Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

04 April, 2007

Belum ada yang menebak...

Belum ada yang menebak apa yang saya bicarakan di sini:

Tetapi perlu dipahami juga ada suatu hal yang lain yang baru terjadi dalam 100 tahun terakhir ini di negara2 barat, dan tidak ada hubungan dengan teknologi sama sekali! Apakah ada yang tahu? Saya dengan sengaja tidak akan memberikan jawaban sampai hari Jumat. Kalau ada yang bisa menebak, saya akan salut pada anda sebagai pemikir yang baik. (Traktir kopi juga boleh.)

(Dari Post: Jangan Membatasi Diri)

Tidak ada yang menang kopinya. Kenapa negara maju begitu hebat, dan negara Indonesia begitu ketinggalan? Apa yang terjadi di negara sana? (Tidak ada kaitan dengan teknologi).
Ayo, coba menebak...

5 comments:

  1. Setelah perang dunia ke 2, manusia sadar akan pentingnya persatuan dan perdamaian didunia. Salah satu yang dilakukan adalah membentuk United Nations.

    Selain itu manusia juga sadar akan Hak Asasi Manusia sehingga diakui adanya hak kulit hitam, persamaan hak gender.

    Setelah peristiwa WTC pada 911 Nov, Non muslim ramai-ramai masuk Islam karena mereka sadar ternyata Islam adalah agama damai.

    Saya menjawab pertanyaan anda bukan karena kopi :-) tapi semoga terdapat komunikasi antara kita.

    Terima kasih.

    ReplyDelete
  2. Saya juga ingin menebak, tapi juga bukan karena kopi ;).

    Kenapa negara2 barat dapat begitu majunya seperti sekarang ini (maju dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan), dikarenakan negara2 yang telah maju ini melakukan revolusi pendidikan. Contohnya Glenn Doman dari Amerika, dia mengembangkan cara agar balita dapat lebih cerdas dari pada tanpa memakai caranya dia (ini bukan berarti caranya dia yang terbaik lho), tapi ya terbukti juga terdapat kelompok anak yang setelah dewasa menjadi lebih cerdas daripada generasi sebelumnya. Itu salah satu contoh kecil dibidang pendidikan dan diterapkan di masyarakat mereka. Sebetulnya selain masalah teknologi banyak juga yang menyebabkan mereka maju, tapi rasa2nya yg menyebabkan satu generasi mereka menjadi manusia lebih unggul secara mayoritas adalah kebijakan2 pemerintah mereka yang mendukung jalannya pendidikan. Di Inggris, umur 3 tahun diwajibkan sekolah... wah kalau di Indonesia suatu hal yang mewah... cuma kalau di Inggris, sekolah umur 3 tahun itu gratis, bener2 gratis! Dibayarin pemerintah. Ya gimana gak jadi pinter generasinya, sudah diwajibkan sekolah dibayari pula, masak rakyatnya mau nolak. Mungkin itu tebakannya, mudah2an meleset :D.

    ReplyDelete
  3. Wah, boleh nambahin lagi nih? Sekarang kenapa Indonesia tertinggal... Negara maju nggak mau dong kalau negara mereka diungguli oleh negara2 berkembang, seperti Indonesia. Gimana caranya supaya negara Indonesia ini gak maju2, ya direkayasalah agar aturan2 dipemerintah ini dapat menekan rakyat agar tidak bisa maju. Dan berhasil kan? Orang-orang yang terpilih untuk memimpin malahan bukan memimpin. Kebijak2annya dipakai untuk kepentingan konsumtif duniawi. Yah, sudah jadi rahasia umum deh. Nha, jadi berhasil dong membuat negara Indonesia ini tetap di level negara berkembang, hanya jadi konsumen negara2 maju. Caranya emang gampang, buat aja agar aturan pendidikan di Indonesia membuat generasinya gak cerdas. Pendidikannya untuk mencetak anak2 untuk bermental buruh, bukan memimpin. Yah, Pak Gene udah banyak wanti2 tentang ini, saya tinggal mengulangi saja :). Dan mudah2an makin banyak gerakan2 untuk memperbaiki ketertinggalan Indonesia. Sebetulnya banyak alternatif jawaban untuk tebakan ini.

    Wassalam.

    ReplyDelete
  4. assalammualaikum,

    ikutan dong.

    sesuatu yg baru terjadi dalam 100thn ini di negara2 barat ?

    mungkin :

    Keinginan orang2 di sana untuk mengalahkan kemustahilan .

    kepercayaan diri yg overdosis sehingga mereka tidah percaya bahwa Tuhan adalah pengatur kehidupannya.


    itu aja dech dari saya...............

    wassalam,

    Titien

    ReplyDelete
  5. Assalaamu’alaikum Pak Gene, awalnya saya tidak berminat menebak, tapi
    karena sampai hari ini tidak ada yang menebak, akhirnya saya mau
    menyampaikan pendapat saya. Sebelumnya sorry saya kirim lewat email
    karena tidak bisa klik langsung di “Post a comment”.

