Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (556) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (178) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

15 February, 2010

Ceramah di Masjid Istiqlal Untuk Maulid Nabi

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Insya Allah akan diadakan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Istiqlal pada jam 22:00, hari Jumat, tanggal 26 Februari 2010.
Semoga bisa hadir kalau tidak ada acara yang lain.

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Gene

Acara:               Maulid Nabi Muhammad SAW 1431 H       
Hari/Tanggal:   Jumat, 26 Februari 2010, 12 Rabiul Awal 1431 H      
Pukul:                20:00 WIB, setelah shalat Isya berjema’ah      
Tempat:              Lantai Utama Masjid Istiqlal      
Tema:                 Dengan Peringatkan Maulid Nabi, Kita Tingkatkan
                          Pengamalan Ajaran Nabi Muhammad SAW

Susuan Acara

19:30 – 19:45    Shalat isya Berjema’ah      
19:45 – 20:00    Shalawat Nabi      
20:00 – 20:12    Pembacaan Ayat Suci Al Qur'an       
20:12 – 20:35    Sambutan Dirjen Bimas Islam,
                          oleh Prof.Dr.H. Nasruddin Umar, MA      
20:35 – 21:10   Ceramah Hikmah Maulid Nabi, oleh Gene Netto      
21:10 – 21:30    Sambutan Menteri Agama RI, Suryadharma Ali      
21:30 – 21:35    Pembacaan Doa, oleh Imam Besar Masjid Istiqlal
                          Prof.Dr.KH. Ali Mustafa Yaqub, MA      
21:35                 Selesai 

10 comments:

  1. please read this post

    http://genenetto.blogspot.com/2008/03/maulid-nabi-yang-kurang-tepat-atau.html

    what do u think about it?

    ReplyDelete
  2. Belum bicara, sudah mau dikritik? Hmmm... Luar biasa Ms/Mr Anonymous yang selalu mengritik tanpa nama.
    Belum tahu apa yang mau saya bicarakan di Istiqlal, sudah siap mengritik duluan... Hebat.

    Hehehehe....

    ReplyDelete
  3. Ehmmm ceramahnya ga bikin ngantuk kan:D semoga lancar..sekalian ceramahin menteri agamanya agar tidak korupsi, Departemen agama masih termasuk departemen korup tuh..

    ReplyDelete
  4. Gene, kalo aku liat si Anonymous itu bukan ngeritik deh, tapi dia tanya pendapat kamu, jangan sensi gitu ah ... hehehe ... Good luck ceramahnya, mudah mudahan masuk tipi jadi kita sekeluarga bisa liat semua....

    ReplyDelete
  5. Keren betul ya Bapak Gene, meskipun masih bujang sudah bisa mengisi ceramah di event besar di Istiqlal.

    Semoga pemahaman agama Bapak Gene semakin dalam dan luas.

    ReplyDelete
  6. Ceramah di Istiqlal biasa saja. Tidak ada bedanya dengan ceramah di At-Tin. Ceramah di At-Tin tidak beda dengan ceramah di Sunda Kelapa. Ceramah di Sunda Kelapa tidak beda dengan Al Azhar. Ceramah di Al Azhar tidak beda dengan I’tihad di Tebet. Dan ceramah di situ tidak beda dengan ceramah di masjid kecil atau kantor orang. Dan itu tidak beda dengan ceramah di musholla atau rumah orang. Dan ceramah di rumah orang tidak beda dengan diskusi agama dengan beberapa teman di rumah makan. Dan itu tidak beda dengan menasehati satu orang saja.

    Jadi, ceramah di Istiqlal tidak jauh beda dengan “ceramah” atau memberikan pencerahan agama untuk satu orang saja. Kalau sudah biasa ceramah, di mana saja, dan jumlah berapa saja, terasa sama. Mau besar atau kecil, tetap saja hanya satu ceramah.

    Gitu deh.

    Wassalam,
    Gene

    ReplyDelete
  7. kalau gitu OK deh Kakak, semoga sukses selalu

    ReplyDelete
  8. Rumah Yatim Indonesia Dua February 21 at 4:36pm Reply
    Manusia Agung, Namun Rendah Hati


    Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.”. (QS. al-Furqân: 63)

    Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang bersikap tawadhu’ karena mencari ridho Allah maka Allah akan meninggikan derajatnya. Ia menganggap dirinya tiada berharga, namun dalam pandangan orang lain ia sangat terhormat. Barang siapa yang menyombongkan diri maka Allah akan menghinakannya.Ia menganggap dirinya terhormat, padahal dalam pandangan orang lain ia sangat hina, bahkan lebih hina daripada anjing dan babi” (HR. Al Baihaqi)

    Inilah manusia Agung selalu berpihak dan sangat hormat kepada yang tua .Suka menjenguk orang yang sakit.Dan Mengasihani orang miskin.

    Beliau bantu orang-orang yang lemah. Tidak segan bercengkrama & bergurau dengan anak-anak. Beliaupun suka bermain-main dengan keluarganya.

    Beliau sudi berbincang dengan orang biasa yang terdapat di kalangan umat. serta rakyat jelata. Beliau bersedia duduk di atas tanah. Tidur di atas pasir, bertilamkan tanah, dan berbantalkan tikar kasar yang terbuat daripada pelapah kurma.

    Beliau merasa puas dengan ketentuan Tuhannya. Beliau tidak pernah tamak terhadap kemasyhuran, kedudukan, atau jabatan yang menggiurkan atau tujuan-tujuan yang bersifat duniawi.

