Search This Blog

Labels

alam (8) amal (100) anak (299) anak yatim (118) bilingual (22) bisnis dan pelayanan (6) budaya (8) dakwah (87) dhuafa (18) for fun (12) Gene (222) guru (61) hadiths (9) halal-haram (24) Hoax dan Rekayasa (34) hukum (68) hukum islam (52) indonesia (570) islam (557) jakarta (34) kekerasan terhadap anak (357) kesehatan (97) Kisah Dakwah (10) Kisah Sedekah (11) konsultasi (11) kontroversi (5) korupsi (27) KPK (16) Kristen (14) lingkungan (19) mohon bantuan (40) muallaf (52) my books (2) orang tua (8) palestina (34) pemerintah (136) Pemilu 2009 (63) pendidikan (503) pengumuman (27) perang (10) perbandingan agama (11) pernikahan (11) pesantren (34) politik (127) Politik Indonesia (53) Progam Sosial (60) puasa (38) renungan (179) Sejarah (5) sekolah (79) shalat (9) sosial (321) tanya-jawab (15) taubat (6) umum (13) Virus Corona (24)

21 August, 2015

Lahir Sebagai Muslim Adalah Nikmat Yang Besar, Jangan Diabaikan

58. Dan sesungguhnya telah Kami buat dalam Al Quran ini segala macam perumpamaan untuk manusia. Dan sesungguhnya jika kamu membawa kepada mereka suatu ayat, pastilah orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Kamu tidak lain hanyalah orang-orang yang membuat kepalsuan belaka."
(QS. Ar-Rum 30:58)

Assalamu'alaikum wr.wb. Saya baca ayat ini, lalu berpikir: Bagaimana kalau zaman dulu kita lahir di Makkah, dan bertemu seorang pria bernama Muhammad, yang menyatakan dirinya adalah seorang Nabi Allah? Lalu dia ajak kita tinggalkan agama orang tua kita, dan beriman kepada Allah SWT, terhadap Al Qur'an, dan kepada dia sebagai Rasulullah. Lalu dia berikan ayat-ayat Al Qur'an, dan lakukan mukjizat sebagai bukti bahwa dia seorang Nabi Allah. Apa kita YAKIN bahwa kita akan beriman? Atau apa juga mungkin kita akan menolak, dan tetap mengikuti agama dari orang tua kita?

Lahir sebagai seorang Muslim merupakan suatu nikmat yang sangat besar. Tapi ada sebagian Muslim yang anggap nikmat itu sebagai hal yang "biasa". Mereka mengatakan, "Saya Muslim karena keturunan," dan itu menjadi alasannya kenapa mereka tidak taat, tidak rajin shalat, dan jarang baca Al Qur'an. Dianggap wajar mereka "lemah" karena hanya Muslim keturunan. Anehnya, anak yang belajar bahasa dan keahlian lain dari orang tuanya secara keturunan malah seringkali menjadi sangat ahli!

Sayangnya, ada sebagian Muslim yang mulai meragukan Islam karena mereka merasa "tidak memilih Islam". Memang benar. Mereka tidak "memilih" Islam pada saat lahir, tapi tetap saja mereka memilih Islam setiap hari. Tidak meninggalkan Islam bertahun-tahun berarti sengaja memilih Islam. Di sisi lain, juga perlu dipahami bahwa bukan mereka yang harus memilih Islam, tapi malah ALLAH SWT yang memilih dan menentukan Islam sebagai agama mereka. Lalu, beberapa Muslim pelajari agama lain karena mereka tidak sadar mereka sudah dipilih secara khusus oleh Allah, sejak lahir. Mereka berpikir "mungkin saja" agama lain lebih menyenangkan (agar bisa hidup tanpa banyak aturan).

