Ustadz Guntur Bumi: Seorang Ustadz?
Assalamu’alaikum wr.wb.,
Sudah 3-4 kali saya melihat sebuah tayangan di
Jak-TV menjelang sahur, yang menampilkan orang bernama “Ustadz Guntur Bumi”.
Saya belum pernah dengar nama dia sebelumnya, mungkin karena jarang nonton
tivi. Saya sudah tanya teman, dan katanya Guntur Bumi sudah lama berada di
tivi, dan dulu masuk acara pemburu hantu tahun lalu. Apa ada yang sudah
memperhatikan dia dan ajarannya?
Karena ini bulan puasa, ada baiknya tidak
“membicarakan orang”, jadi saya tidak mau bahas ini terlalu dalam dan tidak mau
membahas dia secara pribadi. Tapi saya melihat ini sebagai suatu perkara
penting bagi kualitas umat Islam di Indonesia, dan oleh karena itu memang harus
dibahas. Apa benar orang itu adalah ustadz? Apa dia diminta mengisi waktu di
tivi (untuk menyampaikan ilmu kepada umat), atau bayar sendiri agar bisa
tampil?
Saya ketemu acara itu secara kebetulan. Biasanya
saya tidak nyalakan tivi di saat sahur, karena sudah tahu isinya “sampah”. Tapi
kemarin, karena terasa sunyi, saya nyalakan. Saya gantikan stasiun tivi
beberapa kali, untuk cari yang menarik. Yang saya dapatkan di tivi adalah:
pelawak, pelawak, bencong, pelawak, pelawak, Quraish Shihab, pelawak, bencong
dan pelawak. (Jadi yang berkualitas hanya Pak Quraish
saja, tapi kalau lagi tidak pengen nonton dia, sisanya hanya pelawak dan
bencong!) Lalu saya dapat si Guntur Bumi itu. Saya lihat beberapa adegan
yang ditayangkan. Ada semacam pengobatan massal seperti yang sering dilakukan
orang Kristen evangelis di tivi. Orang angkat dan ayunkan tangannya, lalu
dinyatakan sembuh. Banyak orang memberikan kesaksian dan ucapkan terima kasih.
Saya kaget. Kok mirip sekali dengan kegiatan aliran Kristen evangelis itu? Lalu
bagian siaran langsung dimulai. Telfon dari penonton diterima.
Orang yang sakit kepala perlu diruqyah. Orang
yang kesemutan perlu diruqyah. Orang yang susah hamil perlu diruqyah. Orang
yang kakinya sakit perlu diruqyah. Kok semuanya perlu diruqyah? Saya bingung
melihat itu. Tidak ada satu kalipun dia suruh konsultasi ke dokter, atau
bertanya apa diagnosis dokter. Semuanya cukup gosokkan tangan untuk
“menimbulkan elektromagnet” dan taruh di bagian yang sakit. Simsalabim, sembuh.
Dan kalau belum sembuh, bisa kirim BBM ke salah satu dari 5 PIN yang disediakan
(karena semua orang miskin yang sakit punya Blackberry) dan bisa mengatur
pertemuan pribadi dengan sang ustadz dengan “biaya sangat murah dan ekonomis, hanya
500 ribu rupiah”.
Dan kalau bayar segitu, bisa dapat pertemuan
pribadi dengan sang ustadz, tidak diwakili oleh orang lain (apa karena yang
lain tidak berkualitas??), dan juga dapat obat herbal yang sudah didoakan
dengan doa ruqyah, dan dapat sebuah kelapa yang sudah diisi dengan
“elektromagnetik”. Segitu mudah semua orang bisa sembuh? Orang yang sakit
jantung tidak perlu operasi jantung lagi? Sudah ada obat ajaib dalam bentuk
“kelapa yang diisi dengan elektomagnetik” untuk sembuhkan semua penyakit? Luar
biasa! Kenapa tidak bubarkan Ikatan Dokter Indonesia, dan tutup semua rumah
sakit saja? Guntur Bumi bisa sembuhkan semua orang. (Sambil melihat itu, saya
mulai ingat pada Ponari! Tapi “ustadz” ini tidak punya batu. Punya kelapa!)
