, ada beberapa catatan yang perlu dipahami kalau ingin berhasil (mendapatkan hasil yang terbaik).

PERTAMA, anda harus kosongkan pikiran dan hati anda. Jangan datang dengan hati penuh kemarahan, kebencian, kejenuhan, rasa kesal pada orang tua, kesal pada saudara dan tetangga, kesal pada pacar lama yang pernah sakiti hati dan sebagainya. Seringkali ada orang yang mengalami hal2 yang buruk seperti itu, dan dia anggap sebagian orang Muslim disekitarnya sebagai orang munafik yang pura2 beragama dengan baik, tapi akhlaknya malah buruk. Mungkin dia merasa bahwa Islam dicerminkan di dalam perbuatan orang2 itu. Lalu dia meragukan kebenaran Islam karena perbuatan orang2 itu. (Kalau Islam benar, mereka tidak mungkin seperti itu!!)

19 May, 2013

Kenapa Allah Berikan Kekayaan Kepada Orang Muslim Di Indonesia?


Kenapa Allah Berikan Kekayaan Kepada Orang Muslim Di Indonesia?

Ya Allah, aku mau bertanya. Kenapa Allah memberikan kekayaan dan kekuasaan kepada orang Muslim di Indonesia? Aku tidak mengerti. Pada saat aku datang ke pesantren anak yatim dan ketemu anak yatim dan dhuafa yang tangan, lengan, kaki, pantat dan hampir seluruh tubuhnya penuh dengan luka dari parasit skabies (kudis), yang kulitnya terinfeksi, penuh dengan bisul dan nanah, yang aku pikirkan adalah orang Muslim yang kaya di sini. Kenapa mereka bisa membiarkan anak yatim menderita berbulan-bulan? Apa karena tidak tahu? Atau karena “tidak mau tahu”? Ada begitu banyak banyak Muslim yang kaya di sini, tapi hanya sedikit yang peduli. Kalau dikasih gunung emas, mereka akan kejar gunung emas yang kedua. Kenapa Allah memberikan kekayaan dan kekuasaan kepada orang Muslim di sini? Aku tidak mengerti.

Dalam ceramah, banyak ustadz membicarakan “orang kafir” yang tidak beriman kepada Allah. Tapi di semua negara maju, pengusaha, pemimpin, dan pejabat adalah “orang kafir” itu. Mereka tidak beriman, tapi negara mereka bersih, sejahtera, teratur dan tidak ada anak yatim dan dhuafa yang jatuh sakit berbulan-bulan, tanpa ada yang peduli. Tapi di sini, keahlian para pengurus negara dan pengusaha kaya tidak digunakan untuk memajukan seluruh masyarakatnya, tapi digunakan di “bidang korupsi” saja. Dana pendidikan dikorupsi, dana sosial dikorupsi, pajak negara dikorupsi, dana Haji dikorupsi, dan percetakan Al Qur’anpun dikorupsi. Apa yang tidak dijadikan “kesempatan korupsi” oleh orang Muslim di negara ini? Kok “orang kafir” tidak begitu? Kok “orang beriman” bisa? Kenapa Allah memberikan kekayaan dan kekuasaan kepada orang Muslim di sini? Aku tidak mengerti.

16 March, 2013

Nabi bertanya: "Sukakah kamu, jika kebutuhanmu terpenuhi?..."



Assalamu’alaikum wr.wb.,
Tadi ada seorang teman yang menanyakan keadaan visa kerja saya. Saya jawab dengan jujur dan terbuka. Saya sudah berniat kerja di Yayasan ICA, karena mau membuat program dakwah, amal, sosial, pendidikan dan pelatihan. Sudah mulai kerja secara serius untuk mencapai tujuan itu, tapi karena Yayasan ICA masih baru, belum ada dana untuk visa kerja dan gaji. Dia bertanya dari mana akan dapat dana untuk visa kerja? Sambil senyum saya bilang tidak ada pilihan selain minta bantuan dari teman2 yang mau bantu. Dia ikut senyum juga. "Ya sudah, saya kirim 20 juta ya?"
Ya Allah, ya Allah!! Alhamdulillah. Kemarin saya masih merenung dan mulai merasa sedikit ragu. Apakah bisa dapat uang untuk visa kerja dengan cara minta bantuan kepada orang lain, di luar yayasan? Apa tidak terlalu sulit? Apa saya salah karena tidak ambil pekerjaan dengan gaji besar yang lebih aman dan lebih terjamin? Apa bukan lebih baik pekerjaan dengan gaji besar untuk isi tabungan, daripada harus mengalami kesulitan dengan mencari sumbangan untuk visa kerja? Apalagi untuk nafkah hidup setiap bulan ke depan? Dan setelah berpikir begitu beberapa kali, saya mulai baca lagi lowongan kerja di koran selama 3 hari....

