Assalamu’alaikum wr.wb.,
Saya bukan orang bisnis. Apakah saya
memahami ini secara benar?
Yang saya paham seperti ini: rakyat Indonesia
memilih pemerintah (SBY, wakil rakyat). Pemerintah dipilih untuk MEWAKILI rakyat,
melindunginya, berjuang demi kepentingan rakyat, dan menjaga industri dan
pekerjaan rakyat supaya negara ini bisa maju.
Lalu… pemerintah membuka pasar supaya
impor murah bisa masuk dari Cina. Segala sesuatu diimpor dari Cina sekarang, termasuk
cabai. (Apakah nanti kita bisa impor wakil rakyat dan presiden dari Cina juga?)
Dan dengan tindakan pemerintah tersebut, industri
dalam negeri rugi, dan banyak pekerja di sini di-PHK karena perusahaan mereka
tidak bisa bersaing dengan Cina. (Walaupun persaingan dari Cina tidak adil,
karena nilai tukar mata uang mereka tetap rendah, dsb.)
Jadi… rakyat memilih pemerintah, dan
pemerintah bertindak untuk melindungi dan menjaga pekerjaan dan industri BAGI
RAKYAT CINA DI NEGARA CINA??!!??
Apakah betul begitu? Negara apa ini?
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene
********
Keterlaluan!
Kalau Cabai Saja RI Kalah Sama China
Sabtu, 23/04/2011 14:08 WIB
Ade Irawan - detikFinance
Jakarta - Produk China mulai dari
elektronik sampai pangan membanjiri Indonesia dan menjadi polemik. Sungguh
keterlaluan, jika cabai China pun lebih unggul Indonesia. Ekonom dari
Universitas Indonesia Faisal Basri mengatakan, seharusnya tak mungkin Indonesia
kalah dari China. Karena, Indonesia mempunyai 2 musim sehingga cabai seharusnya
bisa dipanen sepanjang tahun. Sedangkan China negara dengan 4 musim.
"Jadi keterlaluan kalau kita kalah sama China, bodoh sekali," kata Faisal dalam acara Polemik bertajuk 'Banjir Produk China Makin Gila' yang diadakan di rumah makan di kawasan Ckini, Jakarta, Sabtu (23/4/2011). Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga mengakui adanya impor cabai yang dilakukan oleh importir umum di Indonesia. Importasi cabai itu dilakukan via pesawat terbang dengan waktu hanya 3-4 jam saja.
Menurut Faisal, bukan hanya Indonesia yang terkena serangan produk impor dari China. Namun, hanya Indonesia saja yang mengeluh dengan membanjirnya produk dari China. "Yang ribut di ACFTA (perdagangan bebas ASEAN-China) cuma Indonesia," katanya. Lebih lanjut Faisal mengatakan, mata uang China juga tidak mengalami penguatan seperti rupiah. Hal ini juga yang mempengaruhi murahnya harga komoditi China yang masuk ke Indonesia.
"Apresiasi yuan sangat kecil, malah melemah. Otomatis harga produk China dalam rupiah jadi lebih murah," tuturnya. Seperti diketahui, Menteri Pertanian Suswono sebelumnya mengakui, pasar lokal terus dibanjiri buah-buahan asal China yang harganya jauh lebih murah dari buah-buahan lokal. Ini menyebabkan Indonesia tekor US$ 600 Juta berdagang buah-buahan dengan China.
Serbuan buah-buahan dari China makin deras karena harganya lebih murah dari buah lokal.
Impor produk-produk pangan Indonesia setiap tahun memang makin tak terbendung dan sudah pada tahap kronis. Hampir 65% dari semua kebutuhan pangan didalam negeri kini dipenuhi dari impor. (dnl/dnl)
"Jadi keterlaluan kalau kita kalah sama China, bodoh sekali," kata Faisal dalam acara Polemik bertajuk 'Banjir Produk China Makin Gila' yang diadakan di rumah makan di kawasan Ckini, Jakarta, Sabtu (23/4/2011). Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga mengakui adanya impor cabai yang dilakukan oleh importir umum di Indonesia. Importasi cabai itu dilakukan via pesawat terbang dengan waktu hanya 3-4 jam saja.
Menurut Faisal, bukan hanya Indonesia yang terkena serangan produk impor dari China. Namun, hanya Indonesia saja yang mengeluh dengan membanjirnya produk dari China. "Yang ribut di ACFTA (perdagangan bebas ASEAN-China) cuma Indonesia," katanya. Lebih lanjut Faisal mengatakan, mata uang China juga tidak mengalami penguatan seperti rupiah. Hal ini juga yang mempengaruhi murahnya harga komoditi China yang masuk ke Indonesia.
"Apresiasi yuan sangat kecil, malah melemah. Otomatis harga produk China dalam rupiah jadi lebih murah," tuturnya. Seperti diketahui, Menteri Pertanian Suswono sebelumnya mengakui, pasar lokal terus dibanjiri buah-buahan asal China yang harganya jauh lebih murah dari buah-buahan lokal. Ini menyebabkan Indonesia tekor US$ 600 Juta berdagang buah-buahan dengan China.
Serbuan buah-buahan dari China makin deras karena harganya lebih murah dari buah lokal.
Impor produk-produk pangan Indonesia setiap tahun memang makin tak terbendung dan sudah pada tahap kronis. Hampir 65% dari semua kebutuhan pangan didalam negeri kini dipenuhi dari impor. (dnl/dnl)
Your blog is awesome, great job. I really enjoyed reading it. Thanks!
ReplyDeleteLetters
You are welcome. Silahkan bergabung juga di Facebook:
ReplyDeletehttp://www.facebook.com/pages/Gene-Netto/321218826597