    Beliau selalu tersenyum bila berjumpa para shahabat RA.Bila berjabatan tangan, beliau tidak hendak melepaskan sebelum sahabat itu melepaskan tangannya

    Sahabat Abdurrahman Ibn Shakr yang lebih dikenal dengan Abu Hurairah r.a. bercerita: Sualu ketika aku masuk pasar bersama Rasulullah SAW. Rasulullah ber-henti, membeli celana .

    Mendengar suara Rasulullah SAW, si pedagang celanapun melompat mencium tangan beliau. Rasulullah menarik tangan beliau sambil bersabda: "ltu tindakan orang-orang asing terhadap raja mereka. Aku bukan raja. Aku hanyalah laki-laki biasa seperti kamu." Kemudian, beliau ambil celana yang sudah beliau beli. Aku berniat akan membawakannya, tapi.. Beliau buru-buru bersabda: ''Pemilik barang lebih berhak membawa barangnya."


    Dari 'Umar bin al-Khaththab, dia berkata, Rasulullah saw. bersabda: "Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku sebagaimana orang-orang Nashrani memuji 'Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku hanya hamba-Nya maka katakanlah (tentang aku) hamba Allah dan Rasul-Nya." (HR. Al-Bukhari:VI/478)

    Dari Sahabat Anas bin Malik ra. berkata: "Dahulu ada budak kecil perempuan dari penduduk Madinah meraih tangan Rasulullah saw. Lalu dia mengajak beliau pergi ke mana saja ia suka." (HR. Al-Bukhari:X/89, Fat-hul Baari, secara mu'alaq) dan (Muslim:XV/82-83, Syarh Muslim, Imam an-Nawawi)

    Dari al-Aswad (bin Yazid), dia berkata: "Aku pernah bertanya kepada 'Aisyah: "Apakah yang biasa dilakukan Rasulullah saw. di rumahnya? 'Aisyah menjawab: 'Beliau biasa membantu keluarga; apabila mendengar suara adzan, beliau segera keluar (untuk menunaikan) shalat." (HR. Al-Bukhari:II/162 Fat-hul Baari).

    Manakala seseorang melihatnya gemetar karena karismanya, maka baginda berkata: "Tenangkanlah dirimu, sebab saya adalah anak seorang perempuan biasa yang memakan daging dendeng di Mekkah."

    Tidak ada seorangpun yang lebih mereka cintai daripada Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam . Walaupun begitu, apabila mereka melihat beliau, mereka tidak berdiri untuk menyambut beliau. karena mereka mengetahui bahwa beliau Shalallaahu alaihi wasalam tidak menyukai cara seperti itu.” (HR. Ahmad)

    Rasulullah saw bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan, walaupun seberat biji sawi.” (HR. Muslim).

    Dalam sebuah kesempatan sahabat Abu Dzar a-Ghifffari r.a pernah bercakap-cakap dalam waktu yang cukup lama dengan Rasulullah S.a.w. Diantara isi percakapan tersebut adalah wasiat beliau kepadanya. Berikut petikannya ;

    ReplyDelete
  9. Aku berkata kepada Nabi S.a.w, "Ya Rasulullah, berwasiatlah kepadaku." Beliau bersabda, "Aku wasiatkan kepadamu untuk bertaqwa kepada Allah, karena ia adalah pokok segala urusan." "Ya Rasulullah, tambahkanlah." pintaku.
    "Hendaklah engkau senantiasa membaca Al Qur`an dan berdzikir kepada Allah azza wa jalla, karena hal itu merupakan cahaya bagimu dibumi dan simpananmu dilangit."
    "Ya Rasulullah, tambahkanlah." kataku.
    "Janganlah engkau banyak tertawa, karena banyak tawa itu akan mematikan hati dan menghilangkan cahaya wajah."
    "Lagi ya Rasulullah."
    "Hendaklah engkau pergi berjihad karena jihad adalah kependetaan ummatku."
    "Lagi ya Rasulullah."
    "Cintailah orang-orang miskin dan bergaullah dengan mereka."
    "Tambahilah lagi."
    "Katakanlah yang benar walaupun pahit akibatnya."
    "Tambahlah lagi untukku."
    "Hendaklah engkau sampaikan kepada manusia apa yang telah engkau ketahui dan mereka belum mendapatkan apa yang engkau sampaikan. Cukup sebagai kekurangan bagimu jika engkau tidak mengetahui apa yang telah diketahui manusia dan engkau membawa sesuatu yang telah mereka dapati (ketahui)."
    Kemudian beliau memukulkan tangannya kedadaku seraya bersabda,"Wahai Abu Dzar, Tidaklah ada orang yang berakal sebagaimana orang yang mau bertadabbur (berfikir), tidak ada wara` sebagaimana orang yang menahan diri (dari meminta), tidaklah disebut menghitung diri sebagaimana orang yang baik akhlaqnya."


    Ya Rasulullah, Salam ‘alaika, http://www.rumah-yatim-indonesia.org

    ReplyDelete
  10. mo nangis mengenang Rasulullah, nie saya kasih bacaan yg mendidik dan Inshaallah saya jamin 80% Anda akan menangis hebat. Saya udah beberapa kali baca buku ini dan setiap kali membaca selalu aja air mata gak bisa dibendung. Pokonya sentimentong deh. Judulnya DETIK DETIK TERAKHIR RASULULLAH. selamat menikmati

    http://ardobinardi.blogspot.com/

    Wassalam

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...