Apa ini ustadz? Atau dukun? Kalau bukan ustadz,
dan memang sudah masuk ke kategori dukun, KENAPA bisa masuk tivi pada waktu
sahur, di mana umat Islam sedang makan untuk menghadapi puasa wajib di bulan
suci Ramadhan? Di mana pemerintah? Di mana KPI? Di mana Majelis Ulama Indonesia?
Dia mana semua ormas Islam yang seharusnya membantu dalam membina umat Islam
agar tercipta umat yang berkualitas? Kok orang seperti ini bisa dibiarkan masuk
tivi setiap hari?
Jadi sekarang, menurut saya, Bulan Suci Ramadhan
sudah berubah. Sudah menjadi “Bulan Lucu Ramadhan” karena pada saat umat Islam
menjalankan ibadah wajib di tengah bulan suci yang penuh dengan berkah, dan
seharusnya menggali ilmu agama yang bermanfaat, yang disediakan oleh televisi malah:
pelawak, bencong, dan sekarang juga DUKUN!
Apa yang akan dikatakan oleh Rasulullah SAW
kalau dia bisa menyaksikan umatnya sekarang? Tentu saja, solusi yang mudah
adalah jangan nyalakan tivi. Tapi kalau kita jujur, berapa banyak dari 200 juta
orang Muslim bisa lewati satu hari tanpa nyalakan tivi untuk mengisi waktu
kosong mereka? Kenapa orang seperti ini bisa diizinkan tayang di tivi? Kenapa
tidak ada protes yang marah dari banyak kalangan? Daripada ada kelompok yang
melakukan “sweeping” dan mengancam sana-sini, kenapa tidak datang ke stasiun
televisi dan melakukan “sweeping anti-dukun” dengan melarang orang seperti itu
masuk tivi? Bagaimana umat Islam bisa dilindungi dari cara berpikir tidak
rasional dan ajaran yang abaikan ilmu dokter (yang berasal dari Allah SWT)?
Kalau tayangan seperti ini dibiarkan, sangat wajar kalau umat Islam menjadi
sengsara dan tidak bisa berakal sehat!
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto
Assalamu'alaykum Ustad
ReplyDeleteSaya berani memastikan bahwa dia dukun berkedok ustad.
Salah satu ciri dukun adalah pakai nama gelar bukan nama asli (menurut Ustad Arifin Ilham).
Bisa dicari di google tentang ciri dukun berkedok ulama/ustad yang dikutip dari status Ustad Arifin Ilham.
Di internet juga sudah banyak yang membeberkan kebohongan guntur bumi yg melalui pengobatan alternatifnya memeras. Dan ruqyah yang dia lakukan juga tidak syar'i. Saya sedikit tahu tentang ruqyah syar'i karena saya belajar.
Saya tidak bermaksud membuka aib orang tapi ingin membuka kebenaran agar makin banyak yg tahu dan waspada.
Semua yang saya sebutkan bisa di-search di google.
O iya saya agak kaget Ustad suka mendengar ceramah Quraish Shihab. Dulu saya jg suka mendengar ceramah beliau, tapi saya kecewa suatu ketika melihat ceramah beliau di sebuah stasiun tv swasta dengan putri beliau Najwa Shihab sebagai host.
Di acara tersebut seorang ibu bertanya tentang kewajiban berjilbab, sepertinya sekaligus menyindir putri beliau yang tidak berjilbab. Agak terkejut saya mendengar jawaban beliau dengan nada sepertinya agak marah karena intonasinya agak sedikit tinggi. Dan jawaban beliau bahwa jilbab tidaklah wajib, jilbab itu budaya bangsa Arab.
Astaghfirullah saya terkejut mendengarnya. Demi Allah saya menonton sendiri. Sejak itu saya kurang simpati dengan beliau.