05 March, 2013

Mohon Bantuan Dana Untuk Visa Kerja



Assalamu’alaikum wr.wb.,
Teman2, saya sudah memutuskan untuk kerja di Yayasan ICA bersama dengan guru saya. Kami memiliki misi dan visi yang sama untuk membangun banyak program dakwah, amal, sosial, pelatihan dan pendidikan untuk membantu mengembangkan kualitas dari umat Islam secara nasional. Sebagian dari programnya sudah mulai dari tahun kemarin, dan yang baru sedang disiapkan (termasuk program Indonesia Mengaji yang saya terangkan kemarin). Namun, karena Yayasan ICA baru berdiri tahun kemarin, maka belum ada banyak dana operasional.

Jadi saya diminta cari sendiri biaya 25 juta yang dibutuhkan untuk membuat visa kerja (harus dibuat di luar negeri, biasanya di Kuala Lumpur atau Singapura). Pada saat ini, ICA tidak bisa menyediakan dana begitu besar untuk visa kerja saya. Jadi, kalau ada teman yang bersedia membantu dengan sedekah, mohon dikirim ke rekening saya. Kalau nanti masih kurang, saya akan coba pinjam sisanya dari teman. Uang yang saya miliki pada saat ini kurang dari satu juta. Kalau bisa dapat 25 juta pada bulan Maret, insya Allah saya akan pergi ke KL pada bulan April.

BCA a/n Eugene F. Netto, No. 6000340888, KCP Soepomo.

Terima kasih kalau ada yang bersedia membantu saya. Insya Allah tahun depan ICA sudah lebih kuat posisinya dan visa kerja bisa dibayar oleh yayasan saja. Mohon tidak kirim zakat, tapi sedekah saja. Terima kasih. Semoga Allah membalas sedekah anda dengan berlipat ganda dan memperkuat persaudaraan antara kita semua. Amin.

Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene  

04 March, 2013

Sulitnya Mendapatkan Ustadz di Papua



Assalamu’alaikum wr.wb.,  
Beberapa minggu yang lalu, saya dapat sms dari seorang ustadz di Papua yang melakukan dakwah di sana. Ustadz muda itu sms saya untuk konsultasi karena selama beberapa bulan di sana, terasa banyak halangan dalam usahanya melakukan dakwah. Katanya hampir tidak ada “program dakwah” di wilayah Papua. Ada juga banyak wilayah lain di mana orang Muslim menjadi minoritas, atau karena tempatnya terpencil, para ustadz tidak mau ditugaskan ke sana.  

Teman saya ceritakan bahwa dia bertemu dengan seorang warga Papua, yang menjadi muallaf 5 tahun yang lalu, tetapi belum tahu Al Fatihah dan belum bisa shalat. Alasannya? Belum pernah ada yang mengajarkannya! Mungkin dulu dia dengar ceramah, atau diskusi dengan seorang Muslim, sehingga merasa yakin bahwa Islam adalah agama yang benar dan mau masuk Islam. Tapi setelah itu, dia tidak ketemu seorang ustadz yang bisa membinanya, jadi hanya baca syahaddat saja. Setelah 5 tahun, dia merasa diabaikan dan tidak pernah ketemu ustadz, jadi akhirnya dia putus asa, tinggalkan Islam dan kembali ke agama Kristen. (Jadi saat ketemu teman saya, sudah menjadi non-Muslim lagi).

Ustadz dan da’i sangat dibutuhkan di sana, tapi juga harus ada dana untuk beli buku tuntutan shalat, buku iqra, Al Qur'an, sejaddah, dll. Dana juga sangat penting untuk memberikan gaji yang baik dan biaya operasional bagi para ustadz di sana, karena mereka juga harus jalan ke kota kecil dan desa. Mungkin sebagian dari warga di sana tertarik untuk dengar tentang Islam, tapi yang bersedia datang kepada mereka hanyalah misionaris dari kalangan Kristen. Kebanyakan orang Muslim tidak mau ditugaskan di sana. Kalau ada yang mengatakan “bersedia berdakwah di Papua” (dan tempat terpencil yang lain) maka dianggap setara dengan mengatakan “siap menjadi miskin dan hidup susah”.