    Yang saya tahu pasti adalah apa yang terjadi di negara –negara Islam
    dalam hampir seratus tahun terakhir, yaitu tidak adanya daulah Islamiyah
    yang menegakkan sistem Islam di muka bumi ini. Sejak 1924, kedaulatan
    terakhir Turki Utsmani diruntuhkan oleh negara-negara kapitalis barat.
    Sejak itu pula kemunduran demi kemunduran terjadi di dunia Islam. Sistem
    perekonomian, tidak lagi dibangun berdasarkan hukum Islam yang adil
    tetapi berdasarkan hukum kapitalis. Pendidikan, pengelolaan energi,
    pemerintahan, perdagangan, dll, semua sektor kehidupan manusia tidak
    dibangun berdasarkan hukum Islam, tetapi berdasar hukum kapitalis.

    Begitu juga yang terjadi di Indonesia. Indonesia pun mengadopsi ideologi
    kapitalis mentah-mentah. Islam ditinggalkan begitu saja kecuali untuk
    masalah-masalah ibadah mahdhoh, hukum nikah dan hukum waris. Di luar itu
    semua tidak lagi memakai hukum islam. Tidak ada hubungan antara agama
    dan sistem kehidupan. Islam dipinggirkan hanya di sudut-sudut masjid. Di
    kantor pemerintah, di gedung DPR, di pasar, di sekolah, di istana
    negara, di mall, di jalan, tidak lagi islam dipakai. Apa yang terjadi?
    Pemerintahan yang adil dan bijaksana? Rakyat yang sejahtera? Pemerataan
    kesempatan pendidikan? Pengelolaan energi yang adil? Biaya kesehatan
    yang murah? Penurunan angka kriminalitas? Semua tidak ada, yang ada
    adalah korupsi merajalela, kemiskinan, busung lapar, penggusuran,
    perzinaan yang dilegalkan, pergaulan bebas, penggundulan hutan, dll
    kerusakan-demi kerusakan yang kian hari kian parah. Dan mayoritas orang
    islam tidak yakin kalau semua itu terjadi karena kita tidak mengambil
    Islam 100%, kita mengambil sebagian dan menyingkirkan bagian yang lain.
    Dihembus-hembuskanlah pemikiran yang mengatakan kalau kita terpuruk
    karena kita ketinggalan teknologi dari negara barat. Akhirnya berlomba-
    lombalah negara-negara islam meniru peradaban negara barat agar
    mereka “maju” seperti negara barat. Kita tidak PD dengan apa yang kita
    punya. Ideologi Islam yang kita punya, sistem Islam yang kita punya,
    yang sudah terbukti berabad-abad membawa manusia mencapai jaman
    kesejahteraannya. Kemajuan ilmu pengetahuan, siapa yang memelopori?
    Sekarang yang kita tahu hanyalah Einstein, Thomas Alfa Edison, dan
    sederetan ilmuwan-ilmuwan barat yang dikabarkan menemukan berbagai ilmu
    fisika, kimia, matematika, kedokteran, dll. Tapi cobalah selidiki lagi,
    benarkah memang mereka yang menemukan dasar-dasar ilmu itu? Tidakkah
    kita tahu bagaimana Ibnu Sina, Al Kindy, Al Farobi, sudah pernah
    menuliskan tentang ilmu itu yang kemudian buku-buku islam itu
    dihancurkan dan diganti dengan buku-buku terbitan barat yang ilmunya
    sebenarnya menyontek dari pemikir-pemikir islam. Tidakkah kita tahu, di
    masa keemasan islam, perpustakaan di cordova dibuka 24 jam, dll
    kehebatan yang tidak pernah kita temukan di masa sekarang di negeri
    islam.

    OK Pak Gen, saya tidak akan bicara terlalu banyak. Ini sepertinya tidak
    menjawab tantangan anda, tapi sebuah topik baru.

    Jadi kesimpulan saya begini, yang terjadi hampir 100 tahun terakhir di
    negara barat adalah hilangnya penghalang peradaban barat yang terbesar,
    yaitu peradaban islam. Sekarang barat bebas mengembangkan ideologinya
    karena negara-negara islam sudah kehilangan taringnya. Negara-negara
    islam seperti “kerbau yang dicocok hidungnya” oleh barat yang ikut
    kehendak barat ke mana saja mereka akan membawanya. Kalau barat
    bersepakat menandatangani resolisi DK PBB atas Iran, ya kita ikut
    sajalah, daripada kita nadak dikasih hutang………..


    Wassalaamu’alaikum,
    Kemilia

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...