Akhirnya ada penjelasan.
Semoga ini harga yang benar dan bukan harga yang direkayasa supaya masyarakat bisa terima tanpa protes.
Mobil Dinas Pejabat: Harga Tiap Unit Rp 487 juta
Kamis, 04/02/2010 18:39 WIB
Luhur Hertanto - detikNews
Jakarta - Setelah sekian lama menjadi bahan polemik, pemerintah akhirnya buka-bukaan soal pengadaan mobil dinas baru. Harga per unit ternyata jauh di bawah Rp 1,3 miliar yang selama ini disebut banyak pihak.
"Setelah berkasnya kita lihat lagi, harganya Rp 487 juta. Pajaknya mahal dan itu kembali ke negara," kata Mensesneg Sudi Silalahi di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (4/2/2010).
Secara terbuka dia mengecam mantan ketua PP Muhamadiyah Syafei Maarif dan pihak lain yang menyatakan harganya per unit mobil mencapai Rp 1,3 miliar. Sebab kenyataanya harga mobil justru di bawah itu. "Maaf, yang dikatakan Pak Syafii Maarif tidak benar. Salah satu yang teriak-teriak itu juga pakai mobil-mobil yang sama," tegas Sudi.
Lebih lanjut dijelaskannya, pengadaan mobil dinas baru sudah dilaksanakan jauh sebelum KIB II terbentuk. Tujuannya pengadaannya adalah justru sebagai fasilitas baru kabinet pemerintahan baru hasil Pilpres 2009, siapa pun juga yang terpilih sebagai pemenangnya. "Waktu itu yang diusulkan mobil setingkat di atas Camry, dan ini hanya setingkat di atas Camry," jelasnya. (lh/anw)
Sumber: detiknews.com
Search This Blog
Labels
alam
(8)
amal
(97)
anak
(317)
anak yatim
(117)
bilingual
(22)
bisnis dan pelayanan
(6)
budaya
(8)
dakwah
(87)
dhuafa
(18)
for fun
(12)
Gene
(222)
guru
(64)
hadiths
(9)
halal-haram
(24)
Hoax dan Rekayasa
(34)
hukum
(69)
hukum islam
(51)
indonesia
(586)
islam
(559)
jakarta
(34)
kekerasan terhadap anak
(372)
kesehatan
(97)
Kisah Dakwah
(11)
Kisah Sedekah
(11)
konsultasi
(13)
kontroversi
(5)
korupsi
(28)
KPK
(16)
Kristen
(14)
lingkungan
(19)
mohon bantuan
(40)
muallaf
(53)
my books
(2)
orang tua
(10)
palestina
(34)
pemerintah
(138)
Pemilu 2009
(63)
pendidikan
(519)
pengumuman
(27)
perang
(10)
perbandingan agama
(11)
pernikahan
(11)
pesantren
(46)
politik
(127)
Politik Indonesia
(53)
Progam Sosial
(60)
puasa
(37)
renungan
(192)
Sejarah
(5)
sekolah
(90)
shalat
(10)
sosial
(323)
tanya-jawab
(15)
taubat
(6)
umum
(13)
Virus Corona
(24)
Popular Posts
-
Mohon disebarkan! Assalamu’alaikum wr.wb., Teman-teman, para pengurus Pesantren Yatim Piatu Daarul Qur’an Tebet sudah memutus...
-
Assalamu’alaikum wr.wb., Seperti biasa, ini kisah rekayasa, dengan menggunakan nama orang yang benar. Prof. Fidelma O'Leary mema...
-
Salah satu kata kesukaan orang Indonesia adalah: “Oknum”. Kalau ada orang-orang yang bercerita bahwa mereka mengalami suatu “masalah” di sek...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tahun 2024, tercatat 1,8 juta orang Indonesia melakukan Umrah dan 241 ribu orang melakukan Haji. Jadi totalnya ...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Ada berita tentang peringkat Indonesia di FIFA: Hanya bisa mencapai urutan 122 pada bulan Oktober 2025, dan tidak ...
-
[Kisah dari teman]: Kemarin di rumah ustadz ana yang punya ponpes. Katanya belum lama mengeluarkan belasan santri yang terlibat dalam kegiat...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Pada tanggal 29 September, 2025, gedung baru dalam sebuah pesantren di Sidoarjo ambruk pada saat banyak anak melakuk...
-
Assalamu’alaikum wr.wb., Orang sering berkomentar kepada saya, kok banyak orang bisa melakukan korupsi padahal mereka shalat dan puasa. Ka...
-
Pertanyaan Assalamu'alaikum wr.wb., Saya mau bertanya kalau orang Muslim boleh mendoakan orang non-Muslim? Kalau ada teman atau sauda...
-
Assalamu’alaikum wr.wb. Mohon maaf, apa pantas disebut “Tragedi Maut”? Bukannya itu kasus “kematian yang disebabkan oleh kelalaian” (yang bi...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
hmmmmmm kalau yang diucapkan pak Sudi Silalahi itu benar maka yang udah terlanjur mengecam Pemerintah tanpa bukti harusnya dihukum ya? atau setidak tidaknya mereka harus beristigfar karena telah berprasangka buruk.
ReplyDeleteMemang benar ungkapan yang mengatakan diam itu emas, jadi kalau tidak tau yang sebenarnya mendingan diam dari pada banyak ngomong tapi salah, karena omongan kita pasti akan dimintai pertanggungjawaban dihari pengadilan nati.
Wowww … hehehe :)
ReplyDeleteSorry ya Mas Gene & semuanya, kita semua memang sama2 Islam. Kita sama memilih Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW sebagai petunjuk dalam menjalani & menghabiskan waktu kita di dunia ini. Tetapi tidak dapat disangkal, kita semua individu2 yang berbeda. Punya lingkungan yg berbeda dan berakhir pada pola pemikiran, perasaan dan hati nurani, serta kepribadian yang berbeda.
Jadi kalo ada seorang disini yang menyatakan bhw semua yg mengecam pemerintahan kemrn tanpa bukti krn post mobil dinas mewah patut dihukum dan sebaiknya diam aja daripada banyak ngomong tapi salah... wahhh amat sangat bisa saya maklumi deh. Apalagi kalo ternyata profesinya memang berada di lingkungan pemerintahan.
Bukan mau berburuk sangka dan malah sebaliknya, saya sangat menghargai upaya penjelasan seperti pak Sudi ini. Semoga saja ini penjelasan yang jujur dan bukan lagi upaya pembohongan/pembodohan terhadap rakyat. Tapi kenapa harus menunggu sekian bulan baru beri penjelasan ??? Memangnya harga mobil tersebut baru diketahui setelah sekian bulan ? Mission impossible banget.
Menunggu sekian bulan setelah dampaknya adalah semua pejabat2 di daerah juga ikut2an berhati dingin dan tidak memiliki hati nurani dengan juga membeli mobil2 mewah untuk kendaraan dinas mereka...... hhhmm bukan pengaruh yang baik saya rasa.
Yang masyarakat awam kenali & ketahui adalah harga beli dari sebuah barang.
Truly madly deeply (hehehe) saya sungguh tidak percaya kalo harga beli mobil se-tingkat Toyota Crown Royal Saloon itu Rp 487juta. Kalo yg dimaksud adalah harga net setelah dikurangi pajak yang dihitung sbg income buat negara bisa jadi angka benar.
Wallahu'alam bish-shawwab.
Tapi soal saya percaya atau ngga, itu mah urusan saya. Saya yang akan mempertanggungjawabkannya nanti di hari perhitungan. Demikian pula semua orang yang diberi amanah, mereka juga yg akan mempertanggungjawabkannya nanti. Silakan anda bermewah-mewah asal itu dengan uang anda sendiri, bukan uang dari rakyat.
Begitu banyak kebohongan yang terjadi sehingga segenap kepercayaan tidak mungkin lagi bisa diberikan kepada pemerintah dan segenap aparat dan orang2 yang berada di situ saat ini.
Ibarat kata pepatah, "Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak akan bisa percaya lagi."
Yang artinya adalah sekali saja mengkhianati teman dan orang2 di sekitar maka selanjutnya dan selamanya tidak akan dipercaya lagi.
Wassalam.