08 February, 2013

Bersedekah Dengan Menghapus Hutang



Assalamu’alaikum wr.wb.,
Ada beberapa teman yang berhutang kepada saya dari sekian tahun yang lalu dan belum sanggup bayar kembali. Saya sudah lupakan hutang2 itu sampai seorang teman minta maaf karena dia belum bayar. Saya merasa kasihan dengan dia karena masih memikirkan hutang itu, padahal saya sendiri sudah lupa. Dia juga punya isteri dan anak yang menjadi penyebab gajinya habis setiap bulan tanpa ada sisanya. Karena saya ingin melakukan kebaikan bagi dia, saya bilang hutangnya kita anggap lunas saja! Selesai!

Setelah saya cek catatan semua hutang dalam dokumen di komputer saya, ternyata ada orang2 lain yang juga punya hutang dengan saya dan belum bayar. Jadi saya hapus semua, dan memberitahu orang2 itu bahwa hutangnya sudah dihapus. Hanya tersisa satu teman yang belum diberitahu hutangnya dihapus, karena saya belum sempat ketemu dia.

Teman itu juga sibuk karena beberapa waktu lalu, ada musibah bagi keluarganya (ada yang masuk rumah sakit). Jadi saya anggap pas kalau saya hapus hutangnya sekarang, tapi belum sempat bicara saja. Sudah berniat kirim email, malah lupa juga, jadi akhirnya hari ini saya carikan waktu untuk ketemu dia.

07 January, 2013

Uang 200 Rupiah Untuk Anak Yatim Dibalas dengan Berlipat Ganda Dalam 1 Jam


Assalamu’alaikum wr.wb., Ada seorang teman yang masih mahasiswa. Dia sering mengeluh karena tidak punya uang. Uang kuliah dibayar orang tuanya, tapi untuk uang harian tidak banyak. Saya berusaha mengubah cara berpikirnya. Saya sarankan agar dia coba lebih memikirkan orang lain daripada diri sendiri, mulai dgn anak yatim.

Dia bilang akan coba mengubah cara pikirnya, dan akan coba lebih fokus ke anak yatim dan orang miskin, daripada
berpikir tentang diri sendiri. Tidak lama sesudah itu, dia diajak ke mall dgn saudara, dan seorang anak yatim ikut juga. Saat si anak yatim mau beli sesuatu di apotik, uangnya kurang 200 rupiah. Teman saya ingat janjinya jadi dia berikan uang logam 200 rupiah kepada anak yatim itu. Saudaranya di tempat lain dan tidak melihat tindakan sedekah kecil itu.

Malam itu, mereka
lihat celana jeans yg diskon. Jadi saudara itu beli jeans untuk teman saya dan untuk anak yatim sekaligus. Saat teman saya membahas pengalaman tersebut dgn saya, baru dia sadari hubungannya. Awalnya dia hanya bersyukur krn dapat jeans baru seharga 200 ribu. Setelah saya tanya tentang apa yang dia kasih kepada si anak yatim, awalnya dia bilang tidak kasih apa-apa karena "tidak ada uang", lalu dia ingat ttg uang 200 rupiah itu. Dia baru sadar!

Saya langsung teriak “Tuh, terbukti! Kamu kasih 200 rupiah saja kepada seorang anak yatim, dengan niat yang iklhas, dan dalam waktu 1 jam, DIBALAS BERLIPAT GANDA oleh Allah.” Ternyata
sedekah 200 rupiah dibalas dengan jeans baru seharga 200 RIBU Rupiah, atau 1000 kali lipat dalam satu jam. Saya bilang, "Ini bukti dari Allah bahwa uang seberapapun yang kamu kasih kepada anak yatim akan dibalas oleh Allah dengan berlipat ganda. Apa kamu mau YAKIN pada Allah atau tidak?” Dia jawab insya Allah akan selalu yakin pada Allah, dan akan coba mengubah pola pikirnya.

Teman2, kalau anda ingin dapat pengalaman serupa, sederhana sekali. Coba mulai dgn sering mengutamakan anak yatim. Kalau kita berusaha dengan hati yang ikhlas, tinggal menunggu balasan dari Allah. Dan Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya.

245. Siapakah yang mau memberi PINJAMAN kepada Allah, pinjaman yang BAIK (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan MELIPAT GANDAKAN pembayaran kepadanya dengan LIPAT GANDA yang BANYAK. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
(QS. Al-Baqarah 2:245)

Rasulullah SAW bersabda, “Aku dan pemelihara anak yatim di surga seperti ini (dan beliau memberi isyarat dengan telunjuk dan jari tengahnya, lalu membukanya.”
(HR. Bukhari, Turmidzi, Abu Daud)

Semoga bermanfaat.
Wabillahi taufik walhidayah, Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...