Allah Maha Kuasa. Dan bagi orang-orang pilihan, Allah memberikan nikmat besar lahir sebagai Muslim, supaya mereka tidak perlu diuji dengan kondisi menerima atau menolak Rasulullah SAW. Apa anda termasuk Muslim yang banyak bersyukur atas nikmat itu? Atau menjadi Muslim yang merasa pemberian dari Allah itu "biasa saja"? Orang yang sadari betapa besarnya pemberian itu akan bersyukur terus karena hanya orang pilihan saja yang diberikan nikmat itu dari Allah SWT. Orang lain (seperti saya) harus mencarinya dengan bersusah payah. Apa lebih enak menjadi kaya dari lahir jadi bebas melakukan apa saja dalam kehidupan ini? Atau lebih enak kerja di pabrik dulu selama 50 tahun, sampai badannya rusak, baru berhasil menabung 30 juta? Enakan mana? Orang Muslim sudah KAYA dari lahir (kaya keimanan), karena Allah Sendiri yang memilihnya. Apakah disadari?

52. Maka Sesungguhnya kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka itu berpaling membelakang.
53. Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta (mata hatinya) dari kesesatannya. Dan kamu tidak dapat memperdengarkan (petunjuk Tuhan) melainkan kepada orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, mereka itulah orang-orang yang berserah diri (kepada Kami).
(QS. Ar-Rum 30:52-53)

Semoga bermanfaat sebagai renungan.
Wassalamu'alaikum wr.wb.,
-Gene Netto

1 comment:

  1. Tidak ada karunia Allah yang lebih tinggi dari iman Islam, karena dengannya manusia dapat selamat dari azab neraka yang kekal abadi.

    “Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. “QS 98 Al Bayyinah

    Dunia ini adalah kenikmatan dan karunia, tapi tidak ada yang dapat melebihi nikmat Iman Islam. Kita perhatikan orang-orang terkaya di dunia, berapa banyak kekayaan mereka? adakah yang memiliki emas sepenuh bumi? bahkan apabila mereka punya emas sepenuh bumi, niscaya tidak akan dapat menebus diri mereka dari azab Neraka abadi sekiranya mereka mati dalam keadaan kafir

    "Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang di antara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak itu). Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong." (Q.S. Ali ‘Imran: 91)

    Berhati-hati pula orang yang menjadi ragu terhadap Islam, karena keraguan itu akan membuatnya menjadi condong kepada munafik ( berkata beriman tetapi hatinya tidak beriman). Dan orang munafik itu tempatnya adalah di Neraka yang paling bawah.
    .
    “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.
    Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir): tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir). Barang siapa yang disesatkan Allah, maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.” (QS An Nisa 142-143)

    “Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. “QS An Nisa 146)

    Supaya tidak menjadi ragu dalam Iman Islam, maka bersungguh-sungguh berdoa kepada Allah agar diberi kekuatan Iman dan belajar sepenuh hati memahami kebenaran Islam.

    “Tidak ada paksaan dalam memeluk agama. Sungguh telah jelas antara kebenaran dan kesesatan” (QS. Al Baqarah: 256)

    Telah jelas berbeda agama orang yang menyembah 1 Tuhan yaitu Allah, yang Menciptakan mahluk dan bukan mahluk , berbeda dengan mereka yang menyembah mahluk (matahari, bulan, bintang, berhala, manusia, jin, atau mahluk-mahluk lain) atau mereka yang juga menyembah sembahan lain selain Allah atau mereka yang tidak meyakini adanya Allah.

    Andaikan ada lebih dari Satu Tuhan, maka niscaya akan saling berperang diantara mereka , dan alam semesta ini juga bumi dan kehidupan yang indah ini tidak akan pernah sempat tercipta karena peperangan diantara mereka. Adanya kehidupan di bumi ini dan keteraturan pergerakan benda-benda di alam semesta membuktikan bahwa Tuhan itu Esa, satu saja adanya ( ada ayat yang menjelaskan ini di Al Qur’an, silahkan cari satu persatu pasti ketemu)

    Tidak ada paksaan dalam beragama, karena kebenaran itu nyata. Percuma saja orang dipaksa beragama Islam, kalau hatinya tidak beriman maka tetap tidak akan diakui keimanannya oleh Allah.

    Keyakinan agama itu diimani oleh hati, dan Allah Maha Mengetahui isi hati manusia

    “Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu nyatakan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati. (at-Taghaabun: 4)

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...