Labels

alam (8) amal (101) anak (294) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (20) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (563) islam (544) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (98) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (41) muallaf (48) my books (2) orang tua (6) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (61) puasa (38) renungan (170) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (323) tanya-jawab (14) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

06 September, 2009

Siaran Shalat Tarawih Dari Mekkah Lebih Baik Jam 1 Pagi Atau Jam 4 Sore?

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Dari beberapa tahun yang lalu, sudah menjadi kebiasaan saya untuk bergadang di bulan puasa, khususnya supaya bisa nonton siaran langsung Shalat Tarawih dari Masjid-il-Haram di Mekkah. Alhamdulillah saya sering bisa begitu kalau tidak ada kerjaan di pagi hari, sehingga bisa nonton sampai selesai dan tidur setelah subuh. Tetapi kebanyakan orang harus berangkat kerja pada waktu pagi, jadi hampir tidak mungkin kalau mereka menonton Shalat Tarawih dari Mekkah yang biasanya mulai pada jam 00:30 dan berakhir pada jam 02:20.

Ada beberapa alasan kenapa saya senang nonton Shalat Tarawih yang disiarkan langsung dari Mekkah. Pertama, saya bisa melihat Ka’bah secara langsung (walaupun hanya lewat tivi), tetapi tayangan di televisi terkesan lebih nikmat daripada foto Ka’bah yang ada di kamar. Kedua, saya bisa mendengarkan ayat-ayat suci Al Qur'an yang dibacakan oleh Imam Masjid-il-Haram, yang insya Allah termasuk imam yang paling baik di dunia. Kemarin, pada saat Imam bacakan ayat sajdah, saya juga ikut sujud, dan pada saat itu, di tengah malam yang sunyi, saya merasa ikut bersujud bersama dengan sekitar 3 juta orang yang juga sedang sujud di depan Ka’bah.

Bagi orang yang mungkin belum tahu, ayat sajdah (atau sajadah) adalah ayat-ayat dalam Al-Qur'an yang didalamnya mengandung kata sujud dan kaum muslimin yang membaca atau mendengarnya disunnahkan untuk sujud langsung pada saat membaca atau mendengarnya.

Dari Abu Hurairah yang berkata: Rasulullah SAW telah bersabda: “Apabila anak Adam membaca ayat sajdah kemudian ia bersujud, maka syaitan akan menjauhi dia sambil menangis dan berkata: ‘Celakalah aku. Anak adam diperintahkan untuk sujud lalu ia sujud maka baginya adalah surga. Dan aku diperintahkan untuk sujud lalu aku menolaknya maka bagiku api neraka.’” (HR. Muslim No. 81)

Walaupun saya berada di Indonesia, pada saat ikut sujud saya merasa dekat sekali dengan 3 juta saudara yang sedang sujud juga di Mekkah.

Salah satu alasan yang lain yang mendorong saya untuk nonton setiap tahun adalah kenyataan bahwa dulu saya nonton siaran langsung Shalat Tarawih dari Mekkah untuk pertama kali pada tahun 1995. Pada saat itu, saya masih orang non-Muslim dan masih belajar tentang Islam karena belum yakin bahwa Islam benar. Tetapi setelah saya melihat 3 juta orang melakukan Shalat Tarawih di dalam masjid yang sama, pada waktu yang sama, dalam bahasa yang sama, di belakang pemimpin yang sama, berdiri tegak mengarah ke kiblat yang sama (yaitu Ka’bah), dan mereka ruku dan sujud pada saat yang sama, dalam upaya berdoa kepada Tuhan yang sama, maka saya menjadi terkejut sekali karena tidak ada pemandangan yang setara di seluruh dunia, yang begitu rukun, indah dan mulia, selain di dalam Islam.