Belum lama ini ada seorang teman saya di facebook men-share rekaman beliau ceramah di sebuah stasiun televisi swasta yang hanya bisa ditangkap dengan parabola dimana chanel tersebut berindikasi syiah. Dan beliau cukup sering tampil di chanel tersebut.
Salam kenal, saya hanya bermaksud menyampaikan kebenaran. Wallahualam
Dr. Quraish Shihab juga seorang manusia. Kenyataan bahwa dia punya pendapat sendiri ttg jilbab tidak secara automatis membatalkan semua ilmunya yang lain. Dan yang namanya "pendapat" bisa berubah. Mungkin tahun depan dia akan mengatakan pendapatnya sudah berubah setelah dikaji ulang, dan menjadi dukung jilbab. Jadi kalau kita kurang suka pendapat yang satu, itu bukan alasan untuk buang 1000 macam ilmu bermanfaat yang lain.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
DeleteQuraish shihab memang syiah,,bisa di search di google
ReplyDeleteDari pada anda mencari kesalahan dan kekurangan orang lain, lebih baik anda introspeksi diri dulu! Sebelum terjadi fitnah, dosa tidaknya seseorang itu semua Allah yg menentukan, istighfar dan semoga kita semua menjadi orang2 yg lebih bersabar dan beriman!! Bijaksanalah..
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
DeleteKembali ke guntur bumi,...orang sperti dia laku keras disini karena banyak Muslim yang tidal Islami
ReplyDeletegara2 nila setitik rusak susu sebelanga, itulah pandangan saya kpd quraish shihab. Jelas2 memakai hijab perintah Allah, kok di bilang budaya.
ReplyDelete-abdullah-
Dari Guntur di Langit
ReplyDeleteItu hanya sekedar panggilan saja
Di Indonesia kata ustad itu sebgai penghargaan terendah bagi orang yang memiliki ilmu agam, walaupun sedikit. Namun di India kata ustad itu buat panggilan bagi seseorang yang kerjanya memalak masyarakat. Anehnya di indonesia non muslim berkomentar tetntang panggilan ustad buat muslim tsb.
Yeee?? Ngapah ke india india mas... Hadeeeehhhhhhhh.........
ReplyDeletekalau memang ustad itu telah banyak menipu orang...ya alangkah baiknya dilaporkan aja ke polisi, biar kapok mas....
ReplyDeletelucu... dari bahas ugb tiba2 nyerempet ke syiah.... aneh memang org indonesia...
ReplyDeletesekalian mengingatkan akan bahaya syiah..
DeleteUGB modus doang.. Tuhh sudah banyak yang lapor ke MUI .
ReplyDeleteyah parah memang nih ustad lihat nih Pasien Inisial NA Ngaku Diraba UGB dari Payudara Hingga Kemaluan
ReplyDeletesekali tayang bayar 40 juta, sayang kalo nggak ditayangin
ReplyDeletebuat umat muslim...hati2,,,banyak dukun,,,ngaku2 ustadz
ReplyDeletesaya sangat setuju dengan apa yang dikatakan saudara Gene Neto , sayapun miris dengan acara tivi sekarang . Semuanya isinya haha hihi, goyang goyang, bencong.. sungguh mengenaskan... hanya sedikit tivi isinya yang mendidik.... saya imbau pada pemerintah untuk mendidik moral bangsa agar lebih baik...
ReplyDeleteMedia televisi harus bertanggung jawab atas gelar ustad yang dipake ama guntur bumi. Gelar ustad jadi tercemar, masa ustad raba-raba pasien, memalukan, memilukan
ReplyDeleteUstat juga manuisa xixixi. Yg Kyai punya pesantren juga ada yg bejat. .Manusia bro gak ustat gak Kyai gak Habaib. Jadi gak usah lihat GELARnya. Ambil baiknya buruknya jangan diikut. Gitu aja kok repot
ReplyDelete