Penulis : Sandro
Gatra | Jumat, 14 September 2012 | 16:39 WIB
JAKARTA,
KOMPAS.com - Di tengah derasnya kritik publik terhadap kunjungan
kerja (kunker) anggota Dewan Perwakilan Rakyat ke luar negeri, DPR malah
berharap anggaran untuk kunker ke luar negeri untuk tahun 2013 ditambah. Hal
itu terlihat dalam Rancangan APBN 2013 yang tengah dibahas DPR bersama
pemerintah.
Peneliti
Indonesia Budget Center (IBC) Roy Salam mengatakan, DPR kembali merencanakan
berpergian ke 38 negara dengan anggaran mencapai Rp 248 ,12 milliar. Angka itu
naik 77 persen dibanding anggaran tahun 2012 yakni sebesar Rp 139 ,94 milliar.
"Kuping
politisi senayan sudah kebal dengan kritik publik," kata Roy di Jakarta,
Jumat (14/9/2012).
Roy
mengkritik langkah sebagian politisi yang membandingkan kecilnya anggaran
perjalanan dinas mereka dengan besarnya biaya perjalanan dinas kementerian atau
lembaga. Seharusnya, DPR melaksanakan tugasnya mengawasi kinerja pemerintah
terutama untuk mengerem pemborosan anggaran perjalanan dinas di lingkungan
eksekutif.
Setidaknya,
data dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), anggaran dinas
kementerian/lembaga terus naik setiap tahun. Anggaran di tahun 2011 sebesar Rp
18 triliun, 2012 sebesar Rp 24 triliun, dan usulan tahun 2013 mencapai Rp 21
triliun.
Meski
demikian, Roy mengapresiasi langkah sebagian kecil anggota Dewan yang mendorong
transparansi dan akuntabilitas di tubuh DPR. "Ketika melakukan kegiatan
kunker ke luar negeri, mereka membuat laporan kunker dan mempublikasi kepada
masyarakat," pungkas dia.
Seperti
diberitakan, Ketua
DPR Marzuki Alie menilai kritikan publik terkait kunker DPR tidak adil. Menurut
dia, DPR telah banyak melakukan pembenahan terkait kunker ke luar negeri.
Pimpinan tak mengizinkan kunker ke luar negeri terkait fungsi pengawasan.
Adapun terkait fungsi legislasi, pimpinan mengizinkan hanya untuk merevisi
undang-undang yang akan merubah lebih dari 50 persen pasal atau membuat UU
baru.
"Kritiknya
tidak adil. Kenapa? Kita pimpinan DPR sudah lakukan usaha penghematan. Luar
biasa penghematan dari kunker ke luar negeri," kata Marzuki.
Berita
lengkap mengenai kunjungan kerja anggota DPR bisa dibaca di "DPR
Studi Banding PMI ke Turki dan Denmark"
Editor : Hindra
No comments:
Post a Comment