Melihat tayangan itu dulu membantu saya masuk Islam karena saya yakin manusia tidak bisa menciptakan kegiatan seperti itu sendiri. Kalau murni berasal dari manusia, pasti terjadi berbagai macam keributan, misalnya dari siapa yang boleh jadi imam, gerakan mana yang akan dipakai, arah mana yang dihadapi, sampai bahasa apa yang akan digunakan dan seterusnya. Tetapi kalau berasal dari Allah SWT, maka tidak terjadi keributan, dan semua orang masuk masjid secara rukun untuk berdoa kepada Allah.

Mungkin kebanyakan orang tidak memikirkan Shalat Tarawih dari sisi dakwah, tetapi itu yang saya alami sendiri. Melihat shalat yang satu itu yang begitu rukun dan indah, di tempat yang paling mulia di dunia, membantu saya masuk Islam pada tahun 1996.

Dari dulu sampai sekarang, tayangan itu selalu diadakan secara langsung, pada jam 00:30 pagi sampai jam 2:30 pagi. Dan saya yakin hanya ada sedikit orang seperti saya yang sanggup tahan ngantuk dan nonton sampai selesai.

Menurut saya, tayangan yang satu ini akan jauh lebih bermanfaat bila disiarkan pada jam 16:00 sore sampai waktu maghrib. Kalau ada di sore hari, maka banyak karyawan masuk tidak akan bisa nonton karena masih berada di kantor. Tetapi masih ada banyak orang lain di rumah pada saat itu. Ibu rumah tangga, anak sekolah, remaja, mahasiswa, orang yang sudah pensiun, orang yang lagi tidak kerja, orang yang jaga warung, dan seterusnya.

Alangkah baiknya bila ummat Islam diberikan sebuah tayangan yang begitu mulia, yang direkam dari malam sebelumnya dan disiarkan pada jam yang ramai, yaitu jam 16:00 sore. Selain kenikmatan yang akan dialami oleh ummat Islam yang bisa nontonnya, juga ada unsur dakwah yang insya Allah besar bila orang non-Muslim bisa melihat shalat yang begitu luar biasa setiap sore selama satu bulan.

Dulu tayangan itu ada di RCTI, lalu berhenti selama beberapa tahun setelah krismon, dan sekarang dimulai lagi di TVRI. Sayangnya, teksnya (terjemahan ayat) dalam bahasa Inggris sekarang. Dulu, waktu di RCTI, teksnya pakai bahasa Indonesia, dan kelihatan sekali bahwa ada seorang teknisi yang jaga teksnya dan sesuaikan dengan bacaan Imam.

Kalau ada yang peduli pada ummat Islam, dan ingin membantu ummat Islam mendapatkan tayangan yang terbaik di dalam bulan puasa, tolong sebarkan email ini kepada semua teman, khususnya yang kerja di stasiun televisi, lebih khusus lagi di TVRI. Tolong juga kirim ke semua politikus, pengurus partai, pejabat, ustadz, dan tokoh Islam. Kalau kita minta bantuan kepada mereka semua untuk memberikan tayangan ini kepada ummat Islam di sore hari, mungkin mereka akan segera begerak untuk geserkan acara-acara pelawak dan sinetron yang ditayangkan sekarang dan menggantikannya dengan tayangan Shalat Tarawih dari Masjid-il-Haram pada jam 16:00 sampai waktu maghrib.

Selain manfaatnya bagi anak-anak kita yang bisa melihat langsung kemuliaan Islam, juga sangat mungkin ada orang lain seperti saya yang akan merasa tertarik pada Islam setelah melihat pemandangan yang sangat mulia itu.

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene Netto

8 comments:

  1. Assalamu'alaikum Wr. Wb.

    Ustadz Gene, post ini bagus sekali. Sepertinya tidak semua orang terpikir hingga ke hal ini. Terimakasih.

