Labels

alam (8) amal (100) anak (293) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (7) dakwah (84) dhuafa (18) for fun (12) Gene (218) guru (57) hadiths (10) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (53) indonesia (564) islam (546) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (351) kesehatan (96) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (48) my books (2) orang tua (7) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (497) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (10) pesantren (32) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (171) Sejarah (5) sekolah (74) shalat (7) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

19 April, 2011

Aneh, DPR Pelajari Kemiskinan ke China, Australia

Oleh: Agus Rahmat
Nasional - Sabtu, 16 April 2011 | 22:00 WIB
INILAH.COM, Jakarta - Komisi VIII DPR RI menjadwalkan berkunjung ke China dan Australia pada 17– 24 Mei 2011 dalam rangka Rancangan Undang-Undang (RUU) fakir miskin.

"Mempelajari orang-orang miskin tidak harus sampai ke negeri China dan Australia. Apalagi kedua negara ini sudah termasuk negara kaya, bukan negara miskin," ujar Koordinator Investigasi dan Advokasi Sekretariat Nasional Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Uchok Sky Khadafi dalam keterangan persnya, Sabtu (16/4/2011).

Keberangkatan ke China dan Australia ini dianggap sangat tidak efektif. Bahkan, justru hanya menghabiskan anggaran dan pajak dari masyarakat. Apalagi, negara yang dituju justru merupakan negara dengan kategori masyarakat kaya. Keberangkatan ini menghabiskan dana hingga Rp1,4 miliar."Jelas-jelas hanya menghambur-hambur pajak publik saja," katanya.
Hal yang sama juga terjadi pada komisi X DPR RI. Dengan dana hingga Rp1,8 miliar, mereka akan melakukan studi banding ke Spanyol dan China hanya untuk melihat fasilitas olah raga, perpustakaan, pendidikan, dan wisata.

"Kalau DPR masih mempunyai rasa yang prihatin, dan kebatinaan mereka berpihak kepada konstituen yang masih banyak di bawah garis kemiskinan, barangkali tidak perlu mengunjungi Spanyol dan China. Kalau sekadar ingin tahu soal perpustakaan kan bisa berselancar di dunia maya." [tjs]

1 comment:

  1. Gregetan ngedenger-nya.....bener2 ga ada rasa n kepedulian terhadap rakyat. Uang rakyat dihambur2kan hanya utk study banding yg sangat tidak penting itu....

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...