    Insya Allah semoga ada stasiun TV yang bersedia menayangkan ulang tayangan ini pada jam lain.
    Walopun mungkin baru terealiasasi pada program TV pada Ramadhan tahun depan. Insya Allah semoga kita masih diberi waktu lagi untuk bertemu Ramadhan saat itu, Ramadhan2 selanjutnya bulan yang penuh keagungan dan kemuliaan. Aminnn.
    Dan Insya Allah, suatu saat nanti ustadz Gene akan diberi kesempatan untuk benar-benar melihat Ka'bah secara langsung tanpa lewat televisi. Aminnnn.
    Dan saya pun juga dianugerahi kesempatan itu. Amin Aminnn ya Robbal Alamin.

    Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
    *Bagi orang2 yang sudah pernah menyaksikan ceramah anda, you absolutely deserve to be called "ustadz" . Dan itu jelas bukan karena kulit putih dan hidung mancung.
    Kulit putih dan hidung mancung will be "nothing" kalo tidak diimbangi dengan kualitas yang bagus pada sisi lain. Dan itu jelas ada contohnya juga kok disini, di Indonesia.
    Selamat berpuasa di 16 Ramadhan 1430H.

    ReplyDelete
  2. Asslmkm...
    siarang ulang di jam2 menjelang buka puasa,mungkin akan terlaksana kalau stasiun TV itu idealis.
    Jam 4 sorean seperti itu termasuk jam primetime kalau di bulan ramadhan,jam dimana banyak pemasang iklan, yang tentu saja 'jam menggiurkan' terutama untuk TV swasta yang urat nadi kehidupannya disokong iklan TV.
    Makanya engga heran, acara-acara yang cuma banyak 'ketawa2 ga jelas' jadi lebih laku, di jam2 itu, karena menarik banyak pengiklan, malah mungkin ga mempedulikan audiencenya. Teguran MUI saja seperti angin lalu ketika menegur acara2 TV di bulan Ramadhan yang tidak bermutu!MEnayangkan siaran ulang sholat tarawih sore hari?? saya agak sedikit pesimis dengan TV-TV di indonesia.., kecuali emang ada TV idealis, atau seperti terobosan di mesir sekarang ada channel TV khusus syiar islam, azhari TV, yang dikelola penuh al azhar university dan disiarkan nasional(*kapan indonesia punya...,)

    Untuk midnite nonton sholat tarawih, dan harus bangun sahur lalu harus kerja, engga kuat juga badan, tapi saya kadang membayangkan, kalau sholat tarawih di masjidil haram, walaupun jauh lebih lama, sepertinya ada kenikmatan tersendiri ya:)

    Alloh SWT memberikan jalan HidayahNya dengan berbagai rupa, melihat ribuah orang berada pada 1 titik..di ka'bah.., kelak kalau diberikan kelebihan Rizki om gene harus sempat sholat disana yaa:)

    ReplyDelete
  3. Assalamualaikum Wr Wb,

    Subhanallah … nice writing.

    Melihat sholat tarawih di masjidil haram memang sangat menakjubkan, good imams, amazing voices and murottal … make everyone speechless.

    Sangat setuju kalau live tarawih prayer ada juga jam tayang ulangnya, benar memang kalau sebagian dari kita yang sibuk esoknya dengan berbagai aktivitas yang juga menuntut istirahat yang cukup.

    Seperti tahun lalu, alhamdulillah, I saw it almost every night tapi sekarang jarang karena aktivitas yang mulai padat.

    Tapi ada rencana juga untuk lihat tayangan nya pada 10 malam terakhir ramadhan Insya Allah, terlebih malam ganjil, jadi ingat Syeikh Abdurahman Sudais tahun lalu baca doa qunut witir menyentuh banget sampai nggak terasa ikut nangis … Subhanallah.

    Semoga kita semua diberikan kesehatan, rezeki serta kemudahan untuk dapat mengunjungi baitullah, melihat kebesarannya, bersujud bersama umat muslim dari seluruh penjuru dunia dengan langsung berhadapan di depan kiblat umat islam yaitu kabah. Amin


    Wassallam,
    faza

    ReplyDelete
  4. Kalau kayak saya sih ga bakal bisa nonton nih lah jam 10 saja sudah nguuantuk berat, tapi mungkin kalau sudah liburan bisa diniatkan deh.

    Tv-tv yang ada memang lebih berorientasi materi daripada syiar dakwahnya, alasanya ya memang itu Tv perlu dana, dana dari iklan, makanya prime time mereka isi dengan acara-acara yang mendulang iklan.Menurut mereka acara-acara tausyiah jarang yang menonton jadi jarang sponsor, otomatis pemasukan sedikit.

    Seorang tokoh pernah memberikan gambaran, mungkin baru sekedar khayalan mudah-mudahan suatu saat bisa terwujud, seandai tv-tv yang ada bisa bersenergi menjadikan tayangnya sebagai sarana mendidik ummat paling tidak di bulan Ramadhan, tv swasta yang satu fokus mengupas Al Qur'an, tv yang lain menyajikan seluk beluk fiqh, tv yang satunya lagi membahas shodaqoh dll, kalau seperti itu keluar Ramadhan ummat akan jadi lebih cerdas dengan pilihan-pilihan tontonan yang bergizi, tapi kapan ya bisa seperti itu...Mungkin kalau sudah ada tv Islam kelak, entah kapan, tv Islam lokal seperti MQ tv yang baru berdiri saja belum lama usianya sudah bangkrut kekurangan dana, pedahal yang saya tahu negeri ini banyak orang kaya yang muslim juga tapi kok tidak ada yang berdana dan berdakwah dengan media televisi, apa karena tidak menguntungkan secara finans, pedahal saya perhatikan ada beberapa tv swasta baru milik agama lain yang tayangan-tayanganya terlihat kental dengan dakwah mereka, negeri mayoritas muslim tidak ada tv Islam, ironis...

    ReplyDelete
  5. Kata Tara :
    >>> negeri mayoritas muslim tidak ada tv Islam, ironis...

    Jikalau suatu saat Allah SWT memberi kesempatan & kemampuan kepada ustadz Gene, bersediakah jadi pelopor untuk melakukan hal-hal seperti ini ??? Untuk ummat bangsa ini.

    Tapi jangan2 kata Ustadz Gene :
    Huuuu enak aja. Kenapa saya mlulu ??? Hehehe. Ustadz Gene ngga akan begitu dong ya.
    Msalahnya disini mencari orang muslim yang kayaaaaa rayaaaaaaa sih mudah. Banyakkkkkk bangettttt. Sampe bingung sendiri dan seperti gila membelanjakan hartanya.
    Tapi menemukan orang muslim kaya yang tulus dermawan ngga pelit dan mau melakukan syiar agama Islam tanpa memikirkan keuntungan materi yang akan dia peroleh, itu susahhhhh bangetttttt. Seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Kalo ada, pastinya hal2 seperti ini (TV Islam dsb) sudah ada yang merintis sejak dulu, sejak jaman kuda gigit besi :D

    Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
    * Ramadhan 1430H tinggal menghitung hari. Bentar lagi bakalan pergi...

    ReplyDelete
  6. Benar M'Irma, nanti kalau Pak Gene sudah kaya raya n jadi konglomerat baru ada tv Islam, tapi kayaknya ga mungkin deh uangnya kan habis dibagi-bagi ke orang dan anak yatim, jadi tidak bisa kaya hehe, tidak apa-apa Pak Gene yang penting kaya di akhirat dari pada miskin di dunia (???)

    *Tertatih aku mengejar bulan...
    Mengais sisa-sisa Ramadhan...
    Terjatuh terpuruk di keheningan...

    ReplyDelete
  7. Aww.

    Subhanallah.............Semakin sadar diri ini bahwa Allah memberikan nikmat hidayah dengan cara yang tak pernah disangka-sangka umat-Nya melalui pintu mana saja yang dikehendaki-Nya.

    Www.

    ReplyDelete
  8. Ok tapi siaran langsung jam 00:30 tetap ditayangkan agar umat mengetahui bahwa putar ulang sore itu benar sesuai dengan yang ditayangkan tadi